Beranda
Media
Biaya Tes Mantoux untuk Deteksi Penyakit TBC

Biaya Tes Mantoux untuk Deteksi Penyakit TBC

biaya tes mantoux

Tes Mantoux adalah salah satu tes untuk mendeteksi penyakit tuberkulosis (TBC). Pasien yang diduga terjangkit bakteri Mycobacterium tuberculosis (penyebab tuberkulosis) akan diminta menjalani tes ini. Tidak hanya pasien terduga, namun juga mereka yang pernah melakukan kontak langsung dengan penderita tuberkulosis. Tes Mantoux atau tuberculin skin test (TST) ini sangat krusial untuk mengetahui ada atau tidaknya bakteri penyebab penyakit tuberkulosis. Lalu, berapa biaya tes mantoux ini? Beberapa sumber menyebutkan bahwa biaya tes tidak terlalu mahal.

Umumnya sebesar Rp 100 ribu sampai 300 ribu. Bahkan di beberapa Puskesmas biaya tes ini digratiskan dengan menggunakan BPJS. Namun, harga bisa berubah jika ternyata pasien memerlukan tes lanjutan. Misalnya rontgen dada atau CT Scan untuk menambah keakuratan tes. Berikut ini daftar estimasi harga tes mantoux di beberapa rumah sakit:

Nama Klinik/Rumah SakitBiaya Tes
RSU Tangerang SelatanTes Mantoux dewasa: Rp114.000
Biaya tes Mantoux anak: Rp93.500
RSUD Dr. Ir. Soekarno, Bangka BelitungRp125.000
RSUD SidoarjoRp125.000
Rumah Sakit Misi LebakRp148.000
Laboratorium Klinik Prodia SurabayaRp351.000
Siloam Hospitals TB SimatupangRp500.000
Klinik Spesialis Anugerah Ibu YogyakartaRp1.000.000
Insani Medical CentreRp1.070.000
Primaya Hospital MakassarRp1.726.000

 

Setelah mengetahui estimasi biaya untuk tes Mantoux,  sebaiknya kamu juga mengetahui estimasi biaya CT Scan, jika nantinya memerlukan pemeriksaan tambahan.

Siapa Saja yang Perlu Melakukan Tes Mantoux

Biaya tes Mantoux bervariasi tergantung masing-masing rumah sakit. Namun alangkah baiknya sebelum tes, kamu perlu tahu kriteria seperti apa yang perlu menjalani tes Mantoux.

Perlu diingat, TB adalah penyakit yang sangat menular. Oleh karena itu, orang-orang yang berinteraksi erat dengan pasien TB harus segera mendapatkan tes Mantoux.

Tes Mantoux diperlukan oleh seseorang dengan kriteria berikut:

  • Pernah berada di sekitar seseorang yang mengidap TBC
  • Memiliki sistem kekebalan yang lemah karena obat-obatan tertentu seperti steroid atau penyakit tertentu seperti kanker, HIV, atau AIDS

Prosedur Tes Mantoux

Berikut ini beberapa prosedur yang akan kamu lakukan saat menjalani tes Mantoux:

Sebelum tes Mantoux

Tidak ada persiapan khusus sebelum melakukan tes Mantoux. Namun, inilah yang perlu kamu perhatikan untuk mencegah risiko lebih lanjut:

  1. Memberi tahu dokter jika kamu sebelumnya pernah melakukan tes Mantoux dengan hasil positif. Dengan demikian, kamu tidak perlu melakukan tes Mantoux lagi.
  2. Memberi tahu dokter jika kamu sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh. Pengaruh obat-obatan ini biasanya menyebabkan tes tidak akurat.
  3. Memberi tahu dokter jika kamu pernah menerima vaksin BCG.

Selama proses tes

Dokter atau perawat akan mengusap kulit lengan bagian dalam dengan alkohol. Pasien kemudian akan mendapatkan injeksi kecil yang mengandung purified protein derivative (PPD) di bawah lapisan atas kulit. Injeksi akan menimbulkan benjolan kecil namun akan hilang dalam beberapa jam.

Setelah tes Mantoux

Setelah 48 hingga 72 jam, pasien harus mengecek kondisi injeksi tersebut. Untuk melihat apakah ada reaksi terhadap PPD. 

Caranya, dokter akan melihat perubahan ukuran pada benjolan pada permukaan kulit. Ini merupakan bagian yang membutuhkan ketelitian, sebab masing-masing perubahan ukuran benjolan akan menunjukkan hasil yang berbeda. 

Efek samping dari tindakan ini adalah munculnya kemerahan parah dan bengkak berukuran kecil di lengan, terutama jika pasien pernah menjalani tes PPD positif sebelumnya.

Cara Membaca Tes Mantoux

Jika area kulit tempat menerima injeksi PPD tidak bengkak atau hanya sedikit membengkak dalam kurun waktu 48 hingga 72 jam (2 sampai 3 hari) setelah penyuntikan, maka hasil tes negatif. Artinya hasil tes ini tidak menunjukan adanya penyakit TB di dalam tubuh pasien.

Tentunya ukuran pembengkakan pada lokasi suntik berbeda untuk anak-anak, orang dengan HIV, orang tua, dan risiko tinggi.

Reaksi kecil yang disebut indurasi pada titik suntikan (pembengkakan berukuran 5 hingga 9 milimeter) adalah hasil positif yang bisa terjadi jika pasien mengidap HIV, minum obat steroid, dan pernah menerima transplantasi organ. 

Selain itu, pasien bisa memiliki sistem kekebalan yang lemah, telah berhubungan dekat dengan seseorang yang mengidap TBC aktif, dan memiliki perubahan pada rontgen dada yang tampaknya merupakan hasil dari infeksi TB sebelumnya

Pasien dengan kelompok risiko tinggi ini mungkin memiliki pengobatan, namun bukan berarti hasil positif ini menandakan adanya TB aktif. Akan lebih baik jika pasien dalam kelompok ini melakukan tes lanjutan.

Kelompok selanjutnya yaitu dengan ukuran pembengkakan besar (pembengkakan 10 mm atau lebih) merupakan hasil positif pada pasien yang memiliki kriteria sebagai berikut:

  • Memiliki tes kulit PPD negatif dalam dua tahun terakhir
  • Menderita diabetes, gagal ginjal, atau kondisi lain yang meningkatkan risiko TB
  • Pengguna narkoba suntikan
  • Berusia di bawah 4 tahun
  • Tinggal dalam pengaturan kelompok tertentu, seperti penjara, panti jompo, dan tempat penampungan tunawisma

Pada orang tanpa faktor risiko TB yang diketahui, ukuran bengkak 15 mm atau lebih di tempat suntikan menunjukkan reaksi positif.

Keakuratan Tes Mantoux

Setelah mengetahui biaya tes, siapa saja orang yang perlu melakukannya, hingga prosedur dan cara baca hasil tes ini. Pasti kamu bertanya-tanya, sebenarnya seberapa akurat hasil dari tes Mantoux. Sejatinya orang yang menerima vaksin Bacillus Calmette-Guérin (BCG) atau vaksin yang berfungsi untuk melawan TB mungkin memiliki reaksi positif palsu terhadap tes Mantoux.

Oleh karena itu, dokter biasanya menindaklanjuti hasil positif tersebut dengan tindakan rontgen dada, CT scan, dan tes dahak untuk mencari TB aktif di paru-paru.

Keakuratan tes Mantoux dipengaruhi oleh banyak faktor. Beberapa orang yang terinfeksi bakteri penyebab TB bisa saja tidak bereaksi apapun terhadap tes tersebut. Bahkan penyakit lain seperti kanker dan konsumsi obat-obatan seperti steroid dan kemoterapi, seringkali memengaruhi hasil tes.

Jika kamu mendapatkan hasil positif pada tes Mantoux, biasanya kamu akan melakukan rontgen dada untuk membedakan penyakit TB aktif dan infeksi TB laten.

Pada tindakan rontgen dada, dokter biasanya akan mencari bintik-bintik putih yang merupakan area sistem kekebalan tubuh merespons bakteri. Terkadang dokter juga melakukan CT Scan untuk mendapatkan detail yang lebih rinci.

Jika hasil rontgen/CT Scan menunjukkan adanya TB, dokter mungkin juga meminta pasien melakukan tes dahak. Tes ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis bakteri TB yang menyebabkan infeksi. Dengan melakukan tes dahak, dokter bisa menentukan obat seperti apa yang akan diresepkan pada pasien. 

Hal yang Dapat Memengaruhi Hasil Tes Mantoux

Hasil tes Mantoux ternyata bisa saja keliru dalam beberapa kondisi tertentu. Hal ini dikenal dengan istilah negatif palsu atau positif palsu. Kekeliruan ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti:

  • Ketidakmampuan tubuh untuk bereaksi terhadap uji kulit karena daya tahan tubuh yang lemah.
  • Infeksi TB baru terjadi, yakni antara 8-10 bulan
  • Kesalahan teknik penyuntikan
  • Infeksi kuman TB terjadi sudah lama (bertahun-tahun)
  • Menderita penyakit lain yang disebabkan oleh virus, seperti campak atau cacar air
  • Menderita penyakit yang menurunkan daya tahan tubuh seperti kanker atau AIDS
  • Salah mengartikan reaksi yang muncul pada saat pemeriksaan
  • Pasien baru melakukan vaksin yang mengandung virus hidup, seperti vaksin campak atau cacar.

Sementara itu, pada hasil tes positif palsu, tes Mantoux akan menunjukkan hasil yang positif padahal pasien tidak terpapar bakteri penyebab TB. Kekeliruan ini bisa disebabkan beberapa hal, seperti:

  • Teridentifikasi adanya bakteri Mycobacterium, tapi bukan jenis tuberculosis. Alias tidak ada bakteri penyebab TB di dalam tubuh.
  • Teknik penyuntikan yang salah
  • Penggunaan botol antigen yang salah
  • Kesalahan mengartikan reaksi

Efek Samping Tes Mantoux

Biaya tes Mantoux yang terjangkau membuat tes ini mudah diakses. Lalu, apakah tes ini memiliki efek samping tertentu?

Sebenarnya tes ini hampir tidak memiliki efek samping yang berarti. Memang akan terasa nyeri, panas, gatal, dan bengkak. Namun efek tersebut akan hilang dengan cepat. 

Tes  Mantoux akan menjadi berbahaya apabila muncul hasil positif palsu. Biasanya dokter akan segera memberi obat TBC minimal 6 bulan lamanya, beserta 2 macam antibiotik. Nah, apabila ternyata pasien negatif tapi terdiagnosa positif TB, berikut dampaknya:

  • Akibat terlalu lama meminum obat yang sebenarnya tidak perlu, bisa saja kamu terkena gangguan fungsi hati,
  • Gangguan darah, sebagai akibat penggunaan obat yang salah dalam jangka waktu lama dan terus meneru.
  • Terganggunya fungsi pendengaran karena berlebihan dalam mengkonsumsi antibiotik.

Oleh karena itu, disarankan melakukan tindakan lanjutan terlebih dahulu jika kamu terdiagnosa positif TB setelah melakukan tes ini.

Dengan banyaknya biaya yang bisa kamu keluarkan jika kamu atau keluarga mengalami sakit yang cukup parah. Penting untukmu melakukan proteksi finansial yang maksimal, seperti menambah asuransi kesehatan terbaik yang bisa mengcover biaya-biaya yang mungkin tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan. 

Segera proteksi diri kamu dan keluarga di asuransi kesehatan keluarga. Kamu tidak perlu pusing memikirkan biaya pengobatan, konsultasi dokter hingga rumah sakit, karena semuanya sudah ditanggung oleh asuransi.