9 Cara Perencanaan Keuangan yang Benar dan Mudah

perencanaan keuangan pribadi

Sudah melakukan perencanaan keuangan pribadi belum? Sejauh mana efektivitas dari perencanaan keuangan pribadi tersebut? Bagus kalau perencanaan keuangan memberi dampak positif. Gimana kalau gak? Wah, laporan keuangan bisa jelek nantinya.

Siapapun perlu memiliki keuangan yang terencana dengan baik supaya kondisi keuangan selalu sehat. Baik atau buruknya kondisi keuangan tampak jelas dari pengambilan keputusan yang ada sangkut-pautnya dengan arus kas (cash flow).

Perencanaan keuangan kamu akan semakin baik jika dilengkapi asuransi kesehatan. Produk ini membantu kamu terhindar dari risiko finansial jika harus dirawat di rumah sakit.

Ingin tahu lebih banyak tentang perencanaan keuangan dan anggaran? Simak ulasan lebih dalam dari pakarnya di Tanya Lifepal!

Ulasan ini mau mengajak kamu mengenal apa itu perencanaan keuangan, dan seberapa penting keberadaannya. Ikuti terus yuk ulasan berikut:

Definisi Perencanaan Keuangan

Dalam memahami pentingnya perencanaan keuangan, kamu harus mengerti definisinya terlebih dahulu.  Perencanaan keuangan adalah metode mengelola keuangan dengan bijak yang dalam prosesnya membawa siapa saja mencapai tujuan keuangannya.

Perencanaan keuangan menjadi begitu penting karena metode ini bertujuan membantu siapa saja agar pendapatan yang diperoleh gak sia-sia karena pengeluaran yang gak terukur.

Bahkan, merencanakan keuangan bisa membuat siapapun mampu memaksimalkan setiap rupiah yang dikumpulkan berapa pun banyaknya.

Biasanya, perencana keuangan (financial planner) yang disewa bakal memberi pertanyaan kepada mereka yang menyewanya seputar penghasilan, pengeluaran, dan tujuannya.

Dari jawaban-jawaban yang diberikan, perencana keuangan memberi panduan berupa langkah-langkah apa yang perlu diambil buat mewujudkan tujuan keuangan.

Tujuan Membuat Perencanaan Keuangan

Nah, tujuan-tujuan keuangan yang pengin dicapai itu seperti apa sih? Tujuan keuangan terbagi menjadi dua kelompok menurut jangka waktunya, yaitu tujuan keuangan jangka pendek dan tujuan keuangan jangka panjang.

Tujuan keuangan jangka pendek (short-term goal) adalah tujuan keuangan yang pengin dicapai dalam waktu beberapa bulan atau tahun. Sementara tujuan jangka panjang (long-term goal) adalah tujuan keuangan yang mau dicapai dalam waktu 10 tahun atau beberapa dekade.

Lebih jelasnya mengenai kategori tujuan jangka pendek dan jangka panjang bisa dilihat dalam tabel di bawah ini:

Tujuan keuangan jangka pendekTujuan keuangan jangka panjang
Dana daruratDana pensiun
Biaya sewa, asuransi, atau pinjaman mahasiswaPembayaran KPR
Pembayaran cicilan kartu kreditModal memulai bisnis
Pembelian barang-barang pribadiTabungan pendidikan anak
Traveling
Pernikahan
Perbaikan kecil dan perbaikan rumah

9 Cara atau Langkah Merencanakan Keuangan

Buat kamu yang bingung bagaimana cara membuat perencanaan keuangan, bisa mengikuti 9 tahapan berikut ini yang tidak boleh terlewatkan.

1. Uraikan tujuan finansial kamu 

Menentukan tujuan finansial menjadi hal yang krusial dalam merencanakan keuangan, sebab jika tidak diuraikan secara jelas, semua yang diupayakan akan berbuah sia-sia.

Tujuan finansial yang dimaksud di sini adalah seperti untuk membeli rumah, memiliki usaha ataupun rencana dana pendidikan untuk anak di masa yang akan datang agar segala kebutuhan masih tetap bisa terpenuhi.

Oleh karena itu, sangat penting buat kamu untuk menentukan arah tujuan finansial kamu sebelum melaksanakan atau maju ke tahap selanjutnya membuat rencana keuangan.

2. Catat seluruh pengeluaran dan pendapatan bulanan

Setelah menentukan tujuan finansial, hal yang harus kamu lakukan adalah mencatat seluruh pengeluaran dan pendapatan bulanan maupun tahunan sesuai periode yang ditentukan. Ini bermanfaat untuk mengetahui seberapa sehat kondisi keuangan kamu.

Selain itu, dengan mencatat seluruh pengeluaran dan pendapatan bisa membantu kamu dalam membuat laporan keuangan bulanan menjadi lebih mudah. Karena banyak kasus di mana seseorang ingin membuat laporan keuangan bulanan kesulitan akibat pencatatan pengeluaran dan pendapatan yang tidak disimpan.

Kalau merasa kesulitan, kamu bisa menggunakan aplikasi keuangan yang udah banyak dipasarkan di Playstore maupun Appstore guna membantu mengelola keuangan pribadi maupun keluarga.

3. Rencanakan untuk dana darurat

Dana darurat mungkin terdengar sepele untuk sebagian orang karena masih kurang familiar di telinga orang Indonesia. Meskipun demikian, dana darurat cukup penting buat kamu pekerja kantoran yang belum berkeluarga maupun yang udah menikah.

Tujuannya yakni untuk mempersiapkan biaya yang sewaktu-waktu bisa muncul tanpa kita duga. Contohnya adalah biaya perawatan rumah sakit, biaya berobat maupun biaya kecelakaan kendaraan.

Dengan adanya dana darurat, kamu gak perlu lagi mengambil uang dari anggaran kebutuhan atau yang lainnya.

4. Bayar utang sesuai waktu

Utang itu bagai 2 sisi mata uang, di satu sisi bisa memberikan dampak negatif maupun positif tergantung digunakan untuk apa. Bisa menjadi hal yang positif jika digunakan untuk hal yang produktif seperti membangun usaha, atau bisa menjadi hal yang negatif jika digunakan untuk beli barang yang bersifat konsumerisme. Belum lagi kalau ada denda atau bunganya.

Untuk itu, penting buat kamu membayar utang sesuai batas waktu supaya nominal yang dibayarkan tidak membengkak seiring berjalannya waktu.

5, Menabung dan Investasi

Di era yang serba modern seperti saat ini, menabung dan berinvestasi bisa menjadi kewajiban yang perlu diterapkan oleh setiap orang. Tujuannya untuk menjaga aset kita tetap bernilai di waktu yang akan datang.

Terdapat banyak jenis investasi yang bisa dicoba mulai dari tabungan deposito, investasi saham hingga reksa dana. Tinggal disesuaikan aja sama kemampuan dan pengetahuan kamu di salah satu bidang tersebut.

6. Gunakan asuransi sebagai perlindungan

Cara atau langkah keenam yang gak kalah penting dalam melakukan perencanaan keuangan adalah dengan menggunakan produk asuransi sebagai langkah preventif. Setiap tahunnya biaya berobat di rumah sakit semakin meningkat, salah satu cara mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan asuransi kesehatan.

Bukan cuma untuk kesehatan aja, terdapat berbagai macam seperti asuransi jiwa, asuransi kendaraan hingga asuransi pendidikan yang bisa digunakan. Tinggal dipilih sesuai kebutuhan kamu masing-masing.

7. Implementasikan strategi dan rencana yang udah dibuat

Setelah mempersiapkan strategi dan rencana di atas, saatnya mengimplementasikan langkah tersebut menjadi realita di kehidupan kamu sehari-hari. Pastinya kamu akan menghadapi beberapa kesulitan karena belum terbiasa dengan beberapa poin di atas, namun setelah beberapa waktu akan menjadi terbiasa dan menjadi rutinitas baru yang menguntungkan.

8. Monitor rencana keuangan

Melakukan pemantauan atau monitoring terhadap proses perencanaan keuangan itu penting guna mengetahui apa yang menjadi kekurangan setelah beberapa waktu melakukannya. Kamu bisa mengecek setiap 3 bulan, 6 bulan. 9 bulan atau 1 tahun sekali.

9.  Perbaiki kekurangan dari perencanaan keuangan kamu

Langkah perencanaan keuangan terakhir yang harus dilakukan adalah melakukan perbaikan atau introspeksi atas kekurangan atau kesalahan yang udah dibuat. Entah itu dari sisi pengeluaran, alokasi dana maupun penggunaan dana setiap harinya.

Misalnya, keputusan menggunakan kartu kredit untuk belanja. Seperti apa aturan yang kamu terapkan untuk memakai kartu kredit?

Sekadar diketahui, kamu sudah berada di jalan yang benar dalam memanfaatkan kartu kredit kalau kata-kata “kartu setan” gak sampai terucap gara-gara transaksi dengan metode cashless tersebut.

Sebenarnya, gak ada yang keliru dari penggunaan kartu kredit. Kekeliruan terjadi karena banyak orang gak menerapkan perencanaan keuangan untuk menjaga kondisi keuangannya.

Kekeliruan ini juga terjadi saat orang-orang membicarakan asuransi. Banyak orang yang memandang asuransi gak menguntungkan karena uang premi yang dibayarkan gak bakal kembali ke mereka begitu gak ada risiko-risiko yang terjadi.

Pandangan tersebut terkesan mengabaikan hal-hal buruk yang bisa saja menimpa mereka di masa depan. Mereka gak menyadari dampak negatif tidak memiliki asuransi terhadap kondisi keuangan.

Banyak kasus di mana orang-orang yang gak punya asuransi merasakan kerugian besar yang membuat keuangan mereka goyah. Padahal, kerugian tersebut dapat diantisipasi seandainya mereka terliterasi dengan baik soal perencanaan keuangan pribadi.

Dengan begitu, kamu udah bisa merencanakan keuangan secara baik dan benar. Simpel, kan?

Manfaat dan Pentingnya Merencanakan Keuangan Sejak Usia Muda

Penting atau gaknya perencanaan keuangan pribadi bisa kamu pertimbangkan dari manfaat-manfaat yang dapat diperoleh. Idealnya, merencanakan keuangan itu dimulai sejak usia muda.

Kenapa harus di usia muda? Semakin cepat kamu melakukan perencanaan, semakin cepat tujuan-tujuan keuangan tercapai. Nah, agar semakin jelas pentingnya perencanaan keuangan pridadi, berikut ini manfaat-manfaat yang bisa diperoleh.

Manfaat-manfaat perencanaan keuangan pribadi:

  • Memastikan dana pensiun selama hari tua nanti.
  • Mengatur kekayaan yang dimiliki yang nantinya menjadi warisan.
  • Mempersiapkan dana pernikahan ataupun mengantisipasi pembagian harta kalau harus bercerai.
  • Mempersiapkan dana buat kelahiran anak, adopsi, hingga pendidikan.
  • Mempersiapkan dana buat menghadapi krisis keuangan.
  • Menentukan alokasi dana buat perawatan orang tua berusia lanjut atau anak cacat.
  • Mengantisipasi hal-hal yang diinginkan semisal kematian.
  • Memastikan tersedianya dana pendidikan sendiri.
  • Memastikan ketersediaan dana buat memulai bisnis.
  • Dengan semua manfaat-manfaat tersebut, apakah kamu masih menyepelekan pentingya perencanaan keuangan pribadi, terutama selagi muda?

    Selagi masih sempat, rencanakan keuanganmu sekarang. Tentukan tujuan yang pengin dicapai dan aturlah pengeluaran sebaik-sebaiknya.

    Butuh penjelasan lebih lanjut mengenai perencanaan keuangan? Kamu bisa telusuri artikel-artikel lainnya di website Lifepal berikut, selamat mencoba!