Pengertian dan Cara Menghitung UKT & BKT serta Perbedaannya

ukt adalah

Untuk kamu yang berkuliah di Perguruan Tinggi Negeri tentu sudah gak asing lagi dengan istilah UKT. Singkatnya, UKT adalah uang kuliah tunggal atau suatu sistem pembayaran perkuliahan yang melepaskanmu dari komponen biaya kampus yang rumit seperti biaya SPP, praktikum, bahkan biaya ujian hingga biaya magang.

Gak jarang juga banyak biaya atau dikenal dengan pungutan liar lainnya yang harus dikeluarkan di tengah-tengah semester. Melalui kebijakan UKT yang ditetapkan sejak 2013 oleh pemerintah, seluruh mahasiswa perguruan tinggi negeri pun sudah lebih ringan bebannya.

Artikel ini akan membahas tentang UKT, cara perhitungannya, metode pembayarannya, hingga perbedaannya dengan BKT.

Mengetahui lebih dalam tentang UKT

UKT adalah sistem pembayaran kuliah yang diciptakan pemerintah melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tahun 2013 untuk memudahkan para mahasiswa di perguruan tinggi negeri berkuliah dan kemudahan pemerintah dalam mengalokasikan dana subsidi pendidikannya.

Pasalnya, sering terjadi pembiayaan yang tidak terukur dalam satu semester seperti uang gedung, biaya praktikum, SPP, hingga uang untuk ujian yang membuat biaya kuliah selama ini belum terukur.

Melalui UKT, biaya kuliah yang dibayarkan mahasiswa berlaku untuk satu semester penuh tanpa ada biaya yang lainnya. Biaya yang dibebankan kepada mahasiswa juga berlaku hingga lulus atau 8 semester untuk S1 dan 6 semester untuk D3.

Sistem pemberian subsidinya pun mudah, kamu akan diminta menyerahkan beberapa dokumen seperti jumlah pendapatan dan kekayaan orang tua, aset seperti luas tanah dan jumlah rumah yang dimiliki, jumlah mobil dan motor yang dimiliki, hingga beban pengeluaran rutin tiap bulan termasuk biaya pendidikan anak yang sedang dibayar oleh orang tua.

Dokumen atau data-data tersebut menjadi bahan pertimbangan pemerintah untuk memberikan subsidi kepada mahasiswanya yang diberikan melalui perguruan tinggi negeri.

Cara menghitung dan menentukan besaran UKT

Cara menghitung besaran UKT yang dibebankan kepada mahasiswa pun cukup mudah, yakni Biaya Kuliah Tunggal (BKT) dikurangi Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN).

Rumus

UKT = BKT – BOPTN

Dengan keterangan

BKT = Biaya kuliah tunggal

BOPTN = Bantuan operasional perguruan tinggi negeri

Namun besaran BOPTN setiap mahasiswa berbeda dari mahasiswa yang lainnya. Jadi, belum tentu kamu mendapatkan potongan hingga 75% tapi temanmu juga mendapatkan potongan biaya kuliah yang sama.

5 kelompok penerima UKT berdasarkan Perintah Dirjen Dikti

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 55 Tahun 2013 yang menyatakan bahwa, 

Pasal 1

Biaya kuliah tunggal merupakan keseluruhan biaya operasional per mahasiswa per semester pada program studi di perguruan tinggi negeri.

Biaya kuliah tunggal digunakan sebagai dasar penetapan biaya yang dibebankan kepada mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah.

Uang kuliah tunggal merupakan sebagian biaya kuliah tunggal yang ditanggung setiap mahasiswa berdasarkan kemampuan ekonominya.

Uang kuliah tunggal sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan berdasarkan biaya kuliah tunggal dikurangi biaya yang ditanggung oleh pemerintah.

Pasal 2

Uang kuliah tunggal sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 ayat (2) terdiri atas beberapa kelompok yang ditentukan berdasarkan kelompok kemampuan ekonomi masyarakat.

Maka pemerintah melalui Direktorat Jenderal (Dirjen) Pendidikan Tinggi (Dikti) mengeluarkan aturan atau kelompok mahasiswa yang berhak mendapatkan UKT melalui Surat Edaran Dirjen Dikti Nomor. 272/E1.1/KU/2013, di antaranya.

UKT Kelompok I

Orang tua dari calon mahasiswa atau mahasiswa yang memiliki pekerjaan dengan penghasilan rendah yakni Rp500 ribu termasuk ke dalam kategori UKT Kelompok I. Misalnya, kuli bangunan, tukang becak, dan asisten rumah tangga.

UKT Kelompok II

Adapun orang tua dari calon mahasiswa atau mahasiswa dengan penghasilan sekitar Rp500 ribu hingga Rp1 juta termasuk ke dalam kategori UKT Kelompok II.

UKT Kelompok III, IV, dan V

Calon mahasiswa atau mahasiswa yang tergolong ke dalam UKT Kelompok III, IV, dan V ini diberikan ketentuan UKT sesuai dengan kemampuan ekonominya masing-masing.

Penentuan waktu pembayaran UKT

Setelah mengetahui besaran UKT yang dibebankan oleh mahasiswa, kamu akan diwajibkan membayar UKT di setiap akan memulai awal semester baru. 

Beberapa perguruan tinggi negeri bahkan mewajibkan mahasiswanya melunasi UKT sebelum ujian tengah semester (UTS) berlangsung.

Diberikan keringanan gak lagi membayar uang gedung, uang KKN, bahkan uang ujian harian, yuk jadi mahasiswa yang taat aturan dengan membayar UKT tepat waktu.

Keuntungan yang didapatkan mahasiswa dari UKT

Dalam memenuhi janji untuk meratakan kualitas pendidikan di Indonesia, pemerintah berkomitmen untuk memberikan subsidi silang pada mahasiswa berdasarkan kondisi ekonomi dan sosial orang tua atau wali mahasiswa melalui UKT.

Keadilan dalam biaya perkuliahan pun semakin terasa. Di mana kamu yang masih memiliki orang tua dengan gaji yang tinggi tentu akan dibebankan biaya kuliah yang tinggi pula. Adapun mahasiswa yang memiliki orang tua atau wali dengan penghasilan rendah akan dibebankan biaya kuliah yang rendah juga.

Melalui sistem UKT ini, diharapkan mahasiswa bisa lebih fokus memikirkan pendidikan yang ditempuh hingga lulus tanpa memikirkan biaya perkuliahan.

Apa bedanya dengan BKT?

Biaya Kuliah Tunggal atau BKT sering dikaitkan dan disamakan dengan UKT. Padahal, kenyataannya kedua sistem pembayaran kuliah tersebut berbeda yang signifikan. 

Baik UKT maupun BKT, keduanya merupakan beban biaya perkuliahan yang harus dibayarkan mahasiswa untuk tiap semesternya. Namun ternyata, keduanya memiliki perbedaan.

Pengertian BKT dan cara menghitungnya

Biaya Kuliah Tunggal atau BKT merupakan biaya perkuliahan asli yang dibebankan pada mahasiswa tiap semesternya pada suatu program studi berdasarkan perhitungan biaya langsung tak langsung.

Sebenarnya, besaran BKT sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan selama perkuliahan berlangsung hingga lulus. 

Jadi, besaran BKT untuk mahasiswa satu dan lainnya tentu sama. Kecuali mahasiswa yang berbeda program studi, jurusan, hingga perguruan tinggi, tentu biaya BKT yang dibebankan pada mahasiswanya berbeda.

Misalnya, mahasiswa pada program studi kedokteran tentu memiliki beban BKT yang lebih tinggi dibandingkan mahasiswa program studi sastra dan kebahasaan indonesia.

Begini formula perhitungan BKT

BKT = C x K1 x K2 x K3

Dengan keterangan

C = Biaya kuliah basis (dihitung berdasarkan data yang ada di PTN tersebut)

K1 = Indeks program studi

K2 = Indeks mutu PTN

K3 = Indeks kemahalan

Perbedaan BKT dan UKT

Meskipun keduanya merupakan beban biaya perkuliahan yang dibebankan pada mahasiswa, rupanya terdapat perbedaan yang mencolok, di antaranya.

Bantuan pemerintah. Sudah disinggung sebelumnya bahwa UKT merupakan sistem pembiayaan kuliah yang dibebankan pada mahasiswa yang sudah mendapatkan bantuan atau subsidi dari pemerintah.

Adapun BKT adalah biaya operasional secara utuh atau keseluruhan yang dibebankan pada mahasiswa sesuai kebutuhan program studi. Besaran BKT masih asli dan belum mendapatkan bantuan atau subsidi apapun.

Mengurangi beban mahasiswa. Mahasiswa gak perlu lagi pusing memikirkan biaya untuk mengikuti ujian harian atau biaya-biaya lainnya. 

Sebab, sistem pembayaran BKT di mana nominal biaya kuliah yang dibebankan semua mahasiswa tiap semesternya pada satu program studi atau jurusan sama besarnya dan gak ada lagi biaya apapun hingga semester berakhir.

Meskipun begitu, besaran BKT biasanya masih lebih besar. Melalui program UKT, beban yang sudah ringan tersebut semakin ringan karena adanya bantuan atau subsidi dari pemerintah.

Dengan sistem UKT ini diharapkan mahasiswa yang berada dalam ekonomi menengah hingga ke bawah masih tetap bisa berkuliah.

Penentuan besaran biaya. UKT ditentukan berdasarkan kemampuan atau keadaan ekonomi setiap mahasiswa, jadi besarannya pun berbeda antara mahasiswa yang satu dengan yang lainnya.

Adapun BKT ditentukan berdasarkan kebutuhan operasional perkuliahan dalam program studi atau jurusan tertentu. Oleh karena itu besarannya berbeda dari program studi atau jurusan yang satu dengan program studi atau jurusan yang lainnya.

Dasar penetapan biaya. BKT menjadi tolok ukur atau dasar penetapan biaya yang dibebankan oleh mahasiswa (masyarakat) dan pemerintah. Adapun dasar penetapan UKT berdasarkan BKT.

Cara menentukan biaya kuliah dan program

Untuk menjadi mahasiswa pada suatu perguruan tinggi negeri, kamu harus mengikuti dua jalur pendaftaran atau program, yakni program reguler dan non reguler.

Untuk program reguler sendiri, kamu bisa memilih dua jalur masuk PTN yaitu SNMPTN atau SBMPTN. Adapun program non reguler atau paralel merupakan program atau jalur seleksi mandiri untuk masuk perguruan tinggi negeri. 

Bila aturan masuk PTN melalui program reguler memiliki tahapan yang pasti dan sama untuk seluruh PTN di Indonesia, maka untuk program non reguler memiliki regulasi yang berbeda tergantung pada kebijakan PTN.

Bagaimana cara menentukan biaya kuliahnya?

Pada dasarnya, BKT berlaku untuk mahasiswa yang masuk melalui jalur reguler seperti SNMPTN maupun SBMPTN dan jalur non reguler seperti jalur seleksi mandiri. 

Namun bedanya, berdasarkan Permendikbud No 55 Tahun 2013 yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa UKT dan BKT mahasiswa diatur dalam peraturan Permendikbud tersebut melalui program subsidi silang.

Dengan kata lain, hanya kamu, mahasiswa yang berhasil masuk PTN melalui program reguler seperti SNMPTN dan SBMPTN saja yang mendapatkan kesempatan subsidi silang melalui UKT.

Untuk mahasiswa yang masuk PTN melalui program non reguler atau jalur seleksi mandiri, biaya kuliah yang ditetapkan murni oleh tiap-tiap PTN yang tempatmu mendaftar.

Rencanakan pendidikan kuliah dengan asuransi pendidikan

Semakin tinggi biaya pendidikan jenjang lanjutan seperti kuliah bikin kita harus merencanakannya sejak dini. 

Kamu bisa menyiapkan dana untuk pendidikan anak melalui asuransi pendidikan yang bisa menanggung biaya pendidikan mulai dari TK, SD, SMP, SMA, hingga Perguruan Tinggi. 

Preminya pun gak memberatkan, mulai Rp200 ribu per bulan. Berikut ini beberapa asuransi pendidikan yang bisa kamu pilih:

  • AXA Mandiri – Mandiri Sejahtera Cerdas
  • Manulife Education Protector
  • Prudential PRULink Edu Protection
  • Asuransi Pendidikan Allianz
  • BNI Life Solusi Pintar
  • BRI Life BRINGIN Danasiswa Syariah
  • Sebagai simulasi, kamu bisa juga menghitung dana pendidikan yang dibutuhkan melalui rumus berikut ini.

    Kalau masih bingung menentukan asuransi pendidikan yang tepat, segera tanyakan pada ahlinya di Tanya Lifepal!

    FAQ seputar UKT

    UKT adalah uang kuliah tunggal yang dibebankan pada mahasiswa setiap semesternya dan sudah mendapatkan bantuan atau subsidi dari pemerintah.

    Mengingat biaya UKT tidak murah, yuk segera persiapkan dana pendidikan untuk anak melalui asuransi pendidikan terbaik.

    BKT adalah biaya kuliah tunggal yang dibebankan pada mahasiswa setiap semesternya pada program studi atau jurusan tertentu. Biasanya biaya BKT masih asli dan belum mendapatkan bantuan dari siapapun.

    UKT ditentukan berdasarkan kemampuan dan keadaan ekonomi mahasiswa. UKT kelompok I diperuntukkan untuk mahasiswa yang memiliki orang tua berpenghasilan Rp500 ribu ke bawah. Adapun UKT kelompok II diperuntukkan untuk mahasiswa yang memiliki orang tua dengan penghasilan sekitar Rp500 ribu hingga Rp1 juta, sedangkan UKT kelompok III, IV, dan V ditentukan berdasarkan kemampuan ekonomi tiap-tiap mahasiswanya.