Tips Mengelola Usaha Konveksi Supaya Sukses Meraih Untung
Usaha konveksi sering disama-artikan dengan usaha garmen, padahal kedua jenis usaha ini berbeda. Pengertian usaha konveksi sendiri nyatanya berbeda.
Usaha konveksi adalah usaha yang termasuk kelompok kecil-menengah yang target produksinya terbilang fleksibel sesuai dengan permintaan dari pelanggan. Umumnya di bawah 500 potong sebulan dan hanya didukung belasan hingga puluhan pegawai saja
Berbeda dengan usaha garmen yang bertempat di pabrik dan memiliki berton-ton kain dan ratusan karyawan dengan mesin jahitnya masing-masing. Usaha garmen sanggup memproduksi pakaian hingga ribuan dalam sebulan.
Jika kamu tertarik memulai bisnis konveksi, Lifepal sudah menyiapkan serangkaian informasinya. Supaya lebih jelas, simak selengkapnya yuk!
Tips pintar memulai usaha konveksi
Kita tentu ingin usaha konveksi yang dijalani dapat terus berkembang dan mendapatkan banyak keuntungan. Tapi tidak ada satupun usaha yang bisa dilakukan tanpa mengalami kendala.
Maka dari itu, ikuti tips berikut ini agar usaha yang dirintis dapat berjalan dengan baik.
1. Tentukan produk konveksi yang akan diproduksi
Pertama-tama, tentukan produk konveksi yang akan menjadi spesialisasi usaha kita. Misalnya, kita bisa melayani pembuatan kaos, polo shirt, jaket, seragam, dan busana muslim.
Namun di satu sisi, kita fokus memproduksi jaket sebagai spesialisasi bisnis konveksi. Maka orang-orang akan mengenal usaha kita sebagai konveksi yang unggul dalam pembuatan jaket.
2. Siapkan modal usaha
Setelah mengetahui jenis konveksi yang akan dijalankan, maka kini siapkan modal usaha. Tidak perlu bujet yang terlalu besar, sebab usaha ini bisa dikelola dengan beberapa orang saja tidak seperti garmen yang mengharuskan kita memiliki banyak pegawai.
3. Persiapkan lokasi usaha
Salah satu faktor penting dalam menentukan usaha adalah memilih tempat yang tepat. Jika tidak memiliki modal yang terlalu besar atau memiliki rumah yang cukup besar, maka usaha konveksi bisa dijalankan di rumah.
Namun, jika modal yang dimiliki cukup besar maka kita juga bisa melakukan sewa tempat di area yang lebih strategis.
4. Lakukan promosi penjualan
Untuk menarik minat calon pelanggan, buat strategi promosi penjualan yang unik, misalnya memanfaatkan media sosial, membagikan pamflet maupun brosur, memasang banner, dan memberikan potongan harga bagi tiap pelanggan pertama.
5. Sarana yang dibutuhkan
Setelah kita mengikuti tips-tips di atas, maka kita harus menyiapkan beberapa sarana, mulai dari pengadaaan:
Estimasi modal dan keuntungan
Modal yang dibutuhkan untuk merintis mungkin tidak sekecil biaya yang akan dikeluarkan ketika kita merintis usaha laundry. Untuk lebih jelasnya mari lihat estimasi biaya yang sudah Lifepal siapkan berikut ini.
Estimasi investasi awal untuk merintis bisnis konveksi
Hal pertama yang harus kita siapkan adalah modal untuk investasi awal, untuk membeli mesin, dan perlengkapan pendukung lainnya. Berikut adalah rinciannya.
Keterangan | Biaya |
Mesin jahit | Rp3 juta |
Mesin obras | Rp7 juta |
Mesin overdeck | Rp15 juta |
Mesin rantai | Rp6 juta |
Mesin potong | Rp2 juta |
Setrika uap | Rp1,5 juta |
Meja potong | Rp2 juta |
Peralatan menjahit lainnya | Rp1 juta |
Total | Rp37,5 juta |
Maka, investasi awal yang harus kita siapkan adalah Rp37,5 juta. Bujet yang dikeluarkan sebagai investasi awal memang besar, namun angka tersebut dapat bertambah ataupun berkurang tergantung seberapa lengkap yang peralatan yang kita siapkan.
Estimasi biaya operasional bulanan
Setelah kita menyiapkan bujet untuk investasi awal, maka kita juga harus menyiapkan biaya operasional per bulannya. Berikut adalah rincian yang harus kita siapkan.
Keterangan | Biaya |
Listrik | Rp500 ribu |
Transportasi | Rp250 ribu |
Bahan baku | Rp3 juta |
Gaji pegawai | Rp4 juta |
Biaya lainnya | Rp600 ribu |
Total | Rp8,35 juta |
Maka estimasi biaya yang harus kita siapkan per bulannya untuk usaha konveksi adalah Rp8,35 juta.
Estimasi keuntungan per bulan
Misalnya, dalam sehari kita bisa mendapatkan omzet penjualan sebesar Rp1 juta. Maka keuntungan yang didapat dalam sebulan sebagai berikut.
Keuntungan kotor/bulan | Rp1 juta x 30 hari | Rp30 juta |
Keuntungan bersih/bulan | Rp30 juta – Rp8,350 juta | Rp21,650 juta |
Jadi, keuntungan yang akan didapat dalam sebulan adalah Rp21,650 juta. Maka jika keuntungan tersebut terus didapatkan secara stabil, dalam kurun waktu dua bulan kita bisa mengembalikan bujet investasi awal yang sudah dikeluarkan sebesar Rp37,5 juta.
Macam-macam kendala yang dihadapi di usaha konveksi
Setiap merintis sebuah usaha tentunya kita akan menghadapi berbagai jenis kendala. Berikut ini adalah kendala yang biasa dialami ketika mengelola bisnis konveksi.
1. Modal yang terbatas
Merintis usaha konveksi memang membutuhkan modal yang sedikit. Maka dari itu diperlukan estimasi modal untuk menjalankannya.
Cara mendapatkan bujet untuk mencukupi modal bisa dilakukan dengan dua cara, yang pertama dengan menabung. Cara seperti ini memang cukup lama namun membuat kita jauh lebih tenang.
Cara kedua yang bisa dilakukan adalah dengan mengajukan pinjaman modal usaha ke bank. Memang bisa membuat kita mendapatkan modal lebih cepat, namun kita harus siap dengan biaya cicilan per bulannya yang harus kita bayarkan tepat waktu.
2. Barang reject atau return
Setiap pemilik usaha konveksi tentu ingin produk yang dijualnya memiliki kualitas bagus. Namun, ada saja produk yang reject atau return, di mana produk tidak lolos quality control. BIasanya penyebab hal ini terjadi adalah produk yang dihasilkan dalam keadaan rusak atau salah pengerjaan.
3. Adanya inflasi
Kondisi keuangan negara memang amat berpengaruh terhadap daya beli masyarakatnya. Maka saat negara mengalami inflasi, daya beli masyarakat pun akan menurun. Sebab melonjaknya harga di segala barang di pasaran.
4. Perubahan industri mode yang cepat
Perubahan yang kian cepat pada tren sebuah pakaian membuat banyak pemilik usaha konveksi sering mengalami kerugian karena lambatnya memasuki pasar sementara kepopuleran produk tersebut sudah menurun.
Oleh sebab itu, teruslah melakukan riset secara cepat mengenai produk yang sedang tren di dunia mode saat ini.
Mengelola bisnis konveksi memang tidak selamanya memberikan untung yang banyak, maka dari itu dibutuhkan keuletan dan ketekunan dalam menjalankannya.
Manfaatkan juga teknologi digital yang sedang berkembang saat ini untuk mengetahui berbagai tren busana agar hasil dari produk yang kita pasarkan laku di pasaran.
Lindungi bisnis konveksi kamu dengan asuransi
Bukan cuma teknologi, kamu juga sebaiknya memanfaatkan asuransi untuk melindungi keuanganmu. Utamanya, kamu bisa membeli asuransi properti.
Dengan adanya manfaat asuransi properti yang melindungi keuanganmu, kamu bisa terhindar dari kerugian materi akibat kerusakan yang menimpa aset-asetmu.
Contoh kerugian materi yang berisiko kamu alami, misalnya kerugian akibat kesalahan teknis pada mesin konveksi, tempat usaha yang rusak akibat kebanjiran, kehilangan aset usaha akibat pencurian, dan lain-lain.
Oya khusus buat kamu yang sedang mencari penghasilan bulanan tambahan, kenapa gak coba bergabung di Mitra Lifepal saja?
Di sini kamu bisa mendapatkan penghasilan mencapai Rp30 juta tiap bulan lho, serius! Jadi kamu gak perlu ragu lagi, ikutan bergabung di Mitra Lifepal sekarang.
FAQ seputar memulai usaha konveksi
Ada beberapa tips terkait bagaimana merintis bisnis konveksi sekaligus taktik pemasarannya supaya bisnis ini bisa bertahan lama, yaitu:
- Tentukan produk konveksi yang akan diproduksi sejak awal dan fokus.
- Persiapkan modal usaha sesuai kebutuhan dan proyeksikan juga omzet bulanannya.
- Persiapkan lokasi yang strategis dan mudah dikunjungi pelanggan.
- Lakukan promosi penjualan yang tepat sasaran.
- Lakukan pengadaan barang dan sarana yang dapat menunjang usaha.