Skoliosis – Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, dll

Skoliosis

Skoliosis merupakan penyakit tulang yang menyerang tulang belakang. Penderitanya akan memiliki tulang yang melengkung menyerupai huruf C atau S. Penyakit ini bisa menyerang bayi baru lahir, anak dalam masa pertumbuhan, hingga orang dewasa.

Apakah skoliosis bisa sembuh? Ketahui gejala, penyebab, diagnosis, hingga cara mengatasinya berikut ini!

Apa itu skoliosis?

Skoliosis adalah kelainan tulang belakang, kondisi ini menyebabkan tulang belakang melengkung seperti huruf C atau S.

Normalnya, pada tulang belakang akan melengkung hanya di bagian atas bahu dan bawah punggung. Sedangkan pada penderita kondisi ini, tulang belakang akan melengkung ke samping.

Kasus kelainan tulang belakang ini biasanya terjadi pada anak-anak sebelum masa pubertas 10-15 tahun. Meski tergolong ringan, kasus ini bisa berkembang lebih parah seiring bertambahnya usia. 

Pada orang  dewasa, tulang belakang yang melengkung akan semakin parah dan mengganggu fungsi organ lain, seperti kesulitan bernapas, hingga rasa nyeri yang hebat. Bahkan, jika sudah parah bisa menyebabkan kelumpuhan.

Gejala

Meski pada umumnya yang terjadi skoliosis ringan, penyakit ini bisa berkembang menjadi skoliosis parah. Apalagi jika kamu membiarkannya tanpa tahu gejala hingga cara pengobatannya.

Gejalanya perlu kamu ketahui sejak dini agar penanganannya semakin mudah. Berikut ini yang perlu kamu waspadai jika ada perubahan pada bagian dada, pinggul, dan bahu.

  • Tubuh penderita cenderung condong ke satu sisi
  • Salah satu bagian bahu akan terlihat lebih tinggi
  • Salah satu tulang belikat tampak lebih menonjol
  • Tinggi pinggang terlihat  tidak rata
  • Mulai terasa nyeri di punggung bawah
  • Punggung terasa kaku
  • Menyebabkan nyeri hingga mati rasa pada kaki (karena saraf terjepit)
  • Kelelahan karena ketegangan otot.
  • Selain itu, tulang belakang yang sudah melengkung parah bisa menyebabkan nyeri yang hebat. Tulang belakang juga bisa berputar sehingga lengkungan bertambah parah hingga menimbulkan salah satu tulang iga tampak menonjol dibanding sisi lainnya.

    Bahayanya, jika kondisi ini  semakin parah dan tulang melengkung sudah semakin miring maka gangguan ini  bisa menyebabkan penderitanya mengalami gangguan pernapasan.

    Penyebab

    Secara umum, skoliosis penyebabnya jarang ditemui. Namun demikian, beberapa ilmuwan meyakini adanya kecenderungan penyakit bawaan dari keluarga terkait dengan skoliosis ini. Berikut beberapa kondisi yang bisa memicu terjadi skoliosis pada seseorang. 

    1. Cacat bawaan lahir 

    Skoliosis dengan riwayat cacat bawaan lahir artinya ada perkembangan tulang belakang yang tidak sempurna saat janin masih berada di dalam kandungan. Seiring bertambahnya usia, bayi menjadi anak-anak, maka kondisi ini akan mulai terlihat.

    Sebaiknya, segera periksakan anak kamu jika terdapat kelainan pada tulang belakangnya agar mendapatkan terapi yang tepat.

    2. Cedera atau infeksi pada tulang belakang

    Kondisi ini bisa disebabkan oleh cedera hingga infeksi. Misal terjatuh dari tempat tinggi, menahan benda berat di punggung, kecelakaan yang mempengaruhi tulang belakang, hingga infeksi pada tulang belakang. 

    3. Gangguan fungsi saraf

    Penyakit ini juga bisa terjadi kepada seseorang dengan kondisi gangguan saraf. Maksudnya, orang dengan gangguan fungsi saraf dan otot, seperti distrofi otot atau cerebral palsy menjadi lebih rentan terhadap kondisi ini.

    4. Osteoporosis

    Kondisi lainnya yang menyebabkan kondisi ini adalah osteoporosis. Penyakit kelainan tulang yang rapuh ini bisa membuat tulang mudah patah dan melengkung berlebihan.

    Osteoporosis merupakan pengeroposan tulang. Tulang adalah jaringan hidup yang akan rapuh dan diganti dengan tulang baru. Bagi penderita osteoporosis, pembentukan tulang baru menjadi sangat  lambat.

    Sehingga, membuat tulang menjadi rapuh dan mudah patah (fraktur). Area tulang yang paling sering mengalami fraktur ini adalah tulang belakang. Kondisi inilah yang menjadi penyebab tulang belakang melengkung menyamping.

    Faktor risiko skoliosis

    Selain penyebab di atas, seseorang bisa saja berisiko terserang skoliosis seiring bertambahnya usia. Namun demikian, ada beberapa faktor risiko penyebab skoliosis menyerang seseorang.

    1. Usia 

    Usia menjadi faktor risiko bagi penderita skoliosis. Meski bisa diidap oleh segala usia. Skoliosis nyatanya sering menyerang anak yang mendekati masa pubertas. 

    2. Jenis kelamin

    Kelainan tulang belakang ini bisa terjadi pada laki-laki atau perempuan. Namun, risiko lebih tinggi justru terjadi pada anak perempuan. Kelainan tulang ini pada perempuan bisa beresiko tinggi dengan tingkat keparahan sehingga butuh perawatan dini saat mengetahui gejala nya.

    3. Riwayat keturunan 

    Pada dasarnya, skoliosis sebagai penyakit bawaan dari keturunan keluarga sangat jarang terjadi. Namun demikian, sebagian kecil kasus anak dengan kelainan tulang belakang ini memiliki riwayat keluarga dengan penyakit yang serupa.

    Diagnosis

    Sebelum mendiagnosa kamu mengidap skoliosis atau tidak, dokter akan memberikan serangkaian tes untuk tulang belakang. Namun, ada pemeriksaan awal yakni fisik dan tes pencitraan sebagai berikut. 

    Pemeriksaan fisik

    Pemeriksaan fisik akan dilakukan untuk mengecek tulang belakang kamu apakah memiliki kelainan atau tidak. Dokter akan mengecek tulang punggu dalam posisi berdiri tegak. Pada posisi ini dokter melihat apakah ada lengkungan pada tulang belakang. 

    Selain itu, dokter akan melihat apakah bagian bahu dan pinggang kamu simetris dan tidak ada yang menonjol. Kamu juga akan disuruh melakukan serangkaian tes posisi untuk memastikan tulang belakang dan bagian lain tubuh dalam kondisi normal.

    Salah satunya, kamu akan diminta untuk membungkuk untuk melihat adakah lengkungan pada punggung bagian atas dan bawah apa tidak.

    Pastikan kamu melakukan semua instruksi dokter dengan baik, ya. 

    Tes pencitraan 

    Setelah melakukan pemeriksaan fisik secara kasat mata oleh dokter. Jika terdapat kelainan atau kecurigaan lain, dokter akan menyarankan kamu untuk melakukan pengambilan gambar untuk tulang belakang.

    Berikut tes pengambilan gambar atau pencitraan yang akan kamu lakukan. 

  • Rontgen skoliosis
  • MRI scan
  • CT scan
  • Scan tulang
  • Pengobatan

    Untuk membantu pemulihan kelainan tulang satu ini dan tidak menyebabkan dampak yang parah ada beberapa pengobatan yang bisa kamu jalani. Berikut ini pengobatan yang bisa dijalani:.

    1. Minum obat pereda nyeri

    Pengobatan skoliosis ringan bisa dengan meminum obat pereda nyeri. Biasanya kamu akan merasakan gejala nyeri di area punggung. Dokter akan meresepkan obat seperti acetaminophen atau ibuprofen untuk mengatasi rasa nyeri.

    Namun demikian, jika pemberian obat pereda nyeri tidak memiliki hasil apa pun, kemungkinan dokter akan memberikan jenis obat lain dengan dosis yang lebih tinggi. 

    Pastikan kamu melakukan konsultasi dengan dokter untuk meminum obat-obatan penghilang nyeri skoliosis ini, ya. 

    2. Ikuti terapi bracing

    Terapi bracing atau terapi korset penyangga ini terkenal untuk pengobatan kondisi ini. Terapi ini dipercaya bisa menyembuhkan kelainan tulang belakang secara alami.

    Kamu akan mengenakan korset penyangga yang dipasang di sepanjang punggung untuk mencegah kelengkungan punggung lebih parah.

    Biasanya, alat penyanggah atau brace ini terbuat dari plastik dan diberi kontur sesuai kebutuhan tubuh pengguna. Kamu bisa menggunakan penyangga ini rutin setiap harinya. Pastikan memakai bracing ini di tubuh lalu dibalut dengan pakaian sehingga kamu tetap bisa beraktivitas setiap harinya.

    3. Pijat ahli ortopedi

    Pijat oleh ahli ortopedi yang sudah paham teknik memijat dengan benar juga bisa jadi pilihan pengobatan.

    Pastikan ahli yang melakukan pijit sudah terpercaya dan bersertifikat, ya. Pasalnya, pijatan yang diberikan kepada tulang belakang kamu tidak boleh sembarangan. 

    Alih-alih mengatasi kelengkungan tulang belakang, kamu justru akan memperparah kelengkungannya dan menimbulkan masalah lain.

    4. Operasi tulang belakang

    Operasi tulang belakang menjadi jalan terakhir yang biasa digunakan bila cara-cara di atas belum berhasil mengatasi agar skoliosis sembuh total. Dokter juga akan menyarankan operasi jika kondisi terlihat cukup parah. 

    Biasanya, kondisi ini tidak membutuhkan operasi kecuali memang sudah dalam kondisi parah dan mengganggu penderitanya. Misal, Kelengkungan tulang punggung lebih besar dari 45-50 derajat dan beresiko mengganggu pernapasan.

    Selain itu, kamu bisa melakukan operasi tulang belakang untuk mengatasi kelainan tulang ini jika kondisinya sudah benar-benar mengganggu karena rasa sakitnya yang parah atau hingga kamu tidak bisa berjalan normal.

    Perlu kamu tahu, bentuk lengkungan tulang belakang juga menjadi alasan dokter menyarankan operasi ini. Pasalnya, pola kelengkungan huruf S cenderung progresif dan lebih buruk kondisinya ketimbang pola huruf C.

    Tips dari Lifepal! Kelainan bentuk tulang belakang bukan hal yang bisa disepelekan. Jika dibiarkan, bahkan kondisi ini dapat membuat kamu kesulitan bernapas.

    Maka dari itu, ketika merasakan gejala di atas, sebaiknya segera periksakan ke dokter agar tidak semakin memburuk. Hindari juga hal-hal yang bisa menyebabkan cedera dan memicu kondisi ini.

    Lalu, jaga kesehatan tulang agar terhindar dari osteoporosis. Kamu bisa melakukannya dengan cara olahraga rutin dan konsumsi makanan yang baik untuk tulang.

    Apakah osteoporosis ditanggung asuransi?

    Kabar baiknya, pengobatan untuk kondisi tulang yang satu ini ditanggung oleh BPJS. Baik itu untuk korset penyangga atau bahkan hingga operasi jika diperlukan.

    Meskipun begitu, ada perawatan penyakit ini yang juga mungkin tidak ditanggung oleh BPJS. Jika ingin semua biaya ditanggung, kamu juga bisa menambah asuransi kesehatan swasta.

    Dengan adanya asuransi, kamu jadi tidak perlu pusing memikirkan biaya untuk penyakit yang satu ini.

    Selain memiliki asuransi, jangan lupa juga siapkan dana darurat untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Coba hitung dana darurat idealmu dengan kalkulator berikut ini:

    Pertanyaan seputar skoliosis

    Skoliosis adalah penyakit kelainan tulang belakang yang cukup umum terjadi. Biasanya, gangguan pada sistem rangka ini dapat menyerang bayi baru lahir, anak dalam masa pertumbuhan, orang dewasa hingga lansia.
    Terapi dengan korset hingga operasi ditanggung BPJS. Kamu juga bisa melengkapinya dengan asuransi kesehatan swasta untuk menanggung perawatan medis yang tidak ditanggung BPJS.