Biaya Periksa Mata di Puskesmas, Klinik, dan Rumah Sakit
Biaya periksa mata terdekat, di Puskesmas atau di rumah sakit biasanya dipatok mulai dari belasan ribu rupiah hingga ratusan ribu rupiah.
Hal ini tergantung dari bentuk tes yang dilakukan, dokter spesialis mata yang memeriksa, dan tempat dilakukannya pemeriksaan.
Namun, biaya pemeriksaan mata di Puskesmas biasanya lebih terjangkau, bahkan bisa gratis jika kamu merupakan peserta BPJS Kesehatan.
Kamu juga bisa mendapatkan fasilitas cek mata minus gartis gratis di optik. Biasanya, biaya periksa mata di optik gratis jika kamu sekalian membeli kacamata di optik tersebut. Namun, sebaiknya bertanya terlebih dahulu, ya.
Tak perlu berlama-lama lagi, cek biaya periksa mata di Puskesmas, klinik, dan rumah sakit di Indonesia berikut ini.
Berapa biaya untuk periksa mata?
Biaya periksa mata berbeda-beda tergantung tes yang dilakukan dan tempat melakukan pemeriksaan.
Berikut ini estimasi periksa mata di rumah sakit, klinik spesialis mata, serta biaya periksa mata di Puskesmas.
1. Biaya periksa mata di rumah sakit
Nama Rumah sakit | Biaya periksa mata |
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta | Mulai dari Rp80.000 |
Rumah Sakit Siloam Purwakarta | Mulai dari Rp95.000 |
MRCCC Siloam Hospitals Semanggi | Mulai dari Rp107.000 |
RSU Bunda BMC Padang | Mulai dari Rp150.000 |
RS Awal Bros Makassar | Mulai dari Rp150.000 |
Rumah Sakit Mayapada Bogor BMC | Mulai dari Rp195.000 |
Rumah Sakit Umum YARSI Jakarta | Mulai dari Rp250.000 |
Omni Hospital Alam Sutera Tangerang Selatan | Mulai dari Rp300.000 |
Mayapada Hospital Jakarta Selatan | Mulai dari Rp300.000 |
Rumah Sakit Mata Bandung Eye Center | Mulai dari Rp435.000 |
2. Biaya periksa mata di rumah klinik
Nama Klinik | Biaya periksa mata |
Klinik TelkoMedika Group | Mulai dar Rp66.000 |
Klinik Ratulangi Medical Center Makassar | Mulai dari Rp200.000 |
Ciputra SMG Eye Clinic (CSEC) Setiabudi, Jakarta | Mulai dari Rp200.000 |
Klinik Spesialis Mata SMEC Depok | Mulai dari Rp225.000 |
Klinik Spesialis Mata SMEC Bekasi | Mulai dari Rp225.000 |
Klinik Mata Nusantara | Mulai dari Rp240.000 |
Klinik Mata Netra Bandung 2 | Mulai dari Rp265.000 |
Matanya Eye Clinic Tebet, Jakarta | Mulai dari Rp350.000 |
Klinik Utama Bandung Eye Center | Mulai dari Rp435.000 |
Klinik Utama Mata @ JEC Cinere Depok | Mulai dari Rp600.000 |
SILC Lasik Center Jakarta Pusat | Mulai dari Rp600.000 |
Biaya periksa mata di eye center khusus seperti Bogor Eye Center memang biasanya lebih mahal. Hal ini karena memang mereka memiliki fasilitas yang mumpuni.
3. Biaya periksa mata di puskesmas
Untuk biaya periksa mata minus di puskesmas tergantung jenis pemeriksaan. Jika kamu peserta BPJS Kesehatan, biaya periksa mata di puskesmas bisa gratis.
Meskipun bukan peserta BPJS, biaya periksa mata di puskesmas tanpa BPJS dipastikan sangat terjangkau.
Pertama, kamu harus membayar biaya administrasi kisaran Rp10.000 – Rp20.000. Ini tergantung domisili kamu.
Lalu, biaya periksa mata di Puskesmas tergantung jenis pemeriksaan. Berikut ini gambarannya.
- Pemeriksaan visus mata: Rp13.000.
- Ekstraksi corpal mata: Rp35.000.
- Ekstraksi corpus alienum mata (per Mata): Rp22.200.
- Irigasi mata, telinga: Rp45.000.
Biaya periksa mata di optik
Selain melakukan pemeriksaan mata di klinik, rumah sakit, atau dokter spesialis mata terdekat, kamu juga bisa loh melakukan pemeriksaan mata di optik.
Namun, biasanya pemeriksaan mata di optik terbatas, yakni hanya untuk mengetahui mata minus, plus, atau silinder. Jadi, untuk hasil yang lebih lengkap dan akurat sebaiknya kamu tetap melakukannya di dokter spesialis mata, ya.
Untuk pemeriksaan mata di optik biasanya biayanya gratis, terutama jika kamu sekalian hendak membeli kacamata di optik.
Biaya dokter spesialis mata di Indonesia
Untuk pemeriksaan mata, kamu juga bisa langsung mendatangi dokter spesialis mata.
Biaya dokter mata bervariasi mulai dari Rp200.000-Rp600.000 per pertemuan.
Berikut ini tarif dokter spesialis mata di Indonesia:
- dr. Sujan Ali Fing, Sp.M (RS Khusus Mata Prima Vision Medan): Rp150.000
- dr. Iwan Soebijantoro, Sp.M (K) (RS Mata JEC, Kedoya Jakarta): Rp600.000
- dr. Artha Sandi, Sp.M (Klinik Spesialis Mata SMEC Depok): Rp225.000
- dr. Puti Ayu Tiara, Sp.M (Klinik Mata Netra Tangerang): Rp300.000
- dr. Ferdinand Fransiscus Tumewu, Sp.M (Rumah Sakit Umum Firdaus Jakarta): Rp180.000
- dr. Junaedi Sirajuddin, Sp.M (K) (Klinik Mata Orbita Makassar): Rp200.000
- dr. R. Danang Dwinaryono, Sp.M (Siloam Hospitals Semarang): Rp145.000
- dr. Indrianingrum, Sp.M (Mitra Keluarga Pratama Jatiasih Bekasi): Rp143.000
Jenis-jenis pemeriksaan mata
Sebelum mengetahui berapa biaya periksa mata di Puskesmas, klinik mata, maupun rumah sakit, ada baiknya mengetahui terlebih dahulu jenis-jenis pemeriksaan mata.
Dalam proses periksa mata ini akan tergantung dari indikasi penyakit mata yang dialami.
Sebelum melakukan pemeriksaan mata, dokter akan terlebih dahulu menanyakan apakah pasien memiliki keluhan pada mata atau penglihatan.
Lantas, apa saja jenis-jenis tes yang umum dilakukan?
1. Pemeriksaan fisik mata
Salah satu tes umum yaitu pemeriksaan fisik mata. Pemeriksaan fisik mata dilakukan dokter mata menggunakan lampu khusus yang disebut slit-lamp.
Melalui alat ini, dokter mata dapat menilai kondisi bagian dalam kelopak mata, kornea, sklera (bagian putih mata), lensa mata, pupil, iris, serta cairan di dalam bola mata.
Lalu, untuk memeriksa bagian mata yang lebih dalam, seperti pembuluh darah, saraf mata, dan retina, dokter akan melakukan pemeriksaan menggunakan alat yang disebut oftalmoskop.
2. Tes ketajaman penglihatan (uji refraksi)
Selanjutnya, tes ketajaman mata (eye acuity test) yang disebut juga sebagai tes mata minus atau mata silinder.
Saat hendak membeli kacamata di optik, biasanya kamu akan melakukan tes ini.
Tujuan pemeriksaan ini untuk menganalisis seberapa jelas penglihatan mata terhadap suatu objek.
Saat menjalani tes ini, dokter atau petugas optik (optisien) akan meminta kamu untuk melihat ke arah Snellen chart, yaitu papan atau kertas berisi deretan huruf dan angka dalam pelbagai ukuran yang ditempatkan agak berjarak dari posisi pasien.
Setelah itu, pemeriksa akan meminta pasien untuk membaca huruf atau angka pada kartu Snellen yang diletakkan dengan jarak sekitar 6 meter di depan tempat duduk pasien.
Jika terdapat kelainan refraksi pada mata, pemeriksa kemudian akan menggunakan alat mirip kacamata yang disebut phoropter untuk menentukan ketebalan lensa kacamata yang cocok digunakan pasien.
Setelah penglihatan terkoreksi dengan alat tersebut, dokter akan meresepkan kacamata atau lensa kontak sesuai dengan ukuran lensa yang cocok bagi pasien.
3. Pemeriksaan gerakan otot mata (eye muscle test)
Dalam pemeriksaan ini, dokter akan meminta pasien untuk menggerakkan matanya mengikuti suatu objek bergerak yang ditentukan dokter.
Dengan cara ini, dokter dapat mengidentifikasi kekuatan otot mata dan kemampuan koordinasinya.
Tujuannya adalah untuk menganalisis kekuatan otot mata yang bertugas mengendalikan pergerakan mata.
4. Pemeriksaan lapang pandang
Pada pemeriksaan ini, pasien akan diminta untuk duduk dan menutup salah satu matanya menggunakan tangan lalu dokter akan mengarahkan pasien untuk memfokuskan pandangan pada satu titik di depan mata yang terbuka.
Selanjutnya, kamu akan diminta untuk tidak menggerakkan mata atau kepala selama pemeriksaan berlangsung.
Setelah itu, dokter akan menggerakkan jarinya atau benda tertentu dari berbagai sisi dan pasien akan diminta untuk mengatakan “iya” ketika benda tersebut atau jari dokter mulai terlihat. Pemeriksaan ini kemudian akan dilakukan pada mata yang lain.
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk menilai kemampuan mata pasien dalam melihat suatu benda di sekitar ketika mata terfokus pada satu titik.
5. Tes buta warna
Tes buta warna adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi seseorang yang mengalami buta warna atau kesulitan dalam mengidentifikasi warna tertentu.
Buta warna adalah gangguan penglihatan mata yang gejala berupa sulitnya mata untuk mengidentifikasi warna-warna tertentu.
Ada beberapa metode untuk mendeteksi buta warna, tapi yang paling sering dilakukan adalah metode Ishihara.
Pada metode pemeriksaan buta warna ini, pasien akan diminta untuk menyebutkan tampilan angka atau pola tertentu yang muncul di kartu berwarna khusus.
Apabila penglihatan pasien normal, ia dapat melihat angka yang tertera pada kartu tersebut.
Namun, jika pasien mengalami buta warna, angka tersebut akan tidak terbaca atau tampak seperti angka lainnya.
6. Tonometri
Tonometri yaitu pemeriksaan untuk mengidentifikasi tekanan cairan di dalam mata (intraocular pressure).
Tujuannya adalah untuk mendeteksi kemungkinan adanya penyakit glaukoma yang menyebabkan kerusakan saraf mata.
Metode pemeriksaan tonometri yang umum dilakukan ada dua, yaitu:
- Tonometri aplanasi menggunakan obat tetes mata yang berisi anestesi lokal di kedua mata pasien dan pewarna khusus pada mata.
- Tonometri nonkontak menggunakan udara yang ditiupkan ke mata. Pada pemeriksaan ini, tidak ada alat yang ditempelkan ke bola mata, jadi tidak terasa sakit.
Tenaga kesehatan yang berperan dalam pemeriksaan mata
Pemeriksaan mata berfungsi untuk memantau kondisi kesehatan mata agar penyakit mata dan gangguan fungsi penglihatan dapat dideteksi sedini mungkin.
Dengan begitu, penanganannya harus dilakukan seseorang yang ahli di bidangnya. Tes mata dilakukan tiga tenaga spesialis mata, yaitu:
- Ophthalmologist adalah dokter spesialis mata yang bertanggung jawab terhadap pemeriksaan dan perawatan mata secara keseluruhan (termasuk tindakan operasi).
- Optometrist adalah tenaga medis yang bertanggung jawab terhadap pemeriksaan mata, diagnosis penyakit mata, dan memberikan resep obat mata.
- Ahli kacamata bertugas hanya untuk melakukan pemeriksaan mata dengan alat tes khusus, menentukan jenis lensa kacamata yang tepat, dan menjual produk kacamata atau alat bantu lainnya seperti lensa kontak.
Tips menjaga kesehatan mata
Tidak sedikit orang yang lupa dan tidak sadar bahwa menjaga kesehatan mata adalah hal yang penting.
Untuk menjaga kesehatan mata, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, yaitu:
- Biar indra penglihatan ini selalu sehat, cobalah untuk rutin mengonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin C dan E, asam lemak omega-3, zinc, dan lutein dengan mengonsumsi makanan, seperti sayuran hijau, tuna, telur, kacang-kacangan, blueberry, blackberry, dan jeruk.
- Berhenti merokok agar tidak meningkatkan risiko terjadinya katarak, degenerasi makula, dan kerusakan saraf optik yang bisa menyebabkan kebutaan serta merusak retina.
- Gunakan kacamata, terutama saat beraktivitas di luar ruangan atau di depan komputer.
- Memakai alat pelindung mata saat melakukan pekerjaan tertentu.
- Batasi penggunaan laptop dan gadget.
- Jika harus bekerja di depan komputer, pastikan untuk selalu mengambil waktu istirahat, yaitu dengan mengalihkan pandangan setiap 20 menit. Cobalah untuk melihat objek yang jauh di depan. Tujuannya adalah untuk mengurangi ketegangan pada mata.
- Tidak mengabaikan berbagai masalah pada mata.
- Rutin melakukan pemeriksaan pada mata ke dokter spesialis mata sekurang-kurangnya 2 tahun sekali.
Tanya jawab seputar biaya periksa mata
Kapan sebaiknya periksa mata?
Periksa mata sebaiknya rutin dilakukan minimal 1-2 kali per tahun karena kesehatan mata sangatlah penting untuk dijaga.
Berapa biaya periksa mata di Puskesmas?
Biaya periksa mata di Puskesmas tergantung jenis pemeriksaan. Jika kamu peserta BPJS Kesehatan, biaya periksa mata di Puskesmas bisa gratis. Meskipun bukan peserta BPJS, biaya periksa mata di Puskesmas dipastikan sangat terjangkau.
Apakah periksa mata di optik gratis?
Periksa mata gratis atau berbayar tergantung optik yang dipilih. Misalnya, harga periksa mata di Optik Seis dan Optik Melawai tidak dikenakan biaya apa pun alias gratis.