Persiapan Masuk Sekolah TK Bukan Cuma Soal Dana, Tapi Latih Kemampuan Anak Juga

mengisi liburan anak-anak

Banyak alasan mengapa orangtua merasa perlu mendaftarkan buah hatinya ke taman kanak-kanak. Selain sebagai pengenalan diri terhadap sekolah, ternyata sejumlah penelitian membuktikan benefit pendidikan prasekolah tersebut.

Joshua Gowin Ph.D, akademisi University of Texas, menyebut hasil penelitian selama 25 tahun menunjukkan anak-anak yang mengikuti pendidikan taman kanak-kanak cenderung lebih sukses. Mereka bisa mencapai pendidikan yang lebih tinggi. Dan yang terpenting, hasil penelitian membuktikan anak-anak yang ikut taman kanak-kanak punya catatan kejahatan yang lebih sedikit.

Prinsip belajar di TK adalah bermain tapi kaya manfaat. Anak-anak bakal dipandu dalam memaksimalkan tumbuh kembangnya. Selain itu, TK juga menjadi perantara bagi anak mempersiapkan diri ke sekolah formal sesungguhnya.

Di TK, anak-anak bakal belajar warna, bentuk, sampai irama dalam pola bermain sehingga melatih perkembangan motoriknya. Lalu diselipi juga norma-norma dan disiplin sebagai bekal anak memahami tanggung jawab.

TK sendiri diakui sebagai bagian dari pendidikan formal. Berdasarkan UU No 66/2010 tentang Pengelolaan dan Penyeleggaraan Pendidikan menyebut TK adalah  satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak berusia 4 (empat) tahun sampai dengan 6 (enam) tahun.

Dari situ mungkin terlihat faktor usia yang jadi dasar anak bisa didaftarkan ke TK. Meski begitu usia bukanlah jadi patokan utama.

Bagaimana pun tiap anak unik dan spesial. Otomatis perkembangan antara satu anak dengan yang lain berbeda-beda.

masing-masing anak memiliki talenta dan minat sendiri2

Masing-masing anak punya minat dan talenta sendiri.

Maka itu perlu dipahami tugas orangtua bukan sekadar mencarikan TK yang cocok tapi lebih pada mempersiapkan buah hati ke lingkungan baru bernama TK.

Langkah apa saja yang perlu dilakukan dengan anak sebagai persiapan masuk sekolah TK?

1.Beri gambaran menyenangkan tentang TK

Anak mesti mendapat gambaran yang menyenangkan tentang TK. Persepsi anak akan sekolah itu menyenangkan karena bertemu teman baru, mainan baru, guru-guru, dan sebagainya, perlu dibangun.

2.Alasan masuk TK

Anak perlu diberi pengertian kenapa didaftarkan masuk TK. Apa manfaat yang bisa diperoleh ketika sekolah di sebuah TK, tujuannya, dan lain sebagainya. ”Kakak akan banyak belajar yang baru, ada agenda jalan-jalan ke tempat seru bersama teman-teman.” contohnya.

3.Konsekuensi bersekolah

Anak juga diberi penjelasan konsekuensi masuk sekolah. Misalnya saja tertib bangun pagi, sarapan dengan teratur, dan tahu peraturan yang disepakati bersama di TK.

Langkah-langkah mempersiapkan anak tak sekadar melalui lisan saja. Ada baiknya anak juga dilibatkan secara aktif sehingga lebih matang ketika menyandang status anak TK. Berikut saran yang bisa dipertimbangkan.

4. Mengenalkan sekolah sejak dini

 

tabungan pendidikan

Persiapkan dana pendidikan sebaiknya dilakukan sejak dini.

 

Banyak pertimbangan orangtua dalam memilih sekolah yang tepat bagi anak. Misalkan jarak dengan rumah, biaya, maupun kualitasnya.

[Baca: Kenapa Orangtua Lebih Memilih Tabungan Pendidikan?]

Tapi sebenarnya yang tak kalah penting adalah sejauh mana anak nyaman bersekolah di tempat pilihan orangtuanya. Atas dasar itu, tak ada salahnya bawa anak ke sekolah dan lihatlah seberapa nyaman dia ada di sekolah itu.

5. Latihan mandiri

Jelang masuk TK adalah momen tepat untuk mendidik kemandirian. Banyak TK yang menerapkan aturan agar anak bisa buang air kecil maupun besar sendiri.

Maka itu penting melatih kemandirian anak sehingga tak kaget saat sudah aktif bersekolah. Termasuk di sini melatih anak bisa berpakaian sendiri.

6. Latih kemampuan duduk dan menyimak

Anak sudah disiapkan punya kemampuan duduk dan menyimak guru. Banyak cara melatihnya agar mereka terbiasa dengan aktivitas itu. Misalnya saja lewat bacaan dongeng dan perhatikan sebaik apa anak dapat menyimak.

7. Kemampuan mengikuti petunjuk

Kematangan anak perlu diasah terus sebelum hari H bersekolah. Konkretnya adalah sudah mampu mengikuti petunjuk. Latihannya bisa dilakukan di rumah.

Contohnya meluangkan waktu bersama anak untuk main sekolah-sekolahan. Bangunlah skenario seolah-olah anak sedang belajar di kelas.

8. Kemampuan motorik

Prinsip pendidikan di TK adalah bermain sambil belajar. Anak bakal diajarkan mewarnai, melipat, dan menggambar.

Penting agar anak sudah terbiasa memegang pensil, krayon, dan sejenisnya. Dengan begitu mereka akan nyaman saat masuk TK nantinya.

9. Bersosialisasi

anak anak

Anak mesti ditingkatkan kemampuan bersosialisasi.

Anak akan punya kawan-kawan baru yang tentu saja berbeda-beda karakter. Di samping itu, tujuan anak masuk TK juga menekankan pada meningkatkan kemampuan sosialisasi. Nah, pastikan sebelum sekolah mulai anak sudah terlatih bersosialisasi.

Bagaimana pun inti sekolah sesungguhnya adalah ‘belajar bergaul’. Kemampuan anak bersosialisasi di masa kecil akan bermanfaat baginya di masa depan. Dia akan luwes dan mudah beradaptasi di lingkungan yang baru.

10. Biaya pendidikan TK

Jangan anggap sepele biaya pendidikan TK. Di beberapa insitusi yang bonafide, biaya masuk TK ternyata cukup menguras kantong. Rata-rata mulai dari puluhan juta sampai seratusan juta. Ketika dana belum mencukupi, darimana sumber lainnya?

Pilihan paling cepat dan praktis adalah mengajukan pinjaman pribadi ke bank. Atau istilahnya kredit tanpa agunan (KTA). Ada baiknya jumlah pengajuan pinjaman ini sifatnya menambal kekurangan saja sehingga tak terlalu memberatkan.

[Baca: Mau Tahu Cara Mendapatkan KTA]

Tak usah khawatir takut berutang. Ingat, anak baru masuk TK dan artinya Anda sebagai orangtua masih punya kans meningkatkan pendapatan seiring waktu berjalan.

[Baca: Ambil KTA untuk Pendidikan Anak? Siapa Takut?]

Lagi pula ketika anak sudah masuk TK, otomatis kebutuhan anak akan berkurang. Misalnya saja tak perlu lagi popok, susu formula yang harganya selangit, maupun biaya rutin kontrol kesehatan.

anak kecil lagi belajar dengan ortunya
Upayakan selalu dampingi anak di awal-awal masa sekolah.

Perlu digarisbawahi, mendaftarkan anak ke TK semata-mata karena kepentingan anak, bukan kepentingan orangtua. Atas dasar itu, keputusan mendaftarkan anak ke TK bukan sekadar karena sudah cukup umur saja.Tetap kenali kesiapannya sehingga si anak tak merasa canggung dan bosan. Tak ketinggalan pula, persiapkan biaya pendidikan anak ini jauh-jauh hari sehingga tak perlu kelimpungan saat di hari H.