Persiapan Pernikahan yang Perlu Kamu dan Pasangan Lakukan!

Persiapan Pernikahan

Persiapan pernikahan menjadi langkah yang harus dilakukan untuk kamu dan pasangan sebelum menikah. Agar bisa langgeng dan abadi hingga seumur hidup, kamu harus melakukan persiapan pernikahan sebelum duduk bersama di pelaminan.

Berubahnya status dari lajang jadi menikah mengharuskan kita tidak lagi cuma memikirkan diri sendiri, tetapi juga pasangan, serta maksud yang ingin diraih bersama di masa depan.

Karena itu, agar hubungan yang dibina menjadi berkah harus ada persiapan pernikahan, baik secara fisik maupun psikis.

Persiapan tersebut bukan hanya dari segi administratif dan budgeting saja, namun hal-hal ini yang biasanya dilupakan banyak orang.

Apa saja persiapan pernikahan secara fisik dan psikis yang harus dijalani kamu dan pasangan? Yuk, ketahui di sini:

Pengecekan Keuangan (financial check up)

pasangan sedang menghitung-hitung
Pengecekan Keuangan (Shutterstock)

Sebagai langkah investasi, maka kamu dan pasangan harus melakukan pengecekan keuangan bersama. Ini dilakukan sebagai langkah antisipasi agar ke depannya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Membahas keuangan kerap kali diabaikan pasangan yang akan menikah. Rata-rata merasa segan, gengsi atau takut menyinggung perasaan pasangan. 

Padahal, jauh saat sebelum menikah dengan pasangan, kita mempunyai kehidupan masing-masing. Dua orang dengan sifat, tradisi serta pola hidup berbeda. 

Sesudah menikah, kita tinggal satu atap dengan harapan hidup bahagia selama-lamanya. Dua orang berbeda ini akan berbagi waktu, berbagi kesenangan serta perasaan sedih, berbagi permasalahan serta kekecewaan, sharing pendapatan serta rejeki.

Bila sesudah menikah istri memutuskan atau mungkin diminta suami tidak lagi bekerja, bagaimana dengan keperluan hidup bersama?

Apakah mau langsung memiliki anak atau konsentrasi pada karier? Bagaimana caranya melunasi utang atau memberi pertolongan pada keluarga? Apakah butuh mengambil angsuran tempat tinggal atau mobil baru? 

Buang jauh-jauh perasaan tidak enak, malu, apalagi gengsi untuk membahasnya. Pasalnya, masalah uang memang menjadi pondasi pokok dalam hubungan. 

Lewat financial check up, kita akan melihat fakta sebenarnya keadaan keuangan kita serta pasangan.

Terbuka mengenai keadaan finansial saat sebelum menikah juga akan meminimalisir permasalahan di kemudian hari. Anggap saja seperti investasi untuk kebahagiaan pernikahan nanti.

Dengan berkompromi membicarakan baik-baik serta sejelas-jelasnya saat sebelum menikah, kamu dan pasangan dapat merencanakan bersama-sama penyesuaian kebiasaan hidup sesudah menikah, termasuk juga arah finansial bersama. 

Untuk mengetahuinya, kamu bisa mencari informasi serta rujukan sebanyak-banyaknya baik dari rekan, saudara, memakai layanan independent financial planner maupun membaca artikel financial seperti di Lifepal.co.id, kamu bisa mendapat jalan keluarnya dan dapat menjadi pilihan.

Pengecekan Kesehatan (pre-marital check-up

pasangan sedang mengecek kesehatan
Pengecekan Kesehatan (Shutterstock)

Yang namanya menikah, tidak hanya persiapan psikis saja yang diperhatikan. Tentu saja persiapan fisik jadi salah satu hal wajib diketahui agar tidak mendapati hal-hal tidak diinginkan di kemudian hari.

Bukan bermaksud untuk menakut-nakuti, pengecekan kesehatan jadi hal mendasar untuk memutuskan melakukan beberapa ide ke depan sesudah menikah.

Cerita mengenai pentingnya pengecekan kesehatan seperti yang dialami Tia, salah seorang karyawan asal Bandung berusia 28 tahun. 

Tia berencana untuk segera mempunyai anak sesudah menikah. Tapi, sesudah melakukan check-up dan tes tokso, nyatanya ditemukan virus tersebut di tubuhnya. 

Tia segera mengambil keputusan menjalani terapi serta tindakan untuk menyingkirkan virus tersebut hingga enam bulan, sehingga dia tidak bisa segera hamil. 

Satu setengah tahun sesudah menikah dan menjalani terapi, Tia memiliki bayi yang baru berumur kurang dari dua bulan.

Betapa pentingnya mengetahui kondisi kesehatan sebelum menikah sebagai langkah untuk seseorang dan pasangannya melangkah di kehidupan rumah tangga mereka.

Untuk kamu yang belum mengetahui apa saja keuntungannya, bagaimana cara melakukannya, di beberapa komunitas diskusi pernikahan juga banyak dibicarakan keuntungan dari pre-marital check-up, tes apa saja yang butuh dikerjakan, referensi tempat untuk lakukan pre-marital check up, serta berapa biaya yang dibutuhkan. 

Jadi, jangan tunggu waktu sampai sudah menikah, lakukan tindakan preventif ini untuk mengetahui kondisi kesehatanmu dan pasangan.

Sekadar diketahui, pengecekan kesehatan ini tidak hanya berlaku untuk kaum perempuan saja ya. Pasanganmu juga perlu melakukan hal ini untuk mengetahui kondisi kesehatan masing-masing dari kalian.

Persiapan Berbagi Uang dengannya

pasangan sedang menandatangi perjanjian
Persiapan Berbagi Uang dengannya (Shutterstock)

Membicarakan berbagi uang dengan pasangan memang cukup sensitif. Pasalnya, ada beberapa pasangan salah satu di antara mereka memiliki aset lebih banyak dan enggan berbagi dengan pasangannya. 

Ada pula yang memilih membuat perjanjian pra nikah untuk memisahkan harta mereka. Itu semua kembali ke pilihan masing-masing. 

Meski begitu, kamu dan pasangan harus memiliki satu solusi yang tepat untuk hal satu ini.

Membuat Kesepakatan Pranikah (prenuptial agreement

Beberapa orang beranggapan, mempunyai kesepakatan pranikah seakan-akan bersiap untuk peluang tidak baik, yaitu perpisahan.

Padahal, kesepakatan pranikah (prenuptial agreement) memiliki banyak manfaat. Dengan kesepakatan pranikah, kamu dan pasangan bisa menghadapi beragam hal-hal tidak diharapkan di masa datang. 

Satu di antaranya bisa jadi perpisahan, atau misalnya karena perusahaan milik suami terlilit utang. 

Dengan memiliki kesepakatan pranikah, bisa menjadi langkah antisipasi serta jalan keluar untuk peluang terjadinya beberapa hal yang tidak dikehendaki itu.

Mendiskusikan Aturan Cash Flow Kalian

Salah satu masalah utama dalam pernikahan adalah uang. Banyak pasangan mengaku uang sering memicu pertengkaran. 

Beragam masalah yang berhubungan dengan uang mulai dari gaji suami yang kurang sampai tidak pintarnya istri mengatur pengeluaran membuat pasangan kerap terlibat dalam konflik rumah tangga. 

Nah, supaya tidak mengalami hal seperti itu, kamu dan pasangan sebaiknya membicarakan aturan cash flow sebelum menikah. 

Lalu, bagaimana sih konkretnya cara bagi beban pengeluaran bersama pasangan? Berikut ini contohnya:

Misalnya, Fahri dan Indah sama-sama bekerja. Fahri bergaji Rp 10 juta, Indah Rp 7 juta. Keduanya harus membagi budget harian untuk biaya operasional, sampai dengan besaran tabungan bulanan. 

Pengeluaran untuk Kebutuhan Harian
Bayar kontrak rumah bulananRp 2.000.000
Makan @ Rp 60.000 x 30 hari x 2 orangRp 3.600.000
Bayar ListrikRp 500.000
Bayar AirRp 100.000
Transport @20.000 X 22 hari x 2 orangRp 800.000
Laundry 4 x Rp 70.000Rp 280.000
Keamanan dan kebersihanRp 100.000
TotalRp 7.380.000

Dengan pembagian ideal 60 persen ditanggung suami, 40 persen istri. Maka dari seluruh pengeluaran tersebut Fahri akan menanggung Rp 7.380.000×60% yaitu Rp 4.428.000.

Sementara itu, Indah menanggung pengeluaran pokok 40%xRp 7.380.000 yaitu Rp 2.952.000.

Contoh di atas bukan ideal, jadi kamu bisa memvariasikannya. Satu yang pasti, dengan semakin jelasnya aturan cash flow, dapat lebih baik menjalani pernikahan nanti.

Setelah jelas pembagian untuk pengeluaran, harus menyisakan untuk tabungan dan investasi. Dengan semakin jelasnya aturan cash flow, maka kamu dan pasangan akan lebih baik menjalani pernikahan nanti.

Langsung Beli Tempat Tinggal Baru atau Tinggal Bareng Orangtua Dulu?

Masalah tempat tinggal setelah menikah juga menjadi permasalahan yang harus dibicarakan bersama.

Apakah setelah menikah kamu dan pasangan akan langsung mencari rumah sendiri atau untuk sementara waktu tinggal dulu bersama orangtua? 

Jika kamu dan pasangan memilih langsung memiliki rumah pribadi, itu berarti kalian harus memikirkan dana untuk membeli atau menyewa tempat tinggal tersebut. 

Sedangkan, jika memilih tinggal sementara waktu bersama orangtua, pastikan keberadaan kalian tidak menjadi beban. 

Ketika masih tinggal satu atap dengan orangtua, kamu dan pasangan bisa menabung dulu untuk membeli tempat tinggal sendiri.

Rencanakan Biaya Pendidikan Anak Agar Tak Kesulitan di Kemudian Hari

Setiap pasangan yang menikah pasti mendambakan memiliki keturunan. Meski banyak yang mengatakan banyak anak banyak rezeki, sebaiknya kalian pikirkan baik-baik ungkapan tersebut. 

Pasalnya, semakin banyak anak yang ingin kalian miliki, justru akan bertambah besar pula biaya yang dibutuhkan. 

Karena itu, sebelum menikah bicarakan dulu jumlah anak yang diinginkan, agar kamu dan pasangan bisa memperhitungkan biaya yang dibutuhkan. 

Sekadar diketahui, pengeluaran untuk anak tidak hanya biaya makan saja, tapi juga pendidikan dan kesehatan. 

Memperhitungkan masak-masak biaya anak bisa membantumu dan pasangan tidak kesulitan di kemudian hari.

Membahas Investasi untuk Kamu dan Pasangan

Zaman gini perlu memersiapkan tabungan dan investasi untuk menjamin masa depanmu dan keluarga kelak. 

Untuk itu, kamu dan pasangan bisa mendiskusikan jenis investasi apa yang diinginkan apakah dalam bentuk deposito, logam mulia, atau bursa saham. 

Itulah beberapa poin penting persiapan pernikahan yang harus dibahas bersama pasangan sebelum memasuki gerbang pernikahan. 

Bagaimana, sudah makin mantap ke jenjang selanjutnya atau merasa masih ada beberapa hal yang harus lebih dipersiapkan?