Diabetes Stadium Akhir, Waspadai Ciri-Ciri dan Komplikasinya!
Penyakit diabetes adalah penyakit yang cukup serius dihadapi oleh manusia modern saat ini. Tercatat, penderita diabetes di Indonesia mencapai 10 juta jiwa orang dan menduduki peringkat tujuh negara penderita diabetes terbesar di dunia. Simak penjelasan lengkap diabetes stadium akhir di artikel ini!
Ciri-ciri diabetes stadium akhir
Nefropati diabetik adalah gejala yang diakibatkan oleh ginjal yang bekerja tidak normal untuk mengendalikan gula darah. Kerusakan kerja ginjal dapat dikenali dengan beberapa gejala kesehatan tertentu.
Berikut ciri-ciri diabetes stadium akhir yang perlu kamu ketahui:
1. Insomnia berkepanjangan
Gangguan tidur merupakan salah satu tanda sederhana bila terkena diabetes. Fungsi kerja metabolisme akan mengalami penurunan yang cukup tinggi karena ginjal tidak mampu mengalirkan darah bersih yang cukup sampai ke otak. Akibatnya tubuh jadi sulit beristirahat.
2. Kram otot
Kadar gula tinggi dapat merusak sistem saraf pada otot. Rasa kesemutan, nyeri, bahkan mati rasa akan selalu dirasakan oleh penderita diabetes stadium 2 atau yang lebih parah.
Selain kram otot, indikasi kerusakan lainnya adalah hipotensi (tekanan darah rendah) yang dapat menimbulkan komplikasi penyakit berikutnya.
3. Penglihatan kabur
Pada diabetes stadium awal, pembuluh darah pada mata akan mengalami tekanan yang cukup besar dikarenakan tingginya kadar gula. Hal tersebut berisiko pada penglihatan kabur dalam jangka waktu panjang.
Selanjutnya jika pada tahapan serius—diabetes stadium 3 ke atas—akan menyebabkan pertumbuhan pembuluh baru yang rentan terhadap kebocoran sampai ke pupil mata. Bila sudah terjadi kebocoran, berisiko menjadi kebutaan permanen bila tidak tertangani dengan baik.
4. Frekuensi buang air kecil tidak teratur
Diabetes sudah parah menandakan ginjal sudah tidak dapat mengatur saringan darah dan pusing tubuh dengan sempurna.
Beberapa tanda diabetes stadium akhir dapat dikenali dengan frekuensi buang air kecil tidak teratur, bisa menjadi lebih banyak maupun sedikit dalam waktu bersamaan.
5. Urine mengandung protein
Hasil saringan darah dalam ginjal penderita diabetes menyisakan protein dalam urine, cirinya urine jadi berbuih atau berbusa. Pada tahap ini penderita diabetes stadium akhir diharuskan menjalani cuci darah secara rutin untuk mengembalikan fungsi ginjal bekerja sempurna.
6. Pembengkakan pada tungkai
Kerusakan pada tungkai yang diakibatkan oleh aliran darah tidak tercukupi pada pembuluh darah menimbulkan bengkak ruam merah di kulit. Risiko luka di bagian kaki dan lengan menjadi sulit untuk diobati dan cenderung basah.
Beberapa luka memerlukan amputasi karena jaringan otot telah mati dan membusuk dengan tujuan agar tidak mengganggu jaringan sekitarnya.
7. Hilangnya nafsu makan
Nafsu makan merupakan dorongan reseptor dari otak yang menandakan kebutuhan akan asupan makanan. Pada penderita diabetes stadium akhir, hal tersebut sudah tidak dapat dialami lagi.
Selain itu, risiko mual dan muntah akan dialami oleh penderita diabetes dalam jangka waktu yang lama.
Prosedur diagnosis diabetes stadium akhir
Sebelum melakukan tindakan medis selanjutnya, dokter akan melakukan pengamatan awal terlebih dahulu untuk mengetahui kadar urin serta tanda-tanda kerusakan ginjal yang telah terjadi.
Prosedur diagnosa diabetes stadium akhir meliputi:
1. Tes urin mikroalbuminuria
Dokter akan mengecek kandungan albumin dalam urin kamu. Bila sudah terlihat adanya kandungan albumin dalam urin menunjukan diabetes sudah parah pada pasien tersebut.
2. Tes darah blood urea nitrogen
Nitrogen urea merupakan hasil dari protein yang pecah dalam darah. Bila terlihat tingginya kandungan nitrogen urea dalam darah berarti menunjukan pasien lp diabetes melitus.
3. Tes darah serum kreatinin
Kadar kreatinin merupakan sisa pembuangan dari kerja metabolisme otot selama otot mengalami kontraksi. Pada kerja ginjal yang normal, kreatinin akan terurai secara sempurna bersama urin.
Meskipun begitu, saat melakukan tes darah serum kreatinin memerlukan tes selanjutnya untuk memastikan apakah pasien tersebut memiliki diabetes yang sudah parah.
4. Biopsi ginjal
Biopsi adalah proses pengambilan sampel jaringan yang rusak atau terkontaminasi untuk dipelajari oleh dokter. Biopsi dibutuhkan sebelum melakukan tindakan medis selanjutnya.
Komplikasi diabetes stadium akhir
Diabetes memang bukan termasuk penyakit yang menyebabkan kematian secara tiba-tiba. Namun, komplikasi penyakit diabetes dapat menyebabkan pasien menderita karena sangat berisiko cukup fatal.
Berikut komplikasi penyakit yang dialami oleh pasien lp diabetes:
1. Terkena stroke dan jantung
Mayoritas pasien diabetes di Indonesia akan mengalami gangguan jantung serta risiko stroke tiba-tiba. Risiko stroke dan jantung bagi penderita diabetes melitus dua kali lipat dibandingkan orang normal.
Hal tersebut disebabkan oleh kadar gula tinggi yang menggerogoti aliran pembuluh darah di bagian otak maupun jantung.
Kadar gula tinggi dapat mengganggu konstruksi lemak kolesterol LDL, menghambat produksi kolesterol HDL, serta mengurangi elasitas pembuluh darah. Sehingga pembuluh darah dapat mudah mengalami penyumbatan.
Pembuluh darah memiliki peranan penting dalam distribusi oksigen dan nutrisi lain ke otot. Bila pembuluh darah sudah mengalami penyumbatan, jantung akan gagal memompa darah ke bagian tubuh lain sehingga dapat menyebabkan kematian secara mendadak.
2. Kerusakan mata
Pasien diabetes akan mengalami beberapa gangguan mata yang diakibatkan oleh tingginya kadar gula dalam darah yang tinggi.
Gangguan mata yang diakibatkan oleh kadar gula tinggi dapat merubah struktur bentuk lensa mata yang menjadi awal penyakit mata lainnya, seperti berikut ini.
- Glaukoma: Gangguan mata yang diakibatkan oleh cairan dalam mata yang tidak bekerja dengan baik sehingga menghasilkan tegangan di mata dan berakibat pada gangguan penglihatan.
- Katarak: Gangguan mata yang disebabkan oleh lensa mata yang keruh.
- Retinopati diabetik: Gangguan mata yang diakibatkan oleh pasokan darah yang tidak cukup. Pembuluh darah yang rusak akan menyebabkan retina mata rusak dan menyebabkan kebutaan permanen. Biasanya pada penderita diabetes stadium 4 akan mengalami penyakit ini.
3. Ginjal rusak
Ginjal memiliki fungsi sebagai penyaring darah dari kontaminasi zat yang tidak diperlukan dan menghasilkan urin sebagai produk akhirnya.
Urine yang dihasilkan oleh ginjal yang rusak pastinya menyisakan protein serta zat-zat penting lain. Selain itu, kamu bisa lihat tandanya dari urin yang berbuih dan berbusa.
4. Gangguan saraf
Kadar gula tinggi akan merusak fungsi saraf menjadi kronik dan merusak tubuh. Gejala seperti mati rasa, kesemutan bahkan otot tegang akan dirasakan terus menerus sepanjang hari.
Gejala diabetes lain yang berbahaya dari saraf yang terganggu adalah disfungsi ereksi, gangguan pencernaan dan inkontinensia (susah kontrol buang air kecil dan besar) akan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Tips dari Lifepal! Diabetes merupakan salah satu penyakit yang berbahaya. Selagi muda, kamu dapat melakukan beberapa hal untuk mencegah diabetes seperti makan makanan yang bergizi, menjaga berat badan ideal, serta yang paling penting menjaga asupan karbohidrat dan gula.
Untuk penderita diabetes, disarankan untuk makan makanan khusus diabetes seperti makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, mengandung serat dan protein. Adapun makanan yang mengandung karbohidrat antara lain;
- Umbi-umbian, seperti kentang dan ubi jalar
- Buah-buahan, seperti tomat, pisang, dan beri
- Biji-bijian utuh, seperti beras merah dan oat
- Legum, seperti buncis dan kacang polong
- Produk gandum utuh, seperti roti gandum
Asuransi kesehatan yang mengcover diabetes
Ada beberapa asuransi kesehatan di Indonesia yang mengcover biaya pengobatan untuk penyakit kritis seperti diabetes. Biasanya, asuransi penyakit kritis merupakan rider atau manfaat tambahan dari asuransi kesehatan.
Cek daftar asuransi kesehatan yang mengcover biaya penyakit kritis di Lifepal dan bandingkan sendiri manfaat serta biaya preminya. Sebagai marketplace asuransi, Lifepal berkomitmen memberikan informasi yang transparan sehingga kamu dapat memilih produk asuransi yang tepat.