Segini Biaya Pendidikan Program Sarjana Universitas Indonesia Tahun 2019

Universitas Indonesia Jadi Dambaan Pelajar SMA (Shutterstock).

Berkuliah di Universitas Indonesia merupakan kebanggaan bagi semua mahasiswanya. Bagaimana tidak, kampus yang terletak di Depok dan Salemba ini menjadi salah satu pabrik pencetak orang-orang sukses. 

Dari kalangan pengusaha, tokoh politik, menteri, hingga pejabat publik lainnya banyak yang jebolan UI. Coba kita lihat deretan pejabat di negeri ini, khususnya di jajaran menteri kabinet saat ini, banyak dari mereka yang lulusan UI. 

Ada Sri Mulyani, Moeldoko, Puan Maharani, Nila F Moeloek, dan Sofyan Djalil. Kelima nama tersebut merupakan contoh tokoh-tokoh negara yang sukses dan lahir digembleng di UI. 

Maka dari itu, gak heran kalau semua orang dari berbagai daerah berlomba-lomba untuk masuk ke perguruan tinggi negeri satu ini. Kira-kira bagaimana cara masuknya dan berapa biayanya untuk bisa berkuliah di Universitas Indonesia? 

Sejarah Universitas Indonesia 

Universitas Indonesia
Sejarah UI (Shutterstock).

Universitas Indonesia atau disingkat UI, merupakan salah satu universitas negeri kebanggaan di Tanah Air. Beberapa kali ia menduduki posisi teratas sebagai universitas terbaik di Indonesia, meskipun di tingkat Asia bahkan dunia masih jauh dari kata unggulan. 

UI memiliki sejarah yang panjang untuk bisa berdiri hingga saat ini. Kampus yang berkantor pusat di Depok ini dulunya, pada masa penjajahan dan pascamerdeka, merupakan gabungan dari beberapa sekolah.

Mulai dari sekolah dokter STOVIA, sekolah teknik Technische Hoogeschool te Bandoeng di Bandung, sekolah hukum Recht Hoogeschool di Batavia, dan sekolah sastra dan kemanusiaan Faculteit der Letteren en Wijsbegeerte di Batavia, dan sekolah pertanian Faculteit van Landbouwweteschap di Bogor. 

Semua sekolah tersebut berdiri sejak masa penjajahan Belanda dalam rentan waktu 1890an sampai 1940an. Hingga akhirnya pascamerdeka, kelima sekolah itu digabungkan menjadi satu menjadi Nood-universiteit atau Universitas Darurat pada tahun 1946. 

Ilmuwan-ilmuwan Tanah Air pun diminta untuk mengabdi demi membesarkan universitas ini, yang kemudian di tahun 1950 berubah nama menjadi Universiteit Indonesia atau Universitas Indonesia. 

Sejak tahun 1950 UI terus berkembang mengikuti kebutuhan akan ilmu pengetahuan. Demi mencetak lulusan-lulusan yang unggul dan mampu menjawab tantangan bangsa, dari yang tadinya cuma lima fakultas, kini UI memiliki 13 fakultas dengan ratusan program studi. 

Jumah mahasiswa yang bisa ditampung mencapai 47 ribuan ditambah 300an mahasiswa asing.

Jalur masuk UI 

Universitas Indonesia
Kampus UI (Instagram).

Mengingat statusnya sebagai universitas papan atas di Indonesia, Universitas Indonesia gak bisa sembarangan menerima mahasiswa. Para pelamar harus mampu melewati beragam tes dan standar yang sudah ditetapkan oleh UI. 

Tes masuk ke UI terkenal susah bila dibandingkan dengan kampus-kampus lainnya. Bahkan perbandingannya antara peminat dan yang diterima sangat jauh banget, hanya sekitar kurang dari 10 persen dari peminat yang bisa diterima masuk. 

1. Simak UI 

Setiap kampus diperbolehkan untuk mengadakan seleksi masuk secara mandiri. Universitas Indonesia memiliki ujian seleksi mandiri yang dinamakan Simak UI. Di sini kamu diharuskan untuk menjawab soal-soal yang sudah mereka sediakan. 

Simak merupakan ujian seleksi serentak untuk jenjang S1, D3, S2, hingga S3. Untuk mengikuti tes ini, kamu diharuskan membayar uang pendaftaran yang besarannya sekitar Rp 1 juta. 

2. SBMPTN 

Sama seperti Simak, Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) juga merupakan ujian seleksi tertulis. Bedanya, SBMPTN diselenggarakan berbarengan untuk masuk ke perguruan tinggi lainnya. Artinya para peserta SBMPTN bisa memilih mana universitas yang dituju bahkan lebih dari satu. 

Biaya yang dipatok untuk mengikuti tes ini lebih murah, yaitu Rp 200 ribu. 

3. SNMPTN 

Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) berbeda dari dua tes sebelumnya. Karena lewat seleksi ini, para peserta gak perlu mengerjakan ujian tertulis. Aspek yang menjadi penilaian apakah seorang siswa berhak masuk UI atau tidak dilihat dari nilai rapotnya. 

Apabila nilai rapotnya sudah sesuai dengan standar UI maka ia bisa diterima menjadi mahasiswa. 

4. PPKB 

PPKB kepanjangan dari Prestasi dan Pemerataan Kesempatan Belajar. Di dalam seleksi kali ini sama dengan SNMPTN, artinya, siswa tidak perlu melakukan ujian tertulis, tapi mereka akan dinilai berdasarkan prestasi akademis yang berhasil diraihnya selama bersekolah. 

Karena aspek penilaiannya adalah prestasi, otomatis yang berhak ikut jalur ini adalah siswa-siswa yang dinilai berprestasi seperti memenangkan olimpiade sains, atau juara cerdas cermat tingkat nasional, dan prestasi-prestasi lainnya. 

Biaya kuliah UI terbaru tahun 2019

Universitas Indonesia
Kuliah di UI (Instagram)

Biaya kuliah di UI seluruhnya diatur melalui peraturan rektor Universitas Indonesia. Bagi mereka yang berhasil diterima di program S1 reguler, mereka akan dikenakan biaya flat dengan sistem UKT yang dikenal dengan nama Biaya Operasional Pendidikan (BOP) Berkeadilan. 

Sementara untuk program lainnya, seperti vokasi, S1 ekstensi, S1 paralel, S1 internasional, S2, dan S3 mereka bakal dikenakan biaya yang berbeda sesuai dengan peraturan yang telah dibuat oleh rektor. Berikut ini besarannya seperti dikutip dari laman resminya. 

1. Biaya S1 Reguler Universitas Indonesia

Calon mahasiswa yang keterima di jenjang pendidikan S1 Reguler bakal diberlakukan sistem pendidikan UKT atau uang kuliah tunggal. UKT di UI kemudian dibagi dua, BOP Berkeadilan dan BOP Pilihan. 

BOP Berkeadilan adalah biaya pendidikan yang dibebankan ke mahasiswa berdasarkan kesanggupan mereka. Dalam hal ini besarannya tergantung dari kemampuan orangtua dalam membiayai kuliah, dihitung dari pendapatan dan aset yang dimiliki. 

BOP Berkeadilan kemudian dibagi lagi menjadi 6 kelas yang besaran mulai dari Rp 0 sampai paling besar Rp 7.500.000. 

Universitas Indonesia
Tabel biaya masuk UI

Sementara BOP Pilihan adalah tarif yang ditentukan sesuai dengan mahasiswanya atau penanggung mahasiswa itu sendiri dengan kesadaran untuk berpartisipasi dalam membantu biaya operasional pendidikan mahasiswa lainnya. 

Artinya, biaya dari BOP Pilihan ini akan lebih mahal dari BOP Berkeadilan, tapi selisihnya itu digunakan untuk mensubsidi biaya pendidikan mahasiswa lainnya yang kurang mampu. 

Universitas Indonesia
Biaya BOP

2. Program D3 (Vokasi) 

Universitas Indonesia
Tabel biaya sekolah vokasi UI / D3

3. Program S1 Paralel 

Universitas Indonesia
Tabel biaya S1 Paralel UI

 

Universitas Indonesia
Tabel biaya masuk UI paralel

 

Universitas Indonesia
tabel biaya masuk UI

4. Program S1 Ekstensi

Universitas Indonesia
Tabel biaya kuliah di UI

5. Program S1 Internasional

Universitas Indonesia
Tabel biaya kuliah di UI s1 Internasional

Tips hidup hemat sebagai mahasiswa Universitas Indonesia  

https://www.instagram.com/p/Bo3dqrQBbXz/

 

Universitas negeri, termasuk salah satunya adalah Universitas Indonesia merupakan dambaan semua orang. Siapa saja yang baru lulus SMA pasti pengin banget masuk ke sini. Termasuk bagi mereka yang dari luar daerah, dan dari berbagai latar belakang. 

Masuk ke kampus negeri gak memandang pangkat dan derajat status sosial mahasiswanya. Jadi buat kamu yang berasal dari keluarga kurang mampu dan apalagi dari luar daerah gak perlu ragu untuk berkuliah di sini. 

Namun yang perlu menjadi catatan adalah, biaya hidupnya di Jakarta dan sekitarnya termasuk di Depok terbilang mahal. Biaya kosannya per bulan saja sekitar Rp 300 ribu sampai Rp 2 jutaan per bulan, meskipun ada yang harganya di bawah itu. Belum lagi biaya makannya yang berkisar Rp 15 ribuan dengan lauk ayam, sampai Rp 30 ribuan. 

Berikut ini kita kasih tahu cara tips hemat kuliah di UI dan tetap bisa menabung meski banyak pengeluaran. 

1. Ngekos bareng teman 

Ngekos bareng teman sangat bisa menekan biaya kosan. Ajak saja teman yang berasal dari daerah yang sama untuk kemudian menyewa satu kamar atau rumah kontrakan sederhana untuk kalian tinggali. Lumayan kan jadinya, kamu gak harus membayar uang sewa kos atau kontrakan secara penuh. 

2. Masak sendiri

Masak sendiri adalah pilihan yang tepat untuk hemat tinggal di lingkungan Universitas Indonesia. Ketika kamu mendapatkan uang bulanan dari orangtua, lebih baik sisakan di awal bulan untuk membeli kebutuhan-kebutuhan pokok seperti beras.

Masak beras setiap hari, kalau malas masak lauk, kamu bisa beli lauknya di warteg terdekat. Jadi lebih irit deh. 

3. Kurang-kurangin nongkrong 

Nongkrong untuk sekadar ngopi, ngeteh, atau ngemil di kafe sudah biasa di kalangan mahasiswa Jakarta dan sekitarnya. Tapi biar kamu memang pengin berhemat, kurangi kebiasaan ini. Boleh lah sekali-kali misalnya sebulan dua kali gak lebih. 

4. Ngerjain tugas dan numpangi internetan di kampus

Sebagai mahasiswa dan anak kos tentu kamu bakal dibebankan tanggung jawab untuk membayar tagihan listrik dan juga pulsa untuk internetan. Dua pengeluaran itu terbilang cukup menguras kantong mahasiswa, apalagi kalau lagi ada banyak-banyaknya tugas, bawaannya laptop nyolok terus aja listrik. 

Menyiasati pengeluaran-pengeluaran ini, kamu bisa mengerjakan tugas di kampus. Manfaatkan fasilitas wifi gratis dan colokan listrik yang sedia 24 jam buat kamu. 

Nah sekarang kamu sudah mengetahui kan berapa biaya yang harus dibayarkan untuk bisa berkuliah di UI. Kalau menurut kamu kemahalan, tenang saja, biasanya akan ada banyak program-program beasiswa buat mahasiswa. 

Tapi syaratnya tentu harus memenuhi standar IPK yang telah ditentukan. Oleh karenanya, kalau mau serius kuliah di Universitas Indonesia, kamu harus rajin-rajin belajar dan jangan sia-siakan uang yang sudah dikeluarkan orangtuamu. (Editor: Winda Destiana Putri).