Seputar Forex: 3 Risiko Investasi Forex yang Perlu Diwaspadai

Trading forex

Bila sudah paham hal seputar forex, tentunya kita gak bakal menutup mata terhadap risikonya. Sebab, peluang meraup untung lewat foreign exchange atau pertukaran mata uang dibarengi dengan risiko yang terbilang wow.

Perencana keuangan tersohor Safir Senduk bahkan tegas tidak menyarankan mereka yang belum berpengalaman dalam investasi untuk terjun ke sektor forex. Menurut dia, potensi risiko forex sangatlah besar.

Bila tak berhati-hati, bukan untung yang didapat, melainkan buntung. Karena itulah investasi forex memerlukan kematangan trader demi mencegah risiko yang bisa timbul.

Kira-kira apa sajakah risiko seputar forex yang perlu diwaspadai? Berikut ini penjelasannya:

1. Tiba-tiba anjlok

Yang ditransaksikan dalam forex adalah mata uang. Sifat mata uang yang bisa menguat dan melemah tiba-tiba adalah risiko forex yang mesti dihadapi trader.

Sifat tersebut dinamai volatilitas. Makin tinggi volatilitas mata uang, makin tinggi pula risikonya. Namun sesuai dengan rumus investasi, risiko yang tinggi menandakan potensi keuntungannya juga tinggi.

Jadi, risiko ini bisa berubah menjadi keuntungan bila kita jeli memprediksi pasar. Namun tidak semua mata uang memiliki volatilitas yang sama. Naik-turunnya mata uang dipengaruhi banyak hal.

Misalnya kondisi dalam negeri mata uang tersebut. Makin bagus perekonomiannya, biasanya mata uangnya pun makin kuat. Keputusan investasi seputar forex harus dilandasi pengetahuan soal volatilitas mata uang yang diperdagangkan.

Karena itu, ketika suatu mata uang kuat pada pagi hari, bukan berarti posisinya terus bertahan berhari-hari ke depan. Bahkan bukan mustahil nilainya tiba-tiba anjlok pada siang atau sore harinya, tergantung kondisi yang terjadi.

2. Tergoda leverage

Leverage dalam istilah forex adalah daya ungkit trader untuk bertransaksi dengan nilai besar walau modal terbatas. Leverage merupakan fasilitas yang disediakan broker.

Mekanismenya, ketika trader memiliki modal US$ 1.000 namun ingin bertransaksi forex senilai US$ 10.000, broker menyediakan “dana pinjaman” untuk menutup selisih nilai transaksi tersebut. Dengan hitungan di atas, leverage yang disediakan adalah 1 : 10. Setiap broker memiliki ketentuan seputar forex dalam hal leverage.

Di sinilah letak risikonya. Bila kita menggunakan leverage dan ternyata merugi, otomatis semua dana yang menjadi modal transaksi langsung lenyap.

Jadi, mesti berhati-hati menggunakan leverage. Alokasikan modal dengan tepat agar gak langsung lenyap saat transaksi forex mendatangkan kerugian.

3. Broker forex ilegal

Pastikan mengecek legalitas broker forex sebelum menyetorkan modal. Abaikan dulu segala tawaran bonus pendaftaran yang diberikan broker.

Jika perlu, langsung datangi kantor broker itu untuk memastikan keberadaan serta legalitasnya. Satu hal yang pasti, broker tersebut mesti tercatat di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) jika berasal dari Indonesia.

Agar lebih aman, pilih broker asal Indonesia saja. Sebab, lebih susah memastikan legalitas broker asal mancanegara. Terutama buat pemula.

Ketika sudah kenyang makan asam-garam seputar forex, barulah bisa mencoba broker asing. Toh, keuntungan dari transaksi valas bukan hanya bergantung pada broker, tapi juga kita selaku trader dalam membuat keputusan jual-beli mata uang.

Tiga risiko seputar forex di atas adalah yang berasal dari eksternal. Ada satu risiko lagi yang berhubungan dengan internal trader, yakni nafsu ataupun emosi dalam melakukan transaksi valas.

Investasi forex mesti dijalankan dengan kepala dingin dan strategi-strategi yang matang. Emosi dan dorongan psikologis lainnya mesti dikesampingkan dulu agar keputusan investasi lebih jernih.

Kerugian bukan mustahil dialami trader. Bahkan setiap trader pasti pernah merugi dari transaksi forex yang mereka lakukan. Namun ada strategi manajemen risiko yang mereka terapkan untuk terus bertahan.

Kunci kesuksesan trader adalah kemampuan menjaga modal untuk terus menjalankan transaksi. Kerugian di satu titik bakal bisa dibalik menjadi keuntungan bila modal masih ada.

Karena itulah kita juga mesti menyiapkan manajemen risiko selain modal ketika hendak menjadi trader. Sebab, forex pada akhirnya bukanlah soal siapa yang untung paling besar, melainkan siapa yang sanggup terus bertahan untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya.

Seorang trader yang tercatat meraup untung terbesar dalam sehari transaksi bukan tidak mungkin kehilangan seluruhnya dalam penutupan perdagangan keesokan harinya. So, pengetahuan seputar forex mesti dipegang bersamaan dengan strategi manajemen risiko untuk bertahan sebagai trader.