Mau Belanja Barang Mewah, Berapa Alokasi Gaji yang Ideal Untuk Membelinya?

Cincin berlian, salah satu bawang mewah yang kerapkali dicari wanita (Shutterstock).

Buat kamu yang doyan beli barang mewah, kayaknya kudu pintar-pintar mengatur uang belanja deh. Pasalnya, jangan sampai keinginanmu itu mengorbankan anggaran pokok sehari-hari.

Kamu harus konsisten dalam memetakan keuangan bulananmu dari gaji. Setidaknya ada tiga pos yang harus dikelompokan, pertama adalah anggaran untuk kebutuhan pokok, kedua tabungan, dan ketiga barulah untuk bersenang-senang. 

Secara bijaksana,kamu gak boleh menggunakan pos pengeluaran pokok dan tabungan untuk membelanjakan sesuatu yang kamu inginkan. Jadi kalau mau beli sesuatu harus sesuaikan dengan anggaran senang-senangmu. 

Lantas? Berapa persen dari gaji yang bisa kamu gunakan sebagai uang belanja barang-barang mewah? Seperti tas harga jutaan atau lain-lainnya misalnya. Dan bagaimana caranya biar keinginan kamu ini gak ganggu kebutuhan lainnya? 

Tentukan metode bujeting dulu 

Buat metode bujeting yang baik setiap bulan untuk mengatur keuangan (Shutterstock)
Buat metode bujeting yang baik setiap bulan untuk mengatur keuangan (Shutterstock)

Sebelum kamu memutuskan untuk membeli sesuatu, tentunya kamu harus memetakan dulu bujet bulananmu. Masing-masing orang tentu punya metode bujeting yang berbeda-beda, tapi idealnya adalah 50 30 20. 

Artinya, 50 persen gaji bulananmu digunakan untuk kebutuhan pokok bulanan, 20 persennya untuk tabungan jangka panjang, dan 30 persen untuk kebutuhan tersier. 

Persentase gajikebutuhanHal-hal yang termasuk 
50% PokokKontrakan, listrik, makan sehari-hari, ongkos ke kantor, belanja makan untuk bulanan, asuransi kesehatan/jiwa 
20%TabunganTabungan jangka panjang
30%TersierBeli tas mahal, beli sepatu mahal, liburan, hp baru

 

Jadi berapa banyak uang yang bisa dibelanjakan untuk barang-barang mewah? 

Terlalu boros menggunakan uang itu tidak baik (Shutterstock).
Terlalu boros menggunakan uang itu tidak baik (Shutterstock).

Berdasarkan metode bujet di atas, berarti kamu hanya bisa membelanjakan gajimu untuk barang-barang mewah atau keinginan lainnya sebesar 30 persen. Misal gaji kamu Rp 20 juta, berarti kamu punya jatah Rp 6 juta untuk membeli barang-barang yang kamu idam-idamkan. 

Terus gimana kalau bujet itu gak cukup untuk membeli barang yang diidamkan, misalnya jam tangan seharga Rp 20 juta?

Ya jangan memaksakan diri untuk mengutang, apalagi untuk barang-barang yang sifatnya tersier. Lebih baik kamu menabung sebanyak 30 persen dari gaji setiap bulannya, sampai uang tersebut kekumpul. 

Jadi misalnya kamu adalah seorang pegawai dengan gaji Rp 20 juta, berarti kamu harus mengumpulkan 30 persen dari gaji atau Rp 6 juta selama kurang lebih 4 bulan untuk bisa membeli jam tangan Rp 20 juta. 

Lantas apakah 30 persen itu paling pas?

Untuk uang belanja keperluan tersier besaran 30 persen ini dinilai paling ideal. Tapi, ada kalanya kamu harus menurunkan persentase tersebut karena beberapa pengeluaran penting lainnya. 

Misalnya, jika utangmu membludak dan harus dibayarkan segera, mau gak mau kamu harus menurunkan persentase uang belanja barang mewah dan mengalokasikannya untuk membayar utang. 

Contoh kasus lainnya jika, kamu memiliki tujuan jangka panjang yang lebih penting, misalnya merenovasi rumah, merencanakan untuk mendirikan bisnis, uang belanja untuk barang mewah kamu juga harus dikurangi. (Editor: Winda Destiana Putri).