Ini 3 Saham BUMN yang Bisa Kamu Beli dengan Harga di Bawah Rp 500 per Lembar

Saham BUMN di bawah Rp 500 per lembar. (Shutterstock)

Mau investasi aman tapi dengan dana pas-pasan? Kenapa gak beli saham BUMN (Badan Usaha Milik Negara) aja?

Kalau belum tahu gimana caranya, tenang saja MoneySmart punya artikel seputar langkah-langkah membeli saham yang komprehensif. Prosesnya juga gak ribet kok, asal semua dokumennya sudah lengkap.

Bicara soal saham, sejatinya gak ada investasi yang gak berisiko, termasuk saham BUMN. Akan tetapi, saham dari perusahaan-perusahaan ini memang dipandang lebih aman karena memiliki perusahaan yang dibacking oleh negara.

Akan tetapi, ketika bicara soal harga ya gak semua saham BUMN bisa dibeli dengan harga Rp 50 ribuan per lot (100 lembar) ya.

Kadang ada juga yang selembarnya lebih dari Rp 1.000 atau malah sudah mencapai Rp 10 ribu. Maka, hal itu membuatmu harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli saham mereka.

Berikut adalah saham-saham dari perusahaan BUMN atau anak usaha BUMN yang bisa kamu beli di harga Rp 50 ribu (1 lot), terhitung pada tanggal 19 Februari 2019. Yuk cari tahu lebih lanjut.

1. PT Garuda Indonesia Persero Tbk (GIAA)

Saham BUMN PT Garuda Indonesia Persero. (Instagram/@garuda.indonesia)
Saham BUMN PT Garuda Indonesia Persero. (Instagram/@garuda.indonesia)

Semua tentu tahu sama maskapai milik pemerintah yang satu ini. Saham BUMN Garuda memiliki kode emiten GIAA.

Di akhir Januari 2019, saham Garuda sempat meraih cuan yang signifikan yaitu 44 persen dalam sepekan, sebelum akhirnya anjlok lagi.

Besar kepemilikan saham perusahaan ini adalah pemerintah Indonesia 60,50 persen, PT Trans Airways sebesar 24,62 persen, dan masyarakat sebesar 14,86 persen.

Garuda Indonesia mencatatkan saham perdana atau listing di BEI pada 11 Februari 2011. Harga penawaran umum alias initial public offering (IPO) di level Rp 750 per saham. Namun saat ini harganya Rp 434 per saham.

2. PT Krakatau Steel Persero Tbk. (KRAS)

Saham BUMN PT Krakatau Steel Persero. (Instagram/@krakatau.steel)
Saham BUMN PT Krakatau Steel Persero. (Instagram/@krakatau.steel)

BUMN yang bergerak di bidang produksi baja ini telah melantai di bursa saham sejak tahun 2010 dengan kode emiten KRAS. Persentase kepemilikan saham BUMN yang satu ini adalah, 80 persen dipegang Pemerintah Indonesia dan sisanya diperuntukan bagi masyarakat.

Terhitung sejak 14 Februari 2019, harga saham KRAS masih ada di kisaran Rp 486 per lembar. Artinya, dengan uang Rp 48 ribuan kamu sudah bisa dapat 1 lot alias 100 lembar.

Asal kamu tahu, di tahun ini KRAS juga lagi berniat meningkatkan penjualan hingga 40 persen lho. Kebayang kan kalau targetnya tercapai pasti harganya bakal terbang tinggi.

3. PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON)

Saham BUMN PT Wijaya Karya Beton. (Instagram/@wikabeton)
Saham BUMN PT Wijaya Karya Beton. (Instagram/@wikabeton)

Perusahaan ini adalah anak usaha salah satu BUMN di bidang konstruksi yang bernama PT Wijaya Karya Persero Tbk (WIKA). Jadi, pada saat itu WIKA berniat memperluas usahanya di bidang industri beton pracetak lantas membentuk PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON).

Keunggulan dari WIKA Beton Tbk ini adalah telah memiliki 10 (sepuluh) pabrik yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Asal kamu tahu, industri konstruksi di Indonesia juga lagi bertumbuh. Saat ini mungkin harganya masih Rp 472 perak per lembar tapi tahun depan bisa saja naik bukan?

Tepat pada April 2014, WTON sendiri melantai di bursa saham. Sebanyak 60 persen saham WTON masih dikuasai oleh PT Wijaya Karya Persero Tbk, 6,93 persennya dikuasai Koperasi Karya Mitra Satya, 0,99 persennya dipegang Yayasan Wijaya Karya, dan 27,75 persen untuk masyarakat.

Itulah deretan saham-saham BUMN yang harganya gak sampai Rp 50 ribu untuk 100 lembar. Tertarik buat beli salah satunya? 

Jika kamu masih bingung apakah investasi saham itu tepat untuk kamu, sebelum memulai investasi, coba ketahui terlebih dahulu profil resiko investasimu dengan mengikuti kuis berikut ini: