Perbedaan Reksadana Syariah dan Konvensional Ini Perlu Dicatat

Investasi adalah instrumen keuangan yang digunakan untuk mendapatkan imbal hasil pada waktu mendatang. Berbagai tipe instrumen investasi mengharuskan investor untuk melakukan analisis, baik teknikal maupun pasar.

Di samping itu, setiap instrumen investasi dapat dipilih sesuai dengan profil investor, mulai dari saham, obligasi atau surat berharga pemerintah. Analisis teknikal dan pasar inilah yang digunakan untuk menentukan dengan instrumen apa dan kapan melakukan aktivitas jual dan beli saham.

Sayangnya, tidak semua orang memiliki pengetahuan dasar investasi guna melakukan hal tersebut. Oleh karena itu, reksadana hadir sebagai alternatif solusi.

Perbedaan reksadana syariah dan konvensional secara umum

Berbeda dengan investasi secara umum, reksadana adalah pilihan instrumen investasi yang tidak mengharuskan investor melakukan keputusan sendiri. 

Reksadana menyediakan manajer investasi yang akan mengelola dana dari investor dan memiliki kewenangan untuk melakukan keputusan pembelian.

Seiring berjalannya waktu, banyak muncul reksadana syariah. Hal ini salah satunya disebabkan karena adanya permintaan terhadap instrumen investasi yang berbasis nilai Islam.

Untuk mengetahui mana investasi reksa dana terbaik, simak beberapa perbedaan reksadana syariah dan konvensional sebagai berikut.

1. Pembagian keuntungan

Dalam hal pembagian keuntungan, mekanisme reksadana syariah menerapkan syariat Islam sebagai landasan utama. 

Jika reksadana konvensional menggunakan acuan suku bunga untuk membagi profit, skema reksadana syariah menggunakan prinsip kesepakatan bersama atas dasar syariat Islam. 

2. Tujuan Investasi

Perbedaan reksadana syariah dan konvensional dari segi tujuan adalah bahwa reksadana syariah memprioritaskan penerapan syariat Islam sehingga tujuannya bukan sekadar mendapatkan untuk sebesar-besarnya seperti reksadana konvensional.  

3. Pengelolaan Investasi

Dalam hal pengelolaan, mekanisme reksadana syariah memungkinkan pemilik dana untuk melakukan kesepakatan terlebih dahulu mengenai alur pembagian keuntungan.

Hal ini tentu berbeda dengan reksadana konvensional di mana pemilik dana menyerahkan sepenuhnya keputusan pembagian keuntungan kepada manajer investasi tanpa hak tanya atau negosiasi.

4. Return

Dalam perumusan nilai return atau pengembalian, skema reksadana syariah mengharuskan pembagian hasil dilakukan setelah melakukan pembersihan terhadap harta non halal. Sedangkan pada reksadana konvensional, hal ini jelas tidak ada. 

5. Pengawasan

Pada pengelolaannya, skema reksadana syariah diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Dewan Pengawas Syariah yang merupakan bagian dari Dewan Syariah Nasional – MUI. Sedangkan reksadana konvensional hanya diawasi oleh OJK berdasarkan kontrak berlaku.

DPS mengawasi skema reksadana syariah dari akad hingga pembagian keuntungan. Jika didapatkan hasil yang melenceng dari syariat Islam, DPS akan memberikan peringatan hingga pemberhentian seluruh aktivitas penanaman modal. 

6. Proses kesepakatan

Mekanisme reksadana syariah berkenaan dengan kesepakatan atau akad memiliki perbedaan mendasar dengan reksadana konvensional. 

Akad kemitraan atau wakalah pada reksadana syariah mengharuskan upaya pengurangan risiko dengan cara tidak menetapkan profit serta kapan profit akan dibagikan. 

Sementara reksadana konvensional menentukan pembagian profit secara presisi yang dapat menimbulkan kerugian pada masa mendatang ketika salah satu pihak harus menanggung turunnya nilai investasi sendirian. 

Jenis produk reksadana syariah dan konvensional

Setelah mengenal perbedaan antara reksadana syariah dan konvensional, berikut adalah jenis reksadana syariah dan konvensional

Jenis produk reksadana syariah

Berikut adalah jenis-jenis reksadana syariah yang penting untuk diketahui

1. Reksadana syariah pendapatan tetap

Reksadana syariah pendapatan tetap adalah instrumen investasi di mana perusahaan menginvestasikan minimal 80% dari nilai total suatu aset kepada publik, biasanya dalam bentuk obligasi. 

Disebut pendapatan tetap karena imbal hasil akan didapatkan dalam jangka menengah hingga panjang, sehingga jenis instrumen ini cocok bagi investor dengan orientasi profit jangka menengah hingga panjang. 

2. Reksadana syariah pasar uang

Reksadana syariah pasar uang adalah pilihan reksadana pada efek syariah dalam negeri dengan jangka waktu satu tahun atau kurang. 

Jika reksadana syariah pendapatan tetap cocok bagi investor yang mengharapkan pengembalian pada jangka menengah dan panjang, reksadana jenis ini cocok bagi mereka yang ingin menyimpan dana dalam jangka pendek, tetapi menghasilkan keuntungan. 

3. Reksadana syariah saham

Nah, jika kamu ingin terdaftar sebagai pemegang saham dari suatu perusahaan, mungkin ini adalah pilihan cocok.

Dengan reksadana syariah saham, pembelian saham syariah oleh manajer investasi akan membuat kamu menjadi pemilik saham berapapun penyertaannya dan tetap mempertahankan syariat Islam di dalamnya.

4. Reksadana syariah berbasis sukuk

Sukuk adalah surat berharga yang diterbitkan suatu perusahaan dalam rangka mendapatkan pendanaan. Nah, kamu kini dapat menikmati kepemilikan sukuk tanpa khawatir dengan mengandalkan manajer investasi reksadana syariah.

5. Reksadana syariah terproteksi 

Sesuai dengan pemilihan namanya, reksadana syariah terproteksi akan melindungi kamu dari kemungkinan rugi karena terdapat perlindungan terhadap pokok investasi. Selain itu, kamu juga bisa mencairkan dana sebelum jatuh tempo, 

6. Reksadana syariah campuran

Jika kamu memilih untuk berinvestasi pada reksadana syariah campuran, danamu akan dialokasikan kepada efek syariah pendapatan tetap, efek syariah bersifat ekuitas atau pasar uang dengan tetap memperhatikan kaidah bermuamalah dalam Islam. 

7. Reksadana syariah indeks

Reksadana syariah indeks menjadikan indeks obligasi atau indeks saham sebagai acuan agar hasil investasi mirip atau malah sama dengannya. Reksadana syariah indeks dapat dijual atau dibeli sewaktu-waktu pada hari kerja bursa.

Jenis produk reksadana konvensional

Reksadana konvensional juga memiliki beberapa jenis, di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Reksadana saham

Reksadana saham adalah pilihan investasi dengan risiko tinggi sejalan dengan potensi return yang didapatkan. Reksadana saham dapat dipilih karena kepraktisannya walaupun nantinya ada pembagian profit dengan manajer investasi.

2. Reksadana pasar uang

Reksadana pasar uang adalah reksadana dengan pilihan instrumen seperti sertifikat deposito, surat berharga pemerintah, maupun deposito berjangka. Reksadana pasar uang memiliki jangka waktu pendek kurang dari atau sama dengan satu tahun. 

3. Reksadana pendapatan tetap

Reksadana pendapatan tetap adalah jenis reksadana yang menggunakan surat utang atau obligasi dalam pelaksanaannya. Selain itu, tingkat pengembalian pada reksadana pendapatan tetap cenderung stabil.

4. Reksadana campuran

Reksadana campuran memungkinkan investor untuk memiliki saham serta obligasi dalam portofolionya. Campuran merujuk pada fakta bahwa obligasi dan saham dapat dipilih secara pararel. 

Risiko reksadana syariah dan konvensional

Selain hal-hal di atas, terdapat risiko reksadana syariah dan konvensional yang dapat dijadikan pertimbangan.

Meskipun ada banyak perbedaan antara reksadana syariah dan konvensional, tetapi keduanya memiliki risiko likuidasi. Risiko likuidasi adalah kemungkinan penerbit efek untuk melakukan menyediakan uang tunai sebagai pembayaran.

Risiko kedua yang bersifat lebih luas adalah risiko politik dan ekonomi. Jika ini terjadi, maka kebijakan atau regulasi dalam dunia investasi memiliki potensi dirombak, sehingga menyebabkan ketidakstabilan dari sisi investor. 

Hal yang tidak kalah penting adalah perubahan terhadap nilai aset penyertaan. Perubahan tersebut dapat disebabkan karena adanya penurunan harga jual efek ataupun perubahan tingkat suku bunga.

Nah, itu tadi pembahasan mengenai perbedaan reksadana syariah dan konvensional. Apakah kamu tertarik untuk mencoba reksadana? Jangan lupa sesuaikan profil risiko dengan jenis instrumennya.

Tak hanya ada reksadana yang memiliki jenis syariah, ada juga saham syariah yang cara investasinya sesuai dengan hukum islam.

Jika kamu mencari produk-produk syariah lainnya yang sesuai dengan syarat ketentuan islam, Lifepal menyediakan beberapa produk asuransi syariah yang dapat kamu pilih. Dari mulai asuransi kesehatan, jiwa, hingga asuransi mobil syariah.

Berminat mencoba produk asuransi syariah yang bisa mendukung kehidupanmu dengan tetap berpegangan pada hukum islam? Temukan di Lifepal solusinya!

Pertanyaan yang berkaitan dengan perbedaan reksadana syariah dan konvensional

Perbedaan mendasar antara saham dan reksadana adalah dari pengelolaannya. Saham mengharuskan investor membuat keputusan investasi sendiri, sedangkan reksadana menggunakan jasa manajer investasi untuk menentukan keputusan investasi.