Surat Perjanjian Kontrak Rumah dan Cara Membuatnya

rumah murah btn

Mungkin banyak yang menyepelekan surat perjanjian kontrak rumah saat hendak menyewa sebuah hunian. Padahal, hal itu sangat penting untuk melindungi kedua belah pihak, baik penyewa dan pemilik rumah dari tindakan hukum. 

Kalian pernah deh pasti melihat sengketa antara penyewa dengan pemilik rumah, misal si pemilik rumah tiba-tiba memutuskan sewa padahal masa kontraknya belum habis. JIka ada perjanjian kontrak, si pemilik tidak bisa melakukan tindakan sewenang-wenang tersebut, dan si penyewa berhak menuntutnya secara hukum. 

Lantas seperti apa sih surat perjanjian kontrak rumah yang benar. Hal-hal apa saja yang harus termuat di dalam surat perjanjian tersebut? 

Kekuatan hukum surat perjanjian kontrak rumah 

surat perjanjian kontrak rumah

Perjanjian kontrak rumah itu bisa kita sebutkan dengan perjanjian sewa menyewa. Perjanjian ini sudah tercantum di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer) Pasal 1548. 

Dalam pasal tersebut menyebutkan, sewa menyewa adalah suatu persetujuan, dengan mana pihak yang satu mengikat diri untuk memberikan kenikmatan suatu barang kepada pihak yang lain selama waktu tertentu, dengan pembayaran suatu harga yang disanggupi oleh pihak tersebut terakhir itu. 

Barang-barang yang bisa disewakan pun berbagai macam, mulai dari yang bergerak, maupun yang tetap, seperti hunian. 

Artinya, kontrak rumah merupakan bentuk perjanjian yang sah di mata hukum, selama kedua belah pihak telah mencapai kesepakatan bersama. 

Hal-hal penting yang harus termuat di dalam surat perjanjian kontrak rumah 

Sebelum kamu membuat (bagi pemilik) atau menandatangani (bagi penyewa) surat perjanjian kontrak rumah, pastikan dulu bahwa informasi yang tertera sudah lengkap dan sesuai perjanjian. Perhatikan secara seksama apakah surat tersebut sudah memuat seluruh klausul yang disepakati atau tidak. 

Secara umum, perjanjian kontrak rumah harus memuat beberapa hal berikut ini, 

1. Identitas penyewa dan pemilik rumah 

Pertama adalah identitas kedua belah pihak, baik penyewa maupun pemilik rumah. Sebagai penyewa kamu harus memastikan bahwa nama yang tertera dalam surat perjanjian adalah benar-benar nama pemilik. 

Sementara pihak pemilik, juga harus memastikan kalau yang tertera dalam surat benar-benar nama penyewa yang ingin menempati rumah, bukan perwakilannya. Karena pihak inilah yang akan bertanggung jawab terhadap keadaan rumah selama masa sewa.

2. Waktu sewa 

Hal kedua yang harus tercantum adalah, masa sewanya. Tuliskan dengan jelas kapan sewa dimulai dan kapan sewa berakhir, jangan lupa sertakan pula dengan tanggal, bulan, dan tahun agar tidak terjadi sengketa di kemudian hari. Contohnya, sewa dari tanggal 5 Oktober 2020 sampai 5 Oktober 2022. 

Artinya dari tanggal 5 Oktober 2020 sampai 5 Oktober 2022, pihak penyewa berhak menempati rumah tersebut dan pihak pemilik tidak berhak untuk menggunakan rumah tersebut di masa sewa. 

3. Harga 

Jangan lupa untuk mencantumkan harga sewanya ya. Harga ini dituliskan di awal agar tidak terjadi tindakan sewenang-wenang pemilik rumah untuk menaikkan harga secara tiba-tiba di kemudian harinya. 

Jelaskan juga dalam surat perjanjian kontrak rumah tersebut, bahwa harga yang dituliskan sudah termasuk dengan biaya-biaya lainnya atau belum. Misalnya sudah termasuk listrik, layanan internet, air, dan lain-lain. Agar si penyewa juga memiliki kejelasan dan bayangan berapa setiap bulannya dia harus mengeluarkan uang untuk mengurus rumah tersebut. 

Selain itu, jangan lupa juga cantumkan metode pembayarannya apakah tahunan, bulanan, atau sekaligus langsung di awal. 

4. Perawatan rumah 

Kontrak rumah berarti terjadi pemindahan penghuni selama sementara untuk rumah tersebut. Nah itu artinya juga pihak yang bertanggung jawab terhadap seluruh rumah tersebut juga berpindah tangan, dari pemilik menjadi ke penyewa. 

Kedua belah pihak bisa menjalin kesepakatan bersama tentang perawatan rumahnya. Misalnya apa saja yang boleh dicat, bagaimana dengan kebersihannya, mana yang boleh direnovasi atau tidak, dan lain-lain. 

Artinya hal ini juga turut mencantumkan mana hak dan kewajiban si pembeli dan penyewa terhadap rumah tersebut. 

5. Sanksi 

Ketika semua kontrak sudah tertulis jelas, jangan lupa untuk mencantumkan sanksi apabila salah satu pihak ada melanggar. Bentuk sanksi pun bermacam-macam, bisa salah satunya sanksi ganti rugi, tergantung dari kesepakatan kedua belah pihak. 

Sanksi ini tujuannya untuk kontrol terhadap kedua belah pihak agar menjalani kontrak sebaik-baiknya. 

6. Tanda tangan kedua belah pihak dan saksi 

Sebuah surat kontrak baru sah apabila ditandatangani oleh pihak-pihak yang bersinggungan, dalam hal ini berarti pihak penyewa dan pemilik rumah. Agar kontrak tersebut semakin mengikat secara hukum, bisa ditambahkan dengan materai dan disaksikan oleh saksi. 

Contoh format surat perjanjian kontrak rumah sederhana 

SURAT PERJANJIAN KONTRAK RUMAH 

Yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama (pemilik rumah):

Alamat:

Pekerjaan:

Kemudian disebutkan: Pihak I 

Nama (penyewa):

Alamat:

Pekerjaan:

Kemudian disebutkan: Pihak II

Pihak I telah menyewakan rumah di ………….. Kepada Pihak II, dengan ketentuan dan persyaratan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak sebagai berikut, 

 

  • Poin perjanjian
  • Poin perjanjian
  • Poin perjanjian
  • Poin perjanjian
  • Poin perjanjian
  • Poin perjanjian
  •  

    Demikian surat perjanjian ini dibuat, untuk kemudian dipatuhi oleh kedua belah pihak. 

    Kota, tanggal perjanjian 

     

    (ttd)                                                                        (ttd)                                                 (ttd)

     

    Pihak I                                                                 Saksi                                                Pihak II 

     

    Contoh surat perjanjian kontrak rumah 

    Setelah mengetahui formatnya seperti di atas, berikut ini kita kasih contoh perjanjian kontrak rumah beserta dengan poin-poin kesepakatannya. 

     

    PERJANJIAN KONTRAK RUMAH

    Yang bertanda tangan di bawah ini,

    Nama: Abdul

    Alamat: Jalan Teratai, Komplek Bukit Indah, B2/15, Jatisampurna, Bekasi

    Pekerjaan: Pegawai Negeri Sipil

    Kemudian disebutkan: Pihak I 

    Nama: Viktor 

     

    Alamat: Jalan Kembangan, Komplek Indah Raya, D/2, Gorontalo 

    Pekerjaan: Karyawan Swasta 

    Kemudian disebutkan: Pihak II

     

    Pihak I telah menyewakan rumah di Jalan Teratai, Komplek Bukit Indah, B2/15, Jatisampurna, Bekasi, kepada Pihak II, dengan ketentuan dan persyaratan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak sebagai berikut, 

     

  • Masa sewa adalah dua tahun, terhitung dari tanggal 5 Oktober 2020 sampai dengan 5 Oktober 2022. 
  • Uang sewanya selama satu tahun adalah Rp 20.000.000 (dua puluh juta).
  • Uang sewa bisa dibayarkan langsung di awal setiap pergantian tahunnya. 
  • Selama masa sewa, pihak penyewa wajib menjaga dan merawat kebersihan rumah. 
  • Pembayaran listrik, air, uang keamanan, uang kebersihan lingkungan menjadi tanggung jawab penyewa. 
  • Kerusakan yang terjadi di rumah tersebut selama masa sewa menjadi tanggung jawab sepenuhnya penyewa. 
  • Selama masa sewa, rumah tidak boleh dipindahtangankan ke orang lain tanpa persetujuan pemilik. 
  • Apabila terjadi permasalahan yang timbul akibat perjanjian ini, diselesikan secara musyawarah dan kekeluargaan oleh pihak penyewa dan pemilik rumah. 
  •  

    Demikian surat perjanjian ini dibuat, untuk kemudian dipatuhi oleh kedua belah pihak. 

    Bekasi, 1 Oktober 2020 

    (ttd)                                                             (ttd)                                             (ttd)

     

    Abdul                                                        Saksi                                              Viktor

     

    Itulah contoh cara membuat surat perjanjian kontrak rumah. Ingat surat perjanjian ini bukan cuma sekadar peraturan di atas kertas putih saja, melainkan juga kesepakatan yang memiliki legalitas hukum untuk dipatuhi oleh pihak penyewa maupun pemilik rumah.