15 Saham Perusahaan Otomotif di Bursa yang Bisa Dipilih

Saham perusahaan otomotif. (Shutterstock)

Gimana ya prospek perusahaan otomotif di 2019? Kira-kira makin bagus apa sebaliknya? Semua tentu tahu bahwa tahun 2019 adalah tahun politik, tetapi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar justru lagi baik.

Selain itu, gak sedikit juga produsen mobil yang meluncurkan produk-produknya di tahun ini. Itu artinya, kinerja mereka bisa lebih positif di tahun ini.

Belum lagi, pemerintah mendorong Roadmap Revolusi Industri 4.0 termasuk sektor otomotif, pembangunan infrastruktur jalan tol yang masif, dan minat masyarakat membeli kendaraan.

Itu artinya, saham-saham dari perusahaan otomotif tentu bisa dikoleksi dari sekarang. Apalagi, beberapa harga saham dari perusahaan-perusahaan ini memang lagi nyungsep.

Buat kamu yang tertarik mengoleksi saham-saham perusahaan otomotif, mungkin ada baiknya kamu kenalan dulu deh sama saham-saham perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI. Yuk, cari tahu lebih lanjut di bawah ini!

1. PT Astra International Tbk (ASII)

Semua tentu tahu dengan perusahaan konglomerasi yang sahamnya kerap diperdagangkan asing ini. Astra sendiri merupakan raksasa perusahaan otomotif di Indonesia untuk kendaraan roda empat, roda dua hingga kendaraan niaga.

Saham perusahaan ini 50,11 persen dipegang oleh Jardine Cycle & Carriage Ltd. Sementara itu, 49,84 persen diperuntukkan ke publik.

2. Perusahaan otomotif PT Astra Otoparts (AUTO)

Kalau yang ini adalah anak perusahaannya Astra juga, tetapi fokus usahanya adalah menjual spare parts atau suku cadang untuk kendaraan roda empat maupun dua.

Yang jelas, PT Astra International Tbk menguasai 80 persen saham AUTO, sedangkan yang 20 persen sisanya adalah jatahnya masyarakat.

3. PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX)

Tahu mobil merek Datsun? Mobil tersebut didistribusikan oleh perusahaan otomotif yang kode sahamnya MPMX. Belum lama ini, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) juga menambah kepemilikan saham MPMX.

Intinya, saat ini 48,62 persen saham MPMX dikuasai oleh SRTG, 15,33 persennya dikuasai Morninglight Investment S.a.r.l. Luxemburg, 6,80 persen dikuasai Claris Investment Pte Ltd, Singapore, dan 22,17 persen untuk publik.

4. PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS)

Dari nama depannya saja sudah ketebak bahwa ini adalah perusahaan otomotif di bawah naungan Indomobil Group. Fokus usahanya di bidang ritel, layanan purna jual dan pembiayaan kendaraan bermotor. Belum lagi, mereka punya anak usaha lain di bidang otomotif.

Sejauh ini, 71,49 persen saham IMAS dipegang oleh Gallant Venture Ltd., 18,17 persen dipegang PT. Tritunggal Intipermata, dan 10,34 persen diperuntukkan ke publik.

5. PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL)

Pasti familiar dong sama merek ban Indonesia yang produknya laris di luar negeri ini. Saham Gajah Tunggal juga bisa kamu beli. Apalagi kalau kamu adalah konsumen produknya, tentu bakal makin yakin dong belinya.

Sampai saat ini, Denham Pte Ltd menguasai 49,52 persen saham GJTL. Sementara itu, Compagnie Financiere Michelin menguasai 10 persen, dan 39,25 persen diperuntukkan ke publik.

6. PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA)

Nah, perusahaan otomotif ini juga salah satu produsen ban. Merek ban yang mereka jual adalah Achilles dan Corsa, mereka juga menjalin kemitraan dengan klub sepak bola Paris Saint-Germain sejak 2016.

Saham MASA 48,77 persennya diperuntukkan ke publik. Namun 19,45 persen dikuasai Pieter Tanuri, 16,67 persen dikuasai PT Central Sole Energy, dan 14,91 persen dipegang Lunar Crescent International Inc British Virgin Islands.

7. PT Goodyear Indonesia Tbk (GDYR)

Masih di produsen ban, sekarang kita kenalan dulu sama GDYR. Pasti tahu dong ban bermerek Goodyear yang juga laris di pasaran Indonesia ini.

Saham GDYR 85 persennya masih dikuasai The Goodyear Tire & Rubber Co. 7,08 persen dikuasai PT. Kali Besar Asri, dan 7,92 persen diperuntukkan ke publik.

8. Perusahaan otomotif PT Indospring Tbk (INDS)

Dari namanya saja, kamu pasti bisa nebak kalau perusahaan otomotif ini adalah produsen per alias pegas. Mereka juga menerima lisensi dari Mitsubishi. Perusahaan-perusahaan yang menjadi klien mereka adalah AHM, Daewoo, Daihatsu, Aisin, dan masih banyak lagi.

Sebanyak 88,11 persen saham INDS dikuasai PT Indoprima Gemilang. Sementara itu, jatahnya publik adalah 11,45 persen.

9. PT Multi Prima Sejahtera Tbk (LPIN)

Nah kalau yang ini adalah perusahaan otomotif di bawah naungan Lippo Group. Mereka adalah produsen busi bermerek Champion. Busi itu dipakai di mobil Nissan Grand Livina lho.

Sebesar 81,71 persen saham LPIN dikuasai Inti Anugerah Pratama, sedangkan 18,29 persen diperuntukkan bagi publik.

10. PT Indo Kordsa Tbk (BRAM)

Perusahaan ini adalah produsen kain ban, benang nylon dan polyester. Mereka merupakan bagian dari perusahaan Kordsa Global yang bermarkas di Turki.

Sejauh ini, KordSA Global Endustriyel Iplik ve Kors Bezi Sanayi ve Ticaret A.S. masih menguasai 61,59 persen saham BRAM. Publik pun diberi jatah 5 persen.

11. Perusahaan otomotif PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT)

Ini adalah perusahaan otomotif yang memproduksi mur dan baut untuk kendaraan, mereka juga mengakuisisi perusahaan pengolah kawat baja. Biar kata kode sahamnya BOLT, mereka bukanlah produsen modem Bolt yang layanannya dihentikan Januari lalu lho, jangan sampai salah ya.

Sebesar 57,60 persen saham BOLT dikuasai PT. Garuda Multi Investama, sedangkan 20 persennya dipasarkan ke publik.

12. Perusahaan otomotif PT Bintraco Dharma tbk (CARS)

Dari nama kode emitennya saja sudah CARS, lalu apakah dia adalah perusahaan yang menjual mobil?

Sejatinya, CARS adalah perusahaan induk dari PT Nasmoco dealer Toyota di Jawa Tengah dan PT Andalan Finance Indonesia (pembiayaan kredit mobil). Sebesar 70 persen sahamnya dikuasai PT Ahabe Niaga Selaras, dan 27 persennya diperuntukkan ke publik.

13. PT Nipress Tbk (NIPS)

Kalau yang di atas adalah produsen ban, yang ini adalah produsen aki mobil. Lebih tepatnya aki merek NS.

Saham NIPS 43,25 persen dilepas ke publik. PT Trinitan International hanya menguasai 26,43 persen, dan PT Tritan Adhitama Nugraha memegang 16,34 persen.

14. PT Prima Alloy Steel Universal Tbk (PRAS)

Perusahaan otomotif ini adalah produsen velg mobil dan stabilisator. Markasnya ada di Sidoarjo, Jawa Timur.

Yang jelas, 54 persen sahamnya dikuasai PT. Enmaru International. Publik kebagian jatah sebesar 40,98 persen.

15. PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM)

Perusahaan ini adalah bagian dari ADR Group yang memproduksi filter udara. Kamu tahu filter merek Sakura? Itu adalah filter yang diproduksi SMSM.

Sebanyak 58,13 persen saham SMSM dipegang PT. Adrindo Intiperkasa, dan 33,86 persennya dilepas buat publik.

Itulah 15 saham perusahaan otomotif yang melantai di bursa efek. Kira-kira mau pilih yang mana? Kalau kamu mau investasi jangka panjang, jangan lupa buat selalu melakukan analisis fundamental terhadap perusahaan dari saham yang mau kamu beli. Kalau laporan keuangan tahunannya bagus, apalagi selalu menunjukkan peningkatan, gak perlu ragu deh buat membelinya.

Pertanyaan seputar perusahaan otomotif

 

Semua tentu tahu bahwa tahun 2019 adalah tahun politik, tetapi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar justru lagi baik. Selain itu, tidak sedikit juga produsen mobil yang meluncurkan produk-produknya di tahun ini. Itu artinya, kinerja mereka bisa lebih positif di tahun ini. Belum lagi, pemerintah mendorong Roadmap Revolusi Industri 4.0 termasuk sektor otomotif, pembangunan infrastruktur jalan tol yang masif, dan minat masyarakat membeli kendaraan.
Perusahaan asuransi yang baik bagi tiap-tiap nasabah tentu saja berbeda-beda. Misal, untuk yang berusia lanjut, tentu asuransi kesehatan terbaik adalah yang menanggung hingga usia 100 tahun. Namun, untuk yang memiliki riwayat penyakit kritis dalam keluarga, maka asuransi kesehatan terbaik adalah yang menanggung risiko penyakit kritis sekaligus. Sama halnya dalam memilih asuransi jiwa dan asuransi mobil. Kembali lagi harus disesuaikan dengan profil nasabah. Jadi, jangan hanya berfokus pada premi murah saja.