Transaksi: Pengertian, Jenis, dan Alat Buktinya
Transaksi adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu atau organisasi yang dapat menyebabkan perubahan atau perpindahan harta kepemilikan. Setelah transaksi dilakukan, akan terjadi pertambahan atau pengurangan kas organisasi.
Contoh aktivitas transaksi dalam organisasi atau perusahaan adalah pembelian aset, pembayaran gaji karyawan, hingga pelunasan utang dan menyebabkan pengurangan kas. Sementara contoh transaksi penambahan kas adalah penjualan barang, atau pendapatan dari bunga investasi.
Saat organisasi membayarkan asuransi untuk karyawan, kegiatan tersebut juga bisa tergolong sebagai transaksi. Pengertian asuransi karyawan sendiri merupakan jenis asuransi yang difasilitasi oleh pihak perusahaan atau organisasi bagi para karyawannya.
Nah, pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang jenis dan alat bukti transaksi. Simak, yuk!
Jenis-jenis transaksi ekonomi
Sebenarnya, aktivitas transaksi jenisnya ada dua, lho! Apa saja?
1. Transaksi internal
Transaksi internal adalah transaksi yang terjadi di dalam internal organisasi. Nah, transaksi ini menyebabkan perubahan posisi kas dalam organisasi tersebut. Berikut ini contoh transaksi internal:
2. Transaksi eksternal
Transaksi eksternal adalah kegiatan transaksi yang dilakukan oleh organisasi dengan pihak di luar organisasi tersebut. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa contoh transaksi eksternal.
Alat bukti transaksi
Sebuah transaksi harus disertai dengan alat bukti. Kenapa? Soalnya, alat bukti transaksi bisa berguna untuk pertanggungjawaban transaksi yang dilakukan anggota atau karyawan organisasi kepada perusahaan.
Alat bukti ini nantinya akan diverifikasi oleh pembuat laporan keuangan. Selain itu, alat bukti berguna bila ke depannya ada sengketa dalam pembayaran. Bentuk-bentuknya terdiri atas berbagai jenis, antara lain:
1. Kuitansi
Kuitansi adalah sebuah bukti di atas kertas yang membuktikan penerimaan uang dari pihak pembayar ke pihak penerima. Dalam proses transaksi, kedua pihak tersebut menandatangani kuitansi yang terdiri dari dua bagian.
Bagian pertama diberikan kepada pihak yang membayar. Sementara itu, bagian kedua yang disebut dengan sub atau bonggol kuitansi diberikan untuk penerima uang.
2. Nota debet
Nota debet adalah bukti transaksi atas pengembalian yang sudah dibeli oleh konsumen. Nota debet dibuat oleh konsumen tersebut sebagai bukti adanya transaksi pengembalian barang.
3. Nota kredit
Selain nota debet, ada juga nota kredit. Nota kredit adalah bukti transaksi yang dibuat oleh penjual atau perusahaan, sebagai bukti bahwa perusahaan sudah menerima barang yang dikembalikan oleh konsumen karena rusak, tidak sesuai pesanan, dan lain-lain.
4. Faktur
Faktur pembelian adalah bukti transaksi yang dibuat oleh penjual ketika menjual barang atau jasanya secara kredit dan diberikan kepada pembeli. Biasanya, faktur terdiri dari dua lembar, yakni faktur asli dan salinannya. Nah, lembar asli akan diberikan kepada pembeli dan lembar salinan disimpan oleh penjual sebagai bukti pencatatan penjualan kredit barang.
5. Cek
Cek adalah bentuk surat yang berisi perintah tidak bersyarat kepada suatu bank umum dari nasabah bank untuk membayarkan sejumlah uang kepada orang yang membawa cek tersebut. Nasabah bank memiliki simpanan dana dalam bentuk giro pada bank tersebut.
Nasabah memiliki buku cek, yang nantinya bisa disobek menjadi dua bagian. Pertama adalah bagian bonggol yang disimpan oleh nasabah, kedua adalah lembaran utama yang diserahkan ke pihak lain sebagai alat pembayaran. Setelah nasabah menandatangani lembar utama, sejumlah uang yang dituliskan dalam cek tersebut dapat dicairkan ke bank.
6. Bilyet giro
Bilyet giro adalah surat perintah dari nasabah kepada bank tempat ia menabung untuk memindahkan sejumlah uang dari rekeningnya ke rekening penerima. Nasabah bank dalam bukti transaksi ini menyebutkan ke siapa dan rekening mana uang tersebut dikirimkan. Nantinya, penerima bilyet giro tidak bisa menukarkan bukti transaksi ini dengan uang tunai, tetapi hanya bisa ditukarkan dengan simpanan di rekening penerima.
7. Rekening koran
Rekening koran adalah bukti transaksi mutasi seorang nasabah yang dicatat oleh pihak bank. Biasanya, bukti transaksi ini diprintkan oleh bank pada buku tabungan milik nasabah. Fungsi rekening koran adalah untuk mencocokkan pencatatan saldo kas oleh bank dan oleh nasabah.
8. Bukti setoran bank
Bukti setoran bank adalah bukti transaksi penyetoran yang dilakukan oleh nasabah. Nasabah wajib mengisi lembaran ini sebelum menyetorkan uangnya ke bank untuk disimpan.
9. Bukti memorandum
Bukti memorandum adalah bukti transaksi yang dikeluarkan oleh pimpinan perusahaan atau orang yang memiliki wewenang dalam organisasi. Fungsinya adalah untuk kejadian-kejadian yang terjadi di dalam perusahaan tersebut. Misalnya, memo yang digunakan untuk mencatat gaji para karyawan.
10. Bukti kas keluar dan bukti kas masuk
Bukti kas masuk adalah bukti penerimaan uang yang dilengkapi dengan dokumen tertentu, misalnya kuitansi. Sementara itu, bukti kas keluar adalah bukti pengeluaran uang dengan dokumen tertentu.
Demikian pengertian, jenis, dan contoh bukti transaksi. Semoga bermanfaat, ya!