Beranda
Media
Daftar Harga Tabung Oksigen, Ukuran, dan Penggunaannya

Daftar Harga Tabung Oksigen, Ukuran, dan Penggunaannya

harga tabung oksigen

Meningkatnya angka kasus Covid-19 setiap harinya rupanya sejalan dengan tingginya permintaan tabung oksigen. Bukan cuma dari fasilitas kesehatan atau rumah sakit rujukan Covid-19 saja, melainkan masyarakat umum yang melakukan isolasi mandiri pun ikut memesannya. Berapa sih harga tabung oksigen kecil dan besar di pasaran?

Oksigen menjadi kebutuhan yang paling utama bagi orang yang memiliki gangguan pernapasan. Salah satunya adalah penderita Covid-19 yang mengalami sesak napas karena virus sudah menyebar hingga ke paru-paru. 

Bertambahnya kasus Covid-19 di Indonesia, membuat pasokan tabung oksigen pun semakin menipis. Sebagai upaya berjaga-jaga, apalagi jika salah satu anggota keluarga memiliki riwayat penyakit paru-paru, kamu bisa berinisiatif untuk mencari tahu harga tabung oksigen dan membelinya.

Berikut ini informasi lengkap terkait harga tabung oksigen kecil hingga besar di beberapa marketplace yang bisa kamu beli secara mandiri. 

Harga tabung oksigen di berbagai marketplace

Melihat kebutuhan dan permintaan masyarakat akan tabung oksigen yang membuat banyak produsen oksigen mulai menjual produknya ke masyarakat luas, gak hanya dijual ke fasilitas kesehatan atau rumah sakit saja.

Bahkan, kamu bisa dengan mudah membelinya melalui berbagai platform marketplace. Berikut ini daftar harga tabung oksigen yang dikutip dari berbagai marketplace sesuai ukuran tabung oksigen.

Ukuran Tabung OksigenEstimasi Harga
Oxycan 500 ccMulai dari Rp45 ribu
Tabung oksigen 1 m3Rp475 ribu hingga Rp685 ribu
Tabung oksigen 1,5 m3Mulai dari Rp975 ribu
Tabung oksigen 2 m3Mulai dari Rp1,25 juta

Harga tabung oksigen yang tertera di atas sudah sedikit menurun dibandingkan dengan harga tabung oksigen saat kasus Covid-19 masih tinggi. Saat kasus covid-19 sedang tinggi-tingginya, harga tabung oksigen besar bahkan bisa mencapi Rp5 jutaan. 

Mahal tidaknya harga tabung oksigen yang kamu beli tergantung pada kelengkapan dan fasilitas seperti troli tabung dan regulator.

Jika kamu masih membutuhkan tabung oksigen, kamu bisa mencari tempat jual tabung oksigen terdekat atau dengan membelinya di marketplace.

Kamu juga bisa membeli tabung oksigen portable yang lebih praktis seperti oxycan.

Ukuran tabung oksigen dan penggunaannya

Sebelum memutuskan untuk membeli tabung gas, kamu juga harus memperhatikan beberapa hal seperti dimensi tabung, berat, dan berapa lama tabung oksigen itu bisa digunakan. Berikut ini estimasi penggunaan tabung oksigen non-stop 24 jam berdasarkan ukuran tabung oksigennya.

Jenis dan ukuran tabung oksigen

Ukuran Tabung OksigenDimensi TabungBerat Isi Tabung Oksigen
500 ml36 cm x 7 cm2,5 kg
0,5 m340 cm x 11 cm5 kg
1 m369 cm x 14 cm10 kg
1,5 m397 cm x 14 cm15 kg
2 m3120 cm x 14 cm20 kg
6 m3148 cm x 14 cm60 kg

Daftar estimasi penggunaannya

Adapun estimasi penggunaan tabung oksigen non-stop selama 24 jam berdasarkan ukuran tabung oksigen, sebagai berikut.

Ukuran Tabung OksigenBukaan RegulatorMaksimum Penggunaannya
¼ m3Angka 21 jam
¼ m3Angka 430 menit
½ m3Angka 22 jam
½ m3Angka 41 jam
½ m3Angka 630 menit
1 m3Angka 24 jam
1 m3Angka 42 jam
1 m3Angka 61 jam
1 m3Angka 830 menit
1,5 m3Angka 26 jam
1,5 m3Angka 44 jam
1,5 m3Angka 62 jam
1,5 m3Angka 81 jam
2 m3Angka 28 jam
2 m3Angka 46 jam
2 m3Angka 64 jam
2 m3Angka 82 jam
2 m3Angka 101 jam
2 m3Angka 1230 menit
6 m3Angka 224 jam
6 m3Angka 412 jam
6 m3Angka 66 jam
6 m3Angka 83 jam
6 m3Angka 101,5 jam
6 m3Angka 1245 menit

Siapa saja yang membutuhkan tabung oksigen?

Memberikan tabung oksigen pada pasien bermanfaat untuk mengembalikan kadar normal oksigen di dalam tubuh pasien yang mengalami kesulitan bernapas atau mendapatkan oksigen sendiri.

Terapi oksigen ini juga bisa mengobati orang dengan kadar oksigen yang rendah di dalam darah akibat kondisi kesehatan tertentu.

Selain itu, bila pasien mengalami hipoksia atau kondisi di mana kadar oksigen di dalam darah begitu rendah, ditandai dengan kelelahan, disertai keringat dingin dan sesak napas. 

Adapun gejala lainnya adalah permukaan kulitmu akan tampak kebiruan. Kamu juga bisa melihat perubahan warna pada bibir dan ujung jari yang mulai membiru.

Oleh karena itu, penting mempersiapkan tabung oksigen sebagai langkah pertolongan pertama saat keadaan darurat menyerang. Selain pasien Covid-19, berikut ini pasien-pasien yang membutuhkan terapi oksigen, di antaranya:

  1. Asma
  2. Gagal jantung
  3. Apnea tidur (sleep apnea)
  4. Fibrosis kistik
  5. Penyakit paru obstruktif kronis (PPOOK)
  6. Pneumonia parah
  7. Bronchopulmonary dysplasia atau kondisi paru yang belum sempurna saat bayi baru lahir
  8. Trauma atau cedera lainnya pada sistem pernapasan.

Jenis-jenis terapi oksigen

Terapi oksigen terbagi ke dalam tiga bentuk, yakni dalam bentuk gas, cair dan konsentrat. Ketiganya memiliki perlakuan dan alat bantu pernapasan yang berbeda.

1. Terapi oksigen dalam bentuk gas

Terapi oksigen dalam bentuk gas biasanya menggunakan tangki khusus dengan berbagai ukuran. Ada ukuran tangki besar yakni 6 m3 ada juga yang kecil 500 cc yang bisa kamu bawa kemana pun saat beraktivitas di luar atau biasa orang menyebutnya oksigen portable.

Alat konservasi oksigen biasanya akan kamu dapatkan saat membeli tangki atau tabung oksigen yang kecil. Gunanya adalah untuk mengatur suplai oksigen.

2. Terapi oksigen dalam bentuk cair

Oksigen dalam bentuk cair ini juga bisa disimpan di dalam tangki, namun pada saat menggunakannya kamu harus ekstra berhati-hati karena tangki oksigen akan lebih mudah menguap.

3. Terapi oksigen dalam bentuk konsentrator

Keuntungan menggunakan konsentrator untuk terapi oksigen adalah harganya yang lebih murah dan gak perlu mengisi ulang tangki oksigen. Jadi akan lebih praktis juga. Cara kerjanya adalah dengan mengambil udara dari luar lalu diproses menjadi oksigen utuh dan membuang gas atau komponen lain dari udara yang diambil.

Meskipun lebih murah, tetapi terapi oksigen jenis ini gak bisa sering-sering kamu bawa keluar saat melakukan aktivitas di luar rumah.

4. Terapi oksigen hiperbarik

Cara kerjanya dengan memberikan oksigen murni di dalam ruangan bertekanan tinggi sebanyak 3 hingga 4 kali lebih tinggi dibandingkan tekanan udara normal. Tujuannya agar oksigen dengan mudah dianta ke seluruh jaringan di dalam tubuh. 

Terapi hiperbarik dilakukan khusus untuk pasien dengan luka parah, infeksi parah atau gangguan pada pembuluh darah pasien.

Segera minta bantuan tenaga medis bila kondisimu sudah seperti ini

Pada pasien dewasa, saat kamu mengalami beberapa gejala seperti bibir dan kuku mulai membiru, kepala terasa sangat sakit, mudah merasa ngantuk, gelisah hingga kebingungan. Dan, proses pernapasan jadi lebih lambat dan pendek hingga sudah gak teratur. Segera hubungi tenaga medis seperti dokter atau ahli medis lainnya untuk membantu kamu menggunakan tabung oksigen tersebut.

Selain itu, bila tabung oksigen diperuntukkan untuk pasien anak-anak dan mengalami beberapa gejala seperti:

  1. Anak masih mengalami sesak napas atau bernapas jadi lebih cepat dari biasanya,
  2. Cuping hidung melebar saat anak bernapas,
  3. Saat anak bernapas terdengar bunyi tambahan seperti dengkuran atau mengi,
  4. Saat anak menarik napas, mereka selalu menarik dada,
  5. Kehilangan nafsu makan,
  6. Bibir, gusi, dan kelopak mata tampak gelap atau kebiruan,
  7. Anak jadi mudah marah,
  8. Anak mengalami gangguan tidur cenderung mengalami penurunan kesadaran, hingga
  9. Tubuh anak jadi terlihat semakin lemas.

Bila gejala-gejala tersebut dialami oleh pasien anak-anak, maka segera hubungi tenaga medis seperti dokter atau ahli medis lainnya untuk membantu menggunakan tabung oksigen.

Proteksi diri dengan Asuransi Covid-19

Pandemi Covid-19 yang masih belum tahu kapan akan berakhir membuat banyak masyarakat jadi khawatir saat melakukan aktivitas di luar rumah. Bahkan banyak masyarakat yang sudah melakukan vaksinasi namun masih terpapar oleh virus Covid-19 yang sudah memiliki varian terbarunya.

Oleh karena itu, penting memiliki asuransi Covid-19. Bukan hanya asuransi kesehatannya saja melainkan kamu juga mendapatkan asuransi jiwa. Salah satu manfaat pertanggungan yang bisa kamu dapatkan adalah pertanggungan biaya rumah sakit saat kamu terkonfirmasi virus Covid-19.

Memang, pemerintah sudah memberikan fasilitas khusus bagi pasien Covid-19. Namun kamu harus mendapatkan surat rujukan dari puskesmas terlebih dahulu baru bisa mendapatkan fasilitas tersebut. Selain itu, tingginya kasus Covid-19 harian saat ini semakin memperkecil kemungkinan tersebut.

Dengan asuransi Covid-19, kamu akan mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal. Selain itu, manfaat asuransi jiwa juga sangat krusial khususnya selama masa pandemi seperti saat ini. Apalagi jika memiliki faktor pemberat yang berisiko tinggi meninggal dunia karena virus corona.

Berdasarkan data yang dilansir oleh yang Satgas Covid-19, jumlah terbanyak pasien yang meninggal dunia berusia 60 tahun ke atas. Sementara kondisi penyakit terbanyak yang diidap pasien meninggal Covid-19 adalah hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung.

Hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan tabung oksigen

Beberapa hal perlu kamu perhatikan dan waspadai saat menggunakan tabung oksigen, di antaranya:

  • Jangan menggunakan alat-alat bertegangan listrik saat kamu menggunakan tabung oksigen. Tujuannya adalah untuk menghindari kebakaran dari percikan api yang menyambar tabung atau tangki oksigen.
  • Saat ingin melakukan terapi oksigen, hindari pemakaian lotion atau pelembab lainnya yang berbahan minyak di bagian bibir atau hidung.
  • Pastikan kamu dan orang sekitarmu paham bahwa pada saat ingin menggunakan tabung atau tangki oksigen, dilarang untuk menyalakan api di sekitarnya. Misalnya larangan untuk merokok.

Tips simpan tabung oksigen di rumah

Jangan asal simpan di pojokan rumah saja. Kamu harus memperhatikan bagaimana cara kamu menyimpan dan menggunakan tabung oksigen agar tidak terjadi kecelakaan seperti kebakaran.

  1. Simpan tabung oksigen di atas troli khusus untuk mencegah tabung oksigen terjatuh dan pecah.
  2. Bila kamu memiliki tangki oksigen cadangan, simpan juga dalam posisi berbaring di lantai.
  3. Simpan tangki oksigen di tempat tertutup rapat seperti lemari atau laci.
  4. Perhatikan wilayah tempat kamu akan menyimpang tangki atau tabung oksigen, pastikan tidak dekat dengan sumber api atau berada dalam jarak 1,5 meter hingga 3 meter dari sumber api.
  5. Hindari menutup tangki atau tabung oksigen dengan kain.
  6. Hindari juga menyimpang tangki atau tabung oksigen di bagasi mobil.
  7. Jangan simpan cairan yang mudah terbakar di dekat tabung atau tangki oksigen.
  8. Bersihkan tabung atau tangki oksigen dengan air dan jangan membersihkan dengan cairan yang mudah terbakar.
  9. Jangan dibiarkan tergeletak begitu saja agar tidak terjadi kebocoran.
  10. Bila tabung atau tangki oksigen mengalami kerusakan, jangan mencoba membetulkan nya sendiri. Segera panggil teknisi khusus yang memahami bagaimana cara membetulkannya.
  11. Lengkapi rumah kamu dengan detektor asap dan alat pemadam kebakaran.
  12. Jika kamu menemukan aliran listrik rusak di rumah, beri tahu petugas yang sedang memperbaiki listrik bahwa kamu memiliki tabung oksigen di dalam rumah.

Tips dari Lifepal! Membeli tabung oksigen tidak hanya saat kasus covid naik saja, namun jika kamu atau keluarga kamu memiliki riwayat gangguan pernapasan, maka kamu wajib memiliki tabung oksigen.

Sebab, kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi ke depannya nanti, sehingga kamu harus mempersiapkannya dengan baik. Jangan lupa proteksi finansial kamu dengan asuransi kesehatan, ya!

FAQ seputar harga tabung oksigen

 

Berikut ini harga oksigen per tabung sesuai dengan ukurannya.

Oxycan 500 cc Rp50 ribu hingga Rp300 ribu

Tabung oksigen 1 m3 Rp785 ribu hingga Rp2,8 juta

Tabung oksigen 1,5 m3 Rp2 juta hingga Rp3,5 juta

Tabung oksigen 2 m3 Rp2,2 juta hingga Rp5,5 juta

Harga isi ulang untuk 1 liter oksigen adalah sekitar Rp25 ribu per liter. Namun, harga ini bisa berubah sekarang. Kamu bisa menanyakan langsung pada agen penjual tabung oksigen, ya.

  1. Covid-19
  2. Asma
  3. Gagal jantung
  4. Apnea tidur (sleep apnea)
  5. Fibrosis kistik
  6. Penyakit paru obstruktif kronis (PPOOK)
  7. Pneumonia parah
  8. Bronchopulmonary dysplasia atau kondisi paru yang belum sempurna saat bayi baru lahir
  9. Trauma atau cedera lainnya pada sistem pernapasan.