Cara Cek Oli Mobil Sendiri untuk Mobil Matic dan Manual
Sebagai pemilik kendaraan roda empat, sangat penting untuk mengetahui bagaimana cara cek oli mobil yang benar agar tahu kapan sebaiknya diganti. Caranya cukup mudah, bisa melihat indikator mobil atau cek manual menggunakan dipstick oli mobil.
Dalam artikel ini, Lifepal akan mengulas bagaimana cara cek oli mobil yang benar menggunakan dipstick, hingga bagaimana cara membaca dipstick itu sendiri. Ikuti sampai tuntas, ya!
Cara Cek Oli Mobil Menggunakan Dipstick
Merawat mesin mobil agar tetap prima merupakan kewajiban setiap pemilik kendaraan. Salah satu cara yang paling sederhana namun krusial adalah dengan rutin memeriksa oli mesin. Berikut adalah langkah-langkah mudah untuk mengecek oli mobil menggunakan dipstick.
1. Parkir di permukaan rata
Sebelum mulai memeriksa oli, pastikan mobil diparkir di permukaan yang benar-benar rata. Hal ini penting untuk mendapatkan pembacaan tingkat oli yang akurat. Jika mobil diparkir di permukaan yang miring, oli akan terkumpul di salah satu sisi mesin, sehingga bisa memberikan hasil yang tidak tepat saat dipstick digunakan.
2. Usahakan mesin dalam kondisi dingin
Sebelum mengecek oli, tunggu hingga mesin mobil dalam keadaan dingin atau setidaknya sudah dimatikan selama beberapa menit. Ini karena oli yang panas masih mengalir di seluruh mesin dan belum kembali sepenuhnya ke bak oli, yang bisa membuat pembacaan tidak akurat. Dengan mesin dingin, oli telah kembali sepenuhnya ke bak oli, dan kamu bisa mendapatkan hasil yang lebih tepat.
3. Cek oli menggunakan dipstick
Setelah memastikan mobil dalam kondisi yang tepat, saatnya memeriksa oli menggunakan dipstick:
- Temukan dipstick: Dipstick biasanya berada di dekat tabung oli mesin, ditandai dengan pegangan berwarna terang.
- Tarik dipstick: Tarik perlahan dipstick dari tabungnya, lalu lap bersih ujungnya dengan kain atau tisu untuk menghilangkan sisa oli yang mungkin tertinggal.
- Masukkan kembali dipstick: Setelah dibersihkan, masukkan kembali dipstick sepenuhnya ke dalam tabung, lalu tarik keluar lagi untuk memeriksa tingkat oli.
- Baca tingkat oli: Amati tanda di ujung dipstick yang menunjukkan tingkat oli. Idealnya, oli harus berada di antara dua tanda (minimum dan maksimum) yang ada pada dipstick.
4. Periksa warna dan konsistensi oli
Selain memeriksa tingkat oli, penting juga untuk memperhatikan warna dan konsistensi oli:
- Warna Oli: Oli yang baik biasanya berwarna kuning kehijauan. Jika oli sudah berwarna gelap, seperti coklat atau hitam, ini bisa menjadi tanda bahwa oli sudah kotor dan perlu diganti.
- Konsistensi: Perhatikan apakah oli masih bersih dan tidak mengandung partikel asing seperti serpihan logam atau lumpur. Oli yang tercemar seperti ini dapat merusak mesin dan sebaiknya segera diganti.
- Bau Oli: Jika oli tercium seperti bau terbakar, ini adalah indikasi bahwa oli telah terlalu lama digunakan dan kualitasnya menurun. Segera lakukan penggantian oli untuk menjaga performa mesin.
Proses pengecekan oli menggunakan dipstick ini sederhana dan dapat dilakukan sendiri di rumah tanpa memerlukan bantuan profesional. Jika menemukan hal-hal yang tidak biasa seperti oli yang terlalu rendah atau berwarna gelap, segera konsultasikan ke bengkel terdekat untuk penanganan lebih lanjut.
Cara Membaca Dipstick Oli Matic Mobil
Mengetahui kondisi oli pada transmisi matic mobil sangat penting untuk menjaga performa kendaraan. Berikut adalah cara membaca dipstick oli matic yang bisa kamu terapkan:
1. Oli kurang (di bawah tanda LOW)
Jika saat memeriksa dipstick, oli berada di bawah tanda LOW (L), ini menandakan bahwa kapasitas oli berada di bawah level yang seharusnya. Kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kebocoran oli atau rembesan di sekitar mesin.
Oli yang kurang dari level minimum dapat menyebabkan pelumasan yang tidak memadai sehingga berpotensi merusak komponen internal mesin. Segera tambahkan oli hingga mencapai level yang aman untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada mesin.
2. Oli cukup (di antara tanda low dan FULL)
Posisi oli yang ideal adalah berada di antara tanda LOW (L) dan FULL (F) pada dipstick. Jika oli berada di level ini, berarti kapasitas oli berada dalam kondisi normal dan memadai untuk melumasi komponen mesin dengan baik. Pada posisi ini, kamu tidak perlu melakukan penambahan oli. Pastikan untuk selalu memeriksa oli secara rutin agar tetap berada pada level yang optimal.
3. Oli terlalu berlebihan (di atas tanda FULL)
Jika oli berada di atas tanda FULL (F), ini menandakan bahwa oli di dalam mesin terlalu banyak. Kondisi ini bisa menyebabkan beberapa masalah, seperti mesin menjadi berat saat berjalan karena poros mesin terendam oli.
Selain itu, oli yang berlebihan dapat mengakibatkan tekanan dalam mesin meningkat, yang berpotensi menimbulkan kebocoran atau kerusakan pada seal mesin. Jika menemukan kondisi ini, kamu perlu mengurangi jumlah oli hingga kembali ke level yang aman.
Tanda Oli Mobil Harus Diganti
Penggantian oli secara rutin, idealnya dilakukan setiap 5.000-10.000 km, akan membantu menjaga performa mesin dan memperpanjang usia kendaraan kamu. Namun, ada beberapa tanda yang bisa kamu jadikan acuan untuk mengganti oli mobil sebagai berikut:
1. Lampu indikator oli mobil menyala
Tanda yang pertama yang mudah diketahui adalah dengan melihat indikator oli yang ada di dashboard kendaraan. Jika lampu indikator mobil pada icon oli menyala, itu tanda bahwa oli mobil sudah berkurang signifikan dan kamu sebaiknya segera menambahkannya.
Namun, kamu perlu juga untuk waspada karena siapa tahu ada kebocoran oli. Bila belum lama mengisi oli namun indikator masih menyala, itu bisa jadi pertanda ada kebocoran.
2. Suara transmisi mesin terdengar kasar
Tanda lainnya yang bisa kamu curigai akibat oli mobil yang mulai habis adalah suara transmisi yang terdengar kasar saat dinyalakan. Jika oli mesin mobil sudah mau habis atau memang kualitasnya jelek, mesin tidak akan terlumasi dengan baik. Akibatnya, mobil akan mengeluarkan suara yang kasar saat dinyalakan.
3. Oli mesin mobil berwarna hitam
Warna oli yang menghitam menunjukkan bahwa oli mesin mobil tersebut sudah tidak bagus lagi dan sebaiknya diganti. Jika masih bagus, oli mobil biasanya akan berwarna kuning. Yang perlu kamu waspadai lagi adalah jika oli mobil sudah berwarna putih susu karena itu tandanya sudah bercampur dengan air. Jika sudah begitu, coba cek lubang pada dinding pemisah yang membuat kemungkinan adanya pencampuran antara air dan oli.
4. Mesin mobil tidak responsif
Jika mesin mobil terasa kurang bertenaga, cek apakah oli mesin sudah habis atau belum. Karena, mesin yang terlalu panas atau bermasalah bisa menyebabkan penurunan performa kendaraan.
5. Suhu mesin terlalu panas
Kondisi oli mobil yang buruk bisa menyebabkan suhu mesin menjadi panas atau overheat. Untuk menghindarinya, kamu mesti mengganti oli mobil secara berkala.
Lindungi Mobilmu dengan Asuransi Mobil
Sebagai pemilik mobil kamu sebaiknya mengetahui dengan baik cara merawat mobil termasuk cara mengecek oli mobil. Dengan begitu, mobilmu akan berada dalam kondisi yang prima.
Jangan lupa juga untuk mendapatkan perlindungan finansial dari asuransi mobil. Mengingat biaya perawatan dan perbaikan mobil itu tidak murah, kamu tidak mau kan kalau tabungan dan dana investasimu terganggu.
Dengan adanya asuransi mobil, kamu akan mendapatkan jaminan finansial berupa ganti rugi karena kerusakan hingga pencurian. Kamu juga bisa mendapatkan beberapa manfaat tambahan berupa penggantian kerusakan akibat banjir, huru-hara (kerusuhan), dan bencana alam.
Masih belum tahu jenis asuransi mobil apa yang cocok untukmu? Kamu bisa mengetahuinya dengan mengisi kuis asuransi mobil berikut: