Soal Keuangan, Jangan Lakuin 7 Hal Ini Sama Pacar Kalau Belum Yakin Dialah Satu-Satunya

Jangan lakuin 7 hal ini sama pacar

“Halo, Dita? Ini aku Rino. Tolong dong bayar utang kamu yang Rp 5 juta itu! Udah 3 bulan nih,” ujar Rino tanpa basa-basi di ujung saluran telepon kepada mantan pacarnya, Dita.

“Iya, iya, sabar dong! Nanti kalau udah ada aku pasti bayar kok!” Dita menjawab dengan kesal.

Nah, gini nih kejadiannya kalau baru pacaran udah ada sangkut-paut soal utang. Pasti bikin suasana hati serba gak enak kan pas udah putus? Di satu sisi si dia masih punya utang, tapi di sisi lain kita bawaannya senewen kalau mesti kontak doi.

Biar kamu gak mengalami suasana yang gak enak kayak gitu, simak nih tujuh hal menyangkut keuangan yang gak boleh kamu lakuin sama pacar. Apalagi kalau belum yakin dia yang pertama dan terakhir:

Atur keuangan kamu dengan baik! Untuk menghindari risiko kerugian finansial ketika sakit, siapkan diri dengan produk asuransi kesehatan terbaik.

Ajukan persoalan anggaran kamu kepada tim ahli di Tanya Lifepal!

1. Buka rekening bersama

Banyak pasangan dengan status pacaran yang memutuskan buat buka rekening bersama. Tujuannya macam-macam, mulai dari tanda keseriusan hubungan, komitmen, hingga bentuk perencanaan keuangan kalau sudah berkeluarga nanti. Ih pede amat kalau bakal nikah ama dia?

Kalau belum yakin bahwa dia adalah satu-satunya, mendingan gak usah bikin yang namanya rekening bersama deh. Kalau putus, ribet banget!

Pernah lihat kan kalau seleb cerai dan ribet sama pembagian harta gono-gini? Nah, ini juga yang bakal kejadian sama orang pacaran yang putus dan punya rekening bersama. Pasti bakal repot bagi uang yang ada dalam rekening itu. Siap gontok-gontokan soal duit setelah putus?

Tabungan sendiri memang lebih baik. Hitung tabungan bulanan kamu dengan Kalkulator Lifepal berikut ini:

2. Saling nebeng kartu kredit

Pacaran pasti saling sayang dan rela berbagi segala sesuatu berdua. Tapi saling nebeng kartu kredit? Coba pikir-pikir lagi deh.

Kartu kredit sifatnya memang dipakai dulu, bayar bulan depan. Tapi tahu kan kalau tagihan yang telat dibayar atau gak dibayar penuh bakal kena bunga? Ketika udah putus, dan si doi masih meninggalkan tagihan kartu kredit, bakal ribet itung-itungannya nih.

Apalagi kalau tagihan itu adalah tagihan tertunggak sejak berbulan-bulan lalu. Bunganya pasti udah berkali-kali lipat dan kita pun jadi bingung sendiri ngitungnya. Yang lebih apesnya lagi kalau kartu kredit itu atas nama kita. Jadilah kita yang dikejar-kejar debt collector. Runyam.

Ini bakal sama juga ngerepotinnya kalau kita jadi pihak yang nebeng. Emang gak risih dan kaku nanya-nanya tagihan terus ke mantan tiap bulan? Pasti penginnya cepet lunas deh.

3. Berbagi membership

Semakin banyak merchant, mulai dari merchant makanan, fashion, fitnes, supermarket hingga SPBU yang menawarkan fasilitas kartu membership buat pelanggan setia. Benefit yang diberikan biasanya memang menarik orang buat gabung. Kalau bisa menghemat pengeluaran kenapa gak?

Yang bahaya kalau bikin membership bareng pacar, terus ujung-ujungnya putus. Misalnya bikin membership fitnes untuk program couple supaya dapet potongan harga. Pas udah putus, bukan gak mungkin kamu malah jadi malas nge-gym karena ogah ketemu dia. Alhasil, uang yang udah dibayar buat jadi member pun terbuang sia-sia.

Atau yang lebih parah lagi bikin membership yang kartu keanggotaannya cuma satu dan dipakai berdua. Kartunya yang pegang si doi tapi kita udah ikut patungan bayar. Nah lho, gimana tuh? Siap nebelin muka cuma buat pinjam kartu tiap mau nge-gym?

4. Ngajuin pinjaman dengan nama pasangan

Kebutuhan dana tambahan yang mendesak kadang membuat kita ambil solusi untuk mengajukan pinjaman ke bank. Tapi fasilitas ini jelas menyimpan tanggung jawab besar di baliknya, karena ada cicilan yang harus dibayar tiap bulan.

Sekarang bayangin kalau kita mengizinkan pacar mengajukan fasilitas pinjaman ke bank tapi menggunakan nama dan identitas kita. Otomatis kita bakal terdata di sistem bank sebagai pemohon, sementara uang pinjaman yang cair sebenarnya digunakan oleh pacar kita.

Yang ada, saat sang pacar mangkir dari kewajiban bayar cicilan setiap bulan, kitalah yang akan dihubungi oleh pihak bank. Mending kalau masih pacaran. Lah kalau udah putus? Baru deh meringis.

5. Sering pinjam-meminjam duit

Emang benar ya kata pepatah, kalau lagi sayang sama pacar tuh rasanya dunia milik berdua, yang lain ngontrak. Atas nama cinta dan sayang sama pacar, gak jarang yang rela merogoh kocek, bahkan membobol tabungan setiap sang pacar pinjam uang.

Sesekali minjemin sih gak apa-apa ya. Tapi kalau jadi kebiasaan dan malah mangkir dari kewajiban buat bayar, apa gak makan hati? Nah yang kayak gini bakal lebih runyam kalau udah putus. Malas kan masih urusan sama mantan cuma buat perkara utang?

Begitu pun sebaliknya kalau kamu yang ngutang. Malu dong dikejar-kejar mantan buat bayar utang di masa lalu. Jadi itung-itungan deh nanti, percaya!

6. Support kebutuhan finansial si dia secara berlebihan

Sah-sah saja sih namanya membuktikan rasa sayang sama pacar dengan membantu meringankan kondisi finansial mereka. Misalnya sampai bayarin cicilan rumah, atau bahkan beliin rumah?

Aduh, cinta itu gak cuma bisa dibuktikan dari materi lho. Banyak cara yang bisa dilakukan buat menunjukkan rasa sayang kita ke pasangan. Sederhana aja, kayak misalnya selalu ada buat dia ketika dia mau curhat atau lagi sedih. Gak perlu semuanya dikasih dalam bentuk uang.

Apalagi kalau sampai bayarin semua tagihannya setiap bulan, belanja bulanan, hingga kasih uang saku setiap hari. Status kamu dan dia masih pacaran lho, bukan suami-istri. Kalau suatu saat kamu dan pasangan terlibat konflik lalu putus, yakin ikhlas sama semua pengeluaran yang sudah dihabiskan buat sang pacar?

7. Melewatkan peluang karier yang baik gara-gara si dia

Setiap orang yang bekerja pasti ingin punya peningkatan karier yang konsisten. Sebagian beruntung menemukan perusahaan yang cocok di kota tempat tinggal mereka. Tapi gak jarang juga yang baru mendapatkan kesempatan itu di luar kota, atau bahkan luar negeri

Nah, kesempatan bagus kayak begini kadang dilewatkan begitu saja karena alasan gak mau jauh dari sang pacar. Gak bisa LDR alias long distance relationship, begitu alasannya.

Padahal kalau benar sayang dan serius dengan pasangan yang sekarang, harusnya bisa saling support lho. Semua bisa disiasati kok, apalagi hari gini komunikasi makin mudah, cepat, dan murah. Sayang banget kan, yang namanya kesempatan bagus berkarier belum tentu datang dua kali.

Kalau sampai melewatkan kesempatan kayak gini dan buntutnya putus juga sama pacar yang itu, emang gak nyesel?

Sayang sama pacar itu harus. Tapi masa depanmu juga gak kalah penting. Kalau emang belum yakin bahwa dialah yang bakal jadi pasangan hidupmu, sebaiknya lebih bijak dalam mengambil keputusan selama pacaran. Terutama yang menyangkut urusan finansial.

Bukannya menyarankan untuk pelit, tapi realistis aja. Kalau sudah menikah, tentu semua beban finansial wajib dipikul berdua. Tapi kalau masih pacaran? Nasib gak ada yang tahu lho, bisa aja sekarang kamu cinta setengah mati tapi besok tiba-tiba putus.

Kalau udah begitu, pasti gak ada yang bisa dilakukan selain menyesal karena udah ngelakuin salah satu dari tujuh hal di atas. So, be smart ya!