Segini Biaya KB Spiral, Mana yang Ditanggung BPJS?
Ada banyak pilihan alat kontrasepsi, salah satunya KB Spiral. Untuk itu, penting bagi kita mengetahui manfaat, risiko, hingga biaya KB spiral pada umumnya di pasaran.
Alat kontrasepsi KB spiral ini sering juga disebut sebagai intrauterine device (IUD). Cara pemasangan KB spiral yang umumnya berbahan dasar plastik berbentuk seperti huruf T adalah dengan dimasukkan ke dalam rahim.
Seperti fungsi alat kontrasepsi lainnya, KB spiral juga berfungsi untuk mencegah sperma membuahi sel telur sehingga kehamilan tidak akan pernah terjadi.
Namun, sebelum memutuskan menggunakan KB spiral, kamu juga perlu tahu manfaat serta risiko alat kontrasepsi satu ini. Selain itu, yang paling penting adalah mengetahui biayanya di penjelasan berikut ini.
Estimasi biaya KB spiral 2022
Sekarang, hampir semua rumah sakit menyediakan layanan untuk pemasangan dan pelepasan KB spiral. Untuk biaya alat kontrasepsi ini bervariasi tergantung klinik atau rumah sakit yang kamu datangi.
Dilansir Alodokter, untuk rumah sakit di Jakarta, biaya pasang KB spiral mulai dari harga Rp126 ribu sampai Rp850 ribu. Berikut list biaya pasang spiral KB di rumah sakit di Jakarta dari yang termurah hingga termahal.
Rumah sakit | Biaya pasang KB spiral |
Rumah Sakit PELNI | Rp126.000 |
Rumah Sakit Yadika Kebayoran Lama | Rp145.530 |
Klinik Angsamerah Menteng | Rp180.000 |
RS Anggrek Mas | Rp226.000 |
Bintaro Women and Children Clinic Jagakarsa | Rp229.600 |
Rumah Sakit Tebet | Rp286.000 |
Rumah Sakit Siloam TB Simatupang | Rp289.000 |
RS Harum Sisma Medika | Rp330.000 |
BIC Clinic Pacific Place | Rp450.000 |
RSIA Ibnu Sina Grogol | Rp485.000 |
Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk | Rp529.000 |
RS Islam Jakarta Pondok Kopi | Rp568.000 |
MRCCC Siloam Hospital Semanggi | Rp750.000 |
RSIA Bunda Jakarta | Rp850.000 |
Jika ingin mendapatkan harga yang lebih murah, kamu bisa pergi ke Puskesmas dan membayar dengan kisaran harga Rp60 ribu saja.
Biaya KB spiral di bidan
Sama halnya seperti di rumah sakit, biaya lepas KB spiral di bidan dan memasangnya juga beragam. Dilansir laman Harga, kisaran biaya KB spiral di bidan adalah sekitar Rp275.000 – Rp500.000.
Perbedaan bukan hanya terdapat pada biaya pasanganya, tapi juga akan bergantung pada jenis dan merek KB IUD yang kamu pilih.
Agar tidak salah pilih, ketahui dulu jenis-jenisnya lewat penjelasan selanjutnya berikut ini.
Jenis KB spiral
Secara umum, KB spiral terbagi ke dalam dua jenis, yakni hormonal dan nonhormonal. Dari dua pilihan jenis KB spiral, kamu bisa memilih sesuai dengan kondisi tubuhmu. Berikut perbedaannya.
1. KB spiral hormonal
KB spiral hormonal ini dilengkapi dengan hormon progestin. Hormon ini seperti hormon progesteron yang diproduksi secara alami oleh tubuh untuk mencegah kehamilan. Jenis KB ini akan bekerja dengan dua cara.
- Hormon progestrin akan membuat cairan di leher rahim mengental yang membuat sperma terperangkap dalam cairan tersebut. Hal ini membuat sperma tidak bisa membuahi sel telur.
- Hormon progestin mencegah terjadinya ovulasi, sehingga tidak ada telur yang bisa dibuahi oleh sperma.
2. KB spiral nonhormonal
KB spiral ini dilengkapi dengan lapisan tembaga yang berfungsi mencegah kehamilan. Cara kerjanya yakni, lapisan tembaga akan melepaskan ion-ion tembaga yang memiliki efek melemahkan bagi sperma.
Tembaga ini juga menyebabkan rahim mengeluarkan sel-sel darah putuh yang membuat sperma tidak bisa bergerak.
KB spiral jenis ini dianggap efektif untuk mencegah kehamilan dalam jangka waktu 120 hari setelah melakukan hubungan suami istri. Keberhasilan mencegah kehamilan mencapai 99 persen.
Persiapan sebelum prosedur dilakukan
Ada banyak hal yang harus kamu persiapkan sebelum memutuskan memasang KB spiral sebagai pilihan alat kontrasepsimu. Berikut beberapa prosedur yang wajib kamu ketahui sebelum memasang KB spiral.
1. Persiapan
Kamu tak perlu takut, sebab, sebelum dimasukan KB ke dalam rahim, dokter akan memberikanmu obat pereda nyeri, seperti ibuprofen beberapa jam sebelum tindakan pemasangan.
Dengan obat ini, akan mengurangi rasa nyeri atau rasa tak nyaman saat pemasangan KB spiral. Proses pemasangan KB spiral ini sekitar 15-20 menit. Kamu juga bisa membawa pembalut sendiri dari rumah untuk mengantisipasi pendarahan saat pemasangan KB spiral.
Dokter juga akan memastikan beberapa hal berikut ini sebelum memasang kb spiral. Apa saja?
- Dokter melakukan tes kehamilan
Dokter tentu saja akan melakukan tes kehamilan untuk memastikan bahwa kamu sedang tidak hamil. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan bimanual dengan memasukkan dua jari ke dalam miss v dan menempatkan satu tangan di atas perut untuk mengetahui posisi, ukuran, dan pergerakan rahim.
- Menstabilkan dan mengukur saluran rahim
Langkah selanjutnya, dokter akan membuka lebar miss v dengan alat yang disebut spekulum. Sebelum memasang KB spiral, miss v akan dibersihkan dengan larutan antiseptik untuk mencegah infeksi. Proses selanjutnya yakni menyuntikkan anestesi lokal di leher rahim agar rasa nyeri berkurang.
Setelah itu, akan dimasukkan alat steril uterine sound yang dimasukan untuk mengukur kedalaman leher rahim. Apabila leher rahim panjangnya kurang dari 6 cm, maka pemasangan KB spiral tidak bisa dilakukan.
2. Pemasangan KB spiral
Jika kedalaman rahim sudah pas, yakni antara 6-9 cm, maka dokter akan menyiapkan KB spiral yang dibengkokan di bagian lehernya. KB spiral akan dimasukkan pada inserter khusus berupa tabung yang dimasukan lewat miss v.
Pemasangan KB spiral biasanya cepat dan tidak menyakitkan, namun, biasanya kamu juga akan merasakan beberapa efeknya, seperti muntah hingga pingsan.
Biasanya, perempuan yang merasakan efek ini karena belum pernah hamil, atau pernah hamil sekali, atau karena jarak kehamilan dengan pemasangan KB spiral cukup lama.
3. Pemasangan KB spiral berhasil
Setelah pemasangan berhasil, tabung, tenaculum, hingga spekulum harus dikeluarkan dari miss v.
KB spiral tetap ada di dalam rahim yang sudah dilengkapi benang tipis dan dibiarkan bergelantung dari leher rahim hingga miss v. Pastikan kamu tahu merek KB spiral yang kamu gunakan, ya.
Saat pemasangan, sebaiknya minta suami atau keluarga untuk mendampingi.
Sebab, tidak semua perempuan nyaman setelah memasang KB spiral. Kamu juga tak perlu khawatir jika mengalami rasa sakit atau tak nyaman, karena biasanya rasa sakit ini bersifat sementara.
Namun, jika rasa sakitnya terus menerus terjadi, sebaiknya kamu kembali ke dokter untuk melakukan pengecekan lebih lanjut.
Sisi positif dan negatif KB spiral
Meski diklaim bisa mencegah kehamilan hingga 99 persen, KB spiral tetap memiliki sisi positif dan sisi negatif. Berikut sisi positif dan negatif yang wajib kamu ketahui.
Sisi positif KB spiral
1. Kb spiral berlapis tembaga
- Bisa dipakai sebagai alat kontrasepsi darurat jika dipasang dalam waktu lima hari setelah hubungan seks tanpa alat pengaman.
- Bisa dilepas kapan saja kamu mau.
- Waktu subur bisa kembali dengan cepat setelah KB spiral dilepas.
- KB spiral dengan lapis tembaga tidak menyebabkan efek samping.
2. KB spiral berlapis hormon
- Mengurangi nyeri haid karena endometriosis.
- Mengurangi risiko terkena kanker endometrium dan kanker serviks.
- Bisa dilepas kapan saja.
- Setelah dilepas, kesuburan bisa kembali dengan cepat.
- Pendarahan menstruasi bisa berkurang.
- Tidak menyebabkan kelebihan berat badan.
Sisi negatif KB spiral
- Mahalnya biaya pemasangan KB spiral.
- Untuk melepasnya harus pergi ke dokter, tidak bisa melepas sendiri.
- KB spiral tidak dilengkapi dengan alat pelindung yang bisa mencegah dari penyakit menular seksual.
- Ada kemungkinan terkena kista ovariumjika menggunakan KB spiral hormon.
- Salah satu efek samping menggunakan KB spiral hormon yakni menimbulkan jerawat, sakit kepala, perubahaan mood, dan nyeri payudara.
Kelemahan lain jika menggunakan alat kontrasepsi ini, tidak semua perempuan bisa memakainya. Sebab, KB spiral tembaga tidak bisa dipakai oleh seseorang dengan kondisi berikut.
- Penyakit radang panggul
- Kanker serviks
- Kanker payudara
- Kelainan pada rahim
- Pendarahan miss V tanpa sebab yang jelas
- Pernah memiliki masalah saat menggunakan KB spiral.
Risiko pemasangan
Tak selalu aman, ada juga efek samping atau risiko pemakaian alat kontrasepsi ini di setiap tubuh perempuan. Berikut efek samping yang mungkin timbul setelah memasangnya.
1. Rasa nyeri
Beberapa perempuan akan mengalami nyeri punggung dan kram seperti saat sedang haid beberapa jam setelah pemasangan KB spiral.
Dalam kurun waktu 3-6 bulan pascapemasangan KB spiral, biasanya menstruasi akan menjadi lebih nyeri dibanding biasanya.
2. Gangguan menstruasi
KB spiral dengan lapisan tembaga bisa meningkatkan pendarahan menstruasi atau nyeri haid.
Menstruasi juga mungkin akan lebih banyak dibanding biasanya atau bisa saja terjadi pemanjangan atau pemendekan siklus menstruasi.
3. Rahim berlubang
Efek samping ini hanya terjadi pada 1 dari 1.000 perempuan. KB spiral terjebak di dalam dan menusuk rahim sehingga terjadi kebocoran pada rahim.
4. Spiral lepas
Efek samping lain yakni lepasnya spiral dari rahim. Hal ini biasanya terjadi dalam beberapa bulan penggunaan KB Spiral. KB spiral bisa lepas karena melahirkan atau sedang menstruasi.
5. Radang panggul
Efek samping berat yang bisa terjadi yakni terkena radang panggul. Hal ini bisa terjadi jika pemasangan KB spiral kurang memperhatikan kebersihan alat dan terjadi pada wanita yang bergonta-ganti pasangan.
6. Kista
KB spiral juga bisa menyebabkan kista ovarium, namun biasanya kista ini bisa hilang sendiri.
Pemasangan KB Spiral ditanggung BPJS
Kabar baiknya, kamu juga bisa memasang KB spiral secara gratis dengan menggunakan BPJS Kesehatan, lho! Sebab, BPJS Kesehatan sudah menambahkan pemasangan KB ke dalam layanannya.
Peraturan presiden No. 19 Tahun 2016 yang sudah dilaksanakan sejak 1 April 2016 menyatakan bahwa pelayanan KB atau pemasangan kontrasepsi KB untuk peserta BPJS kini gratis dan peserta tidak perlu lagi membayar perlengkapan alat kontrasepsi.
Beberapa jenis layanan KB yang ditanggung BPJS, yakni:
- Tubektomi dan vasektomi. Tindakan tubektomi yakni melakukan pemotongan pada saluran indung telur, sehingga telur tidak bisa sampai ke rahim. Sedangkan vasektomi yakni pemotongan saluran sperma pada pria.
- Pemasangan alat kontrasepsi dan konsultasi. Alat KB yang ditanggung BPJS yakni pemasangan KB Spiral Nova T atau coper T.
- Pemasangan dan pelepasan KB spiral.
- Suntik KB. Untuk suntik KB yang ditanggung BPJS yakni suntik 3 bulan sekali, sedangkan untuk jangka waktu satu bulan menggunakan biaya sendiri.
Pentingnya punya asuransi kesehatan
Meski kini biaya KB spiral sudah ditanggung BPJS Kesehatan, namun tak ada salahnya kamu juga memiliki asuransi kesehatan swasta. Sebab, masih ada beberapa layanan yang masih belum bisa ditanggung BPJS.
Dengan adanya manfaat asuransi kesehatan, kamu tak perlu khawatir memikirkan biaya pengobatan saat ada anggota keluargamu yang sakit.
Pasalnya, beberapa manfaat asuransi kesehatan meliputi biaya rawat inap, rawat jalan, pembedahan, dan medical check-up. Manfaat tambahannya, kamu bisa menggunakannya untuk melahirkan, perawatan gigi, dan mata.
Salah satu hal yang membuat asuransi kesehatan penting yakni adanya dampak inflasi biaya rumah sakit. Hal ini menandakan bahwa biaya rawat inap juga akan terus naik seiring naiknya inflasi tersebut.
Memiliki asuransi kesehatan juga bisa membantu perputaran uang kamu tetap stabil, sebab dana tabungan, investasi, dan aset lainnya tidak akan terganggu apabila kita sakit.
Tips dari Lifepal! Ada banyak pilihan alat kontrasepsi, salah satunya KB Spiral. Alat kontrasepsi KB spiral ini sering juga disebut sebagai intrauterine device (IUD) dengan bahan dasar plastik berbentuk seperti huruf T yang dimasukkan ke dalam rahim.
Seperti fungsi alat kontrasepsi lainnya, KB spiral juga berfungsi untuk mencegah sperma membuahi sel telur sehingga kehamilan tidak akan pernah terjadi. Kabar baiknya, kamu juga bisa memasang KB spiral secara gratis dengan menggunakan BPJS Kesehatan.
Jagalah selalu kesehatan tubuh, sebab biaya pengobatan kamu tidaklah murah. Oleh karena itu, mari mulai melakukan gaya hidup sehat. Selain itu, kamu pun tetap harus menjaminnya dengan memiliki asuransi kesehatan.
Simak pula ulasan mengenai test pack positif tapi tidak ada tanda hamil di artikel Lifepal lainnya! Semoga informasi ini bermanfaat!
Cara memilih asuransi kesehatan sesuai kebutuhan
Banyaknya asuransi kesehatan yang ada di Indonesia tentu akan membuat kita bingung. Asuransi mana yang sebenarnya bagus dan cocok untuk kebutuhan?
Sebelum kita melihat berbagai penawaran asuransi yang ada saat ini, sebaiknya ketahui dulu beberapa kriteria yang mesti kita perhatikan, di antaranya:
- Jaringan rumah sakit yang luas. Bagi yang sering ke luar negeri, pastikan provider menjangkau rumah sakit di luar negeri.
- Fasilitas cashless karena praktis apalagi di saat urgent. Sehingga kita cukup menggesekkan atau cukup menunjukkan kartu asuransi saja.
- Limit pertanggungan dan premi sesuai. Tidak selalu asuransi kesehatan murah akan lebih baik, tetapi asuransi yang bagus juga tidak selalu mahal.
Dengan ratusan pilihan polis dan brand, kanu harus lebih cermat memilih asuransi kesehatan yang sesuai dengan kebutuhanmu.
Perhatikan hal ini sebelum menentukan asuransi kesehatanmu
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum membeli proteksi kesehatan.
Metode klaim cashless
Cobalah mencari perusahaan asuransi kesehatan yang bisa menggunakan sistem klaim cashless bermodal kartu asuransi, seperti:
Menanggung biaya rawat jalan
Hal penting yang harus diperhatikan adalah, pastikan bahwa asuransi kesehatanmu sudah menanggung biaya rawat inap.
Dari rekomendasi Lifepal, asuransi kesehatan AXA Mandiri, Cigna, dan Manulife menanggung biaya rawat jalan sebagai manfaat dasar asuransi. Kamu hanya tinggal memilih preminya saja.
Manfaat pengembalian premi
Beberapa asuransi juga menawarkan pengembalian premi atau no claim bonus apabila tidak ada klaim hingga masa polis berakhir.
Umumnya besaran pengembalian premi tiap polis perusahaan berbeda-beda ada yang 20 persen, 50 persen, bahkan hingga 100 persen dari total premi yang telah dibayarkan.
Beberapa pilihan rekomendasinya adalah asuransi kesehatan Cigna, Prudential, dan Allianz juga memberikan manfaat no claim bonus bahkan ada yang setiap setahun.
Limit/plafon sesuai premi
Plafon yang ditawarkan oleh asuransi kesehatan memang sekilas terkesan besar. Misal uang pertanggungan Rp20 juta terkesan banyak saat ini.
Namun, jika dibandingkan dengan biaya perawatan medis di Indonesia saat ini yang mana biaya operasi memakan biaya sekitar Rp7-Rp15 juta, tentu manfaat pertanggungan Rp20 juta sangatlah kecil
Jika memungkinkan, sebaiknya pilih yang menanggung biaya medis sesuai tagihan rumah sakit (as charged), seperti Manulife, Prudential, dan BNI Life.
Iuran premi tidak lebih 10 persen dari gaji
Agar tidak menjadi beban, sebaiknya pilih asuransi kesehatan yang biaya preminya tidak lebih dari 10 persen gaji kamu, ya.
Kamu harus mengikuti metode 50:30:20. Di mana 50 persen gaji digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, 30 persen untuk hiburan, 10 persen untuk investasi, dan 10 persen untuk asuransi.
Beli melalui broker asuransi
Broker yang telah terdaftar resmi dapat membantu nasabah mengajukan klaim. Ingat, ketika sedang mengalami risiko medis, pengajuan klaim akan sangat sulit dilakukan sendiri.
Belum lagi jika pengajuan klaim nasabah ditolak karena alasan tertentu.
Jangan lupa untuk menyiapkan dana darurat juga
Dana darurat adalah uang yang sengaja dipersiapkan untuk mengantisipasi pengeluaran dadakan yang sifatnya darurat, seperti biaya perbaikan kendaraan, renovasi rumah, dan termasuk uang untuk biaya pengobatan di rumah sakit.
Berapa dana darurat yang sebaiknya disiapkan dari sekarang?
Pertanyaan seputar biaya KB spiral
Pemasangan KB spiral termasuk yang ditanggung oleh BPJS. Jangan lupa lengkapi BPJS kamu dengan asuransi kesehatan agar semua penyakit dapat ter-cover. [/accordioHarga pasang KB spiral di bidan juga berbeda-beda, bergantung jenisnya dan biaya layanan yang berbeda di setiap bidan.