Tertarik Bisnis Parcel Lebaran? Ini Rincian Modal dan Tips Suksesnya

ANTARA FOTO/Rahmad/pd/18

Bisnis parcel lebaran sering dianggap sebagai bisnis musiman. Menjanjikan banyak untung tapi ya gitu aja. Kalau musimnya selesai, bisnis bakal langsung lesu lagi.

Ada benarnya sih, tapi gak 100 persen. Faktanya bisnis parcel bisa dijadikan bisnis yang berkelanjutan. Meski ya emang gak sebanyak jelang lebaran sih.

Kenapa dibilang berkelanjutan? Soalnya, masyarakat Indonesia punya tradisi mengirimkan bingkisan hadiah gak cuma pas lebaran aja, tapi juga di momen-momen tertentu. Sebut aja Natal, Tahun Baru, Ulang Tahun, atau bahkan buat bingkisan waktu jenguk orang sakit.

Oleh sebab itu, walau berawal dari jelang lebaran, bisnis parcel tetap bisa dilanjutkan.

Peluang bisnis parcel Lebaran

Bisnis parcel merupakan bisnis yang bisa digarap siapa aja. Buktinya aja Viona, istri Eko Patrio. Dia bahkan telah menjalani bisnis parcel selama belasan tahun. Gak cuma berisi makanan, Viona bahkan bikin kreasi parcel berisi alat elektronik hingga gadget berharga Rp 10 jutaan.

Lebaran tahun lalu, para pedagang parcel di kawasan Cikini umumnya berdagang mulai minggu kedua puasa. Seorang pedagang, Aris, mengaku berhasil menjual hingga 50 parcel dalam sehari saat H-10 lebaran. Aris mengaku pernah mendapatkan omzet hingga Rp 60 juta selama Ramadan.

Kamu juga bisa meniru kesuksesan Viona dan Aris lho. Sebagai gambaran, berikut rincian modal dan peralatan yang diperlukan.

Analisa bisnis parcel Lebaran

Modal yang diperlukan:

  1. Perlengkapan

  • Meja dua buah : Rp 800.000
  • Rak dua buah : Rp 1.000.000
  • Lemari dua buah : Rp 1.000.000
  • Plastik : Rp 500.000
  • Pita dan kartu : Rp 850.000
  • Keranjang : Rp 1.500.000
    1. Isi parcel, bisa berbeda-beda tergantung tema parcel. Sebagai contoh di sini menggunakan aneka kue kering dan aneka cemilan.

  • Aneka kue kering 100 buah : Rp 4 juta
  • Aneka minuman 100 buah : Rp 1 juta
  • Aneka buah-buahan segar : Rp 1 juta
  • Aneka makanan kaleng 100 buah : Rp 2,5 juta
    1. Biaya gak terduga sebesar Rp 5 juta (termasuk biaya sewa tempat jika diperlukan).

    Total modal sebesar Rp 19,15 juta

    Estimasi omzet :

    Asumsikan sehari terjual lima sampai tujuh parcel dengan harga Rp 15 ribu per parcel. Maka bakal didapatkan omzet sebesar  Rp 750 ribu sampai Rp 1,05 juta per hari atau hingga Rp 31,5 juta per bulan.

    Gimana, cukup menguntungkan gak menurutmu?

    Estimasi ini belum menghitung lonjakan pesanan yang biasanya terjadi pada beberapa hari jelang lebaran lho. Biasanya lonjakan pesanan bisa mencapai dua kali lipat.

    Tips sukses bisnis parcel

    Biar bisnis parcel gak mentok atau kalah saing dengan penjual parcel lainnya, inilah hal-hal yang wajib kamu perhatikan:

    1. Cari supplier yang tepat

    Buat mendapatkan keuntungan yang besar, modal pun harus ditekan seminimal mungkin. Oleh sebab itu, carilah supplier yang menawarkan harga murah tapi tetap berkualitas. Jika kamu belum punya cukup modal, bisa diatasi dengan mencari supplier yang mengizinkan metode pembayaran secara bertahap.

    2. Latih kemampuan mengkreasikan parcel

    Sebelum terjun ke bisnis ini, sediakan waktu khusus buat berlatih mengemas. Selain isi, tampilan adalah hal utama yang menentukan penjualan parcel. Variasikan bentuk dan hiasan biar lebih unik dan menarik dari penjual parcel yang lain.

    Kamu bisa belajar secara otodidak melalui Internet atau mengikuti kursus. Rajin-rajin juga melihat tren biar parcelmu makin unggul.

    3. Tentukan target konsumen sesuai bujet

    Saat ini ada banyak variasi parcel, mulai dari makanan hingga barang elektronik. Isi parcel tentu menentukan harga dan sasaran pembeli. Oleh karena itu fokuslah pada target konsumen tertentu sebelum menentukan isi parcel yang dijual.

    Misalnya, jika modal yang dimiliki cuma seadanya, sasarlah konsumen menengah ke bawah dengan berfokus pada parcel makanan.

    4. Pasarkan parcel secara tepat

    Ada banyak cara memasarkan parcel. Jika gak punya lapak, kamu bisa menitipkan parcel di toko, supermarket atau minimarket. Kamu juga bisa menawarkan parcel pada instansi tertentu.

    Jika pengin lebih praktis, memasarkan parcel melalui media sosial atau situs marketplace juga bisa.

    Sebagai permulaan, pasarkan parcel ke lingkungan terdekatmu seperti tetangga, teman kantor, dan kenalan lainnya. Cara ini juga dapat bikin bisnismu dikenal dari mulut ke mulut.

    5. Berinovasilah

    Sebelum mulai berbisnis, tanyakan pada dirimu apa yang membedakan parcelmu dengan usaha parcel lain. Carilah sesuatu yang berbeda yang bisa menjadi nilai tambah. Misalnya, kamu bisa mengemas parcel dengan tema rustic atau mengganti keranjang dengan boks lucu yang bisa digunakan kembali.

    Modal buat bisnis parcel lebaran emang gak bisa dibilang sedikit. Oleh sebab itu, perlu strategi yang matang biar bisnis berjalan lancar dan raih keuntungan tinggi. Gak ada salahnya menyediakan waktu khusus buat mempelajari proses bisnisnya atau sekadar mencuri trik sukses para pelaku bisnis parcel terdahulu.

    Selamat mencoba!