Biaya Operasi Pendarahan Otak dan Jenis Operasinya
Biaya operasi pendarahan otak terbilang cukup mahal, bisa sampai puluhan juta tergantung tingkat kronisnya dan metode operasi pendarahan otak.
Mengapa biaya operasi bedah saraf otak ini mahal? Karena untuk menyembuhkannya dibutuhkan spesialisasi khusus sehingga hanya dokter yang ahli dalam menangani organ vital tubuh manusia yang mampu mengoperasinya.
Apabila kamu mengalami kesulitan dalam mempersiapkan biaya operasi pendarahan di kepala ini, kamu juga bisa memanfaatkan asuransi kesehatan swasta atau BPJS dari pemerintah.
Artikel ini akan membahas tentang biaya operasi pendarahan otak, jenis operasi pendarahan otak sampai hal-hal yang perlu dipersiapkan.
Biaya operasi pendarahan otak
Operasi pendarahan di kepala merupakan salah satu metode atau tindakan untuk mengobati sistem saraf. Selain bedah otak atau kraniotomi ada juga microsurgery atau bedah mikro dan neuroendoskopi.
Biaya operasi bedah saraf berkisar antara Rp720 ribu sampai Rp100 jutaan, tidak berbeda jauh dengan biaya operasi kraniotomi atau biaya operasi pendarahan otak.
Yang mempengaruhi mahal-murahnya biaya operasi otak biasanya tergantung dari tingkat keparahan pendarahan dan metode atau prosedur pembedahan yang dilakukan oleh dokter ahli bedah.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini adalah biaya operasi pendarahan otak di Indonesia.
Rumah Sakit | Biaya Operasi Pendarahan Otak |
Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus | Mulai dari Rp720 ribuan |
Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin | Mulai dari Rp4,6 jutaan |
Rumah Sakit Cibitung Medika Bekasi | Mulai dari Rp5,1 jutaan |
Rumah Sakit EMC Sentul Bogor | Mulai dari Rp8,1 jutaan |
Mitra Keluarga Bekasi Timur | Mulai dari Rp10 jutaan |
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Wahidin Sudirohusodo | Mulai dari Rp10,5 jutaan |
Rumah Sakit Hermina Pandanaran Semarang | Mulai dari Rp12 jutaan |
Rumah Sakit Royal Progress Jakarta | Mulai dari Rp12,4 jutaan |
Rumah Sakit Tk. II Pelamonia Makassar | Mulai dari Rp15,3 jutaan |
Rumah Sakit Sumber Waras Jakarta | Mulai dari Rp27,6 jutaan |
Mitra Keluarga Kemayoran Jakarta | Mulai dari Rp87,2 jutaan |
Rumah Sakit Umum Bunda Jakarta | Mulai dari Rp105,6 jutaan |
Apakah biaya operasi pendarahan otak ditanggung BPJS?
Apakah biaya operasi pendarahan otak ditanggung BPJS? Pertanyaan ini merupakan pertanyaan pertama yang akan terlintas untuk kamu yang memiliki keterbatasan biaya, apalagi untuk mempersiapkan biaya operasi otak.
Untuk biaya operasi pendarahan otak karena kecelakaan tidak ditanggung BPJS Kesehatan.
Lain halnya dengan operasi operasi pendarahan di kepala, khususnya bagian otak karena stroke masih memiliki kesempatan untuk ditanggung oleh BPJS biaya operasinya dengan catatan bahwa kamu telah menyelesaikan semua prosedur pengajuannya.
Pada kasus tertentu, ada juga biaya operasi pendarahan otak yang tidak ditanggung BPJS Kesehatan tetapi biaya perawatan pasca operasi kraniotomi bisa ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
Apa Itu operasi kraniotomi?
Secara singkat, operasi pendarahan otak merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengobati penyakit yang menyertakan sistem saraf. Dalam istilah medis disebut juga brain hemorrhage yang menggambarkan kondisi di mana pembuluh arteri pada otak pecah.
Dampaknya adalah jaringan otak mengalami iritasi dan bengkak, dalam istilah medisnya disebut cerebral edema. Jaringan otak tertekan oleh gumpalan darah (hematoma) sehingga aliran darah jadi tidak lancar.
Sel-sel di dalam otak juga ikut kekurangan pasokan oksigen dan makanan, kondisi itulah yang menyebabkan sel-sel otak rusak dan mati.
Di dalam otak, pendarahan terjadi tepat di antara otak dan selaput membran atau antara tengkorak kepala dan lapisan pelindung otak atau bisa juga di antara lapisan pelindung otak.
Penyebab pendarahan otak bisa terjadi karena adanya cedera atau trauma pada kepala, tekanan darah tinggi hingga stadium kronis, adanya kelainan darah dan pembuluh darah, aneurisma, amyloid angiopathy, sampai adanya masalah pada kesehatan hati.
Sementara itu, gejala pendarahan otak di antaranya sebagai berikut:
- Merasakan sakit kepala secara tiba-tiba,
- Mual atau muntah,
- Kesulitan dalam berbicara atau memahami pembicaraan,
- Kesulitan untuk menelan makanan,
- Kesulitan menjaga keseimbangan diikuti dengan kepala yang pusing,
- Merasakan lemah di bagian lengan atau kaki,
- Mengalami gangguan penglihatan salah satu mata atau keduanya,
- Mudah merasa ngantuk dan apatis,
- Mudah kehilangan kesadaran, linglung, dan mengigau,
- Kesulitan membaca dan menulis,
- Abnormal pada indera pengecap.
Secara tidak langsung, operasi pendarahan otak atau operasi kraniotomi merupakan tindakan pembedahan yang melibatkan sistem saraf dan harus diobati oleh dokter spesialis bedah terbaik yang sudah berlisensi dan berpengalaman.
Jadi, saat mendapati beberapa tanda atau gejala pendarahan pada otak, segara lakukan konsultasi di rumah sakit.
Jenis operasi Kraniotomi
Ternyata, operasi kraniotomi tidak melulu tindakan bedah saraf di bagian kepala saja tetapi juga di beberapa bagian saraf lainnya. Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai jenis operasi kraniotomi.
Operasi kraniotomi tumor
Jenis operasi kraniotomi tumor merupakan metode medis pendarahan otak yang berfokus pada pengobatan sel tumor yang bertunas dan tumbuh di bagian sistem saraf.
Operasi kraniotomi fungsional
Sedangkan operasi kraniotomi fungsional dilakukan pada pasien yang mengidap penyakit kelainan fungsi atau disfungsi pada sistem saraf.
Operasi kraniotomi pediatrik
Operasi pendarahan otak yang dilakukan pada bayi dan anak-anak untuk mengobati kerusakan saraf pada bayi dan anak-anak termasuk ke dalam operasi kraniotomi pediatrik.
Operasi kraniotomi spinalis
Untuk pasien yang mengalami pendarahan otak yang disertai dengan kerusakan di bagian saraf tulang belakang biasanya akan melakukan operasi kraniotomi spinalis.
Operasi kraniotomi vaskular
Operasi kraniotomi vaskular merupakan operasi pembuluh darah otak pecah atau operasi bedah saraf vaskular yang diperuntukkan untuk pasien kelainan pembuluh darah pada otak.
Operasi kraniotomi traumatik
Jenis yang terakhir ini adalah operasi kraniotomi traumatik yang berfokus untuk mengobati pasien yang didiagnosis gangguan saraf pada otak dan tulang belakang akibat cedera tertentu, misalnya pendarahan otak karena kecelakaan.
Berapa lama proses operasi Kraniotomi?
Umumnya, durasi yang dibutuhkan untuk melakukan operasi pendarahan otak atau operasi kraniotomi berkisar antara 3 sampai 5 jam.
Walaupun begitu, ada juga beberapa kasus di mana pasien yang melakukan operasi pendarahan otak membutuhkan waktu lebih lama sampai belasan jam.
Hal ini wajar saja terjadi karena tingkat kesulitan operasi dan penanganan medis yang berbeda untuk satu kasus dengan kasus yang lainnya.
Selayaknya melakukan operasi, kamu akan dibius dengan obat bius namun dengan dosis yang cukup tinggi. Karenanya tak heran bila pasca operasi kraniotomi, pasien membutuhkan beberapa jam untuk kembali tersadar.
Hal yang harus disiapkan sebelum operasi bedah saraf
Setelah melakukan konsultasi beberapa kali dengan dokter spesialis bedah saraf dan kamu direkomendasikan untuk melakukan operasi bedah saraf untuk mengobati penyakitnya. Berikut tahapan-tahapannya.
1. CT Scan dan MRI
Untuk mengetahui kondisi terkini otak dan organ saraf lainnya secara visual, pasien akan diminta untuk melakukan pemeriksaan CT Scan dan MRI.
Dengan begitu, dokter akan lebih mudah memahami dan mendiagnosis apakah ada kelainan, disfungsi, pengapuran, pendarahan, kista, abses sampai tumor.
2. Menentukan jenis anestesi
Obat bius atau anestesi diperlukan saat pasien akan melakukan operasi. Ada beberapa jenis anestesi yang bisa dipilih yakni bius lokal, bius regional, dan bius total atau anestesi umum.
Mengapa perlu untuk dibius? Karena dengan anestesi pasien bisa meminimalkan dampak kompilasi kesehatan dan menjaga tubuh pasien agar tetap stabil selama operasi.
3. Tidak mengonsumsi beberapa obat-obatan tertentu
Ada beberapa jenis obat-obatan tertentu yang bisa menjadi penghalang dokter saat melakukan operasi pada pasiennya.
Sebagai contoh pada kasus operasi pendarahan otak atau kraniotomi dan bedah saraf. Dokter akan meminta pasien untuk tidak mengonsumsi obat-obatan pengencer darah seperti aspirin.
Tujuannya adalah untuk meminimalkan risiko kehilangan darah saat operasi kraniotomi berlangsung.
4. Menjaga kesehatan
Menjaga kesehatan dan mengatur pola hidup sehat juga harus dilakukan oleh pasien sebelum melakukan operasi. Misalnya saja pasien yang biasa merokok akan dilarang merokok untuk beberapa waktu sebelum operasi.
Kasus lainnya terjadi pada pasien yang akan melakukan operasi kraniotomi, pasien akan diminta untuk rutin keramas rambut menggunakan sampo antiseptik dan mencukur rambut di kepala.
Selain itu, pasien juga dilarang untuk menggunakan kosmetik atau perhiasaan saat melakukan operasi bedah saraf. Bila pasien mengenakan lensa mata, kacamata, gigi palsu, kuku palsu sampai rambut palsu, maka dokter akan meminta pasien untuk menanggalkan itu semua.
Tips dari Lifepal! Lifepal punya tips agar operasi pendarahan otak kamu berjalan lancar. Jangan sampai sudah keluar biaya operasi pendarahan otak yang mahal tanpa dicover BPJS Kesehatan tetapi operasi tidak berjalan lancar.
Yang pertama adalah mempersiapkan fisik dan mental, mempersiapkan biaya operasi pendarahan otak termasuk biaya-biaya tidak terduga lainnya, melakukan puasa selama 1 hari sebelum melakukan operasi.
Selain itu, penting untuk memastikan bahwa kamu telah berkonsultasi kepada dokter spesialis terbaik dalam melakukan tindak pembedahan kraniotomi dan menentukan rumah sakit dengan fasilitas kesehatan dan pelayanan terbaik.
Caranya bagaimana? Agar kamu mendapatkan dokter spesialis terbaik, dengan fasilitas kesehatan pendukung terbaik namun masih bisa menekan budget, maka pilih rumah sakit yang menjadi rekanan asuransi kesehatan kamu.
Dengan begitu, kamu tak perlu mengkhawatirkan biaya operasi pendarahan otak dan hanya fokus pada pengobatan dan penyembuhannya saja.