Seandainya Rupiah Menguat Hingga Rp 3.000, Kira-Kira Untung atau Rugi?

Rupiah-Menguat-Ini-Lho-Untung-dan-Rugi-yang-Bakal-Didapat-Shutterstock.

Kadang Rupiah menguat, kadang Rupiah melemah. Namun, hal tersebut lumrah terjadi pada mata uang. Apakah kita bakal untung jika menguat terus?

Menguat atau melemah, pergerakan Rupiah harus diwaspadai. Sebab belum tentu menguntungkan kalau Rupiah menguat terus-menerus. Namun kalau sampai Rupiah melemah dalam jangka panjang. Bisa-bisa perekonomian Indonesia yang ambruk.

Suatu waktu Rupiah menguat ataupun Rupiah melemah sebenarnya tergantung penawaran ataupun permintaan yang ada. Rupiah gak jauh berbeda dengan komoditas.

Saat penukaran mata uang asing ke Rupiah lagi tinggi-tingginya, Rupiah menguat. Sebaliknya, ketika penukaran Rupiah ke mata uang asing sedang tinggi, Rupiah melemah. Buat kamu yang trading forex (foreign exchange), pasti sangat memahami betul situasi tersebut.

Berandai-andai Rupiah menguat, emangnya apa aja keuntungannya? Terus ada gak kira-kira kerugian yang muncul? Cari tahu yuk jawabannya dalam ulasan berikut ini.

Keuntungan-keuntungan kalau Rupiah menguat, apa aja?

Banyak orang yang berkomentar kecewa kalau Rupiah melemah. Mereka berharap nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat selalu kuat apa pun situasi yang lagi dihadapi.

Boleh-boleh aja sih berharap demikian. Namun, ada baiknya perlu dipahami kondisi-kondisi yang memengaruhi nilai tukar Rupiah. Mulai dari perkembangan impor, tingkat utang luar negeri, kondisi ekonomi Amerika Serikat, hingga keadaan ekonomi China.

Nah, di balik penguatan Rupiah, emangnya apa aja sih keuntungan-keuntungan yang bakal didapat?

1. Harga barang-barang impor jadi lebih murah

Buat kamu yang menyukai barang-barang impor, penguatan Rupiah tentu aja menguntungkan. Sebab harga barang-barang impor jadi lebih murah.

Misalnya aja nih kamu membeli barang impor dengan harga US$ 10 atau dengan kurs sekarang Rp 141 ribuan. Kamu bisa membeli banyak barang seandainya US$ 1 setara Rp 3.000. Tinggal dihitung aja Rp 141 ribu dibagi Rp 3.000. Kamu dapat membeli sekitar 47 barang lho.

Kondisi ini pastinya begitu menguntungkan para pelaku usaha yang selama ini menggantungkan bahan baku dari luar negeri. Mereka pun bisa berhemat banyak di sisi ongkos produksi.

2. Berwisata ke luar negeri jadi lebih hemat

Gara-gara Rupiah menguat, jumlah orang-orang yang berwisata ke luar negeri makin bertambah lho. Soalnya biaya yang dihabiskan saat wisata ke luar negeri gak banyak keluar.

Berkurangnya biaya selama berwisata di luar negeri ini karena murahnya harga-harga barang yang dijual di negara tujuan. Hal tersebut bisa terjadi saat kita menukarkan Rupiah dengan mata uang negara tujuan yang ternyata begitu besar nominal uang asing yang kita terima.

Dengan nominal mata uang asing yang besar tersebut, kita bisa belanja banyak barang di negara yang kita kunjungi. 

3. Beban utang luar negeri yang dibayarkan berkurang

Coba kita ingat-ingat, utang luar negeri Indonesia per April 2019 tercatat mencapai US$ 389,3 miliar atau sekitar Rp 5.503 triliun. Dengan nilai tukar yang sekarang berada di kisaran Rp 14 ribuan, tentu aja angka utang ini terbilang besar dan membebani.

Untungnya, rasio utang luar negeri Indonesia saat ini masih terbilang aman, yaitu kurang dari 60 persen. Selama rasio utang gak melebihi 60 persen, posisi utang belum dikatakan membahayakan.

Namun, beban utang luar negeri Indonesia bisa berkurang lho kalau Rupiah menguat. Katakanlah Rupiah terus-terusan menguat hingga berada di kisaran Rp 3.000. Itu berarti beban utang luar negeri yang dibayarkan sekitar Rp 1.167 triliun. Banyak banget kan berkurangnya?

4. Cadangan devisa naik

Rupiah menguat dilihat sebagai kesempatan bagi Bank Indonesia buat meningkatkan cadangan devisa. Bank Indonesia bakal menukar sebanyak-banyaknya Rupiah dengan Dolar yang nantinya berdampak pada naiknya cadangan devisa.

Sebagaimana yang kamu tahu, Bank Indonesia punya tanggung jawab supaya nilai Rupiah tetap stabil. Salah caranya adalah menukarkan Dollar yang disimpan sebagai cadangan devisa dengan Rupiah agar nilai tukar Rupiah gak jatuh-jatuh banget.

Perlu diwaspadai, ini kerugian-kerugian yang muncul karena Rupiah melemah

Di satu sisi ada beberapa keuntungan dari penguatan Rupiah. Namun, di sisi lain Rupiah yang menguat juga membawa sejumlah kerugian lho. Apa aja kerugian-kerugian tersebut?

1. Barang-barang yang dijual di dalam negeri kalah saing dengan barang impor

Seperti yang diterangkan sebelumnya, permintaan orang terhadap barang impor jadi tinggi karena Rupiah menguat. Imbasnya nih barang-barang produksi dalam negeri jadi kalah saing dengan barang-barang impor tersebut.

Situasi ini pastinya gak menguntungkan sama sekali. Pelaku usaha merugi dan efisiensi pun terjadi sebagai dampak dari lesunya penjualan.

Jeleknya nih. Kalau impor terus-terusan berlanjut dan lebih besar dari ekspor, bisa-bisa kita berhadapan dengan defisit neraca perdagangan.

2. Barang-barang yang diekspor jadi kurang begitu diminati

Saat US$ 1 sama dengan Rp 14 ribu, para konsumen di luar negeri pasti membeli barang-barang produksi dalam negeri dalam jumlah banyak. Namun, hal tersebut bakal mustahil kalau US$ 1 sama dengan Rp 3.000.

Daya beli dari luar terhadap produk dalam negeri menurun yang kemudian berakibat pada penurunan ekspor. Malahan nih para pengimpor gak menutup kemungkinan mengalihkan pembelian ke negara lain yang bisa hasilkan barang dengan kualitas yang sama.

3. Sektor pariwisata dalam negeri sepi pengunjung

Penguatan Rupiah membawa dampak negatif bagi sektor pariwisata Indonesia. Sebab biaya yang berwisata ke Indonesia lebih mahal ketimbang negara-negara sekitarnya.

Alhasil, ketimbang mengeluarkan banyak uang berwisata di Indonesia, para turis asing lebih memilih berwisata di negara lain yang menawarkan keindahan yang kurang lebih sama dan biaya yang jauh lebih murah.

Itu tadi informasi mengenai keuntungan ataupun kerugian yang didapat kalau Rupiah menguat. Buat kamu pribadi, lebih suka Rupiah melemah atau menguat nih?

Buat yang gajian pakai Dolar, mungkin saja kamu bakal lebih menunggu penguatan Dolar ketimbang Rupiah. Namun buat yang gajian pakai Rupiah dan suka traveling, tentu lebih suka ketika Rupiah makin perkasa. Semoga informasi di atas bermanfaat!