Ciri-ciri ECU Mobil Avanza Rusak dan Cara Mengatasinya
Ciri-ciri ECU mobil Avanza rusak yang paling mudah dideteksi adalah saat mesin mobil sulit distarter atau saat mesin mobil menyala tiba-tiba mesin mati sendiri dan terasa pincang.
Jangan sepelekan gejala tersebut ya karena bila tidak segera diatasi maka akan berpengaruh terhadap sistem kelistrikan mobil.
Electronic Control Unit atau ECU merupakan sistem elektronik yang memiliki berperan sebagai pengontrol mobil dengan memberikan perintah pada rangkaian sistem elektronika pada mobil. ECU atau Engine Control Module (ECM) umumnya disematkan pada mobil-mobil injeksi.
Fungsi ECU sendiri sebagai pengontrol volume bensin pada injektor, timing busi, buka-tutup katup, kinerja AC mobil, dan pengontrol kinerja mesin lainnya secara keseluruhan.
Jika komponen ini rusak maka mobil akan sulit beroperasi dengan optimal.
Ciri ciri ECU mobil rusak
Sebagai otaknya mobil, pabrik mobil mendesain ECU supaya dapat bertahan lama hingga mencapai 10 tahun ke atas.
Sebab, bila ECU mobil seperti mobil Avanza rusak maka seluruh sistem kelistrikan termasuk mesin mobil tidak dapat bekerja dengan maksimal.
Untuk mendeteksinya, berikut ini ciri ciri ECU mobil Avanza rusak.
1. Periksa engine lamp di bagian dashboard
Cara mendeteksi ECU mobil rusak yang pertama adalah dengan memperhatikan lampu indikator atau engine lamp ECU di bagian panel meter atau dasbor.
Saat lampu tersebut terus-menerus menyala atau mati total maka hal tersebut merupakan ciri ciri ECU mobil Avanza rusak.
Kendati demikian, engine lamp yang terus-menerus menyala tidak melulu mengindikasikan adanya kerusakan di bagian ECU.
Sebab, ada banyak kerusakan komponen lainnya yang ditandai dengan engine lamp di dasbor menyala terus-menerus. Contohnya saja bila terjadi overheat.
2. Konsumsi bahan bakar semakin boros
Gejala ECU mobil rusak selanjutnya adalah konsumsi bahan bakar jadi semakin boros. Bahkan, banyak juga beberapa kasus di mana mobilisasi mobil hanya menempuh jarak yang dekat tetapi dapat menghabiskan bahan bakar yang cukup banyak.
Hal ini terjadi karena di saat ECU rusak, maka injektor ikut mengalami kerusakan. Injektor akan menyemprotkan banyak bahan bakar setiap saat, sekalipun kondisi mesin dalam keadaan akselerasi maupun idle.
Namun, mobil boros bensin tidak semata-mata terjadi karena terjadi kerusakan pada ECU mobil, ya. Bisa jadi karena penyebab lainnya seperti penggunaan bahan bakar yang tidak tepat.
3. Terjadi engine stalls
Engine stalls merupakan kondisi di mana saat mesin mobil menyala dan mobil sedang melaju, tiba-tiba saja mesin mobil berhenti atau mati.
Sebenarnya, ada banyak penyebab mengapa mesin mobil tersebut mati secara mendadak. Namun, kondisi tersebut juga bisa menjadi indikasi ECU mobil rusak.
Selain itu, bila kamu merasa mesin mobil bergetar secara tidak biasa, maka kondisi tersebut merupakan kondisi di mana mesin mobil pincang dan menjadi ciri ciri ECU mobil Avanza rusak.
4. Mesin mobil sulit dinyalakan
Namun, bila ternyata mesin mobil benar-benar tidak mau menyala sekalipun motor starter berfungsi dengan baik atau busi dan coil dalam keadaan baik, maka hal tersebut merupakan indikasi kerusakan pada ECU mobil.
Mobil-mobil terbaru dibekali dengan mesin modern yang beroperasi dengan menggantungkan kinerja elektronika yang disalurkan ECU.
Jadi, saat ECU tidak mampu menyalurkan data ke aktuator, maka mesin mobil jadi sulit menyala.
5. Performa mesin mobil menurun
Mesin mobil terasa melemah dan berat saat dibawa melaju di atas medan jalan yang datar. Hal ini disebabkan karena ketidakmampuan ECU untuk mengontrol dan mengatur sistem injeksi bahan bakar untuk mesin mobil atau kebutuhan udara di ruang pembakaran.
Yang akan terjadi adalah kamu tidak dapat melakukan akselerasi, saat katup throttle body ditekan akselerasi yang timbul tidak secepat dulu atau bahkan tidak memberikan respons sama sekali.
Penyebab ECU mobil rusak
Setelah mengetahui ciri ciri eCU mobil Avanza rusak, maka selanjutnya yang perlu kamu ketahui adalah penyebab ECU mobil rusak. Umumnya, usia pakai komponen ini bisa mencapai 10 tahun ke atas.
Namun, bila mobil tidak dirawat dan sering menerjang banjir maka hal tersebut bisa menjadi penyebab ECU mobil rusak. Ada 5 penyebabnya, berikut ini uraiannya.
Melintasi area banjir
Meskipun ECU mobil disimpan di tempat yang aman dan terlindung, namun bila kamu memaksakan mobil untuk melintas area banjir maka ECU mobil tetap dapat basah terkena banjir.
Efeknya adalah terjadi korsleting yang menjadi penyebab ECU cepat rusak.
Dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk memperbaiki ECU mobil tersebut, bahkan kebanyakan teknisi akan menyarankan kamu untuk menggantinya dengan ECU yang baru.
Kekeliruan mengatur setting ECU
Disarankan teknisi yang sudah profesional yang mengatur settingan ECU mobil untuk meningkatkan performa mobil.
Apabila kamu melakukan setting mobil dengan teknisi yang belum profesional dan belum memiliki pengalaman banyak untuk melakukannya, maka risiko yang akan dihadapi adalah ECU mobil kurang bisa berfungsi dengan optimal hingga malfungsi.
Risikonya adalah timbullah warning sistem hingga ECU tidak ada pada OBD. Bila sudah terjadi hal demikian maka kamu perlu mengembalikan aturannya lagi ke sistem setting default.
Namun kebanyakan kasus cara seperti ini kemungkinan kecil untuk berhasil sehingga kamu tetap harus menggantinya dengan ECU yang baru.
Rusaknya kabel yang terkoneksi dengan ECU
Penyebab menurunnya performa ECU mobil bisa saja berasal dari komponen selain ECU. Salah satunya adalah kabel yang terkoneksi langsung dengan ECU mobil.
Saat kabel tersebut mengalami kerusakan hingga putus maka ECU akan kesulitan berfungsi dengan maksimal. Penyebab kabel tersebut rusak bisa karena digigit tikus atau terjadi korsleting.
Kesalahan menyambung jalur kabel ECU
Selain melakukan setting ECU, untuk menyambungkan jalur kabel ECU juga dibutuhkan teknisi yang berpengalaman.
Sebab, bila teknisi tersebut kurang berpengalaman dalam memasang jalur kabel ECU maka dampaknya ECU mobil jadi rusak.
Kesalahan akan terjadi saat teknisi mencari arus listrik dengan cara mencolok kabel langsung ke jalur ECU.
Jika ketiga colokan tersebut dimasukkan kabel ataupun obeng tespen, maka bukan tidak mungkin akan terjadi kerusakan 100 persen.
Koil dan sensor idle rusak
Koil yang rusak memang tidak secara langsung akan membuat ECU mobil ikut rusak. Kendati demikian, bila kerusakan pada koil dibiarkan dalam waktu yang lama dan tidak segera diperbaiki maka akibat fatalnya adalah kerusakan ECU mobil yang sulit membaca data mobil dengan benar.
Dengan begitu, perintah yang dikeluarkan ECU mobil jadi keliru dan mesin mobil jadi error.
Sama halnya yang terjadi bila sensor idle rusak yang tidak segera diperbaiki. Komponen mobil lainnya berpotensi akan ikut rusak bila sensor idle rusak tidak segera diperbaiki.
Cara memperbaiki ECU mobil yang rusak
Setelah mengetahui ciri ciri ECU mobil Avanza rusak dan penyebabnya, kemudian berikut ini cara untuk memperbaiki ECU mobil yang rusak, di antaranya:
- Memeriksa semua jalur PCB, perhatikan apakah ada yang putus atau terkena cairan.
- Memeriksa komponen elektronika kaki-kaki mobil.
- Mengganti elco mobil dengan farad dan voltase yang sama.
Harga ECU Mobil
Umumnya, harga ECU mobil paling murah yakni Rp1 jutaan sedangkan harga termahalnya bisa mencapai puluhan juta rupiah.
Mahal murahnya harga ECU mobil tergantung dari tipe dan kualitas ECU itu sendiri. Selain itu, harga ECU mobil baru tentu akan berbeda dengan harga ECU bekas atau copotan.
Teknologi yang disematkan pada ECU juga faktor lain menjadi pertimbangan harga ECU mobil.
ECU mobil Eropa biasanya dijual dengan harga yang lebih mahal dibandingkan ECU mobil pada umumnya. Sebagai pembanding, berikut harga ECU mobil untuk mobil Toyota.
- Harga ECU mobil Avanza: Rp2 jutaan
- Harga Daihatsu Xenia: Rp2 jutaan sampai Rp3,5 jutaan.
- Harga ECU Toyota Camry: Rp4 jutaan dan
- Harga ECU Toyota Kijang Innova Reborn Diesel: Rp6 jutaan.
Sementara itu, harga ECU mobil Eropa dijual dengan harga yang lebih mahal. Sebagai contoh untuk mobil BMW Seri 523 E39 yang dijual dengan harga Rp3,5 jutaan dan merupakan ECU bekas atau copotan dari mobil dengan tipe yang sama.
Untuk harga ECU baru khusus mobil Eropa dijual berkisar mulai dari Rp7 jutaan sampai Rp25 jutaan. Jika ECU tersebut dilengkapi dengan coding, maka harganya bisa mencapai Rp30 jutaan.
Untuk biaya jasa servisnya sendiri, tidak ada harga yang pasti, tergantung dari apakah mobil kamu merupakan mobil tahun tua ataupun tahun muda. Umumnya, biaya jasa servis ECU mobil sebesar 25 persen dari harga ECU baru mobil.
Tips dari Lifepal! Supaya biaya servis ECU mobil dan servis mobil apapun tidak terlalu mahal, sebaiknya gunakan spare part asli dan original untuk memperpanjang usia pakainya.
Selain itu, rutin melakukan servis secara berkala dan persiapkan dana khusus untuk perawatan dan perbaikan mobil.
Untuk mempermudah penyimpanan dana tersebut, kamu bisa mengandalkan asuransi kendaraan sebagai tempat untuk mengamankan biaya servis mobil.
Lindungi mobil kesayanganmu dengan asuransi mobil terbaik
Selain rutin melakukan servis agar kendaraan tetap prima, penting juga buat kamu untuk memberikan proteksi asuransi mobil terbaik. Asuransi mobil memberikan perlindungan finansial dari risiko kecelakaan maupun bencana alam yang membuat mobil kamu rusak dan harus dibawa ke bengkel.
Kalau punya asuransi, kamu tidak perlu lagi khawatir soal biaya perbaikan di bengkel yang mahal karena akan ditanggung oleh perusahaan asuransi.
Sudah paham mengenai manfaat asuransi mobil namun bingung harus memilih asuransi mobil yang mana? Kuis Asuransi Mobil dari Lifepal ini bisa membantu kamu menemukan jenis asuransi mobil yang sesuai dengan kebutuhan. Cobain, yuk!
Setelah mendapatkan rekomendasi jenis asuransi mobil yang cocok, lanjutkan dengan menghitung perkiraan biaya premi asuransi mobil yang mesti kamu bayarkan menggunakan Kalkulator Premi Asuransi Mobil berikut ini.