Cocok untuk Milenial, Ikuti 5 Peraturan Mengelola Keuangan yang Sehat Ini

mengelola keuangan

Supaya menjadi seseorang yang sukses kita membutuhkan kemampuan mengelola keuangan yang baik sejak dini. Kalau kamu masih mengalami kesulitan, ada baiknya untuk coba menerapkan 5 peraturan mengelola keuangan yang sehat berikut supaya tetap bisa menabung serta berinvestasi. Cocok banget buat kamu para milenial!

Gak semua orang mempunyai kesadaran untuk mengatur keuangan dengan baik. Kendala dalam mengatur finansial biasanya terjadi sama orang yang baru pertama kali bekerja karena pengalaman yang dimiliki terbilang cukup minim.

Selain itu gaya hidup yang mahal kadang buat kita memiliki sifat konsumtif yang cukup tinggi. Emang sih gak ada salahnya kalau punya hobi belanja, asal sesuaikan juga dengan bujet yang dimiliki.

Jangan sampai ujung-ujungnya kamu harus berutang dengan teman atau bahkan meminjam uang ke perusahaan finansial.  Bukannya untung malah jadi buntung nanti.

Daripada terus-terusan bingung, mending langsung aja kamu simak 5 aturan dalam mengelola keuangan yang sehat berikut ini.

Baca juga: 15 Kebiasaan Mengatur Keuangan Pribadi yang Bikin Masa Depan Cerah

1. Mengelola keuangan bermula dari gaya hidup

mengelola keuangan
Kumpul gak harus keluar duit banyak. (Pexels)

Dikutip dari Investopedia, faktor lingkungan akan sedikit banyak mempengaruhi gaya hidup kamu untuk mengeluarkan uang setiap bulannya. Oleh karena itu sangat penting buat kita menyadari gaya hidup seperti apa yang sedang dijalani saat ini.

Usahakan untuk membatasi kegiatan yang menguras uang terlalu dalam seperti pergi ke pusat perbelanjaan atau makan di restoran yang mahal. Ganti dengan hal-hal yang lebih positif dan pastinya ekonomis supaya dompet gak tambah kering. Contohnya berolahraga lari, berkumpul bersama teman atau mungkin belajar memasak sendiri di rumah. Banyak hal yang bisa bikin kamu bahagia tanpa perlu mengeluarkan banyak uang. Betul, gak?

Baca juga: 5 Cara Atur Duit ala CEO Dunia, dari Mark Zuckerberg sampai Chris O’Neill

2. Prioritaskan kebutuhan dibandingkan keinginan

mengelola keuangan
Kalau belum perlu beli smartphone baru, buat apa? (Shutterstock)

Melihat gaya hidup masyarakat perkotaan yang serba mewah kadang membuat beberapa milenial sulit membedakan mana yang menjadi kebutuhan dan mana yang keinginan.  Kekurangpekaan ini kadang mendorong kita membeli suatu barang yang sebetulnya gak terlalu dibutuhkan. Contoh yang paling sederhana adalah membeli smartphone. Cuma karena tergiur melihat spesifikasi dan fitur yang canggih, kita menjadi latah untuk membeli baru. Padahal sebetulnya yang lama masih bisa digunakan.

Kamu bisa menggunakan uang untuk membeli smartphone baru tersebut untuk kebutuhan lainnya seperti kebutuhan pokok, membeli saham atau yang lebih mudahnya menabung emas. Dengan begitu uang yang dibelanjakan bisa bermanfaat, bahkan meningkat nilainya.

Kamu bisa mengelola keuangan dengan pola 50/20/30 di mana dari seluruh total gaji kamu 50 persennya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, 20 persen menabung  atau investasi, dan 30 persen untuk kebutuhan hiburan diri sendiri. Sebagai gambaran, jika gaji kamu sebulan Rp 6 juta, bisa sisihkan sebanyak Rp 3 juta buat kebutuhan pokok,  Rp 1,2 juta untuk menabung atau investasi dan Rp 1,8 juta untuk keperluan hiburan.

Baca juga: 7 Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga buat yang Bergaji Rp 5 Juta

3. Buatlah pembukuan sederhana

mengelola keuangan
Catat pengeluaranmu. (Pexels)

Kalau baru gajian duit rasanya gampang banget buat dikeluarin, tiba-tiba di pertengahan bulan pas lihat rekening kaget karena sisanya tinggal sedikit. Kejadian kaya gitu sering banget terjadi dan dengar dari kerabat terdekat. Salah satu penyebabnya adalah karena gak melakukan pencatatan transaksi.

Padahal pembukuan transaksi bulanan penting dalam mengelola keuangan bila ada pembengkakan bujet tertentu. Gak perlu membuat pembukuan yang ribet-ribet, cukup yang sederhana aja seperti menyimpan rapi struk belanjaan. Atau kalau masih dirasa terlalu repot bisa menggunakan aplikasi pembukuan yang udah banyak beredar di Play Store atau App Store.

Dengan begitu kita tetap bisa memantau pengeluaran uang setiap bulannya tanpa perlu khawatir lagi uang hilang ke mana.

4. Mulai menabung atau investasi segera

mengelola keuangan
Mulai berinvestasi dong. (Pexels)

Orang-orang sering mengatakan ‘’lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali”. Perumpamaan tersebut kayaknya cocok untuk menjadi alasan kamu memulai menabung atau berinvestasi. Karena kalau tidak secepatnya duit yang kamu hasilkan akan cepat menghilang. Sayang banget kan udah banting tulang tapi hasilnya cuma bisa dirasain sesaat aja.

Sebagai contohnya kamu menyisihkan uang sekitar Rp 660 ribu untuk memulai berinvestasi dengan membeli emas seberat 1 gram setiap bulannya di Antam.  Dalam beberapa tahun ke depan jika rutin melakukannya uang yang kamu sisihkan tersebut bisa membuahkan hasil. Buat yang suka tantangan, bisa juga berinvestasi di pasar saham. Gimana, tertarik?

5. Siapkan anggaran tak terduga

mengelola keuangan
Harus punya dana darurat. (Shutterstock)

Bukan cuma menyisihkan uang untuk investasi yang penting, ada juga anggaran tak terduga untuk berjaga-jaga apabila suatu saat kamu membutuhkan uang secara mendadak. Salah satu yang sering terjadi adalah untuk biaya berobat.

Kita gak akan tahu kapan kita akan sakit serta seberapa besar biaya rumah sakit yang perlu dikeluarkan nantinya. Makanya kita perlu mengalokasikan biaya tak terduga ini setiap bulan. Bila ada uang lebih, bisa gunakan paling tidak 10 persen dari total gaji kamu. Gak perlu setiap bulan, minimal lakukan hal ini 6 bulan setiap tahunnya.

Nah kamu udah menerapkan 5 peraturan mengelola keuangan yang sehat di atas belum? Kalau udah, terus pertahankan, tapi kalau belum kamu bisa mulai mencoba salah satu dari 5 peraturan tersebut yang dirasa mudah diterapkan. Semoga sukses! (Editor: Ruben Setiawan)