Teori Kepemimpinan: Pengertian dan ciri-cirinya

Wanita memimpin

Dalam kehidupan sehari-hari, kita kerap dihadapkan dengan situasi memutuskan sesuatu. Saat memutuskan sesuatu, baik untuk diri sendiri atau orang lain, tanpa kita sadari, kita telah menjadi pemimpin untuk diri sendiri atau orang banyak. 

Tidak mudah memang untuk menjadi seorang pemimpin. Kepemimpinan saat memang telah menjadi persoalan besar dalam urusan membina keluarga, organisasi, hingga negara.

Kepemimpinan memiliki arti proses memengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi. Kepemimpinan juga bicara soal memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan hingga memengaruhi kelompok untuk mengikutinya. 

Peran penting sebuah kepemimpinan

Kepemimpinan dibutuhkan manusia, karena adanya keterbatasan untuk mengisi kelebihan tertentu. Sehingga apabila dalam sebuah organisasi, keluarga atau sebuah negara tidak ada pemimpinnya. 

Maka, unit tersebut tidak dapat menjalankan tugas dan fungsinya. Inilah yang membuat pemimpin itu penting dalam sebuah organisasi, berikut alasannya. 

  • Memerlukan figur pemimpin.
  • Seorang pemimpin perlu tampil untuk mewakili kelompoknya.
  • Agar dapat mengambil alih risiko bila terjadi tekanan terhadap kelompoknya.
  • Sebagai tempat untuk meletakkan kekuasaan.
  • Konsep kepemimpinan erat, sekali hubungannya dengan konsep kekuasaan. Sebab lewat kekuasaan, maka pemimpin dapat memengaruhi perilaku para pengikutnya. 

    Sementara itu, kekuasaan didapatkan dengan sumber sebagai berikut.

  • Kekuasaan paksaan.
  • Legitimasi.
  • Keahlian. 
  • Penghargaan. 
  • Referensi. 
  • Adanya sebuah hubungan.
  • Kalau kamu punya pertanyaan terkait tips mengelola bisnis dan usaha sekaligus mendapatkan rekomendasi kepada berbagai produk asuransi yang ada di Indonesia, konsultasikan saja di Tanya Lifepal!

    Apa yang dibutuhkan dari seorang pimpinan?

    Untuk menjadi orang nomor satu, kapasitasnya juga harus tinggi. Hal ini akan berkaitan dan berhubungan soal keputusan dan sikap yang diambil setiap saat. Maka, seorang pemimpin harus memiliki standar dalam urusan: 

    Leadership

    Kemampuan mempengaruhi bawahan agar menjadi taat, hormat, setia, dan mudah bekerja sama. Sehingga tujuan dari organisasi atau unit tersebut dapat tercapai dengan baik dan mudah. 

    Digital literacy

    Dalam dunia kerja, literasi digital amat dibutuhkan dalam menghadapi perubahan yang terjadi. Semakin terliterasi seseorang khususnya pada sektor digital, maka orang tersebut lebih handal dan kompeten.

    Communication

    Komunikasi yang lancar dan dua arah, akan memberi dampak positif bagi bisnis. Sebab dapat meminimalkan salah paham, dan memberi banyak kelancaran dalam proses bisnis. 

    Emotional intelligence

    Seorang pemimpin harus dapat mampu mengontrol emosi saat marah, peka terhadap perasaan orang lain. Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk menerima, menilai, mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain di sekitarnya. 

    Entrepreneurship

    Ini adalah kemampuan manajerial dari seorang pemimpin untuk dapat menjembatani ilmu dan kemampuan pasar. Seorang pemimpin harus memiliki jiwa entrepreneurship agar dapat mengelola usaha bisnis dengan baik. Harapannya, usaha dan bisnis yang dikelola bisa berkelanjutan.

    Global citizenship

    Pemimpin harus memiliki wawasan luas soal negaranya. Ini menyangkut urusan sosial, politik, ekonomi dan lingkungan. Partisipasi seorang pimpinan yang aktif dalam urusan tersebut menambah nilai plus-bukan saja untuk perusahaan, tapi membuat lebih terampil di dunia pasar global. 

    Team-working

    Sebagai satu kesatuan, pemimpin harus dapat bekerja secara kelompok dengan keterampilan yang saling melengkapi agar dapat mencapai tujuan bersama secara efektif dan efisien. 

    Problem solving

    Seorang pemimpin harus memiliki cara berpikir yang positif dan mampu mencari jalan keluar. Dalam kondisi darurat, seorang pemimpin harus mampu menunjukkan tingkat intelektualitasnya dengan memutuskan hal-hal yang membawa manfaat bagi banyak orang.

    Berbicara mengenai jalan keluar, pemimpin juga harus cerdas dalam membuat perencanaan keuangan. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan asuransi properti untuk menjamin keuangan bisnisnya.

    Dengan adanya asuransi properti, perusahaan atau organisasi tidak perlu khawatir jika mengalami musibah yang mengakibatkan kerugian finansial karena perusahaan asuransi yang akan menanggungnya. Dengan begitu, cash flow perusahaan pun menjadi aman.

    Saatnya menerapkan teori kepemimpinan

    Zaman terus berubah, organisasi dan kelompok juga mengalami perubahan. Semuanya berevolusi dalam rangka memenuhi tuntutan perubahan zaman.

    Perubahan yang terjadi memang, tidak dibarengi dengan teori kepemimpinan baru. Apalagi perubahan digital saat ini yang telah meresap ke setiap sendi-sendi kehidupan manusia. 

    Meski begitu, teori kepemimpinan ini dinilai masih relevan dalam aplikasinya pada kehidupan sehari-hari. Berikut 10 teori kepemimpinan yang populer saat ini. 

    1. Teori sifat

    Teori ini berusaha mengidentifikasikan karakteristik khas yakni: fisik, mental, kepribadian yang diasosiasikan dengan keberhasilan kepemimpinan. 

    Semakin tinggi IQ seorang pemimpin, maka lompatan yang dapat dilakukan juga makin tinggi.  

    Berikut kunci sukses kepemimpinan berdasarkan teori ini, pemimpin harus memiliki: 

  • Intelegensia.
  • Kepribadian.
  • Karakteristik fisik. 
  • 2. Teori orang besar

    Teori ini menganggap seorang yang menjadi pemimpin karena warisan sebagai orang besar atau seseorang diangkat sebagai pemimpin karena warisan dari keturunannya. Misalnya: anak raja kelak menjadi raja.  

    3. Teori atribut

    Teori atribut adalah kepemimpinan yang menekankan pada kekuatan faktor yang melekat pada diri seorang pemimpin. Biasanya, faktor tersebut timbul karena berasal dari harapan bawahannya. Unsur-unsur yang memenuhi teori ini adalah: 

  • Stamina fisik kuat (energetik).
  • Cerdas.
  • Tanggung jawab. 
  • Kompeten.
  • Memahami kebutuhan bawahan.
  • 4. Pendekatan pengaruh dan kekuasaan

    Pemimpin dalam menjalankannya kepemimpinan,memiliki pengaruh dan kekuasaan. Pengaruh dan kekuasaan berhubungan satu sama lain. Seseorang menjadi berpengaruh karena memiliki kekuasaan, sebaliknya, seseorang berkuasa karena memiliki pengaruh. Pengaruh dan kekuasaan diperlukan untuk menjalankan kepemimpinan.

    5.  Teori keterampilan

    Keefektifan kepemimpinan ditentukan oleh tiga keterampilan, yaitu teknik (operasional), sosial (human relations atau interpersonal), dan konseptual. 

  • Keterampilan teknik 
  • Pengetahuan tentang: metode, proses, prosedur, dan teknik untuk melaksanakan kegiatan khusus. Plus, dan kemampuan menggunakan alat dan perlengkapan relevan dengan kegiatan tersebut. 

  • Keterampilan sosial 
  • Pengetahuan tentang perilaku manusia dan proses interpersonal. Seperti: memahami perasaaan-perasaan, sikap-sikap, dan motif-motif orang lain dari yang dia ucapkan dan lakukan (empati, kepekaan sosial). 

  • Kemampuan konseptual 
  • Kemampuan menganalisis secara umum, berpikir logis, ahli dalam merumuskan dan memiliki konsep hubungan yang kompleks dan membingungkan; kreatif dalam memecahkan masalah dan ide-ide. 

    6. Teori perilaku kepemimpinan

    Perilaku kepemimpinan adalah gaya yang ditampilkan pemimpin ketika memimpin bawahannya. Teori perilaku atau gaya kepemimpinan dibagi dua kategori umum, yaitu fokus pada tugas, kemudian berkembang fokus pada hubungan manusia. 

    7. Kepemimpinan situasional

    Kepemimpinan situasional adalah kepemimpinan yang menggunakan gaya kepemimpinan sesuai dengan tingkat kematangan bawahannya. Komitmen meliputi komitmen terhadap diri sendiri, komitmen terhadap kelompok, dan komitmen terhadap lembaga (organisasi).

    8. Kepemimpinan kontingensi

    Kepemimpinan kontingensi adalah kepemimpinan yang menggabungkan gaya kepemimpinan dengan situasi. Teori kontingensi menyatakan tidak ada satupun teori kepemimpinan yang terbaik.  

    9. Kepemimpinan yang turut melayani

    Kepemimpinan ini mengutamakan pemberian pelayanan terbaik bagi bawahan dan pelanggannya. 

    10. Teori transaksional

    Kepemimpinan transaksional adalah kepemimpinan yang mana hubungan kepala sekolah dengan guru berdasarkan pada pertukaran beberapa sumber-sumber yang berharga berdasarkan kesepakatan. 

    11. Kepemimpinan transformasional

    Kepemimpinan transformasional adalah kepemimpinan yang fokus pada perubahan ke arah perbaikan secara terus menerus. Kepemimpinan ini cenderung normatif, sentralistik, otoriter, konsisten, dan kharismatik (kewibawaan). 

    Demikian informasi soal teori kepemimpinan. Semoga teori kepemimpinan ini bisa menginspirasi kita dalam kehidupan sehari-hari dan berbisnis sebagaimana kita semua adalah pemimpin untuk unit sekecil apa pun. Semoga sukses! 

    Untuk mendapatkan tips-tips manajemen bisnis dan merintis usaha, cari-cari terus di Lifepal, ya!