Pengertian Reksadana Pasar Uang dan Keuntungannya

Pengertian reksadana pasar uang

Reksadana pasar uang adalah jenis reksadana yang penempatan dananya 100 persen di instrumen pasar uang, seperti deposito berjangka, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), sertifikat deposito, dan dokumen perbendaharaan negara. 

Jika dibandingkan dengan kategori reksadana lainnya, jenis pasar uang memiliki tingkat risiko paling rendah. Itu sebabnya jenis reksadana ini sangat cocok untuk investor konservatif atau pemula. 

Mekanisme investasi reksadana pasar uang (money market fund) terbilang cukup sederhana. Pertama, investor perlu membuka rekening efek di perusahaan sekuritas atau firma yang menjadi perantara antara investor dan pasar modal. 

Setelah disetujui, investor tinggal memilih dan membeli unit reksadana yang komposisinya telah diatur Manajer Investasi. 

Keuntungan berinvestasi di reksadana pasar uang

Jenis reksadana yang satu ini menjadi salah satu jenis investasi yang paling banyak dilirik orang saat ini. Berikut ini keuntungan reksadana pasar uang. 

  • Risiko yang rendah
  • Modal awal investasi lebih terjangkau
  • Dapat dicairkan kapan saja
  • Jangka investasi fleksibel
  • Keuntungan maksimal
  • 1. Risiko yang rendah

    Berisiko rendah karena jenis investasinya mudah dicairkan. Namun, hasil keuntungan yang didapatkan pun terhitung paling rendah jika dibandingkan dengan jenis reksadana lainnya, yaitu sekitar 5 – 6 persen dalam setahun.

    2. Modal awal investasi lebih terjangkau

    Untuk bisa berinvestasi di money market fund, investor hanya perlu menyiapkan dana awal sebesar Rp10.000. Berikut ini sebagian dari rekomendasi perusahaan reksadana online yang sebelumnya telah tercatat di situs resmi OJK.

    ReksadanaMinimum 

    Modal Awal

    BukaReksa atau BukalapakRp10.000
    TokopediaRp10.000
    TanamduitRp50.000
    IpotfundRp100.000
    BareksaRp100.000

    3. Dapat dicairkan kapan saja

    Jika umumnya dana investasi hanya dapat dicairkan ketika jangka waktu simpanan telah berakhir atau setiap setahun sekali, investor dapat mencairkan dananya kapan saja di money market fund.

    Proses pencairannya pun tidak terlalu lama, cukup satu hari kerja saja. 

    Berdasarkan UU PPh Pasal 4 Ayat 3 I, reksadana pasar uang bukan tergolong objek pajak penghasilan sehingga tidak ada pemotongan dari hasil pencarian investasi tersebut. 

    4. Jangka investasi fleksibel

    Keuntungan lainnya adalah tidak ada ketentuan soal jeda waktu transaksi. Jadi, jika berinvestasi hari ini, investor bisa langsung menjualnya kembali di keesokan harinya. 

    5. Keuntungan maksimal

    Reksadana pasar uang berfokus pada keamanan investasi ketimbang return. Umumnya, return reksadana pasar uang lebih besar daripada bunga deposito. 

    Suku bunga deposito tergantung pada lamanya penempatan dan jumlah dana yang ditempatkan.

    Misalnya, penempatan 1 tahun bunganya 4,75 persen – 5,75 persen per tahun untuk minimum uang Rp50 juta. Bunga yang dibebankan belum termasuk pajak bunga. Adapun bunga deposito setelah dipotong pajak mencapai 3,8 persen – 4,6 persen per tahun.

    Apabila dilihat dari simulasi di atas, bisa terlihat bahwa money market fund memiliki keuntungan maksimal daripada deposito, bukan?

    Kekurangan reksadana pasar uang

    Walau terbilang aman dan menjanjikan, bahkan bagi seorang newbie, reksadana pasar uang juga memiliki kekurangan.

  • Adanya biaya
  • Risiko merugi
  • Tidak dilindungi LPS
  • Return berfluktuasi
  • Gak semua ditempatkan pada deposito
  • Problem saat pencairan serentak
  • 1. Adanya biaya

    Sebagaimana pengelolaannya dilakukan Manajer Investasi, keuntungan yang diterima investor tidaklah penuh. Sebab adanya biaya yang mesti dibayar investor kepada Manajer Investasi.

    Biaya-biaya tersebut mencakup:

  • Biaya pembelian Unit Penyertaan (subscription fee), maksimum sebesar 2 persen
  • Biaya penjualan kembali Unit Penyertaan (redemption fee), maksimum sebesar 1 persen
  • Biaya Pengalihan Unit Penyertaan (switching fee) maksimum sebesar 1,5 persen
  • Semua biaya bank
  • Pajak
  • 2. Risiko merugi

    Sama halnya dengan jenis reksadana lainnya, risiko kerugian juga dapat terjadi ketika kamu berinvestasi di money market fund

    Meski begitu, kerugian di money market fund tidak sebesar kerugian di reksadana saham akibat fluktuasi harga sehingga investor tidak perlu khawatir dengan merugi hingga 100 persen. 

    3. Tidak dilindungi LPS

    Jika membandingkan produk reksadana dengan jenis simpanan dan investasi di perbankan, seperti tabungan dan deposito, reksadana tidak berada di bawah perlindungan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)

    Investor tidak mendapat jaminan perlindungan dari pemerintah jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terkait dana simpanan. 

    Meski demikian, jenis investasi reksadana telah diakui pemerintah dan bersifat resmi. Selama dana reksadana kamu dikelola perusahaan yang telah tercatat di situs resmi OJK, kamu tidak perlu khawatir. 

    4. Return berfluktuasi

    Besar kecilnya nilai return tergantung pada perubahan tingkat suku bunga. Berbeda dengan deposito yang memiliki return pasti.

    Apabila kamu memiliki bunga 4 persen di deposito, kamu pastinya akan menerima bunga yang sama di akhir periode deposito.

    Adapun di money market fund, apabila memiliki return 5 persen atau 6 persen, angka tersebut hanyalah indikasi. Bisa saja dalam satu tahun ke depan return bisa lebih besar, atau bahkan lebih rendah

    5. Gak semua ditempatkan pada deposito

    Gak semua dana investasi reksadana pasar uang ditempatkan di deposito. Bisa saja sebagian dana ditempatkan di Surat Berharga Komersial (commercial paper) atau obligasi yang jatuh temponya kurang dari satu tahun.

    Instrumen-instrumen investasi lainnya memiliki risiko yang lebih besar. Sebagai contoh, penerbitan surat berharga yang dilakukan suatu perusahaan bisa saja sewaktu-waktu wanprestasi.

    Beda yang terjadi di money market fund. Reksadana pasar uang akan membatasi penempatan maksimum 10 persen setiap instrumennya. Dengan sendirinya, risiko jadih lebih terbatas. Kamu yang menentukan sendiri reksadana pasar uang yang terbaik untukmu.

    6. Problem saat pencairan serentak

    Apabila terjadi pencairan serentak yang dilakukan sebagian besar pemilik unit reksadana, hal ini bisa menyebabkan Manajer Investasi gak mampu menyediakan uang tunai saat itu juga untuk membayarkan dana pencairan.

    Meskipun begitu, bukan berarti gak bisa dicairkan lho. Pencairan masih bisa dilakukan tapi membutuhkan waktu yang lebih lama karena semua orang mencairkan pada waktu yang bersamaan. Manajer Investasi perlu waktu untuk menjual beberapa investasinya.

    Umumnya, Manajer Investasi akan menyiapkan dana likuid yang tujuannya untuk berjaga-jaga bila terjadi situasi yang serupa. 

    Apabila masih kurang cukup, Manajer Investasi memerlukan waktu untuk mencairkan investasinya. Kemungkinan kondisi ini akan terjadi relatif kecil.

    Tips agar untung di reksadana pasar uang

    Supaya hasil penempatan di reksadana optimal, berikut ini sejumlah tips yang bisa kamu lakukan.

    1. Analisis perusahaan dan manajer investasi

    Sebelum membeli reksadana, kamu sebaiknya cari tahu dulu reputasi Manajer Investasi yang mengelola reksadana tersebut.

    Setelah itu, bandingkan kinerja reksadana yang ada dan pilih perusahaan yang memiliki tingkat keberhasilan tertinggi. 

    Penilaian kinerja reksadana sebaiknya dilihat dalam periode minimal lima tahun sebelumnya. Jika kinerja perusahaan tersebut selama lima tahun belakangan terlihat baik dan hanya mengalami kerugian kecil, perusahaan tersebut memiliki manajer investasi yang andal. 

    2. Sesuaikan dengan tujuan investasi

    Ketika memutuskan untuk berinvestasi, sebaiknya investor telah menentukan tujuan penggunaan dana dari keuntungan investasi. Sebagai contohnya untuk liburan, pendidikan anak, KPR rumah, melunasi utang, atau lainnya. 

    Dengan begitu, kamu bisa menentukan jangka waktu investasi yang sesuai untuk bisa mencapai tujuan tersebut. 

    3. Melakukan rebalancing portofolio

    Dalam dunia reksadana, rebalancing portofolio adalah strategi menyesuaikan kembali alokasi portofolio sesuai tujuan investasi. Perlu dipahami bahwa setiap aset memiliki nilai pertumbuhan yang berbeda-beda. 

    Sebagai contohnya, Manajer Investasi menetapkan alokasi aset dasar dengan porsi saham 70 persen dari total portofolio dan 30 persen pada instrumen pasar uang.

    Selang beberapa waktu, porsi saham ternyata naik menjadi 80 persen dari total portofolio dan pasar uang turun menjadi 20 persen. 

    Dalam kasus ini, investor dapat menjual sebagian dana sahamnya lalu mengalihkan investasi ke pasar uang yang mengalami penurunan. 

    Dengan begitu komposisi portofolio kamu kembali ke 70 persen saham dan 30 persen pasar uang. 

    Agar strategi rebalancing berjalan efektif, ada baiknya konsultasikan dengan perusahaan investasi atau Manajer Investasi yang mengelola aset. 

    Kenapa kinerja reksadana pasar uang bisa turun?

    Tolok ukur kinerja reksadana dengan membandingkan harga (NAB/UP) di akhir periode dengan di awal periode. 

    Apabila nilainya naik, bisa dipastikan kinerjanya pun positif. Namun, bila nilainya turun, kinerjanya negatif.

    Pergerakan money market fund bisa turun atau kinerja negatif biasanya disebabkan dari berubahnya nilai-nilai aset di dalam portofolio reksadana tersebut. 

    Khusus money market fund, aset-aset yang dimaksud adalah deposito dan obligasi dengan jatuh tempo kurang dari setahun.

    Meskipun sempat berada di posisi kinerja negatif, hal tersebut bukan berarti money market fund gak menarik lagi lho. 

    Apabila kamu bandingkan dengan menaruh sejumlah uang di bank, money market fund masih memiliki kelebihan.

    Pertimbangan reksadana pasar uang

    Berdasarkan keuntungan dan kerugian di atas, dapat disimpulkan bahwa money market fund memiliki risiko kerugian paling rendah jika dibandingkan dengan jenis reksadana dan investasi tabungan lainnya.

    Namun, kamu perlu mengingat konsep dasar dalam berinvestasi, yaitu high risk high return, low risk low return. Jadi, jangan berekspektasi bisa meraup keuntungan tinggi hanya dalam semalam, ya. 

    Perbedaan reksadana pasar uang dengan deposito

    Memang investasi reksadana pasar uang gak menghasilkan keuntungan besar ketimbang instrumen investasi lainnya.

    Namun, risiko yang ditanggung investor juga gak tinggi lho. Jadi, investasi dengan money market fund tetap saja lebih unggul daripada deposito.

    Reksadana Pasar UangDeposito
    KeuntunganLebih tinggi dari depositoKalah dengan reksadana pasar uang
    Minimum investasiRp100 RibuRp5 Juta
    PenarikanSetiap saatSesuai kontrak
    Jaminan pemerintahTidak adaAda

    Perbedaan reksadana pasar uang dengan asuransi unit link

    Sekalipun keduanya masuk ke dalam instrumen investasi, tetapi tetap saja memiliki karakter yang berbeda. Reksadana pasar uang merupakan investasi murni. Sementara asuransi unit link adalah produk asuransi yang sekaligus investasi.

    Di asuransi unit link kamu harus melalui perusahaan asuransi dulu untuk menempatkan sebagian premi kepada manajer investasi yang nantinya dikelola ke berbagai instrumen investasi.

    Lain halnya dengan money market fund. Kamu bisa langsung berkomunikasi dengan manajer investasi untuk mengelola sejumlah uang yang akan diinvestasikan. Gak perlu pakai perantara perusahaan asuransi.

    Gak cuma itu saja perbedaannya. Berikut ini tabel perbedaan reksadana pasar uang dan asuransi unit link.

    Reksadana pasar uangAsuransi unit link
    Waktu investasiBisa dilakukan kapan sajaRutin membayar setiap bulan
    Jumlah investasiInvestor bebas menentukan jumlah investasiJumlah investasi sudah ditentukan perusahaan
    Biaya jual/beli investasiBebas biayaDibebankan biaya 5%
    Manajer investasiBebas memilih dan mengganti manajer investasiTerbatas
    Hasil investasi (return)Bisa dipantau setiap hari sejak top upBisa dilihat setelah 2 tahun sejak top up
    Proses pencairanInvestor bisa mencairkannya kapan sajaProses sedikit lebih kompleks karena dikaitkan dengan asuransi
    Minimum investasiRp100 ribuRp350 ribu – Rp500 ribu

    Sekarang kamu tidak perlu ragu lagi dalam berinvestasi reksadana pasar uang. Sebagai tips tambahan, kamu sebaiknya turut mencari tahu seluk-beluk pasar modal agar bisa lebih memahami mekanisme reksadana secara umum dengan baik. 

    Jadilah investor yang cerdas dan selamat berinvestasi!