Mau Siapkan Kamar Tidur untuk Si Kecil? Ini Biaya yang Bakal Kamu Keluarkan

kamar tidur untuk si kecil

Bagi yang udah punya anak, pasti sering merasa kalau waktu berjalan begitu cepat. Kayaknya baru kemarin si kecil lahir, sekarang tiba-tiba udah mau masuk SMP aja. Pernah merasa begitu?

Nah, seiring dengan bertambah umurnya sang buah hati, mereka pasti akan punya kebutuhan untuk punya kamar sendiri. Gak mungkin dong mau tidur terus sama papa-mamanya kayak anak balita.

Gak cuma karena butuh, keberadaan kamar sendiri untuk anak juga berguna untuk melatihnya soal kemandirian. Kamar pribadi bisa membantu anak “lepas” perlahan-lahan dari ketergantungannya kepada orangtua, sekaligus memberinya ruang untuk privasi.

Oleh karena itu, segera buatkan kamar anak di dalam rumah setelah buah hati dirasa sudah cukup umur. Tapi jangan main bikin aja ya. Keputusan ini pasti memerlukan perencanaan dan persiapan, karena erat kaitannya dengan doku alias duit.

kamar tidur untuk si kecil
Masing-masing anak tentu punya selera buat desain kamarnya (kamar tidur anak/pinterest)

Supaya gak kaget dan mendadak bingung, yuk kita cari tahu biaya apa saja yang bakal dibutuhkan saat menyiapkan kamar untuk anak. Simak ulasannya di bawah ini ya!

1. Ngecat tembok

Saat usia berapakah biasanya anak perlu punya kamar sendiri? Jawabannya pasti beragam. Tiap orangtua tentu punya pandangan masing-masing mengenai hal ini, dan itu sah-sah aja.

Yang pasti, kamar sendiri umumnya sudah dimiliki anak ketika mereka menginjak usia remaja, kira-kira 12-13 tahun. Bahkan ada juga orangtua yang sudah membuatkan kamar anak ketika mereka usia 7 tahun atau baru masuk SD.

Apa pun itu, anak tentunya masih dalam tahap perkembangan dan pertumbuhan ketika menempati ruang pribadinya itu. Yang berarti, selera dan kegemarannya pun masih bakal berubah-ubah.

Kalau begitu, lebih baik cat saja dindingnya dengan warna-warna netral. Dengan begitu, ketika anak memiliki keinginan lain soal desain kamarnya, cat tembok bisa diperbarui dengan menimpa cat lama yang udah ada. Kalau pakai wallpaper pasti bakal lebih repot buat ganti-ganti desain.

Harga cat per 25 kg berkisar di angka Rp 500 ribu. Jasa pengecatan sendiri memakan biaya Rp 20 ribu per meter persegi. Kalau luas kamarnya 8 meter persegi, biayanya pun jadi 20.000 x 8 = Rp 160 ribu. Jadi totalnya adalah sekitar Rp 660 ribu.

2. Pasang keramik

Untuk urusan lantai, pilih saja lantai keramik yang warnanya gak terlalu mencolok dan mudah dipadukan dengan warna dinding. Menggunakan keramik dengan motif-motif yang lucu boleh saja. Tapi kalau nanti anakmu bosan, masa iya mau diganti lantainya?

kamar tidur untuk si kecil
Biar gak ribet pas dibersihin, pakai keramik saja lantainya (keramik/rhyva)

Harga lantai keramik kurang lebih Rp 90 ribu per meter persegi. Bila kamar anakmu berukuran 8 meter persegi, tinggal dikalikan saja 8 x 90.000 = Rp 720.000.

Ongkos pasang keramik juga ada lho, sama saja kayak ongkos ngecat. Bedanya, tukang akan meminta upah berdasarkan hari kerja. Untuk satu hari kerja Rp 150 ribu, bila prosesnya memakan waktu dua hari ya 2 x 150.000 = Rp 300 ribu.

3. Lemari pakaian

Untuk lemari pakaian, pilihlah furniture yang materialnya tergolong ringan, seperti material plastik.

Selain ringan, plastik tentu gak akan terlihat memenuhi ruangan. Ini jauh lebih efisien ketimbang beli lemari kayu yang berat. Harga lemari kayu juga tergolong mahal bisa lebih dari Rp 1 jutaan. Lain halnya dengan lemari plastik multifungsi yang harganya cuma Rp 250 ribuan.

4. Dipan dan kasur

Khusus buat yang satu ini, ada baiknya untuk membeli yang kualitas wahid. Mengapa demikian? Karena dipan dengan kayu abal-abal, umurnya gak bakal lama. Ketika si buah hati beranjak besar, gak menutup kemungkinan bakal jebol.

Pilih saja dipan yang terbuat dari kayu jati berukuran 160 x 200 cm. Kayu jati merupakan kayu yang kuat, tahan air, dan gak akan jadi lapuk termakan usia. Harganya memang sedikit mahal, kurang lebih Rp 2 juta. Tapi keuntungannya bisa dipakai seumur hidup, atau bahkan diwariskan.

Untuk kasur, ada dua pilihan, yaitu kasur busa atau per (springbed). Springbed jelas lebih nyaman dan pasti bisa membantu si kecil tidur lebih pulas. Harga kasur springbed untuk ukuran 160 x 200 x 19 cm adalah sekitar Rp 1,7 juta.

5. Meja belajar

Sebelum memilih meja belajar yang pas, kenali dulu fitur-fiturnya. Ada meja yang dilengkapi dengan tempat menyimpan dokumen, tempat pensil, dan pastinya laci.

Khusus buat si kecil, pilih saja yang ada tempat menyimpan buku. Nanti kan dia juga bakal kuliah, aktivitas sehari-harinya di meja belajar itu adalah belajar, bikin PR, dan beresin buku.

kamar tidur untuk si kecil
Pilih yang minimalis tapi juga multifungsi (meja belajar/tempat tidur)

Jangan lupa juga buat pilih desain meja belajar minimalis. Minimalis pasti gak makan tempat karena bentuknya lebih ramping. Dan usahakan untuk gak memilih meja belajar dengan desain lucu-lucu, takutnya saat besar dia udah gak mau pakai lagi. Pilih saja yang polos dengan material kuat, harganya kurang lebih Rp 1,5 jutaan.

6. Barang-barang lain untuk kebutuhan anak

Apa saja ya barang-barang yang bakal jadi kebutuhan anakmu di kamar? Pastinya selain bantal, guling, ada juga lampu belajar, alat tulis, meja di samping tempat tidur, dan lainnya.

Biar gak bingung, siapkan saja anggaran sebesar Rp 850 ribu untuk membeli perlengkapan tambahan ini. Beli bekas mungkin bisa saja asalkan harganya murah dan kualitasnya masih bagus.

Total Biaya Merancang Kamar Anak

Kalau sudah paham sama rincian biayanya, sekarang mari kita hitung berapa juta ya total biayanya.

– Ngecat tembok

Beli cat = Rp 500.000

Jasa ngecat = Rp 160.000

– Pasang keramik

Beli keramik = Rp 720.000

Jasa pasang keramik = Rp 300.000

– Lemari pakaian = Rp 250.000

– Dipan kayu jati muda = Rp 2.000.000

– Kasur springbed = Rp 1.700.000

– Meja belajar multifungsi = Rp 1.500.000

– Perlengkapan lain-lain = Rp 850.000

Total biaya: Rp 7.980.000

Bukan biaya yang kecil bukan? Itu belum termasuk AC atau kipas angin lho. Kalau memang kamu berniat pasang AC, maka kamu harus mengukur dulu kapasitas listrik di rumahmu.

Oleh karena itu, siasati saja agar letak kamar si kecil ada di sebelah kamar orangtua. Dengan begitu, dinding pembatas kamar orangtua dan kamar anak bisa dilubangi untuk berbagi AC. Lebih hemat kan?

Jika dana yang ada gak mencukupi, gak apa-apa kok pinjam dana ke bank dalam bentuk kredit tanpa agunan (KTA). Tapi ingat, pilih yang bunganya rendah atau kurang lebih 0,95 persen per bulan. Dengan begitu, cicilan KTA-mu nanti gak akan terlalu memberatkan.