Kabar mengenai insiden penipuan berkedok petugas PLN di wilayah Cempaka Putih, Jakarta Pusat, cukup ramai di media beberapa hari belakangan. Aksi para pelaku pun bisa dikatakan terencana dengan baik.
Kasus petugas PT Perusahaan Listrik Negara PLN palsu tersebut akhirnya langsung ditelusuri oleh pihak yang berwajib. Namun hingga saat ini, belum ada laporan lebih lanjut mengenai pelaku.
Aksi kejahatan seperti penipuan, tentu menimbulkan dampak kerugian finansial di sisi korban. Meski sudah berhati-hati, masyarakat bisa saja kecolongan karena minimnya pengetahuan.
Agar kamu gak menjadi korban dalam tindak kejahatan ini, ada baiknya untuk mengetahui modus-modus yang dilakukan oleh oknum. Berikut tiga modus penipuan terbaru yang dilakukan oleh petugas PLN palsu:
1. Mendatangi rumah masyarakat untuk “survei”
Berdasarkan laporan, petugas PLN palsu di Cempaka Putih mendatangi rumah-rumah korban untuk melakukan survei. Dilaporkan juga bahwa petugas PLN palsu tersebut menggunakan kartu identitas dan surat tugas. Meyakinkan banget kan?
Tapi kita mesti skeptis nih. Apa iya PLN mengutus orang untuk survei door-to-door?
Bila kamu menemui petugas yang mengaku-ngaku lagi survei dan bahkan meminta sejumlah uang atas nama paket subsidi, ada baiknya melakukan kroscek dulu. Coba hubungi PLN di contact center 123, dan tanyakan soal hal tersebut.
2. Menawarkan paket subsidi
Disebutkan pula oleh Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka, bahwa petugas PLN palsu ini menawarkan paket subsidi listrik ke masyarakat dan langsung nodong biaya saat itu juga.
Padahal, bagi masyarakat yang memang ingin mendapatkan subsidi listrik, mereka justru bisa mengajukannya sendiri. Caranya adalah dengan membuat surat keterangan miskin di kelurahan.
Kemudian, Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) akan menggunakan data tersebut untuk dianalisa sebelum pemohon yang bersangkutan dinyatakan berhak dapat subsidi.
3. Petugas gadungan minta uang
Seperti yang udah disebut di atas, petugas gadungan ini juga minta uang untuk paket subsidi yang ditawarkan. Ini jelas aneh, masa iya warga mau dikasih subsidi tapi dimintai uang.
Dijelaskan bahwa warga yang ingin menerima paket subsidi diharuskan membayar uang sebesar Rp 1,3 juta. Rinciannya adalah Rp 850 ribu harga resmi, dan biaya asuransi serta garansinya Rp 450 ribu.
Fakta Soal Layanan PLN yang Wajib Kamu Tahu
Lantas, apa yang harusnya dilakukan masyarakat untuk mewaspadai kasus penipuan berkedok petugas PLN ini? Biar gak bingung, yuk catat apa saja yang harus diketahui terkait dengan layanan PLN.
1. PLN gak pernah punya layanan door-to-door
Bersamaan dengan munculnya kasus penipuan berkedok petugas PLN di Cempaka Putih, Made menegaskan kembali bahwa PLN gak pernah menawarkan layanan door-to-door ke pelanggan. Layanan door-to-door yang dimaksud adalah penambahan daya listrik hingga penawaran subsidi.
Jangankan pelayanan subsidi, PLN juga gak pernah menyarankan warga memakai alat penghemat tagihan listrik, kotak pelindung KwH Meter, dan lainnya. Jadi kalau ada oknum yang mengaku petugas PLN dan menjual peralatan tersebut, langsung waspada ya!
2. Gak pernah ada kebijakan penawaran paket subsidi listrik oleh PLN
Bila ada seseorang yang mengatasnamakan dirinya petugas PLN dan menawarkan paket subsidi, itu semua adalah bohong. Baik dari Kementerian ESDM, Kementerian Sosial, Kementerian Dalam Negeri, TNP2K, dan PLN itu sendiri, gak ada kebijakan untuk mengutus seorang petugas menangani urusan ini.
3. Mustahil petugas PLN minta uang ke masyarakat
Segala bentuk pembayaran transaksi layanan PLN memerlukan nomor registrasi atau kode bayar. Dan hal itu hanya bisa dilakukan melalui fasilitas perbankan.
So, gak akan pernah ada transaksi bayar listrik di lapangan ya. Kalau ada oknum yang datang ke rumahmu atas nama PLN dan minta duit, segera laporkan ke PLN dan pihak berwajib.
PLN mengingatkan bahwa penipuan berkedok petugas PLN ini bisa terjadi di mana saja. Alias gak cuma di Jakarta. Jadi tetap waspada dan ingat dengan tiga modus penipuan terbaru di atas ya.
Yang terkait artikel ini:
[Baca: Penipuan First Travel Diduga Manfaatkan Skema Ponzi. Apa Sih Skema Ponzi Ini?]
[Baca: Simak Nih Daftar Modus Penipuan Kartu Kredit Agar Kita Waspada]
[Baca: Waspada dengan 7 Penipuan Berkedok Investasi Berikut Ini!]