Cara Setting RPM Pada Mobil Injeksi Dalam Keadaan Darurat
Mengetahui cara menyetel RPM mobil injeksi adalah keterampilan penting bagi pemilik kendaraan modern. RPM, atau putaran per menit, adalah indikator seberapa cepat mesin mobil berputar dan dapat mempengaruhi performa serta efisiensi bahan bakar.
Dalam artikel ini, kita akan membahas langkah-langkah praktis untuk menyetel RPM mobil injeksi dengan benar, sehingga Anda dapat menjaga kendaraan Anda tetap dalam kondisi optimal.
RPM Mobil Normal Seperti Apa?
RPM memiliki kepanjangan dari Revolutions Per Minute, atau putaran yang dilakukan mesin dalam 1 menit. Standar RPM mobil normal pada kondisi idling ada di kisaran 750 RPM hingga 850 rpm. Tapi nilai standar RPM pada mobil injeksi akan berbeda untuk tiap merek dan model mobil.
Nilai standar RPM mobil injeksi sesuai dengan merek dan model mobil berbeda-beda, oleh karena itu sebelum dilakukan penyetelan langsam, maka kamu perlu mengecek nilai standar pada buku manual service kendaran sesuai dengan model mobil milikmu ya.
Dengan maraknya mobil yang menggunakan sistem injeksi (EFI) di mana memiliki teknologi yang menerapkan sensor dan terintegrasi dengan mikro komputer, skema penentuan perputaran RPM idling pun ikut berubah.
Cara setting idle up ac mobil injeksi yang menggunakan sistem EFI, tidak lagi menggunakan cara manual karena mikro komputer yang berada di mesin akan mengendalikan penyetelan secara otomatis sehingga tidak adanya baut atau sekrup idle up ac pada mobil injeksi tipe ini.
Cara setting RPM mobil injeksi
Penyetelan RPM mobil injeksi dilakukan pada bagian Idle Speed Adjusting Screw atau disingkat ISAS yang berada di throttle body. Komponen berbentuk baut ini bisa diputar ke kanan dan ke kiri.
ISAS memiliki fungsi untuk mengendalikan bukaan lubang idle port untuk menentukan besarnya bukaan RPM mesin saat keadaan idle.
Berikut adalah cara menyetel RPM mobil injeksi:
1. Putar ISAS (Idle Speed Adjusting Screw) ke arah kiri
Putar ISAS ke arah kiri untuk mengendorkan maka saluran udara yang akan terbuka dan massa udara akan masuk. Asupan udara yang cukup akan membantu menaikan RPM.
2. Putar ISAS (Idle Speed Adjusting Screw) ke arah kanan
Apabila massa udara yang masuk terlalu banyak, putar ISAS ke arah kanan agar massa udara berkurang. Hal ini juga merupakan cara menurunkan RPM mobil injeksi.
3. Atur RPM secukupnya
Setel idling pada mesin mobil injeksi di posisi normal, yaitu kurang lebih di angka 750-850 RPM. Lalu berikan beban pada idling, bisa dengan menyalakan lampu headlamp atau menyalakan AC.
Kalau mesin berjalan normal, berarti RPM sudah pas. Tapi kalau mesin drop atau bahkan sampai mati, putar kembali ISAS ke arah kiri atau kanan agar RPM tidak naik atau turun lagi.
Putar ISAS sampai mendapatkan ukuran RPM yang pas supaya mesin tidak kembali drop.
Cara setel langsam mobil injeksi yang dijelaskan diatas adalah cara tercepat dan termudah untuk dilakukan pada keadaan darurat. Tapi tidak semua tipe mobil dapat dilakukan penyetelan RPM langsam pada throttle body (idle speed adjusting screw/ISAS).
Kalau mobilmu adalah tipe yang tidak memiliki ISAS, Lifepal menyarankan agar kamu mendatangi bengkel terdekat untuk melakukan penyetelan RPM idle ini, karena akan dibutuhkan alat khusus (scan tool) untuk mengatur basic idle speed.
Penyebab RPM mobil tidak normal
Normalnya, RPM mobil harus berada di standar normal agar mobil bisa dikendalikan dengan baik. Nah jika RPM mobil kamu berubah-ubah dimana RPM mobil naik turun, hal ini harus diperhatikan loh.
Walau naik turunnya RPM adalah hal yang normal buat pemilik mobil injeksi, tetap harus diperhatikan dan secepatnya diperbaiki karena akan membuat ketidakstabilan pada mesin.
Inilah beberapa penyebab dari RPM mobil tidak normal:
1. Gangguan pada air induction system
Dengan adanya gangguan pada air induction system membuat mobil susah dikendalikan ketika berputar pada titik terendah. Perpindahan tuas gigi juga terasa kasar dan mesin akan mati mendadak karena RPM mobil yang tidak stabil.
2. Kebocoran udara di saluran intake
RPM mobil naik turun bisa juga diakibatkan oleh kebocoran udara di saluran intake yang terjadi setelah air flow meter sensor sampai ke intake valve.
Disaat saluran ini bocor maka hitungan volume udara yang masuk ke air flow sensor akan berantakan dan tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Perbedaan jumlah udara yang masuk ke ECU ini yang memicu perintah ke aktuator. Dampak buruknya adalah pencampuran bahan bakar dan udara jadi tidak seimbang.
3. Throttle body kotor
Jangan lupa untuk membersihkan atau mengganti saluran udara pada mesin mobil injeksi milik kamu ya! Karena kalau saluran udara ini tidak pernah dibersihkan atau diganti, maka akan banyak debu dan kotoran yang menumpuk sehingga komponen tersumbat.
Padahal, throttle body itu adalah komponen penting sebagai pengatur suplai udara sebelum masuk ke mesin.
Di dalam throttle body terdapat saluran udara berukuran kecil yang gampang tersumbat oleh debu, apabila kamu tidak rajin membersihkan bagian komponen ini.
Karena itu, jangan lupa untuk membersihkan throttle body secara berkala ya! Agar tidak ada debu dan kotoran yang akan mengganggu fungsi throttle body.
Perawatan agar RPM mobil normal dan stabil
Setelah melakukan penyetelan RPM mobil, jangan lupa untuk merawat 2 komponen mobil. Seperti yang diinformasikan oleh Daihatsu, bahwa merawat komponen adalah hal yang penting bagi mobil injeksi.
Bagian komponen itu adalah :
Idle Speed Control
Komponen ini bisa ditemukan di mobil injeksi dengan sistem EFI. Fungsi utama idle speed control adalah mengatur idle RPM. cara merawat komponen ini dengan pembersihan secara rutin.
Jika idle speed control kotor, mobil injeksi akan sulit menerima pasokan udara sehingga berpengaruh dan membuat RPM tidak stabil.
Mass Air Flow
Komponen ini berfungsi untuk mendeteksi massa udara yang akan masuk ke mesin mobil. Kalau komponen ini kotor dan tidak terawat,maka Mass Air Flow jadi kesulitan untuk mendeteksi massa udara yang akan masuk dan mengakibatkan RPM menjadi tidak stabil.
Tips dari Lifepal! Perawatan mobil seperti RPM mobil naik turun ini bisa memakan biaya, dan terkadang juga tidak sedikit. Untuk terhindar dari risiko kantong jadi kempes, kamu bisa memanfaatkan dengan memiliki asuransi mobil.
Asuransi mobil all risk akan membuatmu merasa lebih aman, karena selain biaya perbaikannya akan ditanggung oleh perusahaan asuransi. Mobil kesayanganmu juga akan diperbaiki oleh bengkel mobil rekanan yang terpercaya dan tersebar luas di berbagai wilayah di Indonesia.
Sebelum memilih asuransi mobil, temukan jenis asuransi mobil yang sesuai dengan kebutuhanmu terlebih dahulu.
Selain bisa berkonsultasi dan bertanya tentang kendaraanmu, bengkel mobil rekanan juga bisa diandalkan karena biasanya perusahaan asuransi memilih bengkel dengan reputasi baik sebagai rekanannya.
Manfaatkan asuransi mobil sebagai solusi biaya perbaikan kendaraan
Asuransi adalah salah satu solusi untuk mengontrol risiko pengeluaran berlebih, baik dari segi pengeluaran kesehatan, perjalanan, bisnis, karyawan, aset, rumah atau properti, maupun kendaraan hingga pendidikan, kredit, dan pertanian.
Jangan sampai lupa mempersiapkan proteksi diri dan finansial dengan asuransi supaya kantong gak jebol karena kejadian tidak terduga!
Sebelum membeli produk asuransi online, sebaiknya pelajari dulu fungsi dan pengertian asuransi, istilah-istilah dalam polis serta kenali berbagai jenis asuransi di Indonesia supaya kamu bisa mendapatkan manfaat optimal dari asuransi piilihanmu nantinya.
Temukan referensi berbagai perusahaan dan produk asuransi, bandingkan polis, hemat, klaim serta konsultasi secara gratis hanya di Lifepal!
Ikuti kuis asuransi mobil Lifepal berikut jika kamu masih belum juga menemukan produk asuransi yang yang sesuai dengan kebutuhanmu.
Pertanyaan seputar cara setting rpm mobil injeksi
Bagaimana cara setting RPM mobil injeksi?
Penyetelan RPM mobil injeksi dilakukan pada bagian Idle Speed Adjusting Screw atau disingkat ISAS yang berada di throttle body. Komponen berbentuk baut ini bisa diputar ke kanan dan ke kiri. ISAS memiliki fungsi untuk mengendalikan bukaan lubang idle port untuk menentukan besarnya bukaan RPM mesin saat keadaan idle.
Apakah ada risiko yang perlu diperhatikan saat menyetel RPM mobil injeksi?
Jika penyetelan dilakukan secara tidak tepat, mesin bisa bekerja terlalu keras atau tidak optimal, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kerusakan serius dan mahal untuk diperbaiki. Selain itu, penyetelan RPM yang tidak sesuai juga dapat mempengaruhi konsumsi bahan bakar. RPM yang terlalu tinggi atau terlalu rendah bisa membuat mobil menjadi lebih boros, sehingga biaya operasional kendaraan meningkat. Hal ini tentu saja tidak diinginkan oleh pemilik mobil yang ingin menjaga efisiensi bahan bakar.