Arti Pengendalian Internal dan Manfaatnya bagi Perusahaan

News

Selain fokus pada eksekusi kebijakan manajemen, mendukung pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan perlu ditunjang dengan suatu pengendalian internal juga. 

Nyatanya tanpa pengendalian internal yang ideal dan terjadwal, perkembangan organisasi berisiko kehilangan arah sehingga tidak berjalan efektif dan efisien. 

Pengertian Pengendalian Internal 

Hukum

Secara umum, fungsi dari pengendalian internal adalah mengarahkan operasional organisasi dan mencegah terjadinya kecurangan. Ada dua pengertian pengendalian internal yang familier. 

1. Pengertian menurut Committee of Sponsoring Organization of The Treadway Commission (COSO) 1992

Suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan direksi, manajemen, dan personal entitas lainnya. Proses ini dirancang untuk memberikan jaminan yang wajar mengenai pencapaian tujuan perusahaan. 

2. Pengertian menurut George E. Bennet 

Bagian dari koordinasi sistem akun-akun yang ada dan prosedur perkantoran yang saling berkaitan. Dalam penerapannya, seorang karyawan bisa mengerjakan tugasnya sendiri dan secara berkelanjutan memeriksa pekerjaan karyawan yang lain. Ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kecurangan.

Tujuan menerapkan pengendalian internal

Tujuan pengendalian internal di dalam sebuah perusahaan atau organisasi adalah memberikan jaminan yang memadai, seperti: 

  1. Mengamankan dan memastikan bahwa aset perusahaan hanya digunakan untuk kepentingan perusahaan semata dan bukan untuk kepentingan individu. 
  2. Perusahaan terlindungi dari tindakan penyelewengan, pencurian, dan penyalahgunaan yang tidak sesuai dengan kepentingan perusahaan. 
  3. Memperkecil kemungkinan terjadinya kesalahan dalam laporan keuangan
  4. Kepastian bahwa karyawan telah menaati peraturan. 
  5. Memastikan fokus aspek pengendalian internal mencapai tujuan operasi, pelaporan, dan tujuan ketaatan. 

Komponen pengendalian internal 

Berikut lima komponen yang memengaruhi pengendalian internal dalam sebuah perusahaan. 

1. Lingkungan 

Lingkup yang masuk dalam lingkungan salah satunya adalah sikap yang berasal dari manajemen dan perusahaan. Hal ini akan bermanfaat dalam membentuk suasana yang profesional dalam sebuah organisasi.

2. Penilaian risiko 

Ini adalah kegiatan yang dilakukan manajemen perusahaan soal mengidentifikasi dan menganalisis risiko. Komponen ini penting karena akan memengaruhi keberlanjutan sebuah usaha. 

3. Aktivitas pengendalian 

Memastikan tujuan perusahaan tercapai adalah satu dari sekian banyak aktivitas pengendalian internal. Ini pula yang menunjang upaya perusahaan untuk meraih profit. 

4. Informasi dan komunikasi

Informasi diperlukan setiap tataran manajemen untuk mengambil sebuah keputusan. Maka, informasi sangat penting dalam setiap entitas untuk melaksanakan tanggung jawab. 

5. Aktivitas pemantauan 

Ini berkaitan dengan penilaian dan pengendalian mutu oleh manajemen bahwa pengendalian berjalan sesuai dengan yang diharapkan.  

Karakteristik sistem pengendalian internal 

karakteristik startup

Pengendalian internal diwujudkan dengan sebuah pendelegasian wewenang kepada petugas yang tepat. Wewenang ini dapat menyangkut persetujuan atas transaksi dan penetapan tugas dalam menunjang keberlangsungan perusahaan. Hal ini dapat direalisasi dalam hal-hal seperti berikut.

  • Membuat laporan akuntansi transparan dan mudah diperiksa. 
  • Adanya penjagaan berganda atas aktiva yang dimiliki. 
  • Adanya verifikasi secara periodik terhadap eksistensi aktiva yang dicatat.
  • Memilih pegawai yang cakap dan ahli sesuai pada tingkat tanggung jawabnya masing-masing.
  • Kelemahan Pengendalian Internal 

    Penerapan laporan

    Meskipun disebut sebagai salah satu cara yang dapat mengurangi terjadinya risiko kecurangan, pengendalian internal nyatanya memiliki sejumlah keterbatasan juga sebagaimana upaya ini sangat bergantung pada manusia sebagai eksekutornya. 

    Dengan demikian, faktor kemampuan manusia menjadi yang sangat penting dalam setiap pelaksanaan sistem pengendalian internal. 

    Berikut sejumlah kekurangan yang muncul dari pengendalian internal, menurut COSO. 

  • Penilaian manusia dalam pengambilan keputusan berisiko salah dan bias.
  • Skala kerusakan yang dapat terjadi karena kegagalan manusia meskipun hanya kesalahan sederhana
  • Kemampuan manajemen, personel lain, dan pihak ketiga untuk menghindar dari tanggung jawab. 
  • Peristiwa eksternal di luar kendali organisasi.
  • Contoh sistem pengendalian internal 

    Contoh surat

    Sistem pengendalian internal bertujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional. Untuk dapat mewujudkannya, ada sejumlah aktivitas yang mesti diwujudkan. Berikut contoh sistem pengendalian internal dalam sebuah perusahaan. 

  • Formalisasi kode etik perseroan mencakup penerapan nilai, etika, integritas karyawan yang dapat diakses oleh seluruh karyawan melalui media intranet (portal) perseroan.
  • Penggunaan program komputer yang terintegrasi dalam transaksi keuangan dan operasional, misalnya penjualan, programming, dan SDM.
  • Pemisahan fungsi sesuai tugas, tanggung jawab, dan kewenangan dalam struktur organisasi Perseroan dan unit usaha.
  • Adanya supervisi oleh atasan masing-masing pada setiap tugas dan tanggung jawab.
  • Pada prinsipnya, pengendalian internal adalah satu hal yang penting dalam menunjang pembinaan organisasi yang sehat dan sesuai dengan idealisme perusahaan. Ruang lingkupnya pun luas, tidak hanya pada segi keuangan, namun turut menyangkut manajemen kepegawaian.

    Sebagian perusahaan mengandalkan bantuan seorang konsultan bisnis untuk menetapkan nilai-nilai pengendalian internal. Dengan begitu, manajemen bisa tetap berfokus pada pengembangan bisnis secara general.