Menelusuri Jenjang Pendidikan Anak dan Biayanya

Pendidikan Anak

Lingkup pendidikan anak pada umumnya dimulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang terdiri atas Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak-Kanak (TK), dan Sekolah Dasar (SD). Fase pendidikan dasar inilah yang menjadi fondasi karena pada masa tersebut dianggap sebagai fase puncak perkembangan otak anak.

Pendidikan anak sejak dini dititikberatkan kepada sisi pengembangan kognitif, psikomotorik, dan afektif. Namun tidak terbatas di situ saja, anak akan diberikan pemahaman tentang kehidupan sosial demi mendorong perkembangan tumbuh kembangnya juga.

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Pendidikan anak usia dini adalah pembinaan terhadap pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani yang ditujukan kepada anak-anak sejak baru lahir hingga berusia enam tahun dengan tujuan agar anak-anak memiliki kesiapan untuk memasuki fase pendidikan selanjutnya, baik jalur formal, nonformal, maupun informal.

Pola Pendidikan Anak Usia Dini diisi dengan pelajaran-pelajaran praktis dan sederhana, seperti menyanyi, mendengarkan cerita atau dongeng, bermain, serta bentuk aktivitas lainnya yang membantu anak menjadi lebih kreatif, mandiri, serta berperilaku dengan baik di lingkungannya.

Kelompok Bermain (KB)

Kelompok Bermain (KB)

Kelompok bermain adalah pendidikan nonformal bagi anak-anak usia prasekolah sekurang-kurangnya dari anak berusia tiga tahun sampai dengan usia lima tahun.

Jalur pendidikan ini berbeda dengan pendidikan taman kanak-kanak yang sudah dikenalkan beberapa materi. Sedangkan dalam kelompok bermain, anak-anak tidak dibebani dengan materi yang berat.

Fokus rangsangan adalah pada sisi kemampuan motorik, sosial, dan kognitifnya dengan tujuan agar mereka menjadi lebih aktif, tertarik untuk bereksplorasi, dan tertarik untuk berinteraksi dengan sebayanya.

Kisaran biaya masuknya antara Rp200 ribu sampai dengan Rp1 juta ditentukan oleh pengelola berdasarkan fasilitas yang didapatkan. Sedangkan besaran SPP pun bervariasi antara Rp50-Rp300 tergantung dari fasilitas dan media belajar yang disediakan di daerah masing-masing.

Taman Kanak-Kanak (TK)

tk

Taman Kanak-Kanak adalah pendidikan formal yang dilengkapi dengan sistem kurikulum untuk memberikan rangsangan pendidikan dan perkembangan jasmani anak-anak mulai dari usia enam tahun.

Tujuan dari pendidikan di tahap Taman Kanak-Kanak masih ada benang merahnya dengan pendidikan yang didapatkan saat berada dalam jenjang Kelompok Bermain, yaitu menyiapkan anak-anak untuk memasuki jenjang pendidikan selanjutnya.

Selain itu, masa-masa pengembangan di Taman Kanak-Kanak diharapkan mampu membantu mendorong daya cipta dan rasa keingintahuan terhadap berbagai ilmu pengetahuan.

Proses pendidikan TK berlangsung paling singkat selama dua tahun. Namun, jika dibutuhkan dengan mempertimbangkan perilaku, pertumbuhan, dan kematangan anak, prosesnya bisa disesuaikan.

Pada jenjang ini, anak-anak sudah dikenalkan dengan pelajaran-pelajaran sederhana yang meliputi agama, bahasa, berhitung, mengenal aksara dan ejaan, bernyanyi, memperkenalkan aneka keterampilan yang meliputi keterampilan melipat kertas, menggunting, dan sebagainya.

Tidak kalah penting pada fase ini adalah kesempatan untuk mengenalkan anak-anak kepada lingkungannya dan bersosialisasi dengan teman sebaya.

Biaya masuk TK memang lebih besar dibandingkan dengan pendidikan KB. Karena ada seragam dan media belajar yang harus dimiliki oleh siswa. Biaya di kota besar relatif lebih tinggi dibandingkan dengan di daerah.

Sebagai contoh di kawasan BSD Serpong, biaya masuk TK swasta sekitar Rp5 juta hingga Rp10 jutaan. Sedangkan besaran SPP dimulai dari Rp500 ribu sampai dengan Rp1 juta per bulan.

Kembali lagi, biaya tersebut merupakan kebijakan sekolah masing-masing yang sudah disesuaikan dengan fasilitas dan SDM yang terampil.  

Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

sd smp

Peserta didik yang telah menyelesaikan PAUD maupun TK bisa langsung melanjutkan ke jenjang pendidikan Sekolah Dasar. Sekolah Dasar adalah jenjang pendidikan dasar formal.

Program wajib belajar sembilan tahun mencakup enam tahun di Sekolah Dasar dan tiga tahun di tingkat Sekolah Menengah Pertama. Usia peserta didik Sekolah Dasar pada saat masuk setidaknya sudah berusia tujuh tahun atau paling minimal enam tahun pada awal tahun pendidikan, yaitu sekitar bulan Juli.

Peserta didik yang mendapatkan pembinaan di jenjang Sekolah Dasar akan mendapatkan materi pelajaran sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah, di antaranya:

  1. Pendidikan Agama
  2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
  3. Matematika
  4. Bahasa Indonesia
  5. Ilmu Pengetahuan Alam
  6. Ilmu Pengetahuan Sosial
  7. Seni Budaya dan Keterampilan, dan
  8. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

Ada dua jenis sekolah dasar di Indonesia, yaitu Sekolah Dasar Negeri/Swasta dan Madrasah Ibtidaiyah Negeri yang berada di bawah naungan Kementerian Agama. Sedangkan Sekolah Dasar Negeri dan Swasta berada di bawah pengawasan dan pembinaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Menyiapkan Biaya Pendidikan Anak di Indonesia

Menyiapkan Biaya Pendidikan Anak di Indonesia

Salah satu hal yang perlu dipersiapkan oleh orang tua adalah biaya pendidikan anak saat memasuki jenjang PAUD, TK, hingga SD.

Pemerintah telah memberikan jaminan pendidikan gratis untuk pendidikan dasar tingkat Sekolah Dasar Negeri. Sementara untuk PAUD dan TK, orang tua masih tetap harus menyiapkan dana pribadi.

Bagi orang tua yang memiliki kemampuan finansial yang lebih mapan dapat menyekolahkan anak-anak mereka ke Sekolah Dasar Swasta atau pendidikan dasar yang dikelola oleh pihak swasta. Hal tersebut bertujuan agar anak-anak mendapatkan pendidikan terbaik yang didukung dengan fasilitas yang lebih lengkap.

Sebagai tips, orang tua juga bisa mulai menyiapkan anggaran pendidikan anak. Cara yang bisa ditempuh dapat bermacam-macam, antara lain:

  • Menyiapkan tabungan pendidikan.
  • Memanfaatkan investasi untuk tujuan pendidikan.
  • Memberikan proteksi berupa asuransi pendidikan.
  • Biaya pendidikan harus disiapkan sejak dini. Pasalnya masih banyak orang tua yang terlambat atau menunda persiapan pendidikan anak-anak mereka di tengah inflasi pendidikan yang tinggi.

    Agar pendidikan anak di masa depan terjamin, sepantasnya orang tua mempersiapkan dan merencanakannya sedini mungkin sehingga masa depan anak-anak bisa terjamin. Jaminan ini meliputi berbagai jenis produk rencana pendidikan, mulai dari tabungan, investasi, maupun proteksi pendidikan.