Daftar Harga Obat Rhinos, Dosis, dan Kegunaannya
Rhinos merupakan salah satu jenis obat yang cukup populer digunakan untuk mengatasi gejala flu dan alergi, seperti pilek. Harga obat Rhinos yang cukup terjangkau juga membuatnya banyak dicari.
Obat ini memiliki kandungan kombinasi loratadine dan pseudoephedrine, untuk mengatasi gejala-gejala yang berhubungan dengan rhinitis alergi dan flu. Misalnya seperti hidung tersumbat, bersin, dan pilek.
Sebelumnya, obat-obatan mengandung pseudoephedrine seperti Rhinos dijual dengan bebas di apotek maupun toko obat dan dapat dibeli tanpa menggunakan resep dokter. Akan tetapi karena hal tersebut obat ini banyak disalahgunakan sebagai bahan baku pembuatan metamfetamin secara ilegal sehingga menyebabkan kecanduan.
Sehingga semua obat-obatan yang mengandung pseudoephedrine kini hanya bisa dibeli dengan menggunakan resep dokter, termasuk Rhinos.
Selanjutnya berikut ini informasi lengkap mengenai daftar harga obat Rhinos untuk tiap jenis, dosis, efek samping, dan juga cara menggunakannya.
Daftar harga obat Rhinos
Rhinos diproduksi oleh Dexa Medica, tersedia dalam bentuk kapsul lepas lambat, drop (obat tetes), dan sirup. Tiap jenis memiliki harganya masing-masing, berikut daftarnya.
Harga obat Rhinos SR
Obat Rhinos SR dijual dalam bentuk kapsul lepas lambat, dengan kombinasi bahan aktif pseudoephedrine hydrochloride dan loratadine untuk meringankan gejala rinitis alergi dan flu. Yakni seperti bersin, hidung tersumbat, serta rasa gatal pada hidung.
Obat ini umumnya dianjurkan apabila sifat antihistamin dari loratadine dan efek dekongestan pseudoephedrine dibutuhkan. Rhinos SR tidak bisa digunakan untuk mengatasi sinusitis karena mengandung antihistamin yakni loratadine.
Rhinos SR bisa kamu dapatkan di apotek dan toko obat terdekat dengan harga berkisar mulai Rp64.800,- per strip isi 10 kapsul dan membutuhkan resep dari dokter.
Harga obat Rhinos Neo Drop
Rhinos Neo Drop dijual dalam sediaan obat tetes atau drop untuk meringankan gejala flu seperti hidung tersumbat karena pilek, terutama pada anak-anak.
Pseudoephedrine bersifat dekongestan yang akan membantu meredakan saluran napas bagian atas dengan mengencerkan dahak atau mukosa yang menutupi. Tiap 0-8 ml terdapat kandungan pseudoephedrine sebesar 7,5 mg.
Neo Drop cocok untuk digunakan pada anak-anak karena mudah ditelan, umumnya menggunakan suntikan untuk memberikan obat ini pada anak. Tiap botol isi 10 ml dijual dengan harga berkisar Rp58.500,- dan membutuhkan resep dokter.
Harga obat Rhinos Junior
Obat Rhinos Junior berbentuk sediaan sirup dengan kombinasi kandungan bahan aktif pseudoephedrine dengan chlorpheniramine maleate yang ampuh mengatasi gejala flu seperti bersin dan hidung tersumbat karena pilek.
Pseudoephedrine bekerja dengan meredakan pembengkakan pembuluh darah di dalam hidung yang menyebabkan penyumbatan, sehingga saluran napas akan lebih terbuka dan napas jadi lebih lega. Sementara chlorpheniramine bekerja sebagai antihistamin atau antialergi untuk meredakan gejala alergi.
Obat ini cocok untuk pemberian pada anak, dengan tiap 5 ml mengandung pseudoephedrine sebanyak 15 mg dan chlorpheniramine sebanyak 1 mg. Harga obat Rhinos Junior dengan sediaan sirup ini sekitar Rp75.000,- per botol isi 60 ml.
Kandungan dan kegunaan obat Rhinos
Ketiga jenis obat Rhinos memiliki bahan utama yang sama, yaitu pseudoephedrine hydrochloride (pseudoefedrin hidroklorida). Pseudoephedrine merupakan zat aktif yang tergolong simpatomimetik ini bersifat dekongestan, bekerja dengan cara mengecilkan pembuluh darah sehingga mengurangi pembengkakan dan penyumbatan.
Obat ini biasa digunakan untuk meredakan hidung yang tersumbat karena pilek sebagai gejala flu maupun alergi. Pseudoephedrine hanya digunakan untuk meredakan gejalanya saja, namun tidak akan mengobati maupun mempercepat pemulihan kondisi yang menjadi penyebabnya.
Sementara kandungan loratadine terdapat pada jenis Rhinos SR, merupakan jenis antihistamin atau anti alergi. Sehingga mampu meredakan gejala alergi seperti pilek, bersin, mata dan hidung yang gatal.
Loratadine bekerja dengan mengurangi efek senyawa alami tubuh bernama histamin, yang dilepaskan ketika tubuh mengalami reaksi pada alergen yang memicu alergi. Namun loratadine tidak bisa mengatasi reaksi alergi serius atau anafilaksis, kondisi tersebut hanya bisa ditangani dengan epinephrine.
Berbeda dengan kebanyakan antihistamin, loratadine tidak menyebabkan kantuk karena tidak masuk ke dalam otak melalui darah. Salah satunya chlorpheniramine, yang terkandung di dalam jenis Rhinos Junior.
Memiliki kegunaan yang sama, chlorpheniramine juga tergolong antihistamin yang mampu meredakan gejala alergi. Akan tetapi bahan aktif ini dapat menyebabkan kantuk atau efek sedatif.
Dosis
Dosis obat Rhinos umumnya berbeda-beda tergantung dari jenis, usia, serta kondisi kesehatan. Berikut adalah dosis untuk tiap jenis obat Rhinos:
Rhinos SR
Rhinos SR dapat digunakan untuk dewasa dan anak-anak usia 6-12 tahun, dengan rincian sebagai berikut:
- Dosis umum dewasa dan anak usia di atas 12 tahun: 1 kapsul tiap 12 jam
- Dewasa (loratadine 5 mg dan pseudoephedrine 120 mg): 1 kapsul dua kali dalam sehari
- Dewasa (loratadine 10 mg dan pseudoephedrine 120 mg): 1 kapsul satu kali dalam sehari
Rhinos Neo Drop
Pemberian dosis Rhinos Neo Drop bisa menggunakan alat suntik dan diteteskan atau diberikan ke mulut anak. Rincian dosisnya adalah sebagai berikut:
- Usia 2-5 tahun: 0,4 ml dua kali dalam sehari
- Usia di bawah 2 tahun: sesuai petunjuk dokter
Rhinos Junior
Rhinos Junior dalam bentuk sirup bisa diberikan dengan menggunakan sendok takar agar dosis yang diberikan tepat dan sesuai dengan anjuran dokter. Rincian dosisnya adalah:
- Dewasa dan anak di atas usia 12 tahun: 2 sendok takar (setara dengan 10 ml) tiga kali dalam sehari
- Anak usia 6-12 tahun: 1 sendok takar (setara dengan 5 ml) tiga kali dalam sehari
- Anak-anak 2-5 tahun: 1/2 sendok takar (setara dengan 2,5 ml) tiga kali sehari
- Anak-anak di bawah usia 2 tahun: diberikan atas petunjuk dokter
Cara mengonsumsi Rhinos
Mengonsumsi Rhinos bisa disesuaikan dengan bentuk sediaan. Untuk kapsul bisa diminum dengan atau tanpa makanan, sebaiknya ditelan utuh dan jangan dipecah, kunyah, atau dilarutkan dengan air terlebih dahulu.
Sebab hal tersebut dapat langsung melepaskan obat dan meningkatkan risiko timbulnya efek samping.
Kemudian dalam pemberian atau konsumsi obat Rhinos juga harus benar-benar diperhatikan, sebaiknya dalam waktu yang sama. Apabila dalam sehari diberikan 2 kali, maka harus diminum tiap 12 jam sekali, dan jika dalam sehari diberikan 3 kali maka harus diminum setiap 8 jam sekali.
Jika dosis terlewat, segera konsumsi dosis tersebut. Akan tetapi jika waktu dosis berikutnya sudah dekat, sebaiknya hindari agar tidak terjadi penggandaan dosis yang justru bisa membahayakan kesehatan.
Untuk menghindari risiko sulit tidur, sebaiknya konsumsi dosis terakhir beberapa jam sebelum tidur. Jangan dekat waktu tidur atau malah sebelum tidur.
Efek samping
Tiap bahan aktif memiliki efek samping dalam obat Rhinos, sama seperti dengan jenis obat lainnya. Efek samping yang paling umum terjadi dari obat golongan antihistamin seperti loratadine (Rhinos SR) dan chlorpheniramine (Rhinos Junior) antara lain:
- sakit kepala
- retensi urin (jarang kencing)
- mulut kering
- penglihatan buram
- gangguan pencernaan
- mengantuk dan lelah (untuk loratadine jarang, namun masih bisa terjadi)
- radang tenggorokan
Segera hentikan konsumsi loratadine apabila mengalami gejala seperti detak jantung tidak beraturan (aritmia), sakit kepala parah, dan serasa ingin pingsan. Periksakan diri ke dokter untuk mencegah risiko yang bisa saja terjadi.
Kemudian apabila mengalami gejala perubahan mood, kejang, tremor, sesak napas setelah mengonsumsi chlorpheniramine terutama pada anak-anak, segera hentikan konsumsi obat dan dapatkan penanganan medis.
Peringatan
Walaupun efek sedatif pada loratadine jarang, akan tetapi harus tetap diwaspadai. Oleh karena itu sebaiknya tidak mengemudi atau mengoperasikan mesin setelah dan selama menggunakan obat ini.
Menggunakan alkohol untuk mengonsumsi obat ini diketahui dapat meningkatkan efek sedatif pada beberapa kasus. Hal-hal di atas juga sebaiknya tidak dilakukan ketika mengonsumsi chlorpheniramine.
Bagi pasien yang rentan mengalami kecemasan atau panik berlebihan, harus berhati-hati saat menggunakan obat dengan kandungan bahan aktif pseudoephedrine. Sebab obat ini memiliki efek stimulan yang secara umum dapat menimbulkan efek samping berupa rasa cemas dan panik.
Tidak dianjurkan memberikan obat Rhinos pada anak berusia di bawah 2 tahun, ibu hamil dan menyusui kecuali atas petunjuk dokter. Bahaya penyalahgunaan obat Rhinos SR dan jenis lainnya pada bayi atau balita bisa meningkatkan risiko kematian.
Selama mengonsumsi Rhinos, hindari mengalami kepanasan berlebih atau dehidrasi saat berolahraga dan berada di cuaca panas. Jika dalam tiga hari gejala flu dan alergi juga tidak kunjung membaik, segera periksakan ke dokter.
Kontraindikasi
Kandungan bahan aktif di dalam obat Rhinos memang tidak bisa dikonsumsi oleh semua orang. Terutama bagi orang yang mengonsumsi obat dan memiliki kondisi kesehatan tertentu.
Interaksi obat
Kombinasi pseudoephedrine dan loratadine dapat berinteraksi dengan obat-obatan jenis:
- Obat-obatan jenis monoamine oksidase (MAO)
- Sibutramine
- Atomoxetine
- Obat-obatan inhibitor enzim CYP3A4 seperti ketoconazole, erythromycin, clarithromycin, dan lainnya
Hindari sama sekali mengonsumsi pseudoephedrine dengan bromokriptin karena bisa meningkatkan risiko psikosis dan juga linezolid serta selegiline yang dapat meningkatkan tekanan darah.
Sebaiknya jangan konsumsi chlorpheniramine dengan obat tidur, pelemas otot, maupun obat-obatan psikotropika yang digunakan untuk mengatasi kecemasan, depresi, dan kejang. Interaksi yang timbul dapat memperlambat napas.
Apabila sedang mengonsumsi suplemen atau obat-obatan herbal, sebaiknya beritahukan kepada dokter terlebih dahulu.
Kelompok berisiko
Beberapa kelompok orang dengan kondisi kesehatan tertentu sebaiknya tidak mengonsumsi obat Rhinos, beberapa di antaranya adalah:
- Pengidap riwayat alergi atau hipersensitif terhadap komponen obat tersebut
- Pengidap hipertensi berat
- Pasien yang sedang mendapat terapi obat antidepresan tipe penghambat MAO
- Anak-anak berusia di bawah 2 tahun
- Pengidap penilketonuria (khusus loratadine)
Rhinos SR untuk ibu hamil dan menyusui, sebaiknya konsultasikan pada dokter terlebih dahulu untuk mendapatkan anjuran konsumsi yang tepat.
Loratadine tergolong kategori kehamilan B yang berarti aman dan tidak menunjukkan risiko pada janin. Namun zat aktif ini dapat terserap ke dalam ASI dan bisa memperlambat produksi ASI.
Sementara chlorpheniramine tergolong kategori kehamilan B yang terbukti tidak menimbulkan risiko pada janin. Tapi chlorpheniramine dapat terserap ke dalam ASI dan berbahaya bagi bayi yang sedang menyusui.
Tanda overdosis dan bahayanya
Berlebihan mengonsumsi obat Rhinos bisa menyebabkan gejala dan efek samping overdosis, beberapa di antaranya adalah:
- sakit kepala
- mengantuk
- detak jantung cepat
- gelisah
- mual dan muntah
- pandangan buram
- pupil melebar
- halusinasi
- hipertensi
- aritmia jantung
- kejang
- reaksi pada kulit
Segera hentikan pemakaian dan periksakan ke dokter apabila mengalami gejala-gejala di atas. Penggunaan obat Rhinos sebaiknya sesuai anjuran dosis dari dokter untuk menghindari risiko pada kesehatan.
Saat sudah tidak terpakai atau kadaluwarsa, buang semua sisa obat Rhinos, karena obat yang kadaluwarsa dapat menyebabkan sindrom berbahaya dan merusak ginjal.
Sebaiknya jangan berbagai obat dengan orang lain walaupun memiliki gejala yang sama. Simpan obat Rhinos pada suhu ruangan, hindari lembap dan panas.
Demikian penjelasan lengkap mengenai harga obat Rhinos, kandungan dan kegunaannya, dosis, dan juga efek samping.