Yuk Dipilih, Ini 6 Saham Perusahaan Milik Crazy Rich Surabayan

pengusaha surabaya

Gak sedikit pengusaha Surabaya yang sukses mendirikan perusahaan besar dengan fundamental yang baik, serta melantai di bursa saham. Ternyata, banyak juga lho dari mereka yang kini dinobatkan sebagai jajaran orang terkaya di Tanah Air.

Para crazy rich Surabayan ini mulai tersorot usai munculnya film Crazy Rich Asian yang populer di tahun 2018. Tanpa disadari, versi plesetan yang mengisahkan gaya hidup orang-orang terkaya di Ibu Kota Jawa Timur itu pun muncul dan jadi perbincangan di media.

Gak lama dari peristiwa ini, bermunculan pula artikel-artikel soal crazy rich Surabayan yang sesungguhnya.

Seperti yang disebutkan di atas, jika memang para pengusaha Surabaya ini memiliki perusahaan berfundamental baik yang melantai di bursa, apakah saham-saham mereka patut kita koleksi? Belum tentu, tapi selama kamu yakin bahwa perusahaan itu bisa berkembang jadi lebih baik di masa depan, ya monggo jika ingin beli.

Ingin tahu apa saja kode saham perusahaan milik Crazy Rich Surabayan? Yuk simak di bawah ini.

Baca juga: Ini Lho 4 Sahamnya Perusahaan Orang Berdarah Batak, Yuk! Mari Dibeli

1. PT. Sariguna Primatirta Tbk (CLEO)

 

pengusaha surabaya
Air mineral Cleo. (Instagram)

Tahu air minum Cleo? Air minum ini merupakan salah satu produk dari perusahaan milik pengusaha Surabaya bernama Hermanto Tanoko yang gak lain adalah putra pendiri Cat Avian, Soetikno Tanoko (Tan Tek Swie).

Tanobel Food (PT Sariguna Primatirta) menaungi beberapa produk consumer goods, sebut saja seperti air mineral Cleo, Herbal & Healthy, Roller, dan Mmmilk Crack It. Pantesan saja dia punya hotel yang namanya Cleo.

Sebesar 51,64 persen saham Cleo dikuasai PT. Global Sentral Abadi, 27,91 persennya dipegang PT. Global Sukses Makmur Sentosa, dan 20,45 persen diperuntukkan bagi publik.

Harga penawaran saham ini saat pertama kali IPO adalah Rp 115. Nah, kalau per tanggal 19 Juni 2019 harganya udah di angka Rp 380.

Baca juga: Perbedaan Indeks Saham Amerika Serikat antara Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq

2. PT Media Nusantara Citra, Tbk (MNCN)

pengusaha surabaya
MNC. (Instagram)

Perusahaan media raksasa ini didirikan oleh Hary Tanoesoedibjo yang menduduki posisi ke-20 daftar orang terkaya di Indonesia. Total asetnya senilai US$ 1,1 miliar atau Rp 15 triliunan.

Sejatinya, saham yang ada di bawah MNC Group itu banyak banget dan gak cuma MNCN. Melainkan ada MNC Land (KPIG), Bank MNC (BABP), MNC Kapital (BCAP), dan MNC Investama (BHIT).

Meski banyak, saham MNC yang kerap direkomendasikan adalah MNCN. Sebesar 63,85 persen saham ini dikuasai oleh Global Mediacom Tbk, sementara itu 36,06 persen untuk publik.

Harga penawaran saham ini saat pertama kali IPO adalah Rp 900. Kalau per tanggal 19 Juni 2019, harganya udah di Rp 1125.

Baca juga: Selain Saham dan Emas, Ini 7 Investasi Alternatif yang Bikin Gemuk Rekening Kamu!

3. PT Pakuwon Jati, Tbk. (PWON)

pengusaha surabaya
Pakuwon Jati. (Instagram)

Perusahan ini didirikan oleh pengusaha asal Surabaya yaitu Alexander Tedja. Eh tapi tunggu dulu, pak Alexander ini sejatinya lahir di Medan lho, tapi kenapa bisa disebut sebagai crazy rich Surabayan?

Usut punya usut, dia adalah raja properti di Kota Pahlawan. Saat ini, dia menduduki posisi ke-12 sebagai orang terkaya di Indonesia. Total asetnya mencapai US$ 1,6 miliar atau setara dengan Rp 22 triliun.

PWON merupakan saham syariah juga lho, 67 persennya dikuasai PT. Pakuwon Arthaniaga, sementara itu 30,24 persen diperuntukan ke publik.

Harga penawaran saham ini saat pertama kali IPO adalah Rp 7.300 (pernah 3 kali stock split). Kalau per tanggal 19 Juni 2019, harganya di Rp 790.

4. PT. Bank Mayapada International, TBK (MAYA)

pengusaha surabaya
Bank Mayapada. (Instagram)

Perusahaan ini didirikan dan dipimpin oleh keluarga Tahir yang kini menduduki posisi ke-4 di deretan orang terkaya di Indonesia. Salah satu tokoh kuncinya ya, Dato Sri Tahir.

Pengusaha Surabaya ini dulunya hanya seorang anak tukang becak. Namun berkat kerja kerasnya dia berhasil mendirikan Mayapada Group yang menggurita.

Sebanyak 40 persen Saham Maya dikuasai JPMCB-Cathay Life Insurance Co Ltd, 20,94 persennya dipegang PT. Mayapada Karunia, sementara itu 11,47 persennya diperuntukan ke publik.

Harga penawaran saham ini saat pertama kali IPO adalah Rp 800. Kalau per tanggal 19 Juni 2019, harganya di Rp 7000.

5. PT Gudang Garam Tbk (GGRM)

pengusaha surabaya
Salah satu iklan produk Gudang Garam. (Instagram)

Dulu cuma perusahaan rumahan, sekarang menjadi salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia selain Djarum. Pemiliknya, adalah Susilo Wonowidjojo yang sempat jadi orang terkaya kedua di RI.

Sebanyak 69 persen saham GGRM dipegang oleh PT Suryaduta Investama, lalu 6,26 persennya dikuasai PT Suryaduta Kusuma. Sementara itu, 23,78 persen diperuntukkan bagi publik.

Harga saham ini memang cukup mahal yakni di nominal Rp 70 ribuan per lembar. Tapi fundamental perusahaannya bagus banget, anak usaha GGRM juga ada dimana-mana lho.

Harga penawaran saham ini saat pertama kali IPO adalah Rp 10.250. Kalau per tanggal 19 Juni 2019, harganya di Rp 78.275.

6. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP)

pengusaha surabaya
Foto generasi pertama keluarga Sampoerna.

Sama seperti nomor lima, ini adalah perusahaan yang berhasil meraup untung dari rokok. Cikal bakal HMSP sejatinya berawal dari keluarga miskin Liem Tioe asal Fujian, China, yang merantau ke Surabaya. Liem Tioe wafat dan menitipkan anaknya Liem Seeng Tee ke keluarga Hokkien di Bojonegoro.

Semasa kecil, Liem Seeng Tee aktif berdagang di kereta jurusan Surabaya – Jakarta dan belajar bisnis. Singkat cerita, Liem Seeng Tee pun berhasil mendirikan usaha rokok dengan produk unggulan Dji Sam Soe.

Sampoerna memang sudah dijual ke Philip Morris di tahun 2005 dengan harga Rp 48 triliun. Namun, keluarga Sampoerna masih menguasai bisnis agrikultur, keuangan, telekomunikasi, dan perkayuan yang berada di bawah perusahaan induk. Perusahaan ini sekarang dipimpin oleh generasi kedua keluarga Liem yaitu Putera Sampoerna.

Yang jelas, PT Philip Morris Indonesia menguasai 92,50 persen saham ini, dan hanya 7,50 persen sahamnya yang dilepas ke publik.

Harga penawaran saham ini saat pertama kali IPO adalah Rp 12.600 (pernah melakukan stock Split). Kalau per tanggal 19 Juni 2019, harganya di Harga Sekarang Rp 3.360

Itulah enam saham dari perusahaan yang didirikan atau dipimpin oleh seorang pengusaha Surabaya. Kira-kira tertarik borong yang mana nih? (Editor: Ruben Setiawan)