Gak Cuma Indocement, Saham-Saham Perusahaan Semen Ini Juga Bisa Dibeli Publik

Selain Indocement, Ada 3 Perusahaan Semen Tercatat di BEI (Shutterstock).

Lagi ramai belakangan ini soal semen murah yang diproduksi perusahaan semen asal China. Kabarnya nih saking murahnya semen pendatang baru ini bikin harga-harga semen buatan perusahaan Indonesia turun harga.

Gimana gak turun, namanya persaingan dagang pasti bakal menawarkan harga sekompetitif mungkin. Kalau gak gitu, bisa gak laku nanti jualannya.

Situasi seperti itulah yang dialami industri semen saat ini. Harga jual semen perusahaan-perusahaan asal China ditanggapi dengan penyesuaian harga dari perusahaan-perusahaan semen asal Indonesia.

Di Indonesia beberapa perusahaan semen diketahui mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia (BEI) alias menjadi perusahaan terbuka. Nah, perusahaan-perusahaan semen mana aja yang sahamnya bisa dibeli secara bebas oleh masyarakat? Berikut ini daftarnya.

1. PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. (INTP)

Perusahaan semen asal Indonesia ini resmi mencatatkan diri di BEI pada 5 Desember 1989. Saat itu saham yang berkode INTP ini dilepas dengan harga Rp 10 ribu per lembar. 

Kini harga jualnya bertengger di kisaran Rp 21 ribuan. Dengan kata lain, ada kenaikan harga per lembar saham Indocement dari tahun ke tahun.

PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. merupakan perusahaan semen hasil peleburan enam perusahaan, yaitu PT Perkasa Indonesia Cement Enterprise,  PT Perkasa Indah Indonesia Cement Putih Enterprise, PT Perkasa Agung Utama Indonesia Cement Enterprise, PT Perkasa Inti Abadi Indonesia Cement Enterprise, hingga PT Perkasa Abadi Mulia Indonesia Cement Enterprise. 

Keenam perusahaan tersebut melebur dan menjadi PT Indocement Tunggal Prakarsa pada 16 Januari 1985. Sebanyak 51 persen saham perusahaan yang menjual semen merek Tiga Roda ini dipegang Birchwood Omnia Limited, anak perusahaan HeidelbergCement.

HeidelbergCement merupakan grup bisnis asal Jerman yang juga memproduksi semen. Sementara sekitar 49 persen saham INTP dimiliki masyarakat umum.

Baca juga: Seperti Ini Faktur Pajak yang Wajib Dibuat Pengusaha Kalau Gak Mau Kena Sanksi

2. PT Semen Indonesia, Tbk. (SMGR)

PT Semen Indonesia, Tbk. menjadi perusahaan semen berikutnya yang diketahui tercatat di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan dengan merek dagang Semen Indonesia ini pertama kali melantai di bursa alias IPO pada 8 Juli 1991.

Harga jual perdana saham yang berkode SMGR ini Rp 7.000 per lembarnya. Dibandingkan dengan harga terkini, ada kenaikan yang cukup signifikan dari harga saham Semen Indonesia. Harga jual per lembarnya sekarang berada di kisaran Rp 12 ribuan.

PT Semen Indonesia, Tbk. merupakan salah satu perusahaan BUMN yang berdiri pada tahun 1957 di Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Menariknya, Semen Indonesia menjadi BUMN yang pertama go public lho.

Saat ini sebanyak 51,01 persen saham perusahaan dengan merek dagang Semen Gresik ini dipegang Pemerintah indonesia. Sisanya dilepas ke publik.

Baca juga: Indonesia di Nomor Dua Paling Besar Produksi Minyak Kelapa, Nomor Satu Siapa Ya?

3. PT Semen Baturaja, Tbk. (SMBR)

Ada PT Semen Baturaja, Tbk. yang telah mencatatkan diri di bursa sejak 28 Juni 2013. Saham yang berkode SMBR dijual dengan harga perdana Rp 560 per lembar.

Sejak listing, harga saham Semen Baturaja cenderung naik. Kini harga per lembarnya berada di kisaran Rp 1.100. Walaupun begitu, harga per lembar saham SMBR pada Maret 2018 pernah berada di kisaran Rp 4.000-an lho.

Sama seperti Semen Indonesia, PT Semen Baturaja, Tbk. juga merupakan perusahaan yang berstatus sebagai BUMN. Dulunya saham perusahaan yang didirikan pada 14 November 1974 ini pernah dipegang PT Semen Gresik dan PT Semen Padang.

Kini kepemilikan saham SMBR mayoritas dipegang Pemerintah Indonesia dengan persentase 75,509 persen. Kemudian publik dengan persentase 15,297 persen dan Asuransi Jiwasraya dengan persentase 9,194 persen.

4. PT Solusi Bangun Indonesia, Tbk. (SMCB)

Di balik merek dagang semen Holcim Indonesia, ada PT Solusi Bangun Indonesia, Tbk. di belakangnya. Perusahaan semen Indonesia ini melepas sahamnya ke publik sejak 10 Agustus 1977.

Waktu itu harga perdananya ditetapkan sebesar Rp 10 ribu per lembar. Gak seperti saham-saham perusahaan semen lainnya, harga saham SMCB saat ini justru lebih rendah dibanding harga saat IPO.

Sejak sahamnya dibeli dalam jumlah besar oleh PT Semen Indonesia, Tbk., perusahaan yang sebelumnya menyandang nama PT Holcim Indonesia ini berganti nama jadi Solusi Bangun Indonesia. 

Asal tahu aja nih, sebanyak 98,307 persen saham SMCB dikuasai PT Semen Indonesia Industri Bangunan yang gak lain adalah anak perusahaan PT Semen Indonesia, Tbk. Sementara sisanya sebesar 1,693 persen dikuasai publik.

Nah, itu tadi beberapa perusahaan semen di Indonesia dari Indocement hingga Semen Indonesia yang sahamnya bisa kamu miliki. Gimana? Apakah salah satu emiten di atas ada yang menarik bagimu?