Intip Peluang Bisnis Takoyaki Beromzet hingga Rp 39 Juta per Bulan
Takoyaki siapa yang gak mengenal kuliner asal Negeri Sakura ini. Nah kamu bisa lho memanfaatkan peluang bisnis dengan berjualan takoyaki, bayangkan aja jika berjualan cemilan satu ini bisa menghasilkan cuan puluhan juta per bulannya, menarik bukan?
Bagi sebagian orang Indonesia, makanan khas Jepang ini sudah menjadi menu favorit bagi yang menggemari gurihnya takoyaki. Jika menelisik ke belakang, kepopuleran makanan Jepang kala itu memang gak seperti sekarang, betul gak?
Menu makanan seperti sushi atau menu bento lainnya, merupakan deretan makanan yang banyak dicari oleh orang Indonesia. Menjajakan menu takoyaki dengan konsep kaki lima layaknya di Jepang, memang tengah digemari nih.
Kalau kamu tinggal di perumahan maupun di pusat perbelanjaan, pernah dong melihat gerobak khas jajanan kaki lima Jepang yang menjual menu takoyaki. Keuntungan yang menggiurkan dari peluang bisnis ini menjadi alasan kenapa banyak orang memilih kuliner.
Daripada berlama-lama lagi mending kita simak langsung aja yuk analisa modal, keuntungan dan tips untuk menjalankannya agar meminimalisir kerugian berikut ini:
Modal utama peluang bisnis takoyaki
Untuk memulai usaha takoyaki, kamu harus mempersiapkan beberapa peralatan yang dibutuhkan untuk memasak dan juga berdagang. Beberapa diantaranya adalah:
Nama peralatan | Kuantitas | Harga |
---|---|---|
Kompor 2 tungku | 1 | Rp 350.000 |
Cetakan bola takoyaki | 2 | Rp 200.000 |
Gerobak/Stand takoyaki | 1 | Rp 3.000.000 |
Gas elpiji 12Kg | 1 | Rp 450.000 |
Kursi | 10 | Rp 200.000 |
Meja | 4 | Rp 1.400.000 |
Spanduk dan Banner | 2 | Rp 300.000 |
Tempat adonan dan bumbu | 1 | Rp 150.000 |
Alat masak | 1 | Rp 125.000 |
Jumlah | Rp 6.175.000 |
Perhitungan modal peralatan dan perlengkapan untuk memulai peluang bisnis takoyaki dengan asumsi hanya menyiapkan kursi dan meja demi menunggu pesanan.
Biaya operasional bisnis takoyaki
Lalu selanjutnya ada biaya operasional yang harus dikeluarkan setiap harinya untuk membuat menu takoyaki. Berikut ini adalah beberapa bahan yang harus kamu perlukan buat membuat menu takoyaki.
Nama bahan | Kuantitas | Harga |
---|---|---|
Tepung adonan khusus takoyaki | 1 kg | Rp 90.000 |
Tepung terigu | 5 kg | Rp 70.000 |
Baking powder | 100 gram | Rp 10.000 |
Garam | 100 gram | Rp 5.000 |
Gurita | 400 gram | Rp 70.000 |
Stick kepiting | 250 gram | Rp 25.000 |
Daging ham sapi | 250 gram | Rp 30.000 |
Saus mayonise | 1,5 kg | Rp 40.000 |
Saus takoyaki | 1,5 kg | Rp 60.000 |
Katsuobushi (ikan cakalang) | 400 gram | Rp 80.000 |
Daun bawang | 500 gram | Rp 20.000 |
Minyak goreng | 1 liter | Rp 12.000 |
Margarin | 250 gram | Rp 15.000 |
Kemasan | 100 dus | Rp 70.000 |
Jumlah | Rp 597.000 |
Itulah biaya operasional harian yang harus kamu keluarkan dengan asumsi tepung adonan dan terigu sebanyak 6 kg tersebut bisa membuat 750 buah takoyaki (75 porsi) dengan 3 varian isi yakni gurita, stick kepiting dan juga daging asap.
Selanjutnya ada juga biaya operasional bulanan yang harus kamu keluarkan seperti:
Nama biaya | Kuantitas | Harga |
---|---|---|
Isi ulang gas elpiji 12 kg | 2 | Rp 300.000 |
Sewa tempat | 1 | Rp 3.000.000 |
Karyawan | 1 | Rp 3.000.000 |
Jumlah | Rp 6.300.000 |
Jadi jika dijumlahkan maka biaya operasional harian dan bulanan yang harus dipersiapkan untuk membuka peluang bisnis takoyaki sebesar:
Rp 597.000 (biaya operasional harian) x 26 hari (waktu buka usaha) = Rp 15.522.000
Rp 15.522.000 (biaya operasional harian) + Rp 6.300.000 (biaya operasional bulanan) = Rp 21.822.000 (total biaya operasional)
Bagaimana dengan omzet per bulannya? Yuk kita lihat hitung-hitungannya di poin berikutnya.
Analisa keuntungan peluang bisnis takoyaki
Seperti yang udah sempat dijelaskan di atas, dengan biaya operasional sebanyak itu kamu bisa membuat 750 buah takoyaki atau sekitar 75 porsi kalau dalam 1 porsi terdapat 10 buah takoyaki. Harga rata-rata takoyaki yang bisa kamu banderol per porsinya sekitar Rp 20.000.
Jadi omzet yang bisa kamu raup per bulannya sekitar:
Rp 20.000 (harga per porsi) x 75 (penjualan per hari) = Rp 1.500.000 (omzet per hari)
Rp 1.500.000 (omzet per hari) x 26 hari ( waktu buka usaha) = Rp 39.000.000 (omzet per bulan)
Banyak banget bukan? Dalam sebulan kamu bisa menghasilkan omzet sebesar Rp 39 juta dengan asumsi penjualan kamu ludes terjual setiap harinya. Eits… tapi belum selesai, kamu pasti penasaran dengan laba bersih yang bisa didapatkan? Yuk simak nominalnya berikut ini:
Rp 39.000.000 (omzet per bulan) – Rp 21.822.000 (biaya operasional per bulan) = Rp 17.178.000 (laba bersih per bulan)
Nah, begitulah nominal laba bersih yang berpotensi kamu dapatkan setiap bulannya dengan menjalankan peluang bisnis takoyaki. Untuk mencapai target penjualan sebanyak itu tentunya kamu perlu strategi marketing yang jitu nih, betul gak?
Oleh karena itu kamu juga perlu menyimak beberapa tips berjualan takoyaki berikut agar dalam sehari kamu bisa menjual 75 porsi.
Tips menjalankan peluang bisnis takoyaki
Yang namanya berjualan makanan, pastinya ada tips khusus supaya menu makanan kamu menarik perhatian banyak orang dan laris manis dijual di pasaran. Berikut ini adalah 4 langkah yang bisa kamu lakukan:
1. Daftarkan di Gofood dan Grabfood
Langkah pertama supaya kios kamu banyak dikunjungi oleh orang adalah dengan mendaftarkannya ke Gofood ataupun Grabfood. Dalam beberapa tahun belakangan, kedua platform tersebut terbukti menggenjot penjualan makanan para pelaku bisnis di Indonesia.
Salah satu alasannya karena banyak promo yang diberikan dan bikin pelanggan gak perlu capek-capek pergi ke restoran. Jadi pastikan dagangan kamu terdaftarkan di 2 perusahaan tersebut ya!
2. Berikan diskon dan penawaran menarik
Kedua kamu bisa memberikan diskon maupun penawaran menarik kepada pelanggan dalam periode tertentu. Saat melakukan pembukaan, kamu juga bisa memberikan promo yang bombastis supaya banyak orang antre ke tempat berjualan.
3. Pilih lokasi yang tepat
Lokasi menjadi faktor ketiga yang harus diperhatikan supaya dagangan takoyaki kamu banyak didatangi masyarakat. Coba cari tempat yang banyak dilalui orang seperti pinggir jalan raya agar aksesnya mudah terjangkau.
4. Riset cita rasa makanan
Hal terakhir yang bisa kamu lakukan agar makanan kamu laris manis di pasaran adalah dengan melakukan riset cita rasa alias tester. Kamu bisa mencoba menawarkan takoyaki buatan kamu ke teman dekat atau keluarga.
Kalau ada yang bilang kurang ini dan itu, jangan marah dulu. Coba tanyakan apa yang kurang dan perbaiki kualitas makanan kamu supaya modal usaha yang sudah dikeluarkan gak terbuang sia-sia.
Untuk memulai bisnis emang bukanlah hal yang mudah, terutama bagi karyawan yang kebanyakan waktunya dihabiskan di kantor. Sembari mengumpulkan modal dan waktu, kamu bisa menerapkan prinsip pengelolaan keuangan 50 persen untuk kebutuhan, 30 persen untuk hiburan dan sisanya 20 persen untuk ditabung dan diinvestasikan.
Dengan begitu kamu bisa menjalankan peluang bisnis takoyaki tanpa perlu menghabiskan waktu lebih banyak lagi. Semoga sukses! (Editor: Mahardian Prawira Bhisma).