Gak Pengin Mengalami Burn Out dalam Bekerja? Begini Caranya Menyeimbangkan Hidup dan Berkarier

Burn-out-terjadi-berawal-ketika-ada-ketidakseimbangan-antara-kehidupan-pribadi-dan-jam-kerja.

Istilah burn out merupakan kondisi saat seseorang mengalami keterkurasan tenaga fisik serta mental. Psychology Today mengatakan, kondisi itu memberikan dampak negatif pada kesehatan, sifat sinis dan menyendiri, hingga merasa tidak efisien dan kurang pencapaian.

Alhasil, kondisi seperti itu menyebabkan seseorang tak bisa berfungsi efektif baik dalam kehidupan pribadi atau pekerjaan. Dari sekian banyak penyebabnya, karier merupakan sesuatu yang patut diwaspadai.

Burn out yang terjadi akibat karier berawal ketika ada ketidakseimbangan antara kehidupan pribadi dan jam kerja. Gak semua orang ternyata bisa cepat menyadari hal ini.

Jika kamu gak ingin hal seperti ini terjadi, berikut beberapa cara untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan berkarier.

Baca juga: 20 Menu Buka Puasa dan Sahur yang Menggoyang Lidah di Bulan Ramadan

1. Minta pendapat keluarga

Burn out
Minta pendapat keluarga gak ada salahnya kok (Unsplash)

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah bertanya dengan keluarga tentang pekerjaanmu. Apakah mereka sudah mulai jarang melihatmu bersama mereka di saat-saat akhir pekan atau hari biasa. Kapan terakhir kali makan bersama dan seterusnya.

Keluarga seringkali menjadi pihak pertama yang dirusak oleh pekerjaanmu. Sadar atau tidak itu pasti terjadi. Jika kamu sudah merasa lebih sering berada di kantor, berkutat dengan pekerjaan, itu tandanya kehidupan pribadi dan karier gak seimbang. Mungkin ini saatnya kamu rehat dari pekerjaan.

2. Sesuaikan aturan

Burn out
Selesaikan pekerjaan tepat waktu (Pexels).

Meski sulit untuk dilakukan, gak ada salahnya kamu tegas pada diri sendiri mengenai aturan kerja. Coba selalu untuk disiplin pada jam kerjamu. Misalnya jam masuk pukul 9 pagi dan pulang di jam 6 sore.

Upayakan untuk selalu tepat waktu. Jangan karena terlalu asik nonton Youtube di kantor, kamu jadi gak mengerjakan pekerjaan tepat waktu.

Kalau sudah begini gak ada lagi keseimbangan antara kehidupan pribadi dan karier. Sesuaikan jam kerja untuk bekerja. Juga pakai jam tak bekerja untuk hal-hal positif dan penting yang dibutuhkan diri sendiri.

Baca juga: Begini Tips Menghindari Burn Out yang Perlu Diketahui Ketika Baru Saja Memulai Bisnis

3. Tentukan prioritas

Burn Out
Tentukan prioritas (Pexels)

Semua orang punya prioritas berbeda-beda. Di sinilah kamu perlu menjadi bijaksana memilih mana yang menjadi prioritas utama. Jika sudah membuat jadwal selama satu minggu penuh, upayakan tidak berubah karena hal gak penting.

Jika ada yang mengajakmu meeting, cek jadwal terlebih dahulu. Kalau memang tidak bisa jangan sungkan untuk menolaknya.

Jangan sampai ada kegiatan kerja ataupun non-kerja yang bentrok karena ada perencanaan mendadak, dan ujung-ujungnya membuat kamu semakin sibuk dan gak ada waktu.

4. Cuti dan beristirahatlah

Burn out
Rileks menikmati cuti (Pexels)

Jangan sampai cuti kamu gak pernah berkurang gara-gara pekerjaan. Dalih pekerjaan ini belum selesai, atau ada proyek yang belum selesai, dan alasan lain membuat jatah cutimu gak tersentuh sedikitpun.

Ambillah cuti sebanyak yang kamu butuhkan. Jangan peduli dengan omongan orang lain di kantor. Jika dirimu sendiri bahagia, pekerjaan pun bakal berjalan dengan lancar. Tetapi kalau dirimu sendiri sudah tertekan, pekerjaan apapun ya akan berantakan.

Tiap orang pantas mendapatkan istirahat, dan berbagai studi menunjukkan bahwa rehat justru berguna bagi produktivitas dan kesehatan. Jadi beristirahatlah, nikmati liburanmu untuk melakukan me time. Jangan sampai cuti yang pantas kamu dapatkan malah menjadi mubazir gara-gara pekerjaan yang gak ada habisnya itu.

Baca juga: Agar Bisnis Makin Laris dan Kaya, Ini 7 Strategi Pemasaran yang Kreatif

Nah itu tadi empat cara mudah mensiasati burn out. Kamu boleh jadi pekerja keras, tapi bukan berarti melupakan kebahagiaan dirimu sendiri dan keluarga. Karena menjadi pekerja keras bukan seperti itu caranya! Semoga bermanfaat ya. (Editor: Winda Destiana Putri).