Virus Corona Ancam Nyawa, Apa yang Bisa Dilakukan untuk Lindungi Diri dan Keluarga?

virus corona

Virus corona hingga kini terus menjadi perbincangan hangat di seluruh dunia. Jumlah orang yang terinfeksi pun sudah mencapai sekitar 42.500 jiwa.

Bahkan seperti yang dilansir dari CNN, virus yang berasal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China itu sudah memakan korban meninggal dunia lebih dari 1.000 orang.

Virus mematikan tersebut juga sudah menyebar ke berbagai negara, termasuk di kawasan Asia yaitu Filipina, Kamboja, Thailand, Malaysia, Australia dan Singapura.

Beberapa negara tetangga bahkan sudah menyatakan status siaga untuk mencegah penyebaran virus yang lebih luas.

Meski demikian, seperti yang diberitakan, hingga kini Indonesia masih berstatus negatif dari serangan virus corona. Sederhananya, belum ada satupun kasus virus corona yang ditemukan di Indonesia.

Ketiadaan kasus corona di Indonesia pun menjadi sorotan dunia. Para peneliti Harvard pun konon menyangsikan hal tersebut. Mereka menduga, virus tersebut sebenarnya telah menyebar tapi tidak terdeteksi.

Para peneliti Harvard ini melihat adanya keterkaitan antara jumlah penerbangan pesawat dari dan ke Wuhan, China, dengan jumlah kasus Virus Corona yang ditemukan di suatu negara. Para peneliti ini lantas membuat permodelan regresi linear untuk memprediksi seberapa besar potensi terpapar negara-negara yang selama ini diklaim masih bebas Corona.

Dari model tersebut, terlihat bahwa potensi penyebaran Virus Corona ke Indonesia tidak nol, alias ada meski itu hanya 0,154%. Para peneliti menyebut, belum tentu Indonesia bebas Corona. Bisa saja, kata mereka, ada tapi tidak terdeteksi.

Secara terpisah, WHO juga menyarankan agar Indonesia lebih meningkatkan pengawasan, deteksi kasus dan persiapan fasilitas kesehatan apabila wabah mulai menyebar.

Sementara itu, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Kemenkes, Dr. dr. Vivi Setiawaty, M. Biomed mengatakan, pihaknya telah melaksanakan prosedur pemeriksaan terkait Novel Coronavirus sesuai pedoman WHO dan hasilnya adalah negatif.

Akan tetapi pihak Indonesia akan terus melakukan serangkaian penelitian terkait persoalan tersebut. Selain itu, masyarakat Indonesia juga diminta untuk lebih aware terhadap kesehatan agar terhindar dari corona apabila virus tersebut menyebar di Indonesia.

Boleh dibilang, sudah atau belumnya Corona ini masuk ke Indonesia ini masih dalam perdebatan. Lalu, sebagai orang awam, kita bisa apa? Yang bisa kita lakukan adalah lebih waspada.

Karena itu penting bagi kamu untuk paham lebih dalam soal virus corona, mulai dari gejala hingga hal apa saja yang harus kamu lakukan. Yuk, simak ulasannya di bawah ini.

Tentang virus corona

orang menggunakan pakaian pelindung dari virus
Penjelasan tentang Virus Corona. (Shutterstock)

Ada beberapa poin penting terkait virus corona yang perlu kamu pahami, mulai dari gejala hingga langkah pencegahannya.

1. Gejala virus corona

Gejala seseorang terinfeksi virus corona sebenarnya sama seperti gejala flu, yaitu:

  • Hidung beringus atau meler
  • Sakit kepala
  • Batuk
  • Sakit tenggorokan
  • Demam
  • Namun jika sudah parah, biasanya pasien akan mengalami beberapa gejala, seperti:

  • Demam tinggi
  • Batuk berdahak bahkan berdarah
  • Sesak napas ekstrim
  • Nyeri di bagian dada
  • 2. Cara penularan virus corona

    Seseorang dapat terinfeksi virus corona melalui berbagai cara, yakni:

  • Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita virus Corona.
  • Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu, setelah menyentuh benda yang terkena air liur penderita.
  • Kontak jarak dekat dengan penderita, seperti bersentuhan atau berjabat tangan.
  • 3. Komplikasi virus corona

    Beberapa kasus virus corona juga ternyata dapat menyebabkan beberapa komplikasi serius yang bisa mengancam jiwa, seperti:

  • Pneumonia
  • Sindrom pernapasan akut
  • Gagal ginjal
  • Kematian
  • 4. Pengobatan virus corona

    Hingga kini belum ditemukan vaksin yang tepat untuk mengatasi infeksi virus corona. Namun, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk meredakan gejalanya, seperti:

  • Memberikan obat pereda demam dan nyeri. Tapi anak-anak tidak akan diberikan aspirin.
  • Penderita akan disarankan untuk mandi dengan air hangat dan pelembab udara untuk meredakan batuk dan sakit tenggorokan.
  • Memperbanyak asupan cairan tubuh.
  • Memperbanyak istirahat.
  • 5. Pencegahan virus corona

    Agar terhindar dari risiko terjangkit virus corona, ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan, yaitu:

  • Sering mencuci tangan dengan sabun selama 20 detik.
  • Hindari menyentuh wajah, hidung dan wajah saat tangan dalam keadaan kotor atau belum dicuci.
  • Hindari menyentuh hewan atau unggas liar.
  • Tutup hidung dan mulut ketika bersin atau batuk dengan tisu. Kemudian, buanglah tisu dan cuci tangan hingga bersih.
  • Gunakan masker dan segera berobat ke fasilitas kesehatan ketika mengalami gejala penyakit saluran napas.
  • Cara melindungi diri

    orang sakit memegang thermometer
    Bagaimana cara terbaik melindungi diri. (Shutterstock)

    Virus corona bisa menyerang siapapun, mulai dari orang tua hingga bayi. Karena itu penting bagi kamu untuk melakukan berbagai pencegahan dan melindungi diri dari risiko terjangkit virus tersebut.

    Selain melakukan beberapa pencegahan seperti yang sudah dijelaskan di atas, kamu juga disarankan untuk memproteksi diri dengan menggunakan asuransi kesehatan. Kenapa? Penjelasannya disampaikan dalam poin selanjutnya.

    Seberapa penting asuransi kesehatan untuk antisipasi virus corona?

    Asuransi kesehatan menjadi salah satu langkah terbaik untuk mengantisipasi serangan virus corona. Kok, bisa? Jelas dong, karena dengan menggunakan asuransi kesehatan maka segala pengobatan kamu akan di-cover oleh pihak asuransi. 

    Apalagi, sudah ada perusahaan asuransi yang menyatakan akan meng-cover biaya pengobatan pasien yang terjangkit virus corona. Sederhananya, dengan membayar sejumlah uang atau premi setiap bulan, maka kamu gak perlu mengeluarkan biaya lagi untuk rawat inap di rumah sakit, pengobatan hingga perawatan.

    Secara umum, berikut ini beberapa keuntungan menggunakan asuransi kesehatan:

    1. Rawat inap

    Rawat inap di rumah sakit memang sangat menguras isi kantong. Tak hanya membayar kamar setiap hari, kamu juga harus mengeluarkan uang untuk obat-obatan hingga pemeriksaan medis seperti cek darah dan lainnya.

    Nah, bisa dibilang kalau manfaat asuransi kesehatan sangat terasa di pelayanan rawat inap. Dengan menggunakan asuransi kesehatan maka kamu gak perlu pusing lagi memikirkan biaya rumah sakit yang besar.

    2. Rawat jalan

    Tak hanya rawat inap, kamu juga akan mendapatkan manfaat rawat jalan. Seperti klaim biaya konsultasi dokter, obat-obatan dari resep dokter hingga pembelian alat kesehatan yang direkomendasikan oleh dokter.

    Jadi dengan menggunakan asuransi kesehatan, kamu gak perlu pusing lagi memikirkan biaya pengobatan yang cukup menguras kantong. Akan tetapi perlu diketahui kalau asuransi itu ada nilai pertanggungan yang jumlahnya disesuaikan dengan premi yang kamu bayarkan setiap bulan.

    Bagaimana dengan BPJS Kesehatan?

    Gejala awal virus corona mirip dengan penyakit flu. Saat kamu berobat ke dokter menggunakan BPJS, maka tentu saja biayanya akan di-cover. Hal itu ditegaskan oleh Kepala Humas BPJS Kesehatan M Iqbal Anas Ma’ruf seperti dikutip Kompas. Iqbal mengatakan, BPJS Kesehatan menjamin pasien yang terjangkit virus corona, selama kasus tersebut belum ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

    “Ya (kita jamin). Sesuai indikasi medis dan prosedur yang berlaku dalam program JKN-KIS,” tuturnya.

    Namun, berbeda halnya jika Virus Corona dinyatakan sebagai KLB atau wabah. BPJS tidak dapat lagi menanggung biaya pengobatannya.

    Hal itu tertuang dalam Pasal 52 Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan yang menyebutkan serangkain pelayanan kesehatan yang tidak dijamin BPJS. Salah satunya adalah penyakit yang disebabkan karena kejadian luar biasa atau wabah.

    Namun, tidak perlu terlalu khawatir akan hal ini. Pasalnya, pemerintah, melalui Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, menegaskan bahwa ada dana khusus dari negara yang nantinya disiapkan untuk menangani pasien terjangkit Virus Corona. Pemerintah juga menyiapkan 100 rumah sakit rujukan di 32 provinsi yang siap menangani pasien yang terindikasi terjangkit Virus Corona.

    Dikutip dari VOA Indonesia, salah satunya adalah Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso di Jakarta Utara. Rumah sakit ini adalah satu dari tiga RS rujukan khusus Corona di Jakarta. Mereka telah menyiapkan 50 ruangan

    Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso di Jakarta Utara merupakan satu dari tiga rumah sakit rujukan yang ada di Jakarta. Rumah sakit ini memiliki 11 ruang isolasi untuk menangani pasien yang diduga terjangkit Corona. Jumlah ruangan itu bisa ditingkatkan hingga 50 ruangan jika memang kebutuhannya meningkat.

    Dua rumah sakit lain di Jakarta yang siap menangani pasien Corona adalah Rumah Sakit Angkatan Darat Gatot Subroto dan Rumah Sakit Persahabatan.

    Haruskah kita takut akan Virus Corona?

    Memang, gak bisa dipungkiri, ancaman Corona ini memang cukup menghebohkan masyarakat. Apalagi, sudah banyak korban yang berjatuhan akibat virus ini.

    Untungnya, pemerintah tidak tinggal diam. Sudah ada langkah-langkah preventif untuk mencegah penyebaran virus tersebut. Selain itu, kendatipun kelak virus ini benar-benar masuk ke Indonesia dan dinyatakan sebagai KLB atau wabah dan tidak ditanggung pengobatannya oleh BPJS Kesehatan, pemerintah menyebut ada anggaran yang akan dialokasikan untuk membiayai perawatan pasien terjangkit Corona.

    Betul, tidak ada yang salah ketika kita mengkhawatirkan masalah virus corona ini. Namun, jika mau disadari, ada lebih banyak penyakit menular lain yang mengancam kesehatan kita dan keluarga setiap hari. Bahkan, tidak sedikit orang di sekitar kita yang terjangkit penyakit-penyakit tersebut, baik pada usia tua maupun muda.

    Misalnya saja penyakit-penyakit yang banyak diderita di musim hujan seperti diare, tifus, demam berdarah dengue (DBD), dan ISPA. Diare termasuk salah satu penyakit yang masih kerap diderita masyarakat di Indonesia. Mayoritas penderitanya adalah balita. Dari data Departemen Kesehatan, pada tahun 2018, ada 7.157.483 penderita diare. Sebanyak 4.003.786 diantaranya adalah balita. Di tahun yang sama, jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) di 34 provinsi adalah 65.602 orang.

    Hal ini memperlihatkan, ada penyakit-penyakit lain yang juga mengancam kesehatan kita dan keluarga. Terkadang, meskipun kita sudah benar-benar menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan saja, risiko terserang penyakit-penyakit tersebut masih ada.

    Ketika penyakit menyerang, pada umumnya kita akan dipusingkan oleh dua hal mendasar. Yang pertama, kekhawatiran atas memburuknya kondisi kita maupun anggota keluarga yang sakit. Hal kedua yang kadang memusingkan adalah biaya perawatan dan pengobatan, entah itu dengan rawat jalan, maupun rawat inap.

    Biaya pengobatan ini tergolong biaya tak terduga yang mendadak harus digelontorkan dari kantong kita jika sakit. Masalahnya, tidak semua dari kita memiliki dana khusus yang disediakan untuk bujet berobat dan bisa digunakan sewaktu-waktu.

    Dalam pengelolaan keuangan yang sehat, kita harus memiliki dana darurat di samping tabungan. Dana darurat ini, sesuai namanya, merupakan dana yang digunakan untuk keadaan darurat. Biasanya besaran idealnya adalah tiga kali pengeluaran bulanan buat yang masih lajang, dan enam kali pengeluaran bulanan buat yang sudah menikah. Beda lagi kalau keluarga yang sudah punya satu anak, besaran dana darurat yang harus dipunya idealnya 12 kali pengeluaran bulanan.

    Dana darurat ini sejatinya dana yang akan dipakai untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari jika seseorang tiba-tiba kehilangan pemasukan rutinnya. Misalnya, ketika kamu tiba-tiba berhenti kerja lantaran mengalami pemutusan hubungan kerja.

    Andaikata dana tersebut lantas dipakai untuk membayar biaya pengobatan, tentu saja keuangan keluarga dapat terganggu. Apalagi, biaya pengobatan tidak bisa diperkirakan besarannya. Nominalnya bisa saja membengkak apabila sakit tak kunjung sembuh.

    Dengan berbagai pertimbangan tersebut di atas, pernahkan kamu terpikir untuk memiliki asuransi kesehatan? Asuransi kesehatan akan menanggung biaya-biaya yang harus dibayarkan untuk berobat rawat jalan, maupun rawat inap. Nilai pertanggungannya tentu berbeda-beda, tergantung dari jenis dan premi asuransi kesehatan yang dimiliki.

    Miliki asuransi kesehatan sejak sekarang

    keluarga
    Lindungi keluarga dengan asuransi. (Shutterstock)

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa menggunakan asuransi kesehatan sangatlah penting. Kenapa? Karena, tanpa perlindungan asuransi kesehatan, kita harus mengeluarkan biaya dari kocek sendiri. 

    Alhasil, hal ini akan berdampak pada berkurangnya tabungan atau dana darurat yang kita miliki. Malah, bukan tidak mungkin aset kekayaan kita ikut tergerus jika seluruh dana tunai yang kita miliki habis digunakan. 

    Sederhananya, tidak ada yang tahu kapan datangnya penyakit, penyakit apapun itu. Oleh karena itu, sebelum terlambat dan menimbulkan penyesalan di masa depan karena uang ludes untuk membayar pengobatan, yuk miliki asuransi kesehatan dari sekarang.

    Pertanyaan selanjutnya tentu saja soal asuransi kesehatan itu sendiri. Banyak sekali asuransi kesehatan yang ditawarkan dengan manfaat yang beragam pula. Lantas, manakah yang bisa melindungi kita dengan baik? Lifepal bisa membantumu dalam memilih dan menentukan asuransi kesehatan paling tepat. (Editor: Ruben Setiawan)