Pengertian Asuransi Penyakit Kritis
Asuransi penyakit kritis adalah asuransi yang memberikan santunan tunai ketika nasabah terdiagnosis penyakit kritis, seperti stroke, kanker, diabetes, penyakit jantung, dan penyakit serius lainnya.
Cara kerjanya kurang lebih sama dengan asuransi jiwa, di mana Anda akan mendapatkan sejumlah Uang Pertanggungan (UP) sesuai kesepakatan dalam polis apabila terdiagnosis salah satu dari penyakit kritis yang dijamin. Secara umum, UP tersebut hanya bisa diklaim sekali saja selama masa pertanggungan asuransi, tapi ada juga brand yang menawarkan manfaat klaim penyakit kritis lebih dari sekali.
Jenis polis asuransi penyakit kritis pada umumnya ditemukan sebagai manfaat tambahan dari asuransi kesehatan atauasuransi jiwa, namun ada beberapa brand yang juga menawarkan polis stand-alone atau yang disebut juga sebagai asuransi penyakit kritis murni.
Asuransi penyakit kritis murni hanya berfokus pada manfaat pertanggungan penyakit kritis dan tidak bergandengan dengan polis asuransi lainnya, sehingga tepat jika Anda ingin punya proteksi penyakit kritis tanpa perlu memiliki asuransi dasar terlebih dahulu.
Sementara, asuransi tambahan atau rider dapat dimiliki hanya jika Anda sudah memiliki polis asuransi kesehatan atau asuransi jiwa terlebih dahulu. Asuransi tambahan penyakit kritis memiliki ciri-ciri pertanggungan jenis penyakit kritis yang lebih banyak, bahkan bisa lebih dari 100 jenis.
Rekomendasi Asuransi Penyakit Kritis Terbaik
Tim Lifepal telah merangkum pilihan asuransi terbaik untuk penyakit kritis yang menanggung 10, 60, 80, bahkan lebih dari 100 jenis penyakit kritis. Berikut daftar produk asuransi penyakit kritis terbaik di Indonesia:
Jenis-jenis Penyakit Kritis
Perlu diketahui bahwa tidak semua jenis penyakit kritis dapat ditanggung oleh perusahaan asuransi, sehingga Anda disarankan untuk membaca dengan seksama jenis penyakit apa saja yang dijamin dalam polis sebelum membeli.
Dalam dunia medis penyakit kritis adalah suatu kondisi di mana risiko kematian tinggi atau mengancam jiwa. Biasanya jenis penyakit ini membutuhkan tindakan medis lebih lanjut dan memerlukan proses pemulihan yang cukup lama.
Adapun beberapa contoh penyakit kritis yang umum ditanggung dalam asuransi critical illness terbaik adalah:
1. Stroke
Stroke adalah penyakit yang dapat terjadi ketika pasokan darah ke otak mengalami gangguan akibat penyumbatan maupun pecahnya pembuluh darah. Hal ini dapat menyebabkan otak kekurangan oksigen dan nutrisi sehingga otak akan mati dan berakibat organ serta bagian tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik
Stroke termasuk kondisi kritis atau jenis penyakit akut yang memerlukan penanganan secepatnya.
2. Kanker
Penyakit kanker termasuk jenis penyakit kronis dan merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di berbagai dunia, termasuk Indonesia.
Pengobatan penyakit kronis ini juga memakan biaya yang tidak sedikit. Di RS Dharmais Jakarta sebagai pusat kanker nasional, biaya kemoterapi kanker bisa menelan biaya hingga Rp7 juta (sekali datang) dan perlu dilakukan secara berkelanjutan.
3. Jantung
Ada macam macam gangguan dari sakit jantung yang dapat terjadi, misalnya seperti gangguan irama, pembuluh darah, katup, dan lainnya. Biaya mengobati macam macam penyakit jantung ini juga membutuhkan biaya yang cukup mahal, seperti pemasangan ring jantung hingga Rp200 juta per ring. Jika memiliki asuransi penyakit kritis, biaya tersebut dapat tercover oleh perusahaan asuransi.
4. Diabetes
Penyakit diabetes termasuk jenis penyakit metabolik kronik yang disebabkan berkurangnya efektivitas insulin dalam tubuh. Pasien yang mengidap penyakit ini akan sulit sembuh jika mengalami luka dan berisiko diamputasi, yang tentunya dapat memakan biaya yang sangat tinggi.
5. Penyakit Kritis Lainnya
Selain empat penyakit di atas, masih ada macam macam penyakit kronis lainnya.
Meski sebagian besar asuransi penyakit kritis menanggung risiko-risiko di atas, namun sebagian besar asuransi tidak menerima pre-existing condition. Artinya, misal tertanggung mendaftarkan diri dalam asuransi penyakit kritis ketika sudah terdiagnosa kanker, maka pengajuan tersebut akan ditolak oleh pihak asuransi.
Karena itu, sebaiknya memiliki asuransi penyakit kritis sedini mungkin ketika Anda masih sehat. Khususnya jika memiliki riwayat keturunan keluarga yang pernah terdiagnosa penyakit kritis.
Siapa yang Membutuhkan Asuransi Penyakit Kritis?
Perlu disadari bahwa perawatan penyakit kritis membutuhkan biaya yang besar. Karena itu, jika bergantung pada limit tahunan dari polis asuransi kesehatan saja dikhawatirkan tidak bisa memenuhi seluruh biaya perawatan penyakit kritis. Jika Anda memiliki risiko penyakit kritis dan anggaran lebih, sangat direkomendasikan untuk melengkapi asuransi kesehatan Anda dengan asuransi penyakit kritis.
Lantas, siapa yang sebenarnya lebih membutuhkan asuransi penyakit kritis terbaik? Berikut ini beberapa kriterianya:
Manfaat Asuransi Penyakit Kritis
Manfaat asuransi penyakit kritis yang utama adalah memberikan sejumlah uang pertanggungan yang dapat digunakan untuk biaya perawatan ketika didiagnosis penyakit kritis. Beberapa polis lainnya juga memberikan santunan tunai, dengan tujuan agar nasabah bisa tetap aman secara finansial meskipun tidak mampu bekerja lagi.
Berikut adalah manfaat dari asuransi penyakit kritis secara umum:
1. Menanggung perawatan/pengobatan penyakit kritis
Perawatan dan juga pengobatan penyakit kritis membutuhkan biaya yang tidak sedikit, baik itu penyakit kritis mayor maupun minor. Dengan memiliki asuransi untuk penyakit kritis tentunya dapat membantu mengurangi beban finansial yang bisa muncul.
Sejumlah penyakit juga membutuhkan pengobatan lanjutan yang juga memakan biaya yang cukup besar, misalnya seperti kanker yang membutuhkan kemoterapi rutin. Inilah salah satu alasan pentingnya memiliki asuransi sakit kritis.
2. Memberikan santunan harian
Secara umum, asuransi kesehatan penyakit kritis menawarkan manfaat santunan harian rawat inap di rumah sakit ketika terdiagnosis penyakit kritis.
3. Memberikan santunan meninggal dunia
Risiko meninggal dunia bisa saja terjadi setelah terdiagnosis penyakit kritis, maka dari itu ada beberapa asuransi untuk penyakit kritis yang juga memberikan manfaat santunan meninggal dunia. Santunan ini tentu sangat bermanfaat bagi keluarga yang kepala keluarga atau pencari nafkahnya meninggal dunia akibat penyakit kritis. Manfaat ini juga biasanya sudah termasuk dalam produk asuransi jiwa dan asuransi penyakit kritis.
4. Macam-macam penyakit kritis yang ditanggung
Ada banyak macam macam penyakit kritis yang dapat ditanggung oleh asuransi penyakit kritis, namun memang tidak semuanya dapat ditanggung oleh perusahaan.
Pengecualian Asuransi Penyakit Kritis
Asuransi penyakit kritis memiliki daftar pengecualian yang perlu diperhatikan, sebab ini berarti ada sejumlah penyakit yang tidak bisa diklaim asuransi penyakit kritis atau tidak ditanggung oleh asuransi.
Berikut daftar penyakit yang tidak bisa diklaim asuransi:
- Bunuh diri yang terjadi dalam waktu dua tahun, terhitung sejak polis aktif
- Tertanggung sedang/sebagai akibat melakukan kejahatan
- Tertanggung menjalani eksekusi hukuman mati oleh pengadilan
- Tindak kejahatan atau pembunuhan
- Perang, keadaan bahaya perang atau darurat perang, baik sebagian atau seluruh wilayah Indonesia.
- Pemogokan, kerusuhan, huru-hara, pemberontakan, perang-saudara, pengambil-alihan kekuasaan.
- Tugas kemiliteran/kepolisian yang sedang dijalani, kecuali telah membayarkan premi tambahan untuk manfaat tersebut.
- Minuman mengandung alkohol, zat-zat terlarang, racun, gas, dan sejenisnya.
- Tertanggung menggunakan obat-obatan terlarang kecuali terbukti obat tersebut digunakan atas petunjuk dokter bukan dalam upaya perawatan kecanduan obat.
- Kondisi yang sudah ada sebelumnya atau pre-existing condition
- Penyakit bawaan
- AIDS, ARC, atau infeksi yang disebabkan oleh HIV
Pilih Asuransi Penyakit Kritis atau Asuransi Kesehatan?
Fenny yang berusia 30 tahun terserang penyakit kritis tahap akhir, yaitu kanker hati. Akibat penyakit yang dideritanya, bisnis yang dijalankan Fenny pun terganggu dan penghasilan yang didapatkan secara drastis ikut menurun.
Untungnya Fenny telah terproteksi oleh asuransi kesehatan, sehingga untuk biaya konsultasi dokter dan obat-obatan dapat ditanggung pihak asuransi. Hanya saja, batas manfaat pertanggungan asuransi kesehatan yang mencapai Rp40 juta per tahun tidaklah cukup untuk menutupi seluruh biaya perawatan medis kanker hati yang berkisar Rp104 hingga Rp200 juta.
Di sinilah pentingnya memiliki asuransi sakit kritis. Sebab, asuransi penyakit kritis memiliki fungsi yang berbeda dengan asuransi kesehatan.
Agar tidak bingung, simak perbedaan asuransi kesehatan penyakit kritis berikut ini:
Indikator | Asuransi Penyakit Kritis | Asuransi Kesehatan |
Fungsi | Memberikan santunan atas risiko penyakit kritis yang mengancam jiwa. | Menanggung biaya rawat jalan dan rawat inap rumah sakit atas risiko sakit maupun kecelakaan. |
Manfaat | Nasabah tidak harus dirawat di rumah sakit terlebih dahulu. Jika sudah didiagnosis maka berhak mendapatkan santunan sesuai perjanjian dalam polis. | Manfaat dasar asuransi kesehatan mengharuskan nasabah di rawat inap terlebih dahulu, baru bisa mendapat uang pertanggungan. |
Cakupan | Idealnya menanggung risiko dari 79 penyakit kritis. | Jenis penyakit yang ditanggung sangatlah luas. |
Masa tunggu pre-existing condition | Tidak ada | Umumnya 30 sampai 60 hari |
Perhatikan Hal Ini Saat Memilih Asuransi Penyakit Kritis
Dalam memilih asuransi penyakit kritis terbaik ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, seperti jenis penyakit kritis yang kemungkinan terjadi, usia, besaran uang pertanggungan yang dibutuhkan, dan jenis serta besaran premi.
Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan ketika beli asuransi penyakit kritis:
Memilih Asuransi Penyakit Kritis yang Ideal
Seperti apa polis asuransi penyakit kritis yang ideal? Kriteria asuransi penyakit kritis yang ideal bisa menjadi patokan untuk membantu kita menentukan polis yang hendak kita beli. Perlu dicatat bahwa kriteria-kriteria tersebut tentunya dapat berubah mengikuti ketentuan dari provider asuransi terkait.
Ciri polis ideal dari asuransi penyakit kritis adalah:
Kriteria | Penjelasan |
Uang Pertanggungan | Dibayarkan sekaligus sesuai tagihan rumah sakit atau 100% jumlah yang sama dengan Uang Pertanggungan. |
Masa Tunggu | 30 hari sejak tanggal berlaku polis. |
Masa Bertahan Hidup | Umumnya masa bertahan hidup Tertanggung hingga dibayarkan pertanggungan oleh asuransi adalah 30 hingga 90 hari. |
Jumlah penyakit kritis yang ditanggung | Minimal 8 hingga 36 penyakit kritis. |
Usia Tertanggung | Usia maksimal (99 tahun) atau seumur hidup (100 tahun). |
Premi Asuransi Penyakit Kritis
Premi asuransi penyakit kritis secara umum bisa didapat dengan harga mulai Rp116 – Rp300 ribuan (atau lebih) per bulan dan besaran preminya tergantung pada jenis polis yang dipilih.
Untuk polis jenis murni atau stand alone, biasanya besaran premi asuransinya akan lebih murah. Sementara, untuk manfaat asuransi penyakit kritis tambahan atau rider biasanya preminya akan lebih mahal.
Nasabah perlu memastikan bahwa manfaat polis asuransi sakit kritis yang dibeli sesuai dengan kebutuhan agar bisa mendapatkan polis asuransi penyakit kritis dengan premi murah.
Misalnya, calon nasabah masih berusia 20 tahun, mungkin baru membutuhkan santunan dana sebesar Rp200 juta saja, sehingga biaya premi asuransi penyakit kritis yang dibayarkan pun tidak terlalu mahal. Jika sudah menikah dan memiliki anak, barulah cari santunan yang lebih besar, misal Rp500 juta.
Hitung berapa santunan asuransi atau uang pertanggungan asuransi yang Anda butuhkan sesuai pendapatan per bulan menggunakan kalkulator dari Lifepal berikut ini!
Klaim Asuransi Penyakit Kritis
Klaim asuransi penyakit kritis secara umum berbeda-beda antara satu perusahaan dengan lainnya. Berikut adalah beberapa contoh prosedur dan cara klaim asuransi penyakit kritis.
Pertanyaan Seputar Asuransi Penyakit Kritis
Berikut adalah daftar pernyataan seputar asuransi penyakit kritis yang sering diajukan oleh nasabah maupun calon nasabah.