Ada Benjolan di Pantat, Mungkin Ini Faktor Penyebabnya
Timbulnya benjolan pada berbagai area tubuh memang kerap kali membuat khawatir, salah satunya benjolan di pantat. Benjolan di pantat atau bokong memang tidak membahayakan, tetapi bisa membuat rasa tidak nyaman.
Umumnya, benjol muncul akibat adanya pertumbuhan jaringan tertentu. Jaringan tersebut dapat berupa jaringan lemak, jaringan lunak, atau bahkan jaringan keras tubuh.
Lantas, apa saja gejala, penyebab, dan bagaimana cara mengobatinya? Berikut penjelasan mengenai gejala, penyebab, dan cara mengobati benjolan di bokong yang telah kami rangkum.
Penyebab benjolan di pantat
Benjolan di pantat tidak boleh disepelekan. Sebab itu, harus diketahui penyebabnya agar bisa diatasi dengan benar.
Kenapa bisa ada benjolan di pantat? Faktor penyebabnya bermacam-macam. Bila ditemukan adanya benjolan seperti bisul di bokong, berikut ini beberapa faktor penyebab benjolan di bokong yang perlu diwaspadai.
1. Wasir
Wasir atau ambeien adalah kondisi di mana terjadi pembengkakan atau pembesaran pembuluh darah di daerah usus besar bagian akhir (rektum), dubur, atau anus.
Wasir ini memang tidak selalu menimbulkan keluhan bagi penderitanya, tetapi sekalinya muncul keluhan, kamu bisa merasakan ketidaknyamanan dan gatal di bagian anus. Bahkan, di kondisi yang parah kamu bisa mengalami pendarahan.
Penyakit wasir ini bisa menyerang siapa saja di segala usia, tetapi biasanya lebih sering menimbulkan keluhan pada usia 50 tahun atau lebih.
2. Infeksi bakteri
Benjolan di pantat juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, yaitu bakteri staphylococcus aureus. Biasanya, bakteri ini bisa menyebabkan kulit menjadi kemerahan, bengkak, nyeri, dan adanya nanah.
Ini bisa menjadi salah satu tanda gejala benjolan di dubur tapi bukan wasir. Tapi, untuk mengetahui dengan pasti perlu pemeriksaan lebih lanjut.
3. Eksim
Penyebab benjolan di bokong yang ketiga adalah terjadinya peradangan kulit kronis atau yang disebut dengan eksim. Benjolan ini dapat mengeluarkan cairan, darah, atau nanah ketika pecah.
Selain itu, kamu juga bisa merasakan gejala kulit kering dan ruam yang disertai dengan rasa gatal. Meskipun bukan tergolong penyakit menular, penyebab penyakit ini umumnya dipicu oleh faktor genetik dan lingkungan.
Respons sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif terhadap iritan atau alergen dan paparan zat kimia atau bahan tertentu juga dapat menjadi penyebabnya.
4. Bisul
Jika terlihat ada benjolan di bokong seperti bisul, mungkin benjolan itu memang merupakan bisul. Bisul bisa terjadi di bagian tubuh mana saja, termasuk pada bokong.
Munculnya benjolan berwarna merah, lunak, dan terasa nyeri saat kamu menyentuh pantat bisa diidentifikasi sebagai bisul. Kulit di sekitar benjolan juga terlihat kemerahan dan bengkak.
Ukurannya bisa sebesar kacang polong dan bisa juga menjadi besar, serta mengeras atau malah pecah ketika kamu duduk atau berbaring.
Bisul adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh infeksi bakteri staphylococcus aureus dan jenis bakteri lain yang dapat menyebabkan bisul apabila masuk ke folikel rambut atau kelenjar minyak.
5. Mengalami gangguan autoimun
Adanya benjolan di pantat juga bisa terjadi karena mengalami gangguan autoimun. Autoimun adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh keliru dalam melawan sel-sel tubuh yang sehat.
Umumnya, penyakit ini terjadi dalam waktu yang panjang dengan diawali adanya benjolan kecil, yang semakin lama memburuk, dan disertai dengan lapisan sisik-sisik putih. Kulit kamu akan terlihat bersisik dan mengelupas.
Selain itu, gejala yang dirasakan adalah kulit menjadi pecah-pecah sampai akhirnya berdarah, kulit menjadi bersisik, sendi terasa kaku dan bengkak, serta terjadinya penebalan pada kuku dengan tekstur yang tidak rata.
Gangguan autoimun atau psoriasis ini juga bisa menyerang siapa saja, termasuk bayi karena biasanya disebabkan karena faktor genetik.
6. Mengalami cedera pada bokong
Apabila kamu mengalami cedera pada bokong, jangan disepelekan. Sebab, cedera yang terjadi pada bokong dapat memicu timbulnya benjolan kecil atau skin tag pada kulit.
Cedera tersebut biasanya terjadi karena adanya robekan atau luka kecil akibat sembelit atau konstipasi feses berukuran besar dan bertekstur keras.
Feses yang besar dan keras itu mengikis dinding anus, sehingga menyebabkan luka. Akibatnya, anus akan terasa nyeri, pendarahan, dan ketegangan pada otot di sekitar anus.
Apabila sudah semakin parah, dokter akan menyarankan untuk melakukan operasi dengan memotong bagian kecil otot sphincter anus guna mengurangi kejang dan rasa sakit.
7. Penyumbatan pori
Penyumbatan pori-pori kulit bisa menjadi penyebab ada benjolan di pantat. Pada umumnya, penyumbatan pori-pori kulit ini disebabkan oleh folikel rambut dan penumpukan sel-sel kulit mati oleh produksi minyak berlebih atau sebum.
Hal tersebut membuat bakteri dengan mudah akan berkembang, sehingga memicu peradangan yang menyebabkan munculnya jerawat.
Jika benjolan disebabkan oleh penyumbatan pori, kemungkinan besar kamu akan merasakan adanya benjolan di bokong tapi tidak sakit.
8. Folikulitis
Penyebab yang berikutnya adalah folikulitis. Penyakit ini dapat disebabkan oleh infeksi pada folikel rambut akibat infeksi bakteri, jamur, iritasi, dan penyumbatan folikel rambut.
Saat folikel rambut mengalami peradangan atau iritasi, muncullah benjolan-benjolan kecil berwarna merah seperti jerawat.
Benjolan tersebut akan berisi nanah dan memiliki titik kuning pada bagian tengah. Selain itu, benjolan ini terkadang menimbulkan rasa gatal dan nyeri. Apabila pecah, benjolan akan mengering dan membentuk koreng.
9. Kista pilonidal
Kista pilonidal merupakan kondisi di mana kamu sering duduk terlalu lama. Kista ini terisi dengan sel kulit dan folikel rambut yang membentuk benjolan di pantat/bokong, dekat dengan tulang ekor.
Benjolan ini muncul saat rambut menembus kulit yang akhirnya tertanam.
Daerah sekitar kista dan kulit, bisa ikut terinfeksi dan membentuk abses (bisul) yang terasa nyeri sekali. Kista pilonidal dapat diobati dan sembuh jika segera ditangani. Terkadang, dibutuhkan juga operasi bedah minor untuk mengangkat kista ini.
10. Abses anus
Penyebab adanya benjolan pada pantat yang berisi nanah dan pembengkakan di sekitar anus bisa disebabkan oleh abses anus atau abses perianal.
Biasanya, benjolan di anus itu menyerupai luka melepuh yang terasa hangat, berwarna merah, dan nyeri berdenyut di area sekitar anus (terutama dirasakan saat duduk) dan perdarahan dari dubur.
11. Kanker anus
Kanker anus terjadi karena pertumbuhan sel-sel yang cepat, tidak terkendali, dan ganas. Kanker jenis ini tergolong sebagai penyakit kanker yang jarang terjadi.
Gejala yang ditimbulkan oleh kanker anus, yaitu adanya rasa nyeri di anus, timbulnya benjolan atau pembengkakan di anus, gatal, keluarnya cairan seperti lendir, hingga pendarahan dari rektum atau anus.
Pengertian benjolan di pantat
Pantat atau anus merupakan organ yang terletak pada bagian akhir dari saluran pencernaan yang menjadi jalur keluarnya feses.
Bagian pantat terdiri atas kulit dan jaringan usus bagian dalam, termasuk kelenjar lendir, pembuluh darah, kelenjar getah bening, dan ujung saraf yang sensitif.
Saat bagian tersebut bisa timbul benjolan apabila terjadi iritasi, infeksi, atau penyumbatan. Umumnya, benjolan yang muncul pada pantat akan terasa nyeri, keras, dan mengeluarkan cairan. Akan tetapi, ada pula benjolan yang tidak menimbulkan keluhan.
Benjolan di bokong tidak boleh disepelekan karena bisa jadi sebagai tanda adanya penyakit tertentu yang lebih serius. Apalagi, jika tidak ditangani dengan tepat.
Gejala benjolan di pantat
Adanya benjolan atau tonjolan di permukaan kulit pantat disebabkan oleh berbagai macam faktor. Ukurannya pun sangat bervariasi, bisa kecil seperti jerawat atau berukuran lebih besar.
Benjolan yang berukuran besar bisa berkembang dan berisi nanah, berwarna merah, hingga bengkak. Sementara benjolan yang seperti bisul, justru dapat pecah mengeluarkan nanah.
Umumnya, gejala benjolan di pantat ditandai dengan adanya rasa nyeri ketika ditekan, terasa hangat saat diraba, berwarna kemerahan.
Selain itu, kondisi ini juga bisa membuat nyeri pada punggung bagian bawah, keluar nanah atau darah berbau tidak sedap apabila kista di pantat pecah, hingga demam.
Cara menghilangkan benjolan di pantat
Upaya pengobatan untuk benjolan pada bokong disesuaikan berdasarkan penyebabnya. Berdasarkan faktor penyebabnya, cara menghilangkan benjolan di bokong adalah sebagai berikut.
1. Pengobatan benjolan di bokong akibat wasir
Kalau benjolan disebabkan oleh wasir, pengobatan bisa dilakukan sendiri di rumah. Caranya cukup dengan duduk dan berendam di air hangat selama 10-15 menit dan dilakukan sebanyak 2-3 kali dalam sehari.
Merendam bokong di air hangat bisa membantu meredakan rasa gatal dan nyeri yang timbul akibat benjolan wasir.
Dalam kasus parah, mungkin diperlukan operasi yang menggunakan laser. Biaya operasi wasir dengan laser cukup mahal, mencapai jutaan rupiah.
2. Pengobatan benjolan akibat folikulitis
Cara menghilangkan benjolan pada bokong yang disebabkan oleh folikulitis adalah penggunaan obat oles yang diresepkan oleh dokter. Karena itu, perlu ada diagnosis terlebih dahulu dari dokter.
Obat untuk benjolan di pantat akibat folikulitis berupa obat krim antibiotik. Antibiotik ini digunakan karena benjolan folikulitis disebabkan oleh infeksi jamur.
3. Pengobatan benjolan akibat kista
Kalau benjolan yang dialami disebabkan oleh kista, pengobatannya akan berbeda. Dalam kasus tertentu, dibutuhkan operasi ringan untuk mengangkat kista tersebut.
Namun, bisa juga dengan menjalani perawatan mandiri di rumah. Caranya dengan mengonsumsi obat pereda nyeri, membersihkan area di sekitar benjolan secara rutin, berendam di air hangat, dan mengoleskan tea tree oil pada benjolan.
4. Pengobatan benjolan di pantat akibat bisul
Apabila benjolan hanya disebabkan oleh bisul, maka tidak perlu khawatir karena tidak berbahaya. Bisanya, bisul akan sembuh dengan sendirinya seiring berjalannya waktu, jadi tidak perlu menggunakan obat khusus.
Tapi, pastikan untuk menjaga area bisul agar tidak kotor dan tidak digaruk meskipun gatal. Gunakan alas duduk yang empuk untuk mengurangi rasa nyeri akibat bisul.
Cara mencegah tumbuhnya benjolan di bokong
Sama seperti organ lainnya, pantat atau anus juga sangat penting dijaga kebersihannya untuk mencegah tumbuhnya benjolan.
Sebagai upaya mencegah tumbuhnya benjolan di pantat, kamu bisa menerapkan beberapa hal berikut ini.
- Menjaga kebersihan pada tubuh, seperti mandi secara teratur dan mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir
- Menggunakan pembersih tangan yang mengandung alkohol, terutama setelah menyentuh benjolan
- Hindari berbagi barang-barang pribadi, seperti handuk atau linen
- Jaga permukaan tetap bersih, seperti kursi/bangku, bak mandi, dan dudukan toilet
- Usahakan untuk tidak memakai pakaian atau celana yang terlalu ketat
Kapan perlu ke dokter?
Apabila benjolan tidak kunjung membaik meskipun sudah dilakukan pengobatan di rumah, kamu harus segera memeriksakannya ke dokter agar dapat diketahui penyebabnya dan segera ditangani. Sebab, bisa jadi hal tersebut pertanda adanya penyakit serius.
Tanda harus periksa ke dokter adalah apabila benjolan terasa sangat sakit atau gatal dan bertambah buruk, ukuran benjol semakin membesar, dan benjolan terus muncul (berulang).
Benjolan di bokong apakah berbahaya?
Untuk mengetahui apakah benjolan di bokong berbahaya atau tidak, diperlukan pemeriksaan lebih lanjut. Karena setiap penyebab benjolan berbeda-beda, ada yang berbahaya dan ada yang bisa sembuh dengan sendirinya.
Setelah dokter melakukan diagnosis, barulah kamu akan tahu apakah benjolan itu berbahaya atau tidak. Misalnya kalau benjolan ternyata hanya disebabkan oleh bisul atau penyumbatan pori, maka tidak berbahaya dan pengobatan lebih sederhana.
Tapi kalau benjolannya disebabkan oleh kista atau kanker, tentu lebih berbahaya dan perlu penanganan lebih lanjut. Karena itu, sebaiknya konsultasikan pada dokter ketika merasakan ada benjolan.
Lindungi diri dengan asuransi kesehatan
Tips dari Lifepal! Sebaiknya, siapkan asuransi kesehatan untuk berjaga-jaga pada risiko penyakit yang bisa menyerang akibat adanya benjolan di pantat.
Penting untuk memiliki perlindungan asuransi kesehatan agar kamu bisa fokus pada penyembuhan, bukan biayanya. Sebab, biaya pengobatan sudah diatasi oleh asuransi.
Utamakan asuransi kesehatan dengan sistem klaim cashless. Keuntungan asuransi kesehatan cashless akan memudahkan kamu saat mengajukan klaim.
Kamu cuma perlu memberikan nomor asuransi pribadi saja dan bisa langsung dapat layanan medis saat itu juga tanpa melalui proses pemeriksaan administrasi lebih lama.
Selain itu, dengan memiliki asuransi, rasa khawatir dan cemas melihat tagihan pengobatan jadi teratasi.
Jangan lupa juga untuk memiliki dana darurat, ya! Coba hitung berapa jumlah dana darurat yang kamu butuhkan menggunakan kalkulator dari Lifepal berikut ini.