Ciri Angin Duduk, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Penyakit angin duduk merupakan masalah kesehatan yang berkaitan dengan gangguan pada salah satu organ vital tubuh yakni jantung.
Penyebab angin duduk biasanya karena terganggunya aliran darah menuju jaringan otot jantung sehingga tubuh akan memberikan respons berupa rasa nyeri di dada.
Namun, kamu perlu teliti mengingat angin duduk memiliki gejala yang mirip dengan penyakit lain yakni masuk angin sehingga sulit untuk membedakannya.
Untuk menghindari penyakit komplikasi angin duduk di usia tua, sebaiknya sejak dini kamu mencari tahu informasi seputar angin duduk seperti gejala angin duduk, penyebab dan cara mengatasinya.
Apa itu angin duduk?
Dalam istilah kedokteran, angin duduk dikenal dengan angina pectoris yang merupakan kondisi di mana kurangnya volume aliran darah dan oksigen menuju jantung sehingga tubuh memberi sinyal berupa rasa nyeri pada dada.
Penyakit angin duduk adalah cikal bakal gejala penyakit jantung koroner. Sebab, kolesterol dan lemak atau plak yang mengendap dan menumpuk di dalam arteri koroner jantung. Angin duduk juga disebabkan oleh kejang otot yang terjadi di sekitar arteri koroner.
American Heart Association menuliskan bahwa penyakit angin duduk bisa disebabkan oleh salah satu pembuluh darah arteri jantung yang mengalami penyempitan dan penyumbatan. Ada dua jenis penyakit angin duduk yakni angina mikrovaskuler dan angina prinzmetal.
Pada angina mikrovaskuler, gejala angin duduk berupa nyeri dada yang dirasakan penderita tidak diikuti dengan penyumbatan pembuluh darah arteri koroner.
Sedangkan pada angina prinzmetal akan menyerang penderitanya saat sedang beristirahat. Rasa nyeri yang diberikan akan lebih sakit sehingga menimbulkan komplikasi serangan jantung.
Belum ada ahli dan penelitian yang menyatakan bisa memprediksi kapan penyakit angin duduk akan muncul. Bisa saja di saat kamu melakukan aktivitas sehari-hari, berolahraga, atau bahkan saat beristirahat kamu bisa terkena serangan angin duduk.
Jika tidak segera dilakukan pemeriksaan medis dan pengobatan maka mungkin saja penderita akan terkena penyakit komplikasi lainnya seperti gejala serangan jantung.
Angin duduk memiliki ciri-ciri utama adalah rasa nyeri pada dada seperti tertekan atau tertindih sesuatu yang berat. Semakin lama rasa nyeri tersebut akan menyebar ke beberapa bagian seperti leher, lengan, bahu, punggung, rahang hingga gigi. Khusus penderita wanita, angin duduk memiliki gejala nyeri pada dada seperti tertusuk benda tajam. Selain itu, ada gejala lain yang mengikuti nyeri dada dalam kasus gejala angin duduk, di antaranya: Gejala-gejala angin duduk muncul saat latihan fisik mungkin saja terjadi. Atau, bahkan tak jarang juga banyak ditemukan kasus di saat penderita sedang beristirahat dan rutin mengonsumsi obat justru mendapat serangan angin duduk. Sementara itu, dikutip dari Hellosehat.com, gejala angin duduk bisa berbeda-beda tergantung jenisnya. Gejala yang akan timbul dalam kasus angina mikrovaskular di antaranya rasa nyeri dada yang dirasa penderita akan berlangsung lebih lama dibandingkan rasa nyeri pada jenis penyakit angin duduk lainnya. Rasa nyeri tersebut akan diikuti dengan sulit tidur tetapi sering merasa kelelahan, berkurangnya energi, dan sesak napas. Gejala angina mikrovaskular bisa terjadi saat kamu melakukan aktivitas ataupun saat sedang mengalami depresi atau tekanan mental. Gejala yang diderita pasien angina prinzmetal adalah rasa nyeri dada yang dirasakan akan muncul di saat penderita beristirahat. Bila hal tersebut terjadi segera konsumsi obat khusus untuk mengatasi angin duduk yang telah direkomendasikan dokter. Angin duduk yang paling sering diderita kebanyakan orang adalah jenis angin duduk angina stabil atau angina pektoris. Kamu akan merasakan gejala angina stabil saat kamu memaksakan tubuh untuk melakukan aktivitas daripada untuk beristirahat. Serangan angina stabil akan mudah terjadi saat kamu berjalan menanjak atau berada di lingkungan dengan cuaca yang dingin. Jenis angin duduk ini memiliki ciri-ciri seperti detak jantung bekerja lebih keras di saat penderita melakukan aktivitas fisik, rasa sakit pada dada yang akan dirasa mirip seperti rasa nyeri dada pada umumnya. Selain itu, lamanya gejala yang akan dirasakan pasien cukup singkat yakni kurang dari 5 menit. Berbeda dengan gejala angina stabil yang berlangsung cukup singkat, gejala pada angina tidak stabil justru berlangsung cukup lama yakni sampai 30 menit. Rasa nyeri yang dirasakan penderita juga sulit hilang sekalipun penderita telah mengonsumsi obat dan beristirahat yang cukup. Gejala yang akan dirasakan pasien penderita angina tidak stabil di antaranya adalah nyeri dada yang dirasa cukup parah dan terjadi kapan saja tidak bisa diprediksi. Ciri khas dari angina tidak stabil adalah gejala yang timbul dalam tingkat yang cukup menyakitkan dan terjadi di waktu yang tidak terduga. Oleh karena itu, tak heran bila angina tidak stabil disebut juga sebagai gejala serangan jantung. Segera lakukan pemeriksaan medis dan mendapatkan pengobatan dari dokter bila gejala yang telah disebutkan sebelumnya memiliki ciri-ciri tambahan sebagai berikut: Mengingat gejala angin duduk ini hampir mirip sekali dengan gejala penyakit jantung, khususnya penyakit jantung koroner, sebaiknya segera mendapatkan perawatan medis terbaik sebelum terjadi penyakit komplikasi angin duduk serangan jantung. Sakit angin duduk ini penyebabnya adalah penyempitan yang terjadi pada pembuluh darah jantung atau koroner. Untuk diketahui bahwa pembuluh darah koroner pada jantung memiliki peran penting untuk mengalirkan darah yang mengandung banyak oksigen ke seluruh otot jantung dengan tujuan agar jantung mampu memompa darah dengan baik. Lantas, di saat pembuluh darah koroner tersebut mengalami penyempitan, maka suplai oksigen yang diterima otot jantung semakin menipis, akhirnya performa jantung dalam memompa darah jadi kurang maksimal dan menimbulkan penyakit jantung koroner. Penyempitan pada pembuluh darah koroner bisa terjadi karena adanya pengendapan dan penumpukan lemak dan kolesterol pada aterosklerosis atau pembuluh darah koroner. Selain penyebab yang sudah dijelaskan di atas, ternyata ada faktor lain yang bisa meningkatkan risiko seseorang terdiagnosis angin duduk, seperti kadar kolesterol yang tinggi, diabetes, hipertensi, stres, obesitas, kebiasaan merokok, kurang berolahraga atau aktivitas fisik lainnya. Selain itu, bila ditemukan salah satu anggota keluarga memiliki riwayat penyakit angin duduk maka kamu juga berpotensi mengidap penyakit yang sama. Mengonsumsi terlalu banyak alkohol dan yang terpenting adalah bila kamu pria berusia di atas 45 tahun atau wanita di atas 55 tahun maka kamu berpotensi terkena angin duduk lebih besar. Dalam kasus angina prinzmetal, angin duduk disebabkan oleh penyempitan yang terjadi pada arteri koroner akibat spasme. Spasme sendiri adalah suatu kondisi kesehatan di mana otot jantung mengencang dan menegang secara tiba-tiba sehingga tubuh akan memberikan sinyal dalam bentuk rasa nyeri. Sedangkan dalam kasus angina mikrovaskular, angin duduk disebabkan oleh penyakit koroner mikrovaskuler atau microvascular disease (MVD). MVD adalah gangguan kesehatan pada jantung yang memengaruhi pembuluh darah arteri koroner terkecil di dalam jantung. Sebelum dokter mendiagnosis apakah kamu terkena penyakit angin duduk atau bukan, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan medis dan tes darah. Mulai dari melakukan elektrokardiogram atau EKG dan sinar X untuk mengevaluasi kondisi terkini sel pada jantung dan sel yang berada di sekitar struktur jantung. Memantau sistem pernapasan, tekanan darah, dan kadar oksigen di dalam darah. Dalam pemeriksaan EKG dokter akan melakukannya sembari melakukan aktivitas fisik seperti berjalan diatas treadmill atau mengayuh sepeda statis. Pemeriksaan selanjutnya adalah ekokardiografi di mana dokter akan mengamati struktur jantung melalui gelombang suara. Apakah terdapat kelainan struktur pada jantung. Selanjutnya katerisasi jantung untuk melihat kondisi terkini kesehatan pembuluh darah koroner melalui sinar rontgen. Pemeriksaan terakhir biasanya menggunakan CT Scan untuk melihat gambaran fisik struktur dan kelainan pada jantung. Setelah melalui serangkaian pemeriksaan medis, dokter akan meresepkan beberapa obat untuk menghilangkan rasa sakit, aspirin dan oksigen. Obat untuk mengendalikan tekanan darah dan pembuluh darah seperti nitrogliserin juga akan diresepkan oleh dokter. Obat yang memiliki kandungan nitrat seperti nitrogliserin ini ampuh untuk mencegah dan mengurangi intensitas serangan angin duduk serta melemaskan pembuluh darah yang kaku agar dapat mengalirkan darah menuju otot jantung. Obat pengencer darah juga akan diresepkan oleh dokter, seperti aspirin, clopidogrel, ticagrelor, dan heparin. Fungsinya adalah untuk mencegah terjadinya penggumpalan darah dan menghentikan penyumbatan. Obat penghambat beta atau penghambat tekanan darah dan menurunkan kadar kolesterok lemak di dalam darah juga akan diberikan untuk meminimalisir beban kerja pada jantung. Obat antagonis kalsium seperti amlodipine dan diltiazem juga akan diberikan untuk melancarkan aliran darah jantung dan mencegah terjadinya serangan angin duduk. Terakhir, obat khusus yang diberikan untuk melebarkan pembuluh darah sekaligus menurunkan tekanan darah adalah obat ACE inhibitor. Namun, bila ternyata seluruh obat yang diberikan masih kurang ampuh maka bukan tidak mungkin dokter akan menyarankan untuk melakukan tindakan pembedahan atau operasi untuk membuka pembuluh darah atau angioplasti. Kamu bisa mengatasi angin duduk dari rumah dengan melakukan beberapa hal berikut ini: Mengingat sulit untuk memprediksi kapan serangan angin duduk akan terjadi, tentu kamu harus melakukan konsultasi rutin kepada dokter dan mengetahui bagaimana cara untuk mengatasi angin duduk. Sebab, penyakit angin duduk sangat berkaitan erat dengan penyakit jantung, khususnya penyakit jantung koroner. Sudah bukan rahasia lagi bahwa biaya yang dibutuhkan untuk melakukan pemeriksaan dan pengobatan penyakit jantung tidak sedikit. Jangan sampai, hanya karena masalah biaya kamu jadi tidak bisa mendapatkan fasilitas kesehatan terbaik untuk kamu dan anggota keluarga yang lain. Oleh karena itu, untuk melindungi finansial kamu dari biaya perawatan dan pengobatan medis yang fantastis sebaiknya andalkan asuransi kesehatan Tips dari Lifepal! Gejala penyakit angin duduk memang sama seperti masuk angin biasa, jika tidak teliti mungkin nyawa kamu bisa melayang. Agar terhindar dari serangan angin duduk yang membahayakan, sebaiknya kamu mengubah pola hidup ke arah yang lebih baik. Mulai dari rutin olahraga, mengonsumsi makanan bergizi, menjaga berat badan tetap ideal, dan rutin melakukan pemeriksaan. Penyakit angin duduk adalah cikal bakal gejala penyakit jantung koroner. Sebab, kolesterol dan lemak atau plak yang mengendap dan menumpuk di dalam arteri koroner jantung. Angin duduk juga disebabkan oleh kejang otot yang terjadi di sekitar arteri koroner. Selain rasa nyeri pada dada yang menyebar ke leher, lengan, bahu, punggung, rahang dan gigi, ada gejala lain yang mengikuti nyeri dada dalam kasus gejala angin duduk, di antaranya: Penyebab utama angin duduk adalah karena adanya penyempitan dan pengendapan pada pembuluh darah koroner. Selain itu, ada penyebab lain di antaranya: Ciri-ciri angin duduk
1. Angina mikrovaskular
2. Angina prinzmetal atau angina varian
3. Angina pektoris atau angina stabil
4. Angina tidak stabil
Waktu yang tepat untuk periksa ke dokter
Penyebab angin duduk
Cara mengatasi angin duduk
Pentingnya asuransi kesehatan
FAQ seputar angin duduk
Angin duduk itu seperti apa?
Apa ciri-ciri angin duduk?
Apa penyebab angin duduk?
Penyakit angin duduk adalah cikal bakal gejala penyakit jantung koroner. Sebab, kolesterol dan lemak atau plak yang mengendap dan menumpuk di dalam arteri koroner jantung. Angin duduk juga disebabkan oleh kejang otot yang terjadi di sekitar arteri koroner.
Selain rasa nyeri pada dada yang menyebar ke leher, lengan, bahu, punggung, rahang dan gigi, ada gejala lain yang mengikuti nyeri dada dalam kasus gejala angin duduk, di antaranya:
- Rasa nyeri yang timbul terasa seperti terbakar
- Sesak napas
- Berkeringat dingin
- Mual
- Tubuh terasa kelelahan hingga Lemas
- Pusing
Penyebab utama angin duduk adalah karena adanya penyempitan dan pengendapan pada pembuluh darah koroner. Selain itu, ada penyebab lain di antaranya:
- Kadar kolesterol tinggi
- Diabetes
- Hipertensi
- Stres
- Obesitas
- Kebiasaan merokok
- Kurang olahraga