Pahami Makna Profit dan Manajemen Penunjangnya

penunjang profit perusahaan

Profit adalah jumlah pendapatan atau uang yang dihasilkan dari penjualan dalam periode tertentu setelah dikurangi HPP dan biaya lain. 

Profit sering disamakan dengan omzet, padahal pengertian dan cara menghitungnya berbeda.

Omzet adalah pendapatan yang dihasilkan dari penjualan produk/jasa pada kurun waktu tertentu. Bedanya dengan profit, omzet belum dikurangi Harga Pokok Penjualan (HPP) dan biaya lain seperti listrik, air, gaji, perlengkapan, dll. 

Istilah omzet disebut juga sebagai laba kotor yang dihasilkan dari bisnis kita.

Jika omzet disebut laba kotor, maka profit disebut laba bersih. Dengan kata lain, profit adalah keuntungan yang diterima pebisnis dari penjualan barang/jasa. Agar semakin jelas memahami pengertian profit dan penerapannya, berikut cara menghitungnya.

Cara menghitung profit

Setelah mengetahui perbedaan pengertiannya, kita bisa belajar mencari tahu profit dan omzet dari bisnis yang sedang ditekuni. Hitungannya mudah selama kita teliti memasukkan sejumlah angka dari biaya produksi hingga hasil penjualan.

1. Menghitung omzet

Untuk menghitung omzet sebenarnya cukup sederhana. Kita hanya perlu mengalikan jumlah produksi dalam periode tertentu dengan harga jual. Berikut rumus menghitung omzet.

Jumlah Produksi Barang x Harga Jual

Sekadar contoh, pedagang rumah makan ayam geprek dalam sehari menyiapkan 200 paket nasi ayam geprek yang dijual dengan harga Rp35 ribu per paket. Berarti, omzet hariannya adalah sebagai berikut.

200 paket nasi x Rp35 ribu per paket = Rp7 juta.

Berarti, omzet pebisnis ayam geprek ini adalah Rp7 juta per hari. Namun, ini bukan keuntungan bersih karena belum dikurangi HPP dan biaya lain. Mudah, bukan?

2. Menghitung profit

Nah untuk menghitung profit ada sejumlah data yang harus dihitung dari biaya produksi dan HPP. Unsur yang dihitung dalam profit adalah pendapatan bersih dan beban. Sebelum masuk ke penghitungannya, berikut penjelasan mengenai pendapatan bersih dan beban.

Pendapatan bersih adalah pertambahan nilai yang membuat nilai modal bertambah. Ada dua jenis pendapatan, yaitu pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha.

Beban adalah biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan hasil ekonomis. Pengeluaran biaya menyebabkan modal berkurang. 

Sama seperti pendapatan bersih, beban terdiri atas dua jenis, yaitu beban usaha dan beban di luar usaha. 

Berikut rumus menghitung pendapatan bersih atau profit.

R – HPP – E – I – T

  • R → omzet penjualan
  • HPP → harga pokok penjualan
  • E → biaya operasional dan biaya lainnya
  • I → bunga yang perlu dibayar dalam periode tertentu
  • T → pajak yang perlu dibayar dalam periode tertentu
  • Contoh penghitungannya.

    Pemilik kedai kopi memiliki omzet Rp45 juta sebulan. HPP dalam sebulan adalah Rp10 juta. Dalam sebulan, pemilik kedai mengeluarkan biaya operasional dan biaya lain sebesar Rp8 juta, pembayaran bunga dan pokok pinjaman modal usaha Rp5 juta per bulan, dan pajak sebesar Rp6 juta. 

    Maka profit yang bisa diraup pebisnis ini adalah:

    45 juta – (10juta + 8 juta + 5 juta + 6 juta) = Rp16 juta

    Berarti, profit atau keuntungan bersih yang diterima pebisnis ini adalah Rp16 juta tiap bulannya.

    Manajemen profit untuk menunjang keuntungan bersih

    Dalam dunia bisnis, rata-rata pebisnis biasa berpikir untuk meningkatkan profit berarti meningkatkan penjualan. Padahal, untuk meningkatkan penjualan tidak semudah membalikkan telapak tangan.

    Kita harus menambah biaya produksi dan biaya lain. Intinya, modal yang dikeluarkan akan menjadi lebih besar demi meningkatkan profit. Misalnya, membuka cabang bisnis yang tentu menguras kocek kita.

    Namun, ada cara lain yang bisa dilakukan agar profit bertambah, yaitu manajemen profit. Kita bisa menerapkannya dengan cara berikut ini.

    1. Hitung laba kotor dan analisis

    Seorang pebisnis andal harus tahu laba kotor ter-update dan menyeluruh. Setelah tahu, analisis laba kotor tersebut. Caranya dengan mengidentifikasi produk-produk yang laba kotornya rendah atau merugikan. Lalu cek setiap divisi, seperti produk, pemasok (supplier) hingga pelanggan.

    Setelah itu, baru atur rencana penjualan berdasarkan hasil analisis tersebut. Sebisa mungkin kurangi produksi barang yang labanya rendah. Bisa juga dihentikan sementara dan lebih fokus pada produk yang menguntungkan.

    2. Meningkatkan harga

    Salah satu cara lain meningkatkan profit tanpa harus meningkatkan produksi adalah menaikkan harga. Banyak yang takut pelanggan akan lari kepada kompetitor ketika kita menaikkan harga.

    Memang ada benarnya karena risiko semacam itu tetap terbuka. Tetapi caranya adalah sebelum menaikkan harga, kita bisa menyiasatinya dengan memberikan pelayanan dan kualitas produk yang senantiasa lebih baik. Dijamin, kenaikan harga 5-10 persen tidak akan membuat mereka lari, deh.

    3. Meningkatkan nilai jual

    Salah satu cara meningkatkan profit adalah meningkatkan nilai jual produk dan harus diketahui pelanggan. Dengan pemahaman pelanggan terhadap produk kita yang lebih unggul, kenaikan harga yang kita tetapkan tidak seberapa bagi mereka.

    4. Jual dalam jumlah besar

    Salah satu cara untuk mempercepat meraup profit adalah menjual dalam jumlah besar. Namun, cara ini harus mempertimbangkan banyak hal. 

    Beberapa di antaranya diskon atau potongan harga karena pelanggan terbiasa mau membeli partai besar jika ada harga spesial.

    Jika pada sisi penghitungan kita belum bisa menerapkan potongan harga, maka pilihlah cara lain, misalnya diskon untuk pembelian yang selanjutnya. 

    Maka, pembelian di masa mendatang sudah bisa dipastikan ada. Dengan cara ini kita juga menjalin hubungan yang lebih baik dengan pelanggan.

    5. Jangan berkompetisi dalam harga

    Jadikan kompetitor sebagai pemacu menghasilkan produk lebih unggul dan bukannya menurunkan harga dan kualitas produk. 

    Ini harus dijadikan pegangan karena kita harus bisa membedakan produk kita (misalnya harga lebih tinggi dengan kualitas lebih baik) dengan kompetitor yang lebih murah harganya namun berkualitas lebih rendah.

    Jangan sampai memaksa bersaing dalam harga, tetapi kita malah merugi. Jika ingin berkompetisi dalam harga, kita harus bisa siasati beberapa beban biaya seperti mengurangi semua biaya lain dalam operasional usaha.

    Jangan lupa meninjau kembali cara-cara bersaing kita, apakah dinilai menguntungkan atau malah buntung?

    6. Cegah pencurian

    Langkah ini sangat dibutuhkan untuk mengurangi risiko kehilangan profit. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah pencurian adalah mengaplikasikan kamera CCTV di outlet, mengecek semua transaksi perbankan yang dilakukan akuntan atau bagian keuangan. 

    Jadi, jangan sampai target pendapatan tidak tercapai karena mengalami musibah pencurian.

    Tips manajemen profit di atas bisa dicoba untuk mendulang untung tanpa meningkatkan produksi. Tetap semangat, berani eksplorasi, dan terus meninjau bisnis yang digeluti menjadi bagian tidak terpisahkan dari seorang entrepreneur

    Mengapa profit penting dalam berbisnis?

    Gak semata-mata meraup keuntungan yang maksimal saja, lebih dari itu, profit memiliki peranan penting dalam keberlangsungan bisnis di masa depan. Dengan mengetahui profit, kamu juga akan mengetahui bahwa produk atau jasa yang kamu tawarkan pada konsumen diminati.

    Sederhananya, bila bisnis yang sedang dijalankan meraup untung yang maksimal maka produk atau jasa yang kamu tawarkan pada pasar diterima dengan baik. 

    Sebaliknya, bila kamu mendapatkan keuntungan yang rendah bahkan gak jarang selalu merugi, kamu harus waspada. Bisa jadi kamu harus segera putar haluan mengganti jenis bisnis atau usahamu,

    Meskipun jumlah pendapatan bukanlah faktor utama yang menentukan apakah harus mengubah bisnis atau tidak, namun kamu bisa melihat apa yang dibutuhkan atau diinginkan pasar. Tentu sebagai penjual, kita akan menawarkan apa yang jadi permintaan pasar.

    Alasan yang terakhir mengapa profit menjadi sangat penting untuk diperhatikan dalam berbisnis adalah profit merupakan salah satu standar kesuksesan bisnismu. 

    Apakah bisnis yang sedang kamu kembangkan berjalan lancar atau tidak. Bila menghasilkan profit yang maksimal maka kesehatan keuangan perusahaan pun terjamin.

    Mengapa ada bisnis yang tidak profit?

    Melihat betapa pentingnya profit dibutuhkan dalam keberlangsungan bisnis di masa depan, maka kamu juga perlu mengetahui hal-hal yang membuat bisnismu memiliki profit minim atau bahkan gak ada profit sama sekali.

    1. Business plan, pondasi sangat penting dalam membangun apapun termasuk membangun usaha atau bisnis. Pikirkan dengan matang rencana bisnis yang akan kamu kembangkan. Termasuk di dalamnya rencana keuangan, pemasaran, hingga rencana cadangan untuk mengantisipasi beberapa hal yang gak terduga.
    2. Buat laporan keuangan yang baik, meskipun kamu hanya mengelola bisnis jualan baju online kamu tetap harus memperhatikan laporan keuangan. Dengan pencatatan dan pengelolaan keuangan, kamu akan tahu sebaik atau seburuk apa kondisi keuangan bisnismu. Perputaran modal dan perputaran transaksi yang terjadi.
    3. Panggil ahlinya,multitasking itu memang bagus tapi jangan sampai kamu jadi multijob. Bila dipaksakan, akibat fatal yang terjadi adalah semua hal yang berusaha kamu handel sendiri akan berantakan. Kamu bisa membentuk tim kecil bersama beberapa orang yang ahli di bidang tertentu, seperti offline marketing dan online marketing.
    4. Pikirkan beribu kali saat menentukan harga. Dengan alasan agar banyak pelanggan yang datang berkunjung ke bisnismu, kamu menawarkan harga jual yang sangat rendah. Hati-hati, dikhawatirkan malah bisnis yang kamu kembangkan gak akan profit sama sekali. Cobalah menganalisis pasar dengan mencari tahu karakter dari target pasarmu, cek secara berkala harga yang diatawarkan oleh pesaing bisnis. Terakhir lakukan survei secara berkala untuk mengetahui apa yang diminati pelanggan atau yang sedang tren.
    5. Jangan kudet mulailah bisnis secara online, gak usah saklek hanya buka bisnis offline. Udah jadi rahasia umum bahwa dunia teknologi semakin berkembang. Justru, hadirnya internet dan media sosial memudahkan tugas seorang pebisnis dalam menawarkan produk atau jasa.

    Tips meningkatkan omzet dan profit

    Agar menghasilkan keuntungan yang maksimal, kamu bisa mencoba 4 metode meningkatkan pendapatan, di antaranya meningkatkan jumlah pelanggan, meningkatkan ukuran transaksi, meningkatkan frekuensi transaksi, dan menaikan harga. 

    Berikut penjelasannya agar kamu lebih mudah memahaminya.

    1. Tingkatkan jumlah pelanggan setiap hari

    Meningkatkan jumlah pelanggan berkaitan erat dengan cara pemasaran yang kamu terapkan di dalam bisnismu. 

    Buatlah rencana pemasaran dengan tujuan untuk menarik lebih banyak pelanggan yang datang melihat bisnismu. Salah satu strategi yang bisa kamu terapkan adalah adanya promo atau potongan harga.

    2. Tingkatkan jumlah transaksi setiap hari

    Perlu diingat bahwa strategi pemasaran harus berbanding lurus dengan kualitas produk atau jasa yang kamu tawarkan. 

    Pengalaman pelanggan sangatlah penting, jangan sampai mereka senang mendapatkan promo tapi kecewa saat menerima produk atau jasa yang kamu tawarkan. 

    Bila pelanggan puas dalam semua aspek, mereka akan dengan mudah kembali lagi keesokan harinya bahkan membawa orang-orang di sekitarnya. Tanpa sadar, pelangganlah yang akan menjadi tim marketing bisnismu.

    3. Tingkatkan jumlah nominal dalam satu kali transaksi

    Maksud dari meningkatkan jumlah nominal dalam satu kali transaksi adalah bentuk usahamu membuat setiap pelanggan yang datang membeli banyak produk atau jasa yang kamu tawarkan. Istilahnya, pelanggan gak cuma beli baju saja tetapi beli sepatu dan tas juga di tokomu.

    4. Tingkatkan harga jual sesuai kebutuhan

    Bila ketiga metode di atas sudah dilakukan dan berjalan lancar, maka usaha terakhirmu adalah menaikkan sedikit harga jual dari produk atau jasa yang kamu tawarkan. Gak perlu langsung naik hingga 50%, naikkan perlahan-lahan saja gak apa-apa.

    Memahami istilah-istilah seputar profit

    Supaya lebih bisa memahami esensi dari profit, lebih baik kita coba telaah istilah-istilah yang berkenaan di dalamnya.

    Istilah Seputar Profit

    Penjelasan

    Laba operasional

    (operating profit)

    Laba operasional adalah keuntungan yang dihasilkan dari nilai laba kotor perusahaan dikurangi biaya-biaya administrasi sehari-hari.

    Hasil dari laba operasional dapat dijadikan sebagai tolok ukur peluang perusahaan mendapatkan keuntungan. Namun peluang ini tidak memasukkan faktor eksternal, seperti nilai investasi, pajak, dan utang.

    Revenue

    Revenue disebut juga dengan omzet atau laba kotor. Kotor maksudnya hasil yang didapatkan dari penjualan belum dikurangi modal usaha. 

    Berbeda dengan profit atau laba bersih yang mana hasil penjualan sudah dikurangi dengan modal sehingga menjadikannya sebagai hasil bersih yang bisa dimanfaatkan dengan bebas oleh pemilik usaha.

    Profit margin

    Profit margin adalah konsep yang umumnya digunakan oleh perusahaan dagang atau individu dalam menentukan tingkat kemampuan perusahaan menghasilkan profit.

    Secara sederhana, penerapannya berwujud persentase atas sebuah harga penjualan. Persentase inilah yang dijadikan jumlah pendapatan perusahaan.

    Misalnya, profit margin pada tahun ini adalah 10 persen. Maka dari setiap penjualan barang atau jasa senilai Rp1000, perusahaan menghasilkan keuntungan Rp100.

    Gross profit margin

    (margin laba kotor)

    Gross profit margin adalah sisa uang perusahaan yang didapatkan dari omzet atau revenue dikurangi harga pokok penjualan. Hasilnya berupa persentase.

    Contoh:

  • Total penjualan: Rp10 juta
  • HPP: Rp3 juta
  • Gross profit margin:

    (Rp10 juta – Rp3 juta) : Rp10 juta x 100%

    = 70%

    Analisis gross profit margin

    Hasil akhir gross profit margin mewakili beberapa poin yang bisa dianalisis demi menunjang pengambilan keputusan terkait keberlanjutan perusahaan bersangkutan.

    Dari contoh hasil margin laba kotor 70% di atas, kita dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut.

  • Perusahaan memiliki kuantitas produksi sebesar 70% dibandingkan dengan saingan yang memiliki produk sama.
  • Semakin besar margin yang dimiliki, semakin kuat posisi perusahaan untuk bersaing. Hal ini turut meningkatkan perusahaan memberikan harga yang lebih murah karena produknya lebih populer.
  • Dengan tingginya persentase gross profit margin, perusahaan semakin mampu memenuhi biaya produksi pada periode selanjutnya.

    Net profit margin

    (margin laba bersih)

    Net profit margin dihasilkan dari total pendapatan dari penjualan dikurangi dengan semua pengeluaran perusahaan, termasuk modal.

    Margin laba bersih sama saja dengan profit (laba bersih). Rumus penghitungannya pun sama. Hanya saja, hasil akhir di sini akan dikalikan dengan 100 persen untuk mendapatkan kalkulasi persentasenya.

    Contoh:

  • Profit: Rp9 juta
  • Revenue/omzet: Rp20 juta
  • Net profit margin:

    (Rp9 juta / Rp20 juta) x 100%

    = 45%

    Sebagai awalan yang bermanfaat, kita bisa merintis usaha rumahan dengan modal yang kecil, namun berprospek menghasilkan keuntungan yang besar. Selamat mencoba dan semoga sukses dengan profitnya, ya!

    Pertanyaan seputar pengertian profit

    Profit adalah pendapatan bersih yang didapatkan dari hasil penjualan yang sudah dikurangi beban biaya seperti harga pokok penjualan dan modal. Dua unsur penting dalam menghitung profit adalah pendapatan dan beban biaya. Pendapatan sendiri terbagi dua yakni pendapatan usaha dan di luar usaha sedangkan beban biaya terdiri atas beban usaha dan beban di luar usaha. Cara menghitung profit sebagai berikut.

    Profit = R – ( HPP + E + I + T )

    • R → omzet penjualan
    • HPP → harga pokok penjualan
    • E → biaya operasional dan biaya lainnya
    • I → bunga yang perlu dibayar dalam periode tertentu
    • T → pajak yang perlu dibayar dalam periode tertentu

    Tujuan pengelolaan profit adalah untuk mengetahui apakah produk atau jasa yang ditawarkan pada konsumen diminati. Meningkatnya profit menandakan standar kesuksesan bisnis yang membaik.

    Untuk meningkatkan profit, ada empat metode yang bisa diterapkan, di antaranya meningkatkan jumlah pelanggan setiap harinya, meningkatkan jumlah transaksi dan jumlah nominal dalam satu kali transaksi, serta meningkatkan harga jual sesuai kebutuhan.[/accordion]

    Asuransi apa yang menanggung biaya perbaikan kendaraan?

    Untuk menanggung biaya servis dan perbaikan mobil, kamu bisa memanfaatkan asuransi mobil.
    Asuransi mobil akan menjaminmu dari mahalnya biaya perbaikan dan servis mobil sehingga kamu tidak perlu mengeluarkan uang terlalu banyak. 

    Sama halnya dengan manfaat asuransi motor yang mana bisa menanggung biaya perawatan dan perbaikan motor. Asuransi motor akan memberimu jaminan pelunasan tagihan servis dan perbaikan dalam berbagai skala kerusakan, mulai dari skala ringan dan berat serta bahkan jaminan ganti rugi jika motormu hilang akibat dicuri.