Usia 30 Tahun Belum Punya Tabungan? Kamu Lupakan 12 Hal Ini

Usia 30 Tahun Belum Punya Tabungan? Kamu Lupakan 12 Hal Ini

Usia 30 sering dijadikan patokan sebagai fase kematangan seseorang. Di usia ini pun kamu diharapkan sudah menikah dan membangun rumah tangga serta hidup secara mandiri. Tapi bagaimana jika belum juga kunjung menikah? 

Namun, setelah mencapai umur 30 belum menikah. Apa yang kira-kira salah dan tidak bekerja dengan baik dan maksimal sehingga kamu belum juga memutuskan untuk memgakhiri masa lajang? 

Menikah memang perkara yang tidak mudah dijalani oleh kebanyakan orang. Dibutuhkan kemandirian dan kemapanan, terutama dalam hal finansial. Tidak sedikit juga yang akhirnya terpaksa untuk menunda pernikahannya lantaran belum siap secara finansial. 

12 hal yang kerap dilupakan oleh orang sehingga belum menikah di usia 30 tahun

Lalu, apa saja yang perlu dilakukan untuk siap menikah sebelum usia 30 tahun? Berikut hal-hal yang mesti kamu lakukan agar terwujudnya sebuah pernikahan sebelum menginjak kepala tiga. 

  1. Pastikan memiliki penghasilan stabil
  2. Stop berlangganan hal-hal yang tidak penting
  3. Bikin anggaran rutin
  4. Lunasi utang dan stop utang baru
  5. Paksakan diri membuka rekening tabungan berjangka 
  6. Siapkan dana darurat
  7. Memutuskan menggunakan asuransi
  8. Berinvestasi dengan reksadana autodebet
  9. Stop penggunaan kartu kredit sampai punya tabungan
  10. Tidak memaksakan diri untuk melanjutkan studi
  11. Bekerja secukupnya
  12. Jangan muluk-muluk dengan rencana pernikahan

1. Pastikan memiliki penghasilan stabil

Salah satu syarat utama untuk bisa menikah adalah telah memiliki kemandirian finansial dan memastikan bahwa kondisinya stabil. Hal ini ditandai dengan memiliki pekerjaan tetap sehingga memiliki pemasukan yang pasti setiap bulannya dari gaji yang diterima sehingga kamu tidak mengalami di umur 30 tahun belum menikah. 

Namun, ini tidak hanya berlaku untuk kamu yang bekerja kantoran dengan gaji bulanan. Kamu yang merupakan pekerja lepas pun bisa mencapai hal yang sama selama membangun reputasi diri yang bagus.

Ini akan memudahkan kamu mendapatkan tawaran pekerjaan dengan mudah. Klien yang pernah bekerja dengan pun akan puas. 

Mereka pun dapat merekomendasikan kamu kepada klien potensial lainnya di masa depan. Kamu pun tidak akan khawatir mengenai penghasilan. 

2. Stop berlangganan hal-hal yang tidak penting 

Berlangganan hal yang tidak penting dan sebenarnya nggak dibutuhkan sangat menguras anggaran kamu. Misalnya, kamu memilih menjadi member gym tapi jarang untuk mengunjunginya, seminggu sekali saja tidak! Memang niatnya bagus untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Namun, kalau kamu tidak menggunakan keanggotaan gym tersebut secara maksimal percuma saja. 

Anggap saja keanggotaan kamu di sebuah tempat gym itu sekitar Rp500 ribu per bulan. Maka, dalam satu tahun kamu bisa menghabiskan lebih dari Rp5 juta untuk gym saja. 

Nah, kalau uang tersebut dialokasikan untuk hal lain seperti investasi reksadana. Wah! Kamu sudah bisa mendapatkan keuntungan sampai dengan belasan persen dalam satu tahun. Jelas lebih untung!

3. Bikin anggaran rutin 

Kebanyakan orang merasa bahwa pengeluaran setiap harinya itu dibiarin let it flow aja. Eh, tahu-tahu di akhir bulan malah pusing sendiri karena gaji habis gitu aja. Maka yang harus dilakukan adalah bikin anggaran rutin.

Dengan punya anggaran rutin, kamu punya aturan yang mengekang diri sendiri (dalam arti positif) untuk mengeluarkan uang semena-mena. Coba deh mulai sekarang membuat anggaran rutin ini, mulai dari catatan pengeluaran harian, anggaran bulanan sampai bahkan tahunan.

4. Lunasi utang dan stop utang baru 

Percayalah, yang namanya uang bakal selalu kurang dan berkurang. Jadi, paksakan diri kamu untuk “hidup apa adanya”, jangan kantung kempes bergaya Manhattan!

Lifepal kali ini akan membahas soal metode pengaturan uang yang namanya bola salju. Di situ dijelaskan, kamu bisa hitung semua cicilan dan kurangi dengan pendapatan per bulan. Nah, sisanya itulah yang nanti bakal kamu pakai buat kebutuhan bulanan.

Dengan cara seperti itu, kamu bisa fokus buat lunasi utang. Setelah utang lunas, barulah kamu bisa lebih lega menabung buat masa depan. Selagi belum terlambat, jangan mulai lagi deh bikin utang baru.

5. Paksakan diri membuka rekening tabungan berjangka 

Selama ini kamu gak punya tabungan bisa jadi karena merasa gak “dipaksa”. Biar lebih konsisten buat nabung, kenapa gak paksa diri buat buka tabungan berjangka aja?

Kamu bisa buka tabungan berjangka maupun deposito. Dengan demikian, kamu bakal mikir buat narik uang tersebut sesuka hati karena bakal dikenakan denda tertentu.

6. Siapkan dana darurat 

Dana darurat sering kali dilupakan oleh kaula muda. Memiliki independensi finansial, tak jarang kamu lebih ingin menyenangkan diri sendiri dengan menghabiskan uang yang dimiliki untuk membeli barang-barang kesukaan maupun liburan ke tempat-tempat idaman. 

Namun, hal ini tidak sesungguhnya baik untuk dilakukan karena saat melajang dan belum menikah adalah waktu yang tepat untuk mempersiapkan diri. Setidaknya, kamu perlu menyiapkan tiga sampai enam kali pengeluaran bulanan untuk dana darurat. 

Jika bisa menyisihkan lebih dari itu, sangat baik untukmu. Memiliki dana darurat yang lebih besar membuat kamu merasa jauh lebih aman. 

Dengan memiliki dana darurat pula, tabungan kamu akan aman dan tidak terusik jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kamu pun bisa menikah tepat waktu seperti yang direncanakan. 

7. Memutuskan menggunakan asuransi 

Kesiapan dan kestabilan finansial kamu untuk menghadapi pernikahan bisa ditentukan oleh kepemilikan asuransi kamu. Dengan memiliki asuransi, kondisi keuangan akan lebih resistan terhadap guncangan yang ada dan kamu pun bisa meminimalisir risiko finansial ketika jatuh sakit. 

Oleh karena itu, perlu sekali untuk kamu memiliki asuransi kesehatan sedini mungkin. Sakit bisa mendatangi siapa saja dan kapan saja tanpa peduli berapa usianya. 

8. Berinvestasi dengan reksadana autodebet 

Masuk ke tahap selanjutnya, kamu bisa mulai berinvestasi setelah sukses menabung. Kamu bisa pilih reksadana autodebet. Dengan begitu, kamu bakal “dipaksa” lagi buat teratur sisihkan uang.

Gak ada lagi alasan lupa naruh duit ke akun reksadana kamu, kan? Lagi pula, perencanaan anggaran yang benar adalah saat kamu sisihkan tabungan maupun investasi di awal ketika dapat gaji. 

Ingat, tabungan dan investasi harus kamu sisihkan, bukan sisa-sisa dari gaji yang sudah digunakan terlebih dahulu.

9. Stop penggunaan kartu kredit sampai punya tabungan 

Kartu kredit memang dianggap membantu sekali bagi sebagian orang. Namun, sering kali terjadi kartu kredit dianggap sebagai “uang sendiri”. Akhirnya, kebanyakan orang merasa punya uang padahal saat mereka gunakan kartu kredit sama saja dengan utang.

Malu ah! Masa di usia 30 belum juga punya tabungan. Jadi, mulai sekarang berhenti dulu kartu kredit kamu. Bisa jadi biang keladi kenapa kamu gak bisa punya tabungan karena kartu tersebut. Setiap bulannya gaji kamu terkuras buat bayar tagihan dan bayar tagihan lagi.

Gimana kalau kamu membutuhkan sesuatu atau ingin sesuatu? Mulai sekarang belajar buat nabung dulu buat dapatkan apa yang kamu butuh dan ingin itu. Emang lebih lama, tapi kan itu lebih baik daripada kredit atau hutang.

10. Tidak memaksakan diri untuk melanjutkan studi 

Melanjutkan studi memang menjadi mimpi kebanyakan orang agar dapat memperbaiki status kehidupan. Entah memang berniat meningkatkan performa pada karier maupun kesenangannya untuk belajar lebih lagi. 

Namun, sebelum merealisasikannya kamu perlu mempelajarinya secara seksama dan merencanakannya dengan matang. Sebab yang namanya melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya  membutuhkan biaya yang tidak sedikit. 

Jangan sampai kamu mengorbankan hal-hal yang jauh lebih penting untuk studi ini. Pastikan studi yang ingin kamu ambil sesuai dengan prinsip keilmuan yang telah kamu ambil sebelumnya. 

Kamu pun perlu meyakinkan diri untuk berkomitmen dan konsisten menjalaninya agar studi tersebut tidak sia-sia dan hanya menghamburkan begitu banyak uang. 

11. Bekerja secukupnya 

Bekerja secara berlebihan memang tidak bagus, kapan kamu meluangkan waktu untuk diri sendiri? Ada baiknya nih kalau kamu bekerja sesuai dengan jam kerja yang sudah ada, jangan sampai lupa dengan dunia mu. 

Bekerja secukupnya artinya kamu juga mementingkan aspek kehidupan sosial serta kesehatan. Bekerja memang bertujuan untuk mendapatkan uang yang bisa mengantarkan kamu ke pelaminan. Hanya saja, kalau berlebihan pun berisiko bagi nyawamu. 

Untuk mendapatkan hasil maksimal dengan cara bekerja keras dan berlebihan, kamu perlu membuatnya menjadi lebih efisien dibandingkan sebelumnya. Lakukan terobosan dan strategi baru untuk meningkatkan kualitas kerja.

12. Jangan muluk-muluk dengan rencana pernikahan

Pernikahan adalah hal yang sakral bagi semua orang menginginkannya. Pernikahan memang merupakan hal yang  hanya terjadi sekali seumur hidup. 

Menjadi momen yang berbahagia, tak jarang orang mendambakan hari pernikahan yang sempurna. Sayangnya, tidak sedikit yang memiliki perencanaan yang muluk-muluk dan akhirnya tidak sesuai dengan kemampuan mereka miliki kala itu.  

Dibandingkan harus merealisasikan hal tersebut yang butuh waktu lama dan bisa menghambat kamu untuk memulai hidup baru, lebih baik menyadari kondisi. Kamu pun bisa mendiskusikannya dan mencari solusi bersama untuk tetap melangsungkan pernikahan. 

Demikian yang bisa lakukan agar bisa menikah sebelum usia 30 tahun. Tidak sulit kan? Kamu hanya perlu menjadi pribadi yang disiplin dan lebih efektif saja. Ada baiknya nih kamu lakukan poin-poin di atas agar umur 30 belum menikah itu sirna.