Harga Cek Darah DBD di Prodia Beserta Jenis Pemeriksaannya
Harga cek darah DBD di Prodia seringkali menjadi rujukan bagi masyarakat sebagai perbandingan. Sebagai laboratorium klinik terbesar di Indonesia, biaya cek darah di Prodia termasuk ramah di kantong.
Untuk mengetahui berapa biaya pemeriksaan darah untuk DBD di laboratorium Prodia, sebelumnya harus diketahui jenis cek darah terlebih dulu.
Daftar harga cek darah DBD di Prodia
Demam berdarah dengue atau DBD memang masih menjadi masalah kesehatan yang utama di Indonesia. Terlebih di musim kemarau basah, dibutuhkan perhatian dan kewaspadaan peningkatan kasus DBD.
Gejala yang umumnya dialami pasien DBD antara lain, demam tinggi, nyeri otot, sakit kepala parah, mual dan muntah juga kelelahan. Tapi untuk memastikan langsung apakah itu penyakit DBD atau bukan, harus dilakukan cek darah.
Saat akan melakukan tes darah untuk DBD, ada beberapa hal yang harus diketahui. Salah satunya adalah mengetahui harga yang dibutuhkan untuk cek darah di Prodia atau klinik lain.
Biaya cek darah DBD di Prodia
Khusus untuk tes darah lengkap DBD di Prodia saat ini berkisar dari Rp49.000 sampai Rp621.000. Biaya cek DBD di Prodia tersebut sudah termasuk beberapa pelayanan kesehatan lainnya.
Cek darah lengkap ini adalah menghitung kadar sel darah secara komprehensif dari komponen-komponen pembentuk darah.
Misalnya seperti sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit, serta pemeriksaan hemoglobin, hematokrit, hitung jenis sel darah putih, MCV, MCH, dan MCHC.
Harga cek darah DBD dan typus di prodia
Typus dan DBD memiliki gejala yang cenderung mirip, yaitu sama-sama muncul demam tinggi dan badan lemas.
Karena itu untuk memastikan apakah kamu menderita DBD atau typus saat mengalami demam tinggi, harus dipastikan dengan tes darah.
Pembeda tes darah DBD dan typus terletak pada jenis tes widal dan anti salmonella. Untuk total biaya yang harus dikeluarkan sekitar Rp1,7 juta.
Harga cek lab di Prodia untuk DBD dan typus tersebut sudah termasuk Hematologi Rutin, untuk pemeriksaan typus yaitu WIDAL dan Anti Salmonella typhi IgM. Untuk pemeriksaan Demam Berdarah yaitu Dengue NS1 Antigen dan Anti-Dengue IgG & IgM.
Jenis cek darah DBD di Prodia
Umumnya tes darah dilakukan sebagai pemeriksaan kesehatan seperti medical check up atau untuk menegakkan diagnosa suatu penyakit. Sampel darah yang diambil nantinya akan dibagi lagi menjadi beberapa jenis tes dengan fungsi berbeda.
Prodia sebagai laboratorium klinik terbesar yang tersebar di 104 kota di 30 provinsi di Indonesia, termasuk yang paling lengkap. Begitu juga untuk urusan tes darah pemeriksaan DBD.
Namun, seringkali pasien DBD diminta untuk melakukan cek darah guna pastikan diagnosis dokter terkait penyakit yang dideritanya.
Pasalnya, gejala DBD dan tifus sangat mirip, karena itu dibutuhkan tes darah untuk memastikannya. Berikut jenis cek darah DBD yang tersedia di Prodia:
1. Tes darah lengkap
Jenis tes darah ini untuk menghitung kadar komponen darah untuk mendiagnosis trombosit, plasma, dan hematokrit. Ada lebih dari satu jenis tes darah yang bisa kamu dapatkan di Prodia.
Tentunya, biaya untuk setiap jenisnya berbeda-beda. Misalnya, biaya cek DBD tentu berbeda dengan biaya cek darah hematologi lengkap di Prodia.
Dalam batasan angka tertentu dapat mendiagnosa apakah kamu mengalami DBD atau jenis penyakit lainnya. Kamu akan dinyatakan positif DBD bila:
- Jumlah trombosit ≤ 100.000/µl
- Nilai hematokrit meningkat hingga ≥ 20% dari nilai normal
- Nilai hematokrit menurun hingga ≥ 20% dari nilai normal setelah mendapatkan terapi cairan
2. Tes NS1
Tes ini dibutuhkan untuk melihat jenis protein NS1 yang ada di dalam virus dengue. Umumnya tes NS1 efektif dilakukan di awal masa infeksi, yaitu 0-7 sejak gejala pertama muncul.
Karena itu, bila sudah lewat masa infeksi, tes satu ini sudah tidak akurat lagi hasilnya alias tidak direkomendasikan.
Kenapa harus di awal masa infeksi? Sebab, ketika pasien terinfeksi, virus dengue akan mengeluarkan protein ini yang kemudian masuk ke dalam darah. Karena jika dari tes darah terlihat adanya protein NS1, itu berarti kamu positif DBD.
3. Tes serologi IgG/IgM
Imunoglobulin G (IgG) atau Imunoglobulin M (IgM) merupakan sejenis antibodi yang terbentuk ketika tubuh terinfeksi DBD.
Saat tes darah menunjukkan salah satu antibodi tersebut ada dalam darah, artinya kamu positif DBD. Berbeda dengan tes protein, untuk tes serologi baru bisa dilakukan pada hari kelima setelah muncul gejala.
Mengenali gejala DBD yang perlu diwaspadai
Kamu sudah tahu berapa harga cek darah DBD dan tipes di Prodia. Lalu, kapan waktu yang tepat untuk melakukan pengecekan?
Sebaiknya, pengecekan atau tes darah DBD dilakukan ketika kamu merasakan adanya gejala DBD. Adapun gejala DBD yang perlu diwaspadai antara lain:
- Demam sampai lebih dari 40 derajat Celcius
- Demam berlangsung selama 1-7 hari
- Nyeri sendi, otot, dan tulang
- Sakit kepala yang sangat parah
- Tidak nafsu makan
- Nyeri di bagian belakang mata
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Mual dan muntah
- Ruam kemerahan, biasanya muncul 2-5 hari setelah mulai demam
Gejala-gejala di atas adalah gejala DBD yang perlu diwaspadai. Kalau sudah merasakan gejala tersebut, segera lakukan pemeriksaan ke dokter atau melakukan tes darah DBD di laboratorium.
Apa yang harus dilakukan saat tes darah positif DBD?
Tips dari Lifepal! Harga cek darah DBD di Prodia mulai dari Rp49.000 saja. Pemeriksaan ini sangatlah penting, apalagi jika kamu mengalami gejala demam berdarah.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan, jumlah kasus demam berdarah atau DBD hingga 14 Juni 2021 mencapai 16.320 kasus dengan kasus tertinggi menimpa usia kelompok 15-44 tahun.
Jumlah tersebut mengalami peningkatan 6.417 kasus bila dibandingkan kasus pada Mei dengan 9.903 kasus. Angka kematian akibat DBD pun ikut naik dari 98 kasus pada Mei 2021, menjadi 147 kasus per 14 Juni 2021.
Tingginya kasus DBD di Indonesia masih menjadi hal yang mengkhawatirkan. Terlebih dengan fakta bahwa angka kematian juga ikut meningkat.
Saat hasil diagnosa dipastikan positif DBD, ada beberapa perawatan yang harus segera dilakukan. Meski sebenarnya tidak ada perawatan khusus saat terserang DBD, namun umumnya dokter akan menyarankan pasien untuk banyak minum air putih agar tidak mengalami dehidrasi.
Di samping itu, dokter juga akan memberikan obat penurun panas dan juga obat untuk mengurangi frekuensi muntah.
Agar kondisi kesehatan tetap terkontrol dengan baik, umumnya dokter akan menyarankan untuk rawat inap.
Dokter pun akan rutin mengontrol jumlah trombosit dan kebutuhan cairan dari pasien.
Bila di tengah masa penyembuhan, pasien mengalami gejala dehidrasi, dokter atau ahli medis akan memberikan perawatan lain. Umumnya pasien akan memunculkan gejala dehidrasi seperti frekuensi dan volume buang air kecil berkurang, air mata tidak keluar, lemas dan linglung, bibir dan mulut kering, kaki dan tangan terasa dingin.
Agar tidak membahayakan dan mengembalikan kebutuhan cairan, pasien akan dipasangi infus. Perlu diingat, pada kondisi DBD tertentu atau tingkat parah akan dilakukan tindakan seperti pemberian transfusi darah.
Simak pula ulasan mengenai biaya cek darah hematologi lengkap di Prodia di artikel Lifepal lainnya!
Pertanyaan seputar harga cek darah dbd di prodia