Beranda
Media
Apa Fungsi dari Oil Cooler pada Sistem Pelumasan?

Apa Fungsi dari Oil Cooler pada Sistem Pelumasan?

apa fungsi dari oil cooler pada sistem pelumasan | lifepal.co.id

Fungsi oil cooler pada sistem pelumasan adalah mendinginkan suhu pada oli mesin, sehingga oli dapat bekerja kembali untuk melumasi mesin kendaraan. Pada dasarnya oli memiliki fungsi lain yaitu untuk mendinginkan mesin dengan menyerap panasnya, dengan begitu oli akan berubah menjadi suhu yang lebih tinggi setelah melumasi mesin.

Oli mesin dengan suhu yang lebih dingin ternyata memiliki viskositas oli yang lebih kental jika dibandingkan dengan oli panas. Maka disinilah oil cooler bekerja, yaitu dengan menjaga fungsi oli mesin agar tetap optimal.

Seperti yang diketahui bahwa oli berfungsi sebagai bahan pelumas untuk berbagai komponen mesin.

Tak hanya itu, oli juga dapat melindungi mesin dengan merendam gesekan serta timbulnya korosi, sehingga oli adalah salah satu zat yang sangat dibutuhkan pada kendaraan.

Apabila oil cooler rusak, maka dapat terjadi overheat pada mesin kendaraan. Jadi dapat disimpulkan bahwa air cooler merupakan komponen yang harus dirawat agar mesin tidak cepat panas.

Fungsi oil cooler pada sistem hidrolik

Selain digunakan untuk kendaraan, oil cooler juga dimanfaatkan pada alat-alat berat. Fungsi oil cooler pada alat berat juga sama, yakni sebagai pendingin sirkulasi oli. 

Biasanya, oil cooler ini digunakan pada mesin alat produksi yang membutuhkan proses pendinginan.

Sifat oli yang ada pada hidrolik yakni mampu menyerap panas yang berasal dari perputaran mesin yang terlumasi oleh oli. Jadi secara otomatis, oli akan terubrikasi sehingga dapat menjadi panas.

Ketika mesin panas, maka oil cooler sangat dibutuhkan agar sifat oli kembali dingin ketika bersirkulasi mendinginkan part mesin. Biasanya jenis pendinginan ini menggunakan air sebagai medianya.

Fungsi oil cooler pada mesin diesel

Fungsi oil cooler pada alat berat selanjutnya adalah pada mesin diesel. Fungsinya pun sama yakni sebagai pendingin suhu oli mesin, dengan menggunakan udara atau ke dengan cairan dingin.

Oil cooler terdapat pada mesin diesel karena sistem kerjanya dapat membuat tekanan menjadi panas. 

Biasanya oil cooler ditemukan pada mesin bensin, tetapi ada juga ditemukan pada mesin yang menggunakan Turbo Intercooler.

Cara kerja oil cooler

Jika kamu sudah paham mengenai apa fungsi dari oil cooler pada sistem pelumasan, sekarang saatnya memahami bagaimana cara kerja oil cooler pada mesin.

Dengan mengetahui cara kerja oil cooler pada mesin ini, maka kamu akan mengetahui apa perbedaannya dari radiator.

Perlu diketahui bahwa cara kerja oil cooler pada kendaraan mobil dan motor kurang lebihnya sama, yakni dengan cara:

  • Oli akan dipompa ke area mesin sehingga semua komponen dapat terlumasi.
  • Kemudian, panas yang berasal dari gesekan antar komponen mesin tersebut akan diserap oleh oli lalu dialirkan ke oil cooler.
  • Ketika dalam oil cooler, panas yang berasal dari oli akan diserap, kemudian baru lah oli berubah menjadi dingin.
  • Proses penyerapan tergantung dengan jenis pendingin yang digunakan, apakah pendingin air atau udara.
  • Setelahnya, oli kembali dialirkan ke dalam mesin untuk melumasi.

Itulah cara kerja oil cooler yang perlu diketahui. Maka bisa disimpulkan, bahwa cara kerja oil cooler. 

Mulai dengan memanfaatkan oli agar dipompa ke area pendingin, saat oli melewati oil cooler maka akan dikembalikan seperti suhu semula.

Jenis oil cooler mesin

Proses pendinginan oli terbagi menjadi dua jenis, keduanya dibedakan berdasarkan bentuk dari komponen oil cooler, yaitu:

1. Pendinginan air

Jenis pendinginan air artinya proses pendinginannya mengandalkan air atau cairan pendingin yang merupakan media untuk pelepas panas.

Oil cooler umumnya terletak pada tabung air pendingin di mana nantinya akan terselimuti atau tertutup oleh air pendingin yang menyerap panas.  

Hal ini bertujuan agar oli tidak bercampur dengan air pendingin sehingga dapat kembali pada viskositas semula.

2. Pendinginan udara

Pendinginan udara prosesnya yaitu dengan cara mengandalkan udara sebagai media pelepas panas.

Air pendingin ini berbentuk seperti radiator kecil sebab memiliki sirip udara serta sebuah tempat untuk oli mengalir sehingga membuat proses pendinginan bekerja. Dengan begitu fungsi oil cooler dapat bekerja secara optimal.

Bagaimana cara merawat oil cooler pada kendaraan?

Sama seperti komponen lainnya yang membutuhkan perawatan. Oil cooler perlu diperhatikan selama pemakaiannya. 

Bagi kamu yang penasaran bagaimana cara perawatan oil cooler, maka simak pembahasannya berikut.

1. Membersihkan filter oli secara rutin

Hal yang harus diperhatikan adalah dengan membersihkan dan mengganti oli secara rutin.

Walaupun oil cooler dan filter oli tidak berhubungan langsung, tetapi jika filter oli kotor, bisa menyebabkan oli menjadi kotor pula.

Nantinya, kotoran tersebut dapat menghambat proses pendinginan di dalam oil cooler. Maka dari itu, sebaiknya kamu mengetahui kapan perlu mengganti filter oli.

2. Mengganti oli secara rutin

Ganti oli harus dilakukan secara rutin, usahakan pergantian oli dilakukan ketika mencapai 10.000 km bagi mobil dan 2.500 – 3.000 km bagi motor.

Jika tidak segera diganti, maka kualitas oli menurun, sehingga oil cooler tak dapat mengembalikan viskositasnya, sebab oli yang menggumpal dapat menyumbat saluran oil cooler.

3. Membersihkan oil cooler

Perawatan terakhir yaitu dengan membersihkan oil cooler saat akan di service. Bersihkan bagian saluran serta tabung, agar kotoran yang terbawa oleh oli tidak mengendap.

Agar oil cooler bersih secara menyeluruh, kamu perlu membawanya ke tenaga ahli.

Itulah cara perawatan oil cooler yang harus kamu terapkan agar mesin kendaraanmu. Rusaknya oil cooler merupakan salah satu penyebab kendaraan cepat panas dan bisa merusak mesin-mesin lainnya.

Semoga pembahasan tentang apa fungsi dari oil cooler pada sistem pelumasan ini berguna dan menambah wawasan kamu seputar dunia otomotif.

Apakah kamu sudah punya asuransi kendaraan? Bagi pemilik kendaraan, asuransi sangatlah penting.

Asuransi berfungsi sebagai proteksi atau perlindungan terhadap keuanganmu. Ketika terjadi kerusakan pada mobil, biaya perbaikannya cenderung besar. 

Tanpa asuransi, kamu akan kesulitan untuk menanggung biaya tersebut sendirian. Itulah kenapa sebaiknya kamu menggunakan asuransi mobil sejak awal.

Tips dari Lifepal! Untuk mobil bekas sekalipun, tetap perlu pakai asuransi mobil. Justru, mobil bekas lebih rawan terhadap kerusakan parah, sehingga peran asuransi semakin penting. 

Ada dua jenis asuransi yang bisa dipilih, yaitu asuransi mobil all risk dan asuransi Total Loss Only (TLO). Asuransi mobil all risk, sesuai namanya, menanggung segala bentuk risiko secara komprehensif.

Mulai dari risiko kerusakan ringan sampai berat, bahkan juga menanggung risiko kehilangan mobil akibat pencurian. 

Untuk asuransi TLO, asuransi akan menanggung biaya kerugian apabila nilai kerugian mencapai lebih dari 75 persen nilai kendaraan sebelum mengalami kerugian tersebut.

Lalu, jenis asuransi mobil seperti apa yang cocok untukmu? Cari tahu di kuis asuransi mobil terbaik berikut ini.