Mengisi Liburan Anak-anak dengan Kegiatan yang Bisa Menghasilkan Duit Sendiri

tabungan pendidikan anak terbaik

Dunia anak itu dunia bermain. Bagaimana kalau ditambah embel-embel bermain sambil menghasilkan duit? Ini pasti lebih mengasyikan lagi.

 

Gimana caranya? Pastinya langkah awal adalah mengenalkan dunia bisnis ke anak. Enggak usah secara teoritis, langsung ke praktiknya saja. Diingat sejak awal ya, mengenalkan bisnis itu ke anak itu bukan ingin mengejar keuntungan belaka, tapi sebagai proses learning ke anak.

 

Mengenalkan anak dengan dunia bisnis bukan hal yang baru. Bahkan sudah banyak kisah anak-anak yang sukses sejak mereka masih bau kencur. Bahkan ada istilah keren untuk anak yang berbisnis, yakni kidpreneur. Tuh, mantap kan?

 

[Baca: 10 Step Didik Anak Kenali Dunia Usaha Sejak Dini]

 

 

Lagi pula, mengajarkan bisnis ke anak juga bisa jadi media tepat untuk dekat dengan buah hati. Tambahan lagi, ini juga jadi sarana paling tepat untuk mendeteksi bakat dan minat anak sejak dini.

 

Nah, tugas orangtua adalah mendampingi sekaligus mengarahkan. Orangtua bisa memberikan input ide bisnis apa yang cocok untuk anak. Alhasil, praktik bisnis harus dimulai dulu dengan ide. Ide ini bisa berasal dari orangtua maupun anak. So, diskusikan dulu dong sama buah hati soal ide ini.

 

Pastinya usia anak sudah mencukupi dulu ya. Katakanlah paling muda itu berusia 7 tahun ke atas. Jangan pas balita dong.

 

mengisi liburan anak-anak

Ayo dek, sudah besar jangan main terus, kita jualan yuk!

 

 

Kira-kira ide bisnis apa yang bisa dipraktikkan bareng bersama buah hati? Mungkin beberapa ide berikut bisa menjadi kegiatan mengisi liburan anak-anak yang juga menghasilkan duit. 

 

1. Bikin playground di rumah

Anak selalu dekat dengan mainan. Entah itu mobil-mobilan, action figure, congklak, boneka, sampai balok-balok lego. Ketimbang cuma menumpuk di box, kenapa tidak diduitiin. Misalnya dengan menyewakan kepada anak-anak lain.

 

Tak usah jauh-jauh, cukup tengok kanan dan kiri di rumah. Siapa tahu ada tetangga yang punya anak sebaya dengan buah hati.

 

Bisnis sewa mainan ini tak perlu modal besar. Cukup sedikit kreativitas bisa terlaksana. Misalnya dengan membuat sudut di rumah sebagai playground.

 

Bantulah buah hati mendesain playground yang menarik. Materialnya bisa digunakan yang ada saja. Sebut saja kardus, matras, plastik bekas dan lain sebagainya. Lalu semua mainan si anak ditata di playground tersebut.

 

Kemudian mintalah si anak untuk jadi pemasar. Caranya dengan mengajak teman-teman sebayanya main di playground tersebut. Kemudian dikutip tiket masuk, misalnya Rp 1.000/anak. Dengan duit segitu, mereka bebas main  tanpa terikat waktu.

 

mengisi liburan anak-anak

Yo ayo, main ke rumahku, daripada jauh-jauh ke mall, tapi ini bayar loh hehehe

 

 

Lebih afdol lagi kalau anak yang bikin tiket itu. Misalnya tiket itu dari potongan karton yang digambar sesuka hati anak. Artinya, anak terlibat dalam setiap bisnis playground. Benefit tambahan lainnya, anak mendapatkan teman bermain di rumah.

 

2. Jual cake, donat, atau es potong buatan bunda

Berjualan panganan hasil kreasi sendiri juga bisa dilakoni kok. Panganan apapun ya. Bisa dalam bentuk kue, donat, es, yang semuanya hasil buatan ibu. Cuma pastikan, semua panganan itu sehat dan jauh dari bahan kimia.

 

Tinggal gimana memotivasi anak agar bersedia menjual semua panganan itu ke teman-temannya. Kalau perlu, ekspansi ke tetangga sekampung.

 

Tentu si anak mesti dididik dulu bagaimana prosedur memasarkan panganan itu, termasuk juga seputar nilai jual, dan menghitung uang kembalian.

 

Tak usah muluk-muluk menetapkan keuntungan dari bisnis rumahan ini. Kan tujuan dasarnya ingin mengenalkan bisnis ke anak.

 

Misalnya modal Rp 70 ribu beli bahan untuk bikin kue resoles. Nantinya dikemas plastik dan dijual dengan harga per satuan Rp 3.000 per potong. Bila modal Rp 70 ribu bisa bikin 30 potong resoles berarti kalau terjual semua dapat Rp 90 ribu. Artinya, untung Rp 20 ribu dong.

 

mengisi liburan anak-anak

Beli dong bu, pak, kuenya enak loh buatan aku dan mama 

 

 

3. Persewaan buku atau mainan

Coba deh ajak anak untuk memonetisasi mainan maupun koleksi bukunya. Daripada dianggurkan begitu saja, kan bisa dijadikan modal bisnis disewakan. Misalnya saja buku-buku cerita, komik, atau mainan yang lebih banyak menghuni gudang.

 

Tak usah pasang sewa mahal-mahal. Sesuaikan saja dengan uang jajan teman-teman si anak. Misalnya saja sewa buku cerita Rp 100 per hari. Sedangkan mainan bisa dalam rentang Rp 50-1000 tergantung dari jenis mainnya. Kalau ada sepatu roda bisa lebih mahal sedikit, katakanlah Rp 5.000 per hari.

 

Enaknya, bisnis sewa ini sama sekali tak perlu modal. Semua barang sudah tersedia dan merupakan koleksi si anak. Tinggal sampaikan saja risikonya seperi mengalami kerusakan atau paling fatal tak kembali. Kalau barang tak kembali, kenakan denda sewajarnya.

 

4. Jualan online

Anak zaman sekarang sudah melek internet. Nah daripada terus-terusan main game online atau nonton YouTube, mending diarahkan untuk menekuni jualan online.

 

[Baca: Persiapan Memulai Bisnis Online Biar Makyuus Hasilnya]

 

 

Saat ini sudah cukup banyak platform jual beli online seperti Olx.co.id, Tokopedia, Bukalapak, dan lain sebagainya.

 

Langkah pertama adalah mengajarkan anak sebagai seller. Seperti cara meng-upload foto, mencantumkan harga, dan terutama registrasi dulu sebagai seller.

 

mengisi liburan anak-anak

Kalau kita dulu cuma tahu main gambaran, anak sekarang mah update gadget bro!

 

 

Barang yang dijual online ini disesuaikan dengan platform-nya. Misalnya kerajinan tangan cocoknya di Bukalapak atau Tokopedia. Barang yang dijual ini bisa hasil kerajinan tangan anak atau orangtua. Tak tertutup kemungkinan mainan si anak yang tak terpakai dijual di sini.

 

[Baca: Jual Perlengakan Anak yang Tak Terpakai Biar Dapat Duit Segar]

 

 

Minimal itulah empat ide bisnis yang bisa dilakoni bareng anak. Perlu digarisbawahi sejak awal, bisnis yang digarap bersama anak tak selalu berawal mendapatkan uang. Sebaliknya, mengajari anak bisnis sebaiknya mengedepankan sebagai suatu aktivitas yang menyenangkan bagi anak.

 

 

Satu hal lagi, jangan lupa hasil bisnis anak itu ditabung sehingga ilmunya bertambah lagi. Jangan cuma lihai berbisnis tapi juga paham dikemanakan keuntungan bisnisnya itu.

 

[Baca: Buka Tabungan Anak Tak Sekada Didik Anak Rajin Menabung]