Tarif Pajak UMKM Terbaru, Cara Menghitung, dan Bayarnya
Kamu pastinya udah tahu kalau setiap warga negara yang punya penghasilan itu wajib bayar pajak. Aturan ini juga berlaku buat pengusaha UMKM lho, yaitu dengan membayar pajak UMKM.
Kalau kamu baru-baru ini merintis usaha yang dikategorikan sebagai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), kudu tahu nih apa itu pajak UMKM dan gimana cara menghitungnya. Tujuannya, agar usaha kamu dapat legalitas alias diakui keberadaannya oleh pemerintah.
Dalam artikel kali ini, Lifepal mau kupas pajak UMKM ini dan gimana cara menghitungnya. Simak ulasannya berikut ini.
Apa itu pajak UMKM?
Pajak UMKM adalah pajak penghasilan yang berlaku buat Objek Pajak (usaha) dengan peredaran bruto tertentu kurang dari Rp4,8 miliar.
Itu berarti Wajib Pajak yang memiliki usaha dengan peredaran bruto tertentu atau omzet gak lebih dari Rp4,8 miliar maka pajak penghasilan yang dibayarkan ialah pajak UMKM. Ketentuan pajak ini telah diatur secara jelas dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018.
Subjek pajak UMKM siapa aja?
Para pelaku UMKM yang tergolong subjek pajak dengan omzet tertentu menurut peraturan Pemerintah tahun 2018 tersebut meliputi:
Usaha apa aja yang digolongkan UMKM?
Pajak usaha ini diberlakukan bagi Objek Pajak (usaha) dengan omzet satu tahun gak melebihi Rp4,8 miliar. Berikut ini usaha-usaha yang tergolong sebagai usaha mikro kecil dan menengah berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008.
Usaha Menengah, kriterianya punya kekayaan bersih > Rp500 juta – Rp10 miliar (gak termasuk tanah dan tempat usaha) dan omzet setahun > Rp2,5 miliar – Rp50 miliar.
Berapa besar pajak UMKM?
Tarif pajak UMKM yang sebelumnya 1 persen diturunkan menjadi 0,5 persen. Perubahan ini disahkan Presiden Joko Widodo lewat PP No. 23 Tahun 2018 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu.
Peraturan tersebut menggantikan PP No. 46 Tahun 2013. Berlakunya pajak UMKM sebesar 0,5 persen ini mulai efektif sejak 1 Juli 2018 yang lalu.
Bukan tanpa alasan perubahan pajak usaha ini dilakukan. Pemerintah berharap, dengan pemberlakukan peraturan ini pelaku UMKM gak merasa terbebani dengan besaran pajak yang berlaku. Dengan begitu, pelaku UMKM secara finansial mampu mengembangkan usahanya.
Keuntungan PPh Final UMKM terbaru bagi pelaku usaha
Selain itu, ada sejumlah keuntungan di balik turunnya pajak usaha ini, yaitu:
Cara menghitung pajak UMKM
Menghitung pajak usaha mikro, kecil, dan menengah itu simpel lho. Gak serumit yang kamu bayangkan deh pokoknya. Kamu tinggal mengalikan tarif pajak 0,5 persen dengan omzet atau peredaran bruto tiap bulan.
Sebagai contoh, Pak Yuu punya usaha kuliner kecil-kecilan yang udah jalan 2 tahun. Tiap bulannya Pak Yuu dapat omzet yang gak menentu. Namun, rata-rata setahunnya bisa mencapai Rp300 juta.
Dengan omzet yang sebesar itu, berapakah pajak usaha mikro, kecil, dan menengah yang dibayar Pak Yuu? Detail perhitungannya adalah sebagai berikut.
Bulan | Omzet | Hitungan pajak |
Januari | Rp25.000.000 | 0,5 persen x Rp25 juta = Rp125 ribu |
Februari | Rp23.000.000 | 0,5 persen x Rp23 juta = Rp115 ribu |
Maret | Rp27.000.000 | 0,5 persen x Rp27 juta = Rp135 ribu |
April | Rp20.000.000 | 0,5 persen x Rp20 juta = Rp100 ribu |
Mei | Rp28.000.000 | 0,5 persen x Rp28 juta = Rp140 ribu |
Juni | Rp27.000.000 | 0,5 persen x Rp27 juta = Rp135 ribu |
Juli | Rp22.000.000 | 0,5 persen x Rp22 juta = Rp110 ribu |
Agustus | Rp23.000.000 | 0,5 persen x Rp23 juta = Rp115 ribu |
September | Rp26.000.000 | 0,5 persen x Rp26 juta = Rp130 ribu |
Oktober | Rp27.000.000 | 0,5 persen x Rp27 juta = Rp135 ribu |
November | Rp28.000.000 | 0,5 persen x Rp28 juta = Rp140 ribu |
Desember | Rp24.000.000 | 0,5 persen x Rp24 juta = Rp120 ribu |
Total | Rp1.510.000 |
Jadi, pajak usaha mikro, kecil, dan menengah PPh Final yang dibayarkan Pak Yuu selama setahun sebesar Rp1,51 juta.
Cara membayar pajak UMKM
Ada dua cara nih buat kamu pelaku UMKM untuk setor pajak ini:
Cara membayar pajak UMKM dengan Kode Billing di mesin ATM
Membayar pajak ini sendiri di ATM dengan Kode Billing terbilang mudah.
Langkah-langkah pembayaran pajak UMKM di ATM Mandiri
Gak cuma perhitungan pajak ini yang perlu diketahui, ada hal-hal penting lainnya yang perlu kamu tahu. Hal-hal ini jangan sampai diabaikan dalam urusan pembayaran pajak usaha mikro, kecil, dan menengah PPh final. Apa aja hal-hal tersebut? Termasuk PPh yang tercantum dalam PP Nomor 23 Tahun 2018, masih ada pajak-pajak lainnya yang dibayarkan pelaku UMKM, seperti: Nah, itu tadi penjelasan pajak UMKM PPh final. Tarif terbarunya yang udah sedemikian murah tentu aja gak bikin pelaku UMKM terbebani buat bayar pajak. Dengan begitu, pelaku UMKM bisa mengoptimalkan usahanya dan negara terus dapat perolehan pajak.Langkah-langkah pembayaran pajak UMKM di ATM BNI
Langkah-langkah pembayaran pajak UMKM di ATM BCA
Hal-hal penting soal pajak UMKM ini jangan sampai diabaikan ya!
Jenis-jenis pajak yang wajib dibayar UMKM