7 Strategi Psikologi Penetapan Harga yang Bikin Bisnismu Laris Manis!

Strategi penjualan

Untuk membuat bisnis semakin laku, kamu harus berani menerapkan berbagai strategi penjualan. Entah dari kreativitas dalam pemasaran, hingga memainkan harga. 

Strategi penjualan adalah cara yang dilakukan untuk mendapatkan peningkatan penjualan dengan memengaruhi konsumen.

Peningkatan penjualan bisa dilakukan dengan memainkan harga jual sesuai dengan psikologi pembeli. Kalau di luar mungkin kita mengenalnya dengan istilah ‘psychological pricing’. 

Artinya, pebisnis atau pemilik usaha menetapkan harga produknya secara strategis demi mendapatkan respons emosional pelanggan guna mendorong penjualan.

Namun, penetapan harga dilakukan tanpa harus mengurangi atau menaikkan harga secara signifikan.

Lantas bagaimana cara menerapkan strategi penjualan dengan memainkan emosi pembeli? Berikut, ulasannya seperti dikutip dari Entrepreneur

1. Mengurangi digit kiri dan menambahkan 9 di digit kanan harga

Kamu mungkin sering melihat harga nanggung, alias tidak bulat. Biasanya kamu bisa menemukan ini di toko-toko modern yang menjajakan pakaian atau barang-barang elektronik. 

Caranya dengan membuat harga tidak bulat, misalnya harga pakaian Rp400.000, tapi kemudian toko tersebut membuatnya lebih unik mengurangi digit paling kiri, dan menambahnya dengan deretan angka 9 hingga ke digit paling kanan, menjadi Rp399.999. 

Bisa juga harga baju Rp350.000 tapi kemudian ditulis di-tag harga menjadi Rp349.999. 

Universitas Chicago seperti dikutip dari Entrepreneur telah melakukan penelitian penerapan harga ini di pakaian wanita. 

Mereka menjajakan baju dengan harga US$34, US$39, dan US$44. Hasilnya yang paling banyak terjual adalah seharga US$39, padahal ada yang lebih murah dari itu. 

Kalau kamu lihat di website Ibox, semua barang yang dijajakannya entah itu Iphone, Ipad, Mac, atau aksesori lainnya pasti harganya berakhiran angka 9. Itulah strategi penjualan yang telah diterapkan oleh banyak toko-toko modern. 

Baca juga: 9 Nasihat Bob Sadino Biar Bisnis Modal Kecil Untung Besar

2. Penetapan harga bulat

Kalau strategi ini mungkin kebalikannya dari strategi penjualan yang sebelumnya, yaitu dengan pembulatan. Misalnya kamu gak tega untuk mengurangi harga meski hanya satu rupiah saja, kamu bisa melakukan strategi yang ini. 

Anggap saja biaya produksi barang yang kamu jajakan sebesar Rp111.500, tapi kamu bisa membulatkannya menjadi Rp150.000 untuk menjualnya. 

Kenapa demikian? Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tahun 2015, ternyata harga bulat justru lebih mudah diproses dan menimbulkan ketergantungan pada perasaan konsumen untuk membeli barang tersebut.  

Dalam penelitian tersebut, peneliti melakukan eksperimen dengan menjual wine seharga US$40,00, US$39,72 atau US$40,28. Hasilnya, lebih banyak yang membeli US$40.00. 

3. Strategi penjualan lewat diskon yang kreatif, misal ‘Beli Satu Gratis Satu!’

Mendapatkan banyak diskon bisa banget kamu dapatkan dari distributor

Inilah strategi penjualan yang paling banyak memikat para pembeli, yaitu harga diskon. Kamu bisa menerapkan diskon misal 10 persen, 20 persen, 50 persen, bahkan 100 persen tapi dengan berbagai syarat dan kententuan.

Salah satu yang paling banyak dilakukan adalah ‘Beli Satu Gratis Satu’. Dengan cara seperti itu, penjual bisa menarik hasrat berbelanja masyarakat dengan sangat cepat. 

Biasanya, barang yang dijajakan adalah yang gak pernah dilirik masyarakat, atau kalau untuk makanan, adalah produk yang hampir mendekati masa kadaluwarsa. 

Coba kreasikan diskonmu sendiri, misalnya beli dua, untuk produk yang kedua mendapatkan potongan 50 persen. Atau beli satu, bisa mendapatkan potongan harga 20 persen untuk beberapa produk yang dibelanjakan berikutnya. 

4. Menempelkan produk berharga mahal dengan yang berharga standar 

Strategi penjualan ini mungkin agak sedikit licik, yaitu dengan memberikan dua harga berbeda ke pada produkmu yang padahal memiliki kualitas yang sama. 

Satu, kamu kasih harga mahal atau lebih tinggi dari produk satunya. Kemudian barang tersebut ditempatkan di tempat yang sama secara berdekatan, kalau perlu berdempetan. Tujuannya, untuk membuat produk tersebut terlihat lebih menarik untuk dibeli. 

Cara seperti ini biasanya lebih efektif untuk produk-produk mewah, seperti misalnya jas. Ada jas seharga Rp2.000.000 dan didampingkan dengan yang harganya Rp1.500.000. 

Jas yang harganya Rp2.000.000 akan lebih menarik pelanggan karena berpikiran yang mahal kualitasnya lebih bagus, padahal, kualitasnya sama.

Dengan cara itu, pemilik toko jas mendapatkan keuntungan yang lebih besar, hanya dengan memainkan emosi pelanggannya. 

5. Tonjolkan harga baru yang lebih murah dengan visualisasi yang menarik

buka usaha sendiri

Misalnya kamu mempunyai dua produk yang sama, tapi satu di antara produk tersebut didiskon dengan harga lebih murah, untuk lebih memikat minat pembeli, coba tonjolkan produk diskonan itu di tempat yang mudah dilihat, dijangkau dan enak dipandang visual. 

Untuk membuat tampilan visualnya lebih menarik perhatian, bisa dikasih pernak-pernik berwarna di papan harganya, bisa juga mengubah font tulisan menjadi lebih menarik. 

Dengan cara ini, mereka gak bakal melihat lebih jauh berapa sih perbandingan harga yang baru ini dengan yang lama. Padahal, para penjual menurunkan harganya juga gak jauh-jauh banget. 

6. Pelayanan yang baik saat proses penjualan

Hal ini menjadi salah satu faktor yang penting dalam menentukan keputusan konsumen. Bayangkan jika kamu datang ke sebuah toko dan disambut oleh pelayan yang jutek. Tentu kamu bakal jadi malas membeli atau gak mau kembali lagi.

Nah, pastikan setiap konsumen yang datang ke toko kamu disambut dengan ramah dan buat mereka merasa terbantu. Deskripsikan jenis produk yang kamu jual dengan detail dan jawab pertanyaan mereka dengan antusias.

7. Kenali dan jalin hubungan baik dengan konsumen

Ketika menjual produk, kamu sebenarnya sedang menawarkan apa yang dibutuhkan oleh konsumen. Maka dari itu, kenali konsumen yang ingin kamu sasar. Apa yang mereka cari, dan bagaimana memperlakukan mereka dengan tepat?

Jika kamu berhasil menjawab pertanyaan tersebut, tentunya kamu bisa menyajikan produk secara tepat. 

Selain itu, membangun hubungan baik dengan konsumen juga sangat penting. Apabila hubungan bisnismu dengan konsumen berjalan baik, mereka akan kembali membeli produk kamu di kemudian hari. 

Setelah mengetahui lima strategi penjualan di atas, bisa deh sesegera mungkin kamu terapkan. Tapi ingat ya, indikator untuk meningkatkan penjualan itu bukan cuma strategi permainan harga saja, melainkan kualitas produk yang dijual. (Editor: Chaerunnisa)