Suku Bunga Bank Indonesia Turun, Ini Perhitungan [TERBARU]
“Mumpung suku bunga Bank Indonesia turun, pas banget nih ajuin KPR untuk beli rumah”, begitulah ungkapan yang akrab didengar di telinga kita.
Namun, apakah kamu tahu sebenarnya apa sih suku bunga Bank Indonesia (BI) itu? Lantas, pengaruhnya dengan finansial kita seperti apa?
Biar gak bingung, yuk kita ketahui seluk beluk tentang suku bunga BI lewat penjelasan berikut!
Apa itu suku bunga Bank Indonesia?
Suku bunga Bank Indonesia (BI) adalah kebijakan finansial yang ditetapkan bank sentral setiap bulannya.
Ketentuan suku bunga dari BI ini bertujuan untuk mendorong lembaga perbankan mengikuti skenario moneter atau keuangan yang telah dibuat oleh BI.
Artinya, jika suku bunga BI turun, maka diharapkan bunga simpanan dan pinjaman bank juga akan ikut turun. Begitu pun sebaliknya, jika suku bunga BI naik, maka diharapkan bunga simpanan dan pinjaman dari perbankan juga ikut naik.
Namun, perlu dipahami bahwa BI gak memiliki kewenangan untuk mewajibkan bank mengikuti acuan suku bunga yang telah mereka tetapkan.
Saat menentukan suku bunga BI, setiap anggota dewan gubernur akan melakukan rapat bulanan dan menganalisa kondisi perekonomian baik di dalam dan luar negeri.
Barulah dari hasil analisis tersebut BI akan menentukan besaran suku bunga simpanan dan pinjaman yang ideal saat itu.
Tingkat suku bunga Bank Indonesia Turun menjadi 4,50 persen!
Kabar baiknya, suku bunga Bank Indonesia kini turun menjadi 4,50 persen di bulan Maret 2020. Jika suku bunga acuan BI ini turun, maka suku bunga simpanan dan suku bunga pinjaman biasanya juga akan ikut turun.
Hanya saja, nyatanya dari daftar suku bunga dasar kredit yang dilaporkan lembaga perbankan kepada OJK hanya suku bunga simpanan dalam bentuk deposito saja yang ikut turun.
Sementara suku bunga pinjaman belum ada perubahan yang menyesuaikan dengan ketentuan Bank Indonesia.
Penurunan suku bunga acuan ini diputuskan setelah mempertimbangan kondisi ekonomi global dan nasional yang mungkin saja mengalami risiko resesi khususnya di kuartal II dan III tahun 2020, sesuai dengan pola pandemi Covid-19.
Berikut ini adalah daftar suku bunga acuan BI 7-Day (Reverse) Repo Rate.
Tanggal | Suku bunga acuan BI 7-Day (Reverse) Repo Rate (%) |
14 April 2020 | 4,50 |
20 Februari 2020 | 4,75 |
23 Januari 2020 | 5,00 |
19 Desember 2019 | 5,00 |
21 November 2019 | 5,00 |
24 Oktober 2019 | 5,00 |
19 September 2019 | 5,25 |
22 Agustus 2019 | 5,50 |
18 Juli 2019 | 5,75 |
20 Juni 2019 | 6,00 |
16 Mei 2019 | 6,00 |
Faktor yang memengaruhi suku bunga Bank Indonesia
Secara garis besar, ada dua hal utama yang menjadi salah satu faktor dari fluktuasi atau perubahan suku bunga, yaitu deflasi dan inflasi.
Faktanya, jika terjadi deflasi yang artinya nilai atau harga barang anjlok akibat kurangnya peredaran uang. Maka, biasanya BI akan menurunkan suku bunga acuan. Hal ini bertujuan untuk mendorong masyarakat agar lebih konsumtif.
Sebaliknya, jika terjadi inflasi atau nilai barang meningkat akibat tingginya peredaran uang, maka BI akan meningkatkan suku bunga acuannya.
Cara perhitungan suku bunga simpanan dan pinjaman
Suku bunga simpanan adalah rasio biaya yang diberikan oleh pihak bank kepada nasabah atas simpanan yang dilakukannya.
Contohnya, tabungan dan deposito. Cara perhitungan suku bunga simpanan juga terbilang sederhana.
Berikut ini simulasi perhitungannya jika mengikuti suku bunga acuan Bank Indonesia.
Simulasi perhitungan suku bunga simpanan BI |
|
Rumus Bunga Simpanan: Jumlah dana simpanan deposito x bunga x tenor simpanan dalam bulan / jumlah bulan dalam setahun Rp10 juta x 4,50% x 6 / 12 = Rp225 ribu. Rp200 ribu x 20% = Rp45 tibu Berarti, di akhir tenor, jumlah saldo tabungan deposito menjadi Rp10.180.000 |
Sementara suku bunga pinjaman adalah rasio biaya yang harus dibayarkan oleh nasabah kepada bank ketika melakukan pinjaman.
Misalnya, KTA dan KPR. Berikut ini simulasi perhitungan KPR mengikuti suku bunga acuan Bank Indonesia:
Tenor | Cicilan per Bulan | |||
10 tahun | 15 tahun | 20 tahun | 25 tahun | |
Cicilan 2 tahun awal | Rp5.163.502 | Rp3.772.408 | Rp3.090.500 | Rp2.691.968 |
Cicilan selanjutnya | Rp6.654.250 | Rp5.534.196 | Rp5.062.361 | Rp4.838.056 |
*perkiraan
Sekarang kita jadi lebih tahu fungsi dan perhitungan suku bunga Bank Indonesia. Nah, jika berencana mengajukan pinjaman, pastikan kamu memiliki perputaran keuangan yang sehat, ya!
Jangan sampai akhirnya harus mengalami risiko gagal bayar karena tidak mampu membayar suku bunganya. Yuk, cek kesehatan keuanganmu secara mudah dan online di Lifepal financial checker! (Editor: Chaerunnisa)